Share

Masa lalu Aini 2

Aku kembali menatapnya tajam, dan melangkahkan kaki menuju Uwak yang mungkin sudah menungguku dari tadi.

"Kamu darimana saja, ini Anto rewel," ucap Uwak lalu memberikan Anto padaku. Sedangkan Mia, aku turunkan dan di gandeng oleh Uwak.

"Nyari Mia, dia mainnya jauh banget tadi," jawabku menjelaskan. Tidak mungkin aku mengatakan jika aku kembali bertemu dengan Handoko, bisa-bisa Uwak akan mencari dan mengajaknya kerumah. Wajar, selain dekat dengan Ibu dan Ayah, Handoko juga sangat dekat dengan Uwak. Karena Uwak dulu ikut tinggal dengan Ibu setelah nenek meninggal. Jadi setiap kali Handoko datang kerumah, dia selalu membawa makanan kesukaan Uwak.

"Kamu kenapa melamun?" tanya Uwak sambil menepuk bahuku.

"Eh, nggak. Aku cuma lagu bayangin aja, gimana kalau uang lebihnya kita jadikan moda untuk membuka butik sendiri sekaligus membuka les privat menjahit?" jelasku pada Uwak. Padahal aku berbohong, bukan itu yang ada dalam pikiranku tadi.

"Wah, ide bagus. Kamu memang ingat, Aini. Pantas saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status