Share

Bab 486

Author: Emilia Sebastian
Adika segera memberi tahu Syakia mengenai hal ini. Dia tidak mengungkit tentang Bima dan Laras, hanya mengatakan bahwa kelompok yang satu lagi adalah orang ras asing supaya Syakia lebih waspada.

“Omong-omong, sebelumnya, Kingston pernah membawa orang ras asing lainnya untuk datang menemuiku.”

Syakia menyentuh dagunya dan teringat insiden sebelumnya.

“Siapa itu?” Adika langsung menatap Syakia.

“Seorang pria kekar dan berjanggut. Namanya Gael. Dia yang kasih tahu aku mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan ibunya Ayu dan ibuku. Tapi, dia nggak kasih aku buktinya.”

Syakia tidak menyembunyikan masalah ini dari Adika.

“Gimana penilaianmu terhadap orang itu?” tanya Adika setelah berpikir sejenak.

Syakia menjawab, “Yang dia bilang seharusnya fakta. Tapi, aku juga nggak tahu mengenai hal lainnya.”

Orang itu juga dikendalikan oleh ibunya Ayu dengan racun, sama seperti Kingston. Syakia sudah memeriksanya sendiri dan bisa memastikannya.

Sekarang, Gael ingin menawarkan racun dalam tubuhnya dan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 490

    “Kamu pernah melihatnya?”Kaisar mengalihkan pandangannya pada Ayu. Meskipun Ayu mengenakan cadar, dia masih belum buta. Mana mungkin dia tidak tahu bahwa orang yang duduk di sisi Damar adalah Ayu?“Benar, Yang Mulia. Ibuku ahli dalam ilmu pengobatan. Dia juga meninggalkan beberapa buku ilmu pengobatan dan obat herbal kepadaku. Di antaranya, ada teratai salju yang sudah dikeringkan. Sayangnya, aku pernah jatuh sakit dan mau nggak mau harus menggunakan teratai salju itu. Tapi, aku masih punya sedikit ingatan mengenainya.”“Benarkah?”Pandangan Kaisar tidak berhenti berpindah dari Ayu dan Damar.Damar pun bangkit dari tempat duduknya, lalu melangkah maju dan berujar, “Yang Mulia, yang dikatakan putriku benar. Kalau Yang Mulia mau pastikan teratai salju yang diberikan Tuan Bima asli atau palsu, mungkin saja putriku bisa membantu Yang Mulia.”“Nggak perlu. Berhubung Tuan Bima sengaja mempersembahkannya untukku, aku percaya pada penilaiannya.”Setelah mendengar ucapan itu, Bima langsung men

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 489

    Kemarin, Shanti baru berpesan pada Syakia untuk mewaspadai serangga sihir. Hari ini, begitu dia tiba di istana, sudah ada orang yang hendak menggertaknya. Jika bukan karena matanya menjadi lebih jeli setelah minum air spiritual, dia belum tentu menyadari keberadaan serangga itu.Dayang itu tertegun, lalu menunduk untuk melihat ke arah kursi. Setelah mengamatinya dengan saksama, dia baru menyadari bahwa benar-benar ada seekor serangga hitam kecil. Dia buru-buru berlutut dan meminta maaf, “Ini adalah kelalaianku. Putri Suci hukum saja aku.”Kebersihan di ruang jamuan istana sangatlah penting. Jangankan seekor serangga, bahkan sedikit debu pun juga tidak boleh terlihat dalam ruangan. Sekarang, malah tiba-tiba muncul seekor serangga di tempat duduk Syakia. Jika majikan yang dilayani para dayang memiliki temperamen buruk, kepala mereka bahkan mungkin dipenggal. Oleh karena itu, dayang ini baru gemetar ketakutan setelah berlutut.“Bersihkanlah tempat ini. Setelah itu, kamu tetap layani saja

