Share

22. Kegigihan di Tempat Penuh Keputusasaan

Penampilan urakan dengan tindik di bawah bibir bukanlah hal yang aneh di kota Patah, tetapi apabila dipadukan dengan rambut cepak hitam kemerahan yang sangat terlihat tidak cocok dengan bola mata abu-abu kebiruan, siapa pun tidak akan mampu menahan diri untuk tidak menatap sedikit lebih lama.

Denver sudah sangat terbiasa dengan itu. Ia justru akan dengan senang hati mengedipkan salah satu matanya kepada setiap pejalan kaki yang menatapnya aneh. Terutama para wanita cantik yang mengenakan baju kurang bahan, mereka adalah pemandangan favorit Denver.

Namun, kali ini ia tidak bisa menikmatinya seperti biasanya, karena ada begitu banyak hal yang mengganjal di dada. Seharusnya ia mencurahkan semua beban itu kepada Ben hari ini dan melupakannya, sayang sekali Ben sedang tidak bisa diganggu dan Sander bersikeras menjauhkan Denver dari pria itu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status