Pemuda pertama menyerang Bagas paling depan.
Bug!
Pemuda penyerang terjerembab ke depan, Bagas melewati orang pertama seperti angin dan tak terlihat. Tangan kananya berputar dan menghantam bagian belakang leher pemuda pertama. Dua orang menyerang bersamaan. Bagas melesat lebih dulu dan menghancurkan kedua perut mereka bersamaan.
Bug!
AAAAHH!
Tiga orang tumbang.
[Semua kemampuan anda sebagai Assassin pembunuh diaktifkan]
Wooosh! Wooosh! Wooossh!
Bug! Bug! Brak! Brush!
Semua mata tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Bagas melewati semua penyerangnya dan menjatuhkan mereka. Ini seperti dalam film k****u atau bahkan seorang pembunuh. Bagas bergerak bagaikan angin dan menghancurkan para penyerang tersebut. Tersisa satu orang, Natan. Bagas berjalan menatap Natan dengan jarak satu meter.
Mereka saling berpandangan.
”Sial!” teriak Natan, dia berlatih beladiri dan kemampuan kakinya sangat lentur dan baik, kakinya refleks berputar dan mengarah ke kepala Bagas. Mata Bagas melihat pergerakan cepat itu.
”Itu tidak cukup menjatuhkanku, Bajingan!”
Crak!
Bagas mengarahkan sikunya dengan cepat dan menahan kaki Natan. Suara seperti patah terdengar dan Natan terjatuh ke belakang. Dia kesakitan dan memegang kakinya yang terasa sakit.
Bagas melihat Natan yang kesakitan, dan semua kejahatan Natan terbayang bagi James karena Bagas mendapatkan penyiksaan terus-menerus dari Natan.
Bug!
Tendangan yang sangat kuat menghempaskan Natan. Tubuh Natan terhempas dan pada akhirnya bergulingan di lantai lapangan itu. Lebih dari empat puluh siswa, semua kesakitan dan Bagas satu-satunya yang masih berdiri dengan tegak di sana. Semua orang melihat hal itu, termasuk para guru di lantai atas.
Gila!
”Hebat! Hebat, Bagas!” teriak Dandi, dia mendekat ke Bagas. Dandi tak percaya dan melihat satu-persatu semua murid nakal itu, dihancurkan! Di belakangnya, Nadia kaget dan tak mengira. Sosok yang diceritakan ayahnya selalu mendapatkan perundungan dan selalu dihina di keluarganya. Kini, dia menghajar para berandalan sekolah itu.
”Jika kalian masih ingin hidup lebih lama, jangan pernah ganggu aku maupun Nadia. Jika aku tahu itu, aku akan menghancurkan hidup kalian!”
Para siswa itu mundur tak percaya dengan apa yang mereka alami. Sosok Bagas yang kini menjelma bagaikan iblis atau ahli bela diri.
Bagas berbalik dan pergi bersama Dandi, melewati Nadia.
”Mereka tidak akan berani mengganggumu lagi, Nadia. Jadi, tenanglah!”
Bagas melewati Nadia dan pergi ke tempat lain.
”Bagas, mau ke mana kamu?” tanya Dandi mengikuti Bagas.
”Makan, aku lapar!”
”Aku ikut!”
***
Bagas masih di kelas, dia santai bersama Dandi yang kini bercerita penuh ceria. Para pengganggu di sekolah dan di kelas sudah dihancurkan. Bahkan, para pembully di kelas mereka kini terdiam dan tertunduk, tidak berani menampakkan wajah mereka.
Biasanya, mereka berlagak dan mengganggu siapapun. Kini, mereka bahkan seperti ayam yang tak berani berkokok setelah bertemu singa di depannya.
”Mampus mereka semua!” kata Dandi senang.
Bagas pun tersenyum. Namun, Bagas tahu bahwa hal ini tidak akan berjalan mudah. Dia sudah mampu memprediksi, sebentar lagi akan ada bagian kedua dari semua yang sudah dilakukannya.
”Mana siswa nakal bernama Bagas!”
Benar saja!
Beberapa lelaki kekar datang, mereka memakai pakaian polisi. Empat orang yang masuk begitu saja tanpa permisi. Bahkan, sang guru yang baru datang ketakutan melihat hal itu.