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 488

    Oleh karena itu, Syakia tidak langsung mengeluarkan teratai salju dari ruang giok. Dia akan terlebih dahulu menilai situasi besok. Paling bagus apabila dia bisa mendapatkan teratai salju dari istana. Dengan begitu, dia tidak perlu menjelaskannya.Namun, Syakia juga tidak takut meskipun tidak bisa mendapatkan teratai salju itu besok. Nanti, dia akan terlebih dahulu mengolah teratai salju dari ruang gioknya sebelum memberikannya kepada Shanti.“Guru tenang saja, aku pasti akan memperhatikan hal ini besok.”Setelah Syakia menyetujui permintaan Shanti, Shanti pun mengangguk pelan dan berpesan lagi, “Kalau situasinya nggak memungkinkan, kamu juga nggak perlu paksakan diri untuk mendapatkannya. Kelak, aku pasti bisa temukan jejak teratai salju lainnya.”Syakia mengangguk dan menyuruh Shanti untuk tidak perlu khawatir.“Oh iya. Guru, gimana hasil pemeriksaan mayat yang kuberikan pada Guru sebelumnya? Apa Guru menemukan sesuatu?”Syakia teringat pada mayat pembunuh yang diantarkan pengawal Ked

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 487

    “Jamuan istana?”“Benar, Putri Suci. Yang Mulia Kaisar secara khusus memerintahkan Putri Suci untuk menghadiri perjamuan besok dan meramaikan perjamuannya bersama keluarga bangsawan lainnya,” ujar seorang kasim muda sambil tersenyum pada Syakia.“Baik. Terima kasih, Kasim. Maaf sudah merepotkanmu melakukan perjalanan ini secara pribadi.”Syakia melirik ke belakang dan memanggil. “Eira.”Eira segera mengeluarkan sebuah kantong uang berisi koin perak dari kamar Syakia dan menyodorkannya ke hadapan kasim muda itu dengan hormat. “Ini adalah sedikit niat baik dari Putri Suci. Putri Suci mau mentraktir Kasim minum teh. Harap Kasim menerimanya.”Kasim muda itu langsung menerimanya sambil tersenyum gembira. “Wah! Kalau begitu, terima kasih atas kemurahan hati Putri Suci.”Setelah kasim muda itu pergi, Syakia baru berbalik dan melihat seseorang. “Guru?”Shanti melangkah ke arah Syakia. Ketika melihat rambut Syakia yang agak berantakan, dia pun mengangkat tangan untuk merapikannya.“Besok, cuma

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 486

    Adika segera memberi tahu Syakia mengenai hal ini. Dia tidak mengungkit tentang Bima dan Laras, hanya mengatakan bahwa kelompok yang satu lagi adalah orang ras asing supaya Syakia lebih waspada.“Omong-omong, sebelumnya, Kingston pernah membawa orang ras asing lainnya untuk datang menemuiku.”Syakia menyentuh dagunya dan teringat insiden sebelumnya.“Siapa itu?” Adika langsung menatap Syakia.“Seorang pria kekar dan berjanggut. Namanya Gael. Dia yang kasih tahu aku mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan ibunya Ayu dan ibuku. Tapi, dia nggak kasih aku buktinya.”Syakia tidak menyembunyikan masalah ini dari Adika.“Gimana penilaianmu terhadap orang itu?” tanya Adika setelah berpikir sejenak.Syakia menjawab, “Yang dia bilang seharusnya fakta. Tapi, aku juga nggak tahu mengenai hal lainnya.”Orang itu juga dikendalikan oleh ibunya Ayu dengan racun, sama seperti Kingston. Syakia sudah memeriksanya sendiri dan bisa memastikannya.Sekarang, Gael ingin menawarkan racun dalam tubuhnya dan

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 485

    Hal ini seharusnya disebabkan oleh berita wabah di Lukati sebelumnya telah tersebar ke luar perbatasan barat. Jadi, beberapa mata-mata ras asing diam-diam melewati perbatasan barat ketika Nugraha lengah, lalu berbaur dengan masyarakat dan akhirnya datang ke ibu kota.Hanya saja, entah dari mana datangnya keberanian mereka hingga berani berniat untuk membunuh Adika. Untungnya, Adika selalu waspada dan tidak membiarkan orang-orang itu berhasil.Alasan kenapa wajah orang ini bisa hancur juga sangat mudah ditebak. Tampang orang ras asing berbeda dengan tampang orang Dinasti Minggana. Jika mereka tidak menghancurkan wajah mereka, mereka pasti mudah dikenali.Namun, setelah memikirkan hal ini, Gading tiba-tiba merasa ada yang aneh. Kenapa persiapan orang-orang ras asing ini terlihat seperti menyeluruh, tetapi juga kurang menyeluruh?Percobaan pembunuhan kali ini terasa aneh, juga terkesan seperti hanya sedang main-main. Kesampingkan dulu apa tujuan mereka sebenarnya, berhubung mereka sudah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status