ํ™ˆ / Romansa / Pelukan Dingin Tuan Muda / 68. Burung gagak Timira

๊ณต์œ 

68. Burung gagak Timira

์ž‘๊ฐ€: Qima
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2025-06-22 21:11:15

Laiba tidak melanjutkan tidurnya meskipun sudah sampai di tempat tinggalnya, yang dilakukannya adalah berdiam diri di balkon sambil menatap langit yang masih gelap di temani gagak yang ada di sampingnya. Laiba mengetik di ponselnya.

"Apakah kamu sudah bosan menjadi binatang purba dan berencana untuk menjadi pangeran gagak?"

"Bagaimana kamu bisa balas dendam secepat ini aku baru membuatmu mengadopsi anak batu hidup dan sekarang kamu membuat aku punya peliharaan?"

"Aku tidak cocok dengan peliharaan apapun. Aku buruk mengurus sesuatu, untuk memberi makan diriku sendiri saja aku sering lupa bagaimana aku harus memberi makan seekor burung?"

Semua pesan panjang yang ditulis oleh Laiba belum terkirim karena Laiba tahu jika pihak lain pasti sedang beristirahat dan dirinya tidak bisa dengan mudah mengganggu tuan muda itu.

Laiba mengambil burung gagak itu dengan hati-hati, kemudian menatap matanya yang juga berwarna hitam itu.

"Bagaimana aku harus memanggilmu?" tanya Laiba pada burung gagak di
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Pelukan Dingin Tuan Muda ย ย ย 69. Aku tinggal memandikan mu

    Makky memarkir mobilnya di depan butik itu dan membuka jendelanya memastikan jika orang yang ditunggunya akan melihatnya ketika sudah selesai bekerja. Makky kembali menyalahkan rokok untuk kesekian kalinya setelah menunggu cukup lama akhirnya perempuan itu muncul juga. Makky memperhatikan Laiba yang masih mengenakan pakaian rapi meskipun sudah seharian bekerja.Wajahnya masih terlihat cantik namun dengan dagunya yang sedikit terangkat perempuan itu nampak begitu arogan, bibirnya yang merah tertutup rapat tidak ada jejak senyuman sedikitpun. Orang yang melihatnya sekilas akan malas untuk menyapa wajah dingin seperti itu. Langkahnya begitu mantap, rambutnya juga tertata rapi sama sekali tidak mengganggunya.Wajah dingin itu berubah seketika menjadi senyuman cerah ketika melihat keberadaan Makky, bahkan langkah itu berjalan di sertai lari kecil untuk menghampiri mobil tuan muda itu."Kenapa kamu ada di sini?" tanya Laiba saat sampai di samping jendela yang terbuka itu."Lapar," jawab Mak

  • Pelukan Dingin Tuan Muda ย ย ย 68. Burung gagak Timira

    Laiba tidak melanjutkan tidurnya meskipun sudah sampai di tempat tinggalnya, yang dilakukannya adalah berdiam diri di balkon sambil menatap langit yang masih gelap di temani gagak yang ada di sampingnya. Laiba mengetik di ponselnya."Apakah kamu sudah bosan menjadi binatang purba dan berencana untuk menjadi pangeran gagak?""Bagaimana kamu bisa balas dendam secepat ini aku baru membuatmu mengadopsi anak batu hidup dan sekarang kamu membuat aku punya peliharaan?""Aku tidak cocok dengan peliharaan apapun. Aku buruk mengurus sesuatu, untuk memberi makan diriku sendiri saja aku sering lupa bagaimana aku harus memberi makan seekor burung?"Semua pesan panjang yang ditulis oleh Laiba belum terkirim karena Laiba tahu jika pihak lain pasti sedang beristirahat dan dirinya tidak bisa dengan mudah mengganggu tuan muda itu.Laiba mengambil burung gagak itu dengan hati-hati, kemudian menatap matanya yang juga berwarna hitam itu."Bagaimana aku harus memanggilmu?" tanya Laiba pada burung gagak di

  • Pelukan Dingin Tuan Muda ย ย ย 67. Batu hidup dan bunga silverdust

    Laiba menyalakan lilin di atas kue yang besarnya dua telapak tangan orang dewasa itu, Laiba membawanya di depan wajah tuan muda."Aku akan menyanyikan lagi ulang tahun.""Tidak perlu, terlalu emosional," jawab Makky dengan cepat."Maka buatlah permohonan."Makky tidak langsung melakukannya malah melihat mata Laiba yang begitu dekat dengannya dan itu membuat Laiba bingung."Cepatlah!" seru Laiba pada Makky.Makky mendengus kemudian memejamkan matanya sebentar lalu meniup lilin itu dengan satu hembusan."Apa yang kamu minta begitu cepat?""Apa yang perlu aku minta? Aku sudah memiliki segalanya."Laiba ingin menyangkalnya namun jika dipikir-pikir laki-laki kesepian ini sebenarnya sudah memiliki semuanya bahkan hal kecil seperti keluarga, Laiba yang tidak memilikinya tuan muda ini masih memiliki itu meskipun dalam bentuk yang berbeda."Misalnya keturunan yang banyak," ujar Laiba mencoba mencairkan suasana.Namun bukan sambutan baik dari orang yang sedang berulang tahun malah sebuah pukula

  • Pelukan Dingin Tuan Muda ย ย ย 66. Pangeran gagak

    Dengan muka bantal Laiba menghubungi tuan muda Makky, bukan panggilan biasa namun panggilan video. Panggilan itu terhubung menunjukkan Makky yang berpakaian rapi juga rambutnya yang nampak sudah lebih panjang waktunya untuk di potong."Ada apa?" tanya Makky dengan bingung karena orang yang membuat panggilan masih berada di dalam selimut bahkan matanya belum terbuka sepenuhnya."Aku baru saja bermimpi," ujar Laiba sambil menguap lebar sama sekali tidak malu menunjukkan sisi buruknya pada seseorang yang berpenampilan rapi di ujung sana."Mimpi apa?" Namun masih dengan sabar Makky melayani keabsurdran perempuan ini."Aku bertemu denganmu," jawab Laiba lirih."Jarak kita sekarang sangat jauh.""Aku tahu, kamu sedang perjalanan bisnis.""Aku sudah selesai meeting dan kamu masih baru bangun tidur, perbedaan ini benar-benar jauh.""Tapi aku masih bisa bertemu denganmu di mimpi.""Terserah!" Makky sudah mulai lelah.Laiba tidak peduli jika pihak lain nampak sudah kesal sedangkan dirinya masih

  • Pelukan Dingin Tuan Muda ย ย ย 65. Tidak laku

    Kara terdiam sejauh ini dirinya sudah sangat berhati-hati ketika melakukan live streaming untuk tidak menggunakan kehidupannya sebagai konsumsi publik tapi bagaimana wanita di depannya mengetahui hal-hal yang menyesakkan hatinya."Apa maumu?" tanya Kara dengan tidak senang."Bukankah aku sudah mengatakannya sejak awal.""Bagaimana jika aku tidak mau? Apakah kamu akan menggunakan itu untuk mengancam aku? Menyebarkan di medis sosial?"Laiba hanya tersenyum mengejek gadis yang besar tubuhnya saja di hadapannya yang sebenarnya belum tahu banyak hal di dunia ini, bagaimana kehidupannya sejak kecil yang perih membuatnya selalu waspada terhadap orang-orang baru di sekelilingnya. Di usianya yang baru dua tahun yang belum tahu apapun melihat secara langsung pertengkaran yang tiada henti dari kedua orang tuanya juga ibunya yang suka main tangan membuatnya trauma sejak kecil sampai siksaan itu sedikit mereda karena ibunya ketahuan berselingkuh sampai hamil. Pasangan itu akhirnya berpisah dan ten

  • Pelukan Dingin Tuan Muda ย ย ย 64. Rekam jejak teknologi

    "Bagaimana menurutmu, apakah bangus?" tanya Laiba sambil menatap Makky melalui pantulan kaca. "Lalu bagaimana menurutmu, apakah aku tampan?" Makky malah mengajukan pertanyaan lainnya dengan suara lirih. "Kamu bangus mengenakan apapun bahkan tanpa pakaian," jawab Laiba lugas yang membuat Makky mengangkat kedua alisnya sambil melirik Laiba yang tepat ada di sampingnya. "Sebagai binatang purba kamu cukup baik dari setelah pabrik," imbuhnya tanpa perasaan bersalah sedikitpun. "Apakah ada yang kurang nyaman?" Laiba langsung mengganti topik. Makky hanya menggeleng pelan. "Baguslah aku dapat tidur dengan tenang sekarang?" ujar Laiba sambil menuju sofa itu dan merebahkan tubuhnya begitu saja dalam hitungan detik wanita itu sudah jatuh dalam mimpi dengan sangat mudahnya. Makky melirik pada kopi di atas meja yang masih sedikit mengepul dan kembali menggelengkan kepalanya bahkan kafein tidak dapat membuat mata wanita itu untuk terus terjaga. Melihat Laiba yang sudah tertidur pulas membu

๋”๋ณด๊ธฐ
์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status