”Kalian tidak bisa masuk sembarangan di kelas sekolah. Ini bukan tempat para penjahat! Ini adalah tempat pendidikan,” kata guru wanita itu.
”Kami tidak punya waktu menjelaskan. Di sini, ada penjahat yang harus kami tangkap.”
Dan, Bagas yang disebutkan empat petugas itu. Bagas pun diminta bu guru untuk maju. Bu Guru hanya tahu, pasti itu semua karena perkelahian saat jam istirahat sebelumnya. Banyak murid yang terluka karena dikalahkan seorang diri oleh Bagas.
Bagas berdiri dan maju ke depan, semua ketakutan di dalam kelas itu.
”Ikut kami!” kata salah satu petugas.
”Aku tidak bersalah!”
”Lancang!”
Mereka bergerak dan langsung memegang Bagas. Bu Guru tidak bisa berbuat apapun.
”Mana surat tugas kalian dalam penangkapan ini?” tanya Bagas tanpa ada ketakutan di wajahnya.
”Bocah berandal! Kamu berani melawan petugas!”
Salah seorang petugas sudah mulai tak sabar dan memegang kedua tangan Bagas dan memaksa di belakang. Bagas diam saja ketika dia didorong ke dinding, kelas ramai dan bahkan di depan kelas juga sangat ramai. Para siswa yang sebelumnya dihajar Bagas, mereka tersenyum. Mereka berpikir, uang adalah pemenangnya!
Bagas tetap tenang, dia tak mau mengambil jalan terlalu frontal. Dia harus membuat perhitungan yang matang, dalam sehari dia sudah membuat keributan terlalu banyak. Jalan sudah dibentang, hanya tinggal menunggu waktu saja.
”Ikut kami, anak nakal!”
Bagas dipaksa empat orang keluar kelas, Nadia dan Dandi khawatir.
Di depan kelas, Bagas didorong terus. Mereka berjalan di lorong kelas, semua siswa melihat hal itu. Kali ini, mereka semua berpikir bahwa Bagas pasti akan dihancurkan. Petugas-petugas itu pasti bayaran dari orangtua Natan. Mudah bagi mereka dengan memiliki uang.
”Cepat!”
Salah satu petugas masih saja medorong tubuh Bagas yang sudah menurut.
”Berhenti!”
Sebuah suara berlari dari kerumunan para siswa. Siswa yang menepi di dinding dan seorang lelaki tegap berlari dengan cepat. Dia memakai jas, dan mendekat ke arah Bagas yang dicekal empat petugas.
”Inspektur Jodi!” empat petugas kebingungan, mereka tak menyangka ada inspektur Jodi di sana. Mereka menjalankan tugas itu hanya dengan bayaran dan tidak memiliki surat tugas. Kenapa bisa begini? Apakah inspektur tahu sesuatu? Dia adalah polisi paling bersih di kantor kepolisian.
”Lepaskan dia!”
Empat petugas terdiam.
”Lepaskan dia!” tegas Jodi.
Empat petugas tak berani lagi, mereka melepaskan Bagas. Mereka jauh pangkatnya di bawah dengan Inspektur Jodi. Jodi meminta mereka pulang dan akan memberikan mereka sanksi nanti. Hal itu karena, Jodi tahu bahwa empat petugas itu tak memiliki surat tugas.
”Jadi, maaf semuanya. Ini salah paham!” kata Inspektur Jodi menjelaskan.
Semuanya pun bubar dan tersisa Bagas dan Inspektur Jodi di lorong itu. Beberapa siswa dan guru masih ada agak jauh dari sana.
”Seseorang melindungimu, kamu harus lebih hati-hati mulai sekarang. Dunia ini kejam, pemuda!”
”Terima kasih Pak Inspektur.”
”Siapa namamu?” tanya Jodi.
”Bagas, Inspektur!”
