Share

Bab 52

Author: Mrs.Jeon
last update Huling Na-update: 2025-07-09 02:18:41

Scarlett dengan tenang menyingkirkan tangan Tristan, lalu menuangkan segelas anggur untuknya. “Gemerlap malam dan riuh suasana seperti ini terlalu menyenangkan. Membuat siapa pun enggan untuk pulang.”

Tristan merasa seperti sedang disindir secara halus, seolah Scarlett sedang menyinggungnya untuk kembali ke rumah. Tidak mampu memenangkan argumen, tatapan tajam Tristan pun beralih kepada Bruce.

Bruce, yang menyadari arah pandangan itu, menoleh ke Scarlett dengan wajah serius. “Scarlett, tempat seperti ini sebenarnya kurang pantas untuk wanita sebaik kamu. Akan lebih baik jika kamu kembali ke hotel dan beristirahat bersama Tristan. Lihat saja dia—laki-laki berkualitas, tampan pula. Lebih baik kamu terima saja jadi Nyonya King, dan tinggalkan semua gemerlap dunia malam ini—itu semua bukan duniamu.”

Perubahan sikap Bruce sangat cepat, hingga terasa seperti orang yang sama sekali berbeda dari pria yang sebelumnya menelepon Scarlett dan mengajaknya keluar untuk bersenang-senang.

Zoe langsun
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 61

    Melihat dari urutan waktunya, seharusnya mereka saling bertemu.Scarlett melihat termos sup di meja kerja Tristan dengan sekilas."Sepertinya aku datang di waktu yang tepat," ujarnya santai.Sambil berkata demikian, ia meletakkan setumpuk dokumen yang dibawanya ke atas meja dan meraih termos sup itu.Tristan tidak bisa membiarkan Scarlett membuka termos itu. Ia segera mengambil ponselnya dan berkata,"Aku akan meminta Andrew untuk membawanya keluar."Scarlett menimpali, "Jangan sia-siakan usaha yang sudah dia lakukan."Sambil berbicara, ia mengambil termos tersebut dan berkata,"Siapa tahu dari memakan ini aku bisa belajar membuatnya."Tristan memperhatikannya, penasaran dengan apa yang akan dilakukan Scarlett. Saat termos dibuka, Scarlett mencicipi perlahan sup yang sudah dimasak Nicole, lalu menatap Tristan sambil bertanya,"Mau coba?"Tristan tersenyum menyeringai."Aku hanya tertarik pada 'jus' legendarismu itu."Scarlett tertawa terbahak hingga hampir menyemburkan sup yang baru s

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 60

    Setelah selesai pergulatan panas, Tristan menyandarkan kepala pada tangannya dan berbaring miring, menatap Scarlett dengan penuh kekaguman. Bagi Tristan, rona kemerahan di wajah Scarlett tampak sangat mempesona.Menyadari tatapan itu, Scarlett membuka matanya dan membalas pandangan Tristan dengan ekspresi sinis. “Belum pernah melihat perempuan cantik sebelumnya?”“Aku belum pernah melihat yang secantik kamu,” jawab Tristan sambil mengusap lembut punggung dan lehernya.“Anak kita nanti lebih baik mewarisi penampilanku,” ujar Scarlett.“Selama itu anakku, aku tidak keberatan,” sahut Tristan, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Scarlett.Dalam keadaan setengah tertidur, Scarlett tiba-tiba teringat sesuatu. “Kita perlu berbicara dengan ibumu. Jangan terburu-buru membahas soal anak.” Hanya sehari setelah malam pertama mereka, Audrey sudah memborong berbagai perlengkapan bayi. Scarlett merasa beban itu terlalu berat.Tristan menarik Scarlett ke dalam pelukannya. “Baik, aku akan bicara

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 59

    Perkataan Cedric hampir saja membuat Audrey naik pitam hingga ingin membalikkan meja makan.'Dasar laki-laki tak tahu diri,' gerutunya dalam hati. Betapa beraninya dia berkata seperti itu di hadapannya! Tidak diragukan lagi, ia pasti tengah merencanakan sesuatu untuk merebut hati Scarlett di belakang keluarga King. Ia benar-benar berniat mengambil Scarlett.Meskipun amarah berkecamuk di dalam dirinya, Audrey berhasil menahan diri dan berkata dengan senyum palsu, “Baiklah, saya akan bantu mencarikan untukmu!”Ia sudah berniat untuk mencarikan seorang perempuan yang bisa membuat Cedric kewalahan.Scarlett, yang duduk di samping, mengusap pelipisnya sambil menyaksikan ketegangan yang tersembunyi antara Audrey dan Cedric. Ketika makan malam yang terasa cukup canggung itu akhirnya usai sekitar pukul 20.30, Scarlett menghela napas lega. Setidaknya sandiwara hari ini telah selesai.Di kursi belakang mobil, Audrey menatap tajam lampu belakang kendaraan di depan mereka dan berkata dengan nada

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 58

    Tatapan mereka saling bertemu, lalu Tristan menggoda, “Masih belum puas?”Scarlett menjulurkan kakinya dan dengan santai menggesek tulang kering Tristan menggunakan kuku kakinya yang sudah dipoles, sebagai tanda bahwa ia tidak menyukai komentar Tristan. Tristan tertawa kecil dan menarik Scarlett ke dalam pelukannya.Dengan nada lelah, Scarlett berkata, “Kamu harus tahu, kalau semuanya tidak berjalan baik, anak-anak nanti tetap menjadi tanggung jawabku.” Setelah tujuan utama mereka tercapai, pikiran Scarlett mulai mengarah ke masa depan.Tristan hanya tertawa menanggapi, “Jangan harap.” Berpisah? Itu hanya akan terjadi jika dia mati—Scarlett tidak akan bisa melepaskannya semudah itu. Ia pun memeluk Scarlett dengan lebih erat.Terlalu letih untuk berdebat, Scarlett memilih memejamkan matanya. Tristan memandangi wajahnya sambil tersenyum lalu melirik ke arah jam. Sudah pukul 4 pagi.Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai masuk ke dalam kamar, Scarlett merasa sangat kelelahan dan eng

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 57

    Pertanyaan dari ibunya, membuat emosi Tristan memuncak. “Suka padanya? Astaga, Bu, tenanglah sedikit. Tidak perlu memperkeruh keadaan.”“Baiklah, ibu mengerti,” jawab Audrey dengan senyum tipis. “Mulai sekarang, ibu tidak akan mengganggunya lagi.”Namun rasa penasaran Audrey belum terpuaskan. Ia bertanya lagi, “Lalu bagaimana dengan Scarlett? Apakah kamu benar-benar mencintainya, atau kamu menikahinya hanya karena tekanan dari ayahmu dan ibu?”Di seberang telepon, Tristan tertawa kecil menanggapi drama ibunya. “Bu, kapan aku pernah melakukan sesuatu yang tidak ingin aku lakukan?”Audrey masih belum puas, suaranya terdengar penuh harap sekaligus curiga, “Jadi kamu memang mencintai Scarlett?”Dengan Scarlett yang sedang berada tak jauh darinya, Audrey sebenarnya tengah mencari kepastian—berusaha menenangkan hatinya sendiri sekaligus memberikan keyakinan pada Scarlett.Tristan menghela napas panjang sambil memijat pelipisnya, frustrasi. “Bu, aku masih banyak urusan. Nanti kita bicara lag

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 56

    Scarlett tampak sedikit terkejut. Tristan melangkah mendekat, mengangkat tangannya untuk mengacak rambut Scarlett, lalu memeluknya dengan lembut. “Kamu telah melakukan pekerjaan yang luar biasa,” ucapnya dengan nada lembut.Scarlett, yang telah membela kliennya dengan penuh semangat dan dedikasi, membuat Tristan terkesima. Di ruang sidang, ia tampak sangat berbeda, serius, dan penuh wibawa—sangat kontras dengan sosok Scarlett yang biasanya ceria dan penuh canda.Tristan pun tak bisa menahan diri untuk bertanya-tanya dalam hati—apakah benar Scarlett pernah menjadi penyebab kebakaran beberapa tahun silam? Mengingat betapa besar rasa hormat yang ditunjukkannya terhadap hukum.Dengan senyum tipis, Scarlett merespons perhatian Tristan, “Terima kasih.”Ini merupakan kasus pertama yang pernah disaksikan Tristan secara langsung sejak Scarlett memulai kariernya sebagai pengacara.Ketika Logan dan rekan-rekannya melihat kedatangan Tristan, mereka sempat merasa penasaran, namun memilih untuk tet

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status