Ye Tian berjalan keluar dan meninggalkan Xue Jing untuk beristirahat, dia harus mengalihkan perhatiannya dan lebih baik untuk memulainya sekarang.
Ye Tian duduk dibawah tebing tempat biasanya dia berlatih ilmu pedang dan duduk, dia memakan Pil Roh Dua Elemen dan sentakan yang keras mempengaruhi tubuhnya. Otot tubuhnya membengkak secara paksa karena jumlah energi yang besar masuk kedalam tubuhnya.Super Dantian menyala begitu terang dan menyerap semua energi itu, udara membungkus tubuh Ye Tian dan kilatan petir menjadi lebih ekstrem. Dantiannya meluas dengan paksa dan gelombang energi yang begitu liar menyebar melalui udara.Aliran petir menyambar beberapa pohon dan membuatnya hangus menjadi debu, tato ditubuh bagian kanan mulai menyala dan terwujud lagi Ye Tian bermeditasi sampai pagi hari dan energinya terus bergejolak. Tubuhnya kembali ke ukuran semula dan basis Kultivasinya menerobos lapisan kesembilan puncak dengan sendirinya."Teknik Tubuh FSetelah beberapa waktu semuanya akhirnya berkumpul dengan luka-luka, Kolam Sumber Energi Asal juga tidak jauh dari tempat ini dan Luo Yan membawa lengan Tan Zhong. Chai Yin membekukannya agar tidak membusuk sesuai dengan perintah Ye Tian. "Hanya 37 orang yang selamat dan luka kalian terlihat cukup sulit. Sudah cukup sulit bagi kalian menghadapi Beast dan lebih baik segera keluar." Ye Tian memberikan saran. Jian Yang mengepalkan tinjunya dan berkata, "Aku tidak tahu dengan yang lainya tapi masih tetap ingin mencari peruntungan. Sekali lagi terimakasih Senior jika bukan karena dirimu mungkin kami semua akan mati disini." "Aku mungkin tidak menyukaimu tapi aku juga punya harga diri dan hutang nyawa. Aku rasa semua orang disini juga sepakat jika Xiao Bufang adalah pengkhianat, kematian Pangeran Duan Yang dan Tuan Muda Sekte Pemuja Iblis harus tetap dirahasiakan. Jika ada yang membocorkan tentang masalah ini maka aku Nan Yie akan membunuh kal
Han Mo merasakan perubahan dari Aura Ye Tian yang awalnya begitu tajam sekarang menjadi begitu tenang, bahkan hawa keberadaannya seolah menyatu dengan alam itu sendiri dan Han Mo tidak bisa mengukur seberapa dalam kekuatannya. "Kau layak membuatku mengeluarkan seluruh kekuatanku. Seni Iblis Tinju Ular Mematikan." Han Mo melesat kearah Ye Tian dan pukulannya membentuk bayangan ular besar yang siap menghancurkan apapun yang ada didepannya. "Tinju Raja." Ye Tian melepaskan Pedangnya dan menyambut pukulan Han Mo. *Bang.* Pukulan mereka saling beradu satu sama lain dan dentuman Aura menciptakan gelombang kejut, hembusan angin yang kencang hampir menerbangkan semua orang yang ada disana dan keduanya mundur secara bersamaan. Ye Tian terlihat babak belur dan perutnya mendapatkan luka goresan dari kuku Han Mo yang tajam. Han Mo juga merasakan demikian walaupun kekuatannya jauh lebih unggul tapi Ye Tian memiliki fisik
Duan Yang terhempas kebelakang dan Ye Tian mengejarnya terlebih dahulu, "Seni Pedang Gelombang Pemusnah." Ayunan Pedang Ye Tian menciptakan gelombang suara Pedang yang nyaring, Sword Qi menyebar seperti sebuah Cincin dan tekanan penindasan Niat Pedang membuat Duan Yang tidak bisa bereaksi.Beberapa orang berusaha menghalau serangan Ye Tian namun dalam sekejap semuanya dipotong oleh Sword Qi yang begitu tajam. "Tidak... aku tidak ingin mati ditempat ini." Duan Yang berusaha untuk lari namun semuanya sudah terlambat. Gelombang Pedang Ye Tian mengenainya dan tubuhnya dipotong seperti daging cincang, darah dan daging berserakan ditanah.Tan Zhong tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat, bahkan Chai Yin dan orang-orang dibelakangnya tercengang melihat kekuatan Ye Tian yang sebenarnya. Xiao Bufang tidak bereaksi sedikitpun setelah melihat Ye Tian membunuh Duan Yang.Duan Yang dan Xiao Bufang memiliki basis Kultivasi yang sama, jika
Chai Yin merasa jika situasinya menjadi sangat gawat dan berkata, "Pengeran... kaulah yang mereka incar dan kami akan menahan mereka dan kau harus lari menyelamatkan diri." Han Mo tersenyum dan mendengarnya, "Gadis yang berani penampilanmu tidak buruk juga, sepertinya dia punya selera yang tinggi dan aku juga tertarik denganmu ?" "Bagaimana jika kau mengatakan siapa dia sebenarnya ?" Chai Yin penasaran dengan orang yang disebutkan oleh Han Mo. Han Mo melirik keatas pohon yang tidak jauh darinya dan Tan Zhong mengerutkan keningnya, dia melihat Xiao Bufang yang berdiri dengan senyum yang mengejek dan jelas jika dia adalah pengkhianat. "Keparat sialan." Tan Zhong mencengkram kuat Tombaknya dan mendesak Qi miliknya. Ular melesat keluar dari jubah Han Mo dan gumpalan Qi yang ganas melapisinya seperti bilah, serangan yang begitu cepat tidak bisa diikuti oleh mata dan lengan kanan Tan Zhong dirobek oleh Ular itu.
Tan Ruqu mengangguk dan bertanya, "Apa yang akan kita lakukan sekarang ?" "Memangnya apa lagi yang bisa kita lakukan selain berkumpul membunuh mereka semua." Ucap Ye Tian dengan tegas. "Tentu... kita berangkat sekarang." Tan Ruqu dan Ye Tian keluar dari persembunyian. Ye Tian cukup sadar diri jika dia tidak akan bisa melawan banyak orang sekaligus, bahkan sekalipun dia percaya diri dengan kemampuannya itu akan menjadi pertarungan yang beresiko. Pilihan terbaik untuk menang adalah dengan menyelamatkan banyak Ahli dari Kerajaan Bumi, dia bisa menggunakan mereka dibawah perintah Tan Ruqu dan menghadapi orang lemah. Sedangkan Xiao Bufang dan Han Mo akan dia tangani sendiri nantinya. Perlahan namun pasti mereka menemukan beberapa orang dari Kerajaan Bumi, saat ini mereka berada dalam penyergapan dan Tan Ruqu menyelamatkan mereka dengan bergabung dalam pertarungan bersama dengan Ye Tian. Dalam dua
Ye Tian menatapnya dengan dingin dan bertanya, "Kesabaranku juga ada batasnya... aku hitung sampai tiga jika kau tidak mengatakan apapun maka aku perlahan akan mematahkan kedua kakimu sebelum menghabisimu." "Tidak jangan bunuh aku... orang yang memberikan Token ini adalah Tuan Muda dari Sekte Penyembah Iblis Han Mo Tingkat Bumi lapisan kedelapan. Adapun alasan mengapa dia mendapatkannya itu dari Xiao Bufang, aku tidak tahu kesepakatan apa yang mereka capai tapi Xiao Bufang ingin membunuh Pangeran Tan Zhong bersama dengan semua Jenius yang ikut." Jawab Duan Mo yang sangat ketakutan."Terimakasih atas informasinya." Ye Tian menusuk jantung Duan Mo dan Pedang Pembantaian menyerap Vitalitasnya.Duan Mo merasa dirinya seperti orang bodoh dan mati seperti mayat kering. Tan Ruqu yang mengetahui fakta ini menjadi sangat marah dan wajahnya sangat pucat dengan bintik hitam, racun yang berada didalam tubuhnya sudah membuatnya sangat lemah dan sekarang dia sangat cem