Jodi pun pamitan dan harus menjalankan tugas lainnya. dia berjalan meninggalkan Bagas, saat berjalan dia hanya berpikir satu hal. Dia datang karena telepon tiba-tiba dari asasin yang selama ini telah membunuh banyak orang. Asasin paling terkenal dan sulit dilacak keberadaannya, Shadow Eagle. Pembunuh itu secara khusus melindungi anak sekolah bernama Bagas yang merupakan keturunan dari Mahmud, salah satu orang terkaya di kota itu.
Imbalannya, informasi apapun soal organisasi Dark Head. Shadow Eagle hanya mengatakan, dia ingin menghancurkan organisasi itu. Jadi, apakah ada perselisihan di antara para pembunuh?
Dan, kenapa Shadow Eagle melindungi Bagas? Apa ada hubungan khusus di antara keduanya?
Dan, dari itu semua. Bagas tersenyum di lorong sekolah itu.
Rencana akan segera dimulai.
Sekarang, ada satu orang yang harus dihubunginya. Seseorang yang merupakan junior yang pernah dilatih secara khusus oleh James waktu bersama di Dark Head.
Rencana penghancuran dan balas dendam, akan dimulai.
[Waktu anda terpakai 2 hari, sisa waktu kesempatan anda di dunia 58 hari]
Dan ..., itu sudah cukup. Senyuman Bagas, dan dia melangkah santai meninggalkan tempat itu. Nadia melihat ke arah perginya Bagas, Nadia yakin Bagas telah berubah dengan cepat!
”Jadi ..., apa maklumatnya?” suara lelaki bernama Khalid, dia sudah tak sabar.Khalid tak percaya, dia harus bertemu dengan seorang remaja yang kini duduk di depannya. Tak peduli apapun, remaja itu terliht cuek dan menyeruput minuman di salah satu tempat restoran sederhana ini. Tempat ini tentu sangat sederhana, dan Khalid terpaksa datang, karena telepon penting.”Aku sedang menunggu kata-katanya!” suara remaja itu sambil terlihat menggoyangkan kepalanya naik dan turun.Remaja yang memakai jaket itu melihat santai ke kanan dan ke kiri, sambil meminum jus jeruknya. Ada alat di telinganya.Sial! Khalid menggerutu. Namun, dia benar-benar penasaran. Dia sendiri melihat bungkusan jasad James saat malam pembunuhan itu terjadi. Semua di Dark Head sudah tahu, bahwa James sudah dikonfirmasi dibunuh.”Oh ya ..., siapa namamu, Bocah ...” suara Khalid terhenti.”Tunggu ...!” remaja itu terdengar mendengarkan arahan.Khalid penasaran dan menunggu.”Shadow Eagle bilang, terima kasih untuk malam itu
”Cepat merangkak ke sini seperti anjing dan mintalah ampun!” teriak Natan lagi.”Bagaimana kalau aku tidak mau?” kata Bagas.Mata Natan membulat, dia tahu bagaimana kekuatan aneh yang dimiliki Bagas sebelumnya. Tiga puluh anak buahnya di sekolah dihajar dengan cepat.”Aku akan menyiksa Nadia!”Bagas tersenyum kecil, ”Lakukan saja, dan aku akan melepaskan kepalamu dari tubuhmu!”Kali ini, Natan dibuat gemetaran. Dia sudah berlatih bela diri dan menjadi orang yang kuat, dia menjadi orang yang selalu bertarung dan banyak memenangkan pertarungan. Kini, dia benar-benar gemetaran pada Bagas yang dahulu tiap hari disiksanya.”Jangan main-main denganku! Aku tidak akan membiarkanmu dan Nadia hidup tenang! Kalian semua adalah para pelayan dengan kasta rendah!”Teriak Natan tak bisa lagi menguasai dirinya, kini dia berada di antara para preman yang sudah disewanya. Ayahnya juga mengizinkan Natan untuk menghajar Bagas, dia telah kurang ajar kepada ayahnya itu. Jadi, Natan akan menghabisi Bagas ta
[Serangan cepat, peluru dengan kecepatan tinggi]Sense dari kekuatan Bagas, sebagai kekuatan assassin yang sudah berurusan dengan senjata dan peluru setiap harinya. Sense miliknya bekerja dengan baik ditambah dengan kemampuan sistem yang muncul di depannya.Bagas memegang kedua pundak Mahmud dengan cepