Share

Bab 466

Author: Emilia Sebastian
“Sembarangan! Mana mungkin putraku melakukan hal seperti itu! Dia ....”

Ike langsung membela putranya secara refleks. Akhirnya, Syakia malah langsung menyela.

“Benar, dia nggak mungkin melakukannya. Dia paling-paling cuma bisa melakukan hal-hal seperti mencuri dan menuduh orang. Contohnya, dia curi krim pelembap Yui milikmu, lalu menuduhku. Benar, ‘kan?”

Syakia tersenyum sinis dan tatapannya penuh ejekan.

Dalam sekejap, wajah Ike pun memerah karena marah.

“Apanya yang mencuri! Itu krim pelembap Yui milikku. Putra yang mengambil barang ibunya mana termasuk mencuri?”

“Emm, benar. Dia cuma mengambilnya untuk diberikan ke orang lain. Itu memang nggak ada hubungannya denganku. Jadi, yang penting Nyonya Ike gembira.”

Mana mungkin Ike gembira! Dia sudah marah sampai wajahnya juga menjadi sangat muram. Hanya Tuhan yang tahu seberapa sakit hatinya ketika mengetahui bahwa putranya diam-diam mengambil krim pelembap Yui miliknya untuk menyenangkan Ayu.

Dari 3 botol krim pelembap Yui itu, putranya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dennis Yoseph
oke bodoh banget, kalau tidak segera taubat, ike akan kehilangan joko dan keluarga darsuki
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 597 

    "Iya, iya. Kakak salah. Kakak akan patuhi ucapan Ayu," ujar Kahar sambil tersenyum. Dia segera meminta maaf. Setelah itu, dia menoleh ke arah Kama dengan sikap acuh tak acuh. Dia seolah-olah sedang berkata pada Kama, 'Lihat, Kak Kama, ini pilihanku.'Namun, Kahar tidak tahu bahwa badai emosi sedang bergolak di dalam hati Kama saat ini. Kahar telah terjerumus terlalu dalam sehingga tidak dapat melihat semuanya dengan jelas. Namun, Kama yang telah sadar dapat melihatnya dengan sangat jelas. Ketika Ayu membodohi Kahar, Kama hanya melihat dari kejauhan. Dia melihat bahwa sekilas, raut wajah Ayu penuh dengan rasa jijik. Terutama ketika Kahar mengucapkan janji terakhir itu, sorot mata Ayu dipenuhi dengan cemooh yang tidak bisa disembunyikan.Namun, ketika menyadari tatapan Kama, Ayu mendongak dan semua emosi itu segera menghilang. "Perhatian" dan "kekhawatiran" yang tersisa itu seketika terlihat sangat tulus."Kak Kama, ada apa?"Ayu menatap Kama dengan saksama. Selain kebingungan, ada juga

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 596

    Kama mengulurkan tangannya untuk menahan tinju Kahar, lalu menatapnya dengan dingin sambil berujar, "Ini masalah di antara kita, buat apa kamu libatkan Syakia?""Memangnya kenapa kalau aku mau libatkan dia!" Kahar menyahut dengan geram, "Siapa suruh kamu mau putuskan hubunganmu denganku demi dia! Berhubung begitu, kamu harus biarkan aku menghajarmu sampai amarahku reda atau hajar aku sampai aku tumbang. Kalau nggak, aku nggak akan ampuni dia!"Kemudian, Kahar tiba-tiba mengincar kaki Kama. Kama pun terkejut dan segera melangkah mundur untuk menghindar. Ketika Kama menatap Kahar lagi, amarahnya bercampur dengan perasaan tidak mengerti. "Kahar! Jangan lupa, dia juga adik kandungmu! Kamu bahkan bisa bersikap begitu baik terhadap orang luar, kenapa kamu nggak bisa bersikap lebih baik terhadap adik kandungmu!""Cih!" Kahar meludah dengan kuat ke lantai dan mengeluarkan ludah yang bercampur darah. Dia berkata dengan ekspresi garang, "Adik kandung apa! Sejak dia paksa aku untuk akhiri pertun

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 595 

    Kama dan Kahar bahkan tidak peduli pada kekuatan yang mereka kerahkan. Hanya dalam sekejap, wajah keduanya sudah babak belur dan berlumuran darah. Ayu yang mengikuti mereka keluar tidak menyangka mereka akan mulai berkelahi secepat ini. Dia bahkan belum menggunakan caranya sendiri. Jelas-jelas, perkelahian ini akan menjadi kesempatan yang baik baginya. Akan tetapi, Ayu tidak bisa merasa senang. Keduanya menjadi seperti ini bukan di bawah kendalinya. Jadi, kenapa dia harus senang? Satu per satu orang sepertinya mulai terlepas dari kendalinya. Perasaan kehilangan kendali ini membuat Ayu merasa sangat tidak senang.Melihat kedua orang itu bertarung dengan sengit, Ayu tidak mengatakan apa-apa, hanya menatap mereka. Setelah berkelahi cukup lama, kedua orang itu akhirnya terlihat lelah dan gerakan mereka melambat. Ayu mengamati situasi keduanya secara terpisah. Berhubung keterampilan bela diri Kahar tidak sebaik Kama, jika benar-benar ada pemenang, pemenangnya tidak diragukan lagi adalah

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 594

    Kahar hampir histeris saat bertanya pada Kama.Satu lagi. Dari Cempaka sampai Kama, dari tunangannya sampai saudaranya sendiri. Kenapa mereka semua memperlakukannya seperti ini?"Katakan, kenapa!"Kemarahan di mata Kahar dibalut dengan emosi yang tidak dapat dijelaskan, seolah-olah dia telah dikhianati. Satu per satu, mereka meninggalkannya dan menyerah padanya di saat-saat seperti ini. Mereka semua juga mau memutuskan hubungan dengannya. Apa dia telah melakukan kesalahan? Namun, apa salahnya?Kahar hanya memilih Ayu yang pernah menyelamatkan nyawanya di antara Syakia dan Ayu. Itukah sebabnya dia salah?Kahar menginginkan jawaban. Sayangnya, Kama tidak ingin lagi memberikan jawaban itu kepadanya sekarang."Kita nggak bisa komunikasi.""Heh? Nggak bisa komunikasi? Kamu sendiri yang nggak mau mengatakannya, 'kan? Dulu, nggak ada yang nggak kamu bicarakan denganku. Sekarang, kamu bilang nggak bisa komunikasi denganku? Apa yang nggak bisa dikomunikasikan di antara kita?"Kahar merasa tidak

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 593

    Kama menunduk dan menatap Ayu yang sudah sedikit marah. Pada akhirnya, dia mengucapkan sesuatu seperti kutukan dengan nada yang sangat mengejek, "Kamu akan berakhir tanpa apa-apa.""Diam!"Ayu tidak tahan lagi. Dia mengira saat Kama kembali, dia seharusnya bisa mengendalikan Kama dengan menggunakan luka kakinya. Namun, dia tidak menyangka bahwa Kama akan menjadi orang yang sepenuhnya berbeda setelah kembali dan menolaknya tanpa ampun.Setiap kalimat Kama membongkar rahasianya, dan setiap kata itu penuh ejekan terhadapnya. Sampai akhirnya, Kama juga berani mengatakan bahwa dia adalah orang yang paling menyedihkan? Apa darinya yang menyedihkan? Dia jelas-jelas tidak menyedihkan saat ini!Ayu sudah berhasil mengusir Syakia. Sekarang, dia barulah orang yang paling disayangi di Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan. Dibandingkan dengan Syakia yang menjadi biksuni, dia jelas-jelas memiliki kehidupan yang terbaik. Jadi, bagaimana mungkin dia menyedihkan?Ayu tiba-tiba berdiri dari tempat tidur,

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 592

    Malam itu, Kama duduk di luar gerbang Kuil Bulani hingga subuh. Ketika bel pagi berbunyi dan suara pelafalan sutra samar-samar terdengar, Kama perlahan-lahan berdiri. Setelah melirik pintu Kuil Bulani yang tertutup, dia baru menyeret tubuhnya yang kaku dan dingin berjalan menuruni gunung selangkah demi selangkah.Ketika kembali ke rumah gubuk, fajar baru mulai menyingsing. Namun, Kama melihat seberkas cahaya lilin dari rumah gubuknya dari kejauhan. Dia pun agak mengernyit.Hari sudah hampir terang, memangnya Kahar dan yang lainnya belum beristirahat? Kama yang merasa ada yang tidak beres mempercepat langkahnya dan segera tiba di luar rumahnya. Dia mengangkat tangannya dan mengetuk pintu. "Kahar, buka pintunya.""Iya!"Kahar keluar dengan cepat. Dia berlari beberapa langkah dan membukakan pintu untuk Kama. Kama melirik ke dalam dan melihat Ayu duduk di samping tempat tidurnya. Dia sedang mengusap pergelangan kakinya dengan hati-hati."Kenapa kalian belum tidur? Bukannya aku sudah suruh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status