Share

Melawan Cellin

Syahira tak memperdulikan ibu tirinya yang terus saja mengomel tiada henti di pagi hari seperti ini. Untung saja, rumah milik kedua orangtuanya itu berada di komplek perumahan elite, jadi semua rumah rata-rata memiliki pagar yang tinggi menjulang, sehingga tidak akan ada yang mendengar ocehan Rena di pagi hari seperti ini.

Gadis yang menjadi pembantu di rumahnya sendiri itu lebih memilih untuk membereskan bekas tempat tidurnya dibandingkan harus mendengarkan ocehan ibu tirinya yang membuat telinganya sakit. Mulai hari ini, dirinya sudah tidak lagi peduli pada setiap ancaman yang keluar dari mulut pedas Rena.

Melihat anak tirinya yang sangat dibencinya seperti tak mendengarkan semua perkataannya, Rena semakin naik pitam.

"Syahira! Kamu dengar gak, Ibu bicara, hah?" hardiknya dengan nada suara lebih tinggi dari sebelumnya.

"Iya, Bu, aku denger, kok. Kedua telingaku masih berfungsi dengan baik. Aku gak tuli!" sarkas Syahira. Kali ini ia berbicara lebih berani. Ia tak mau lagi ditindas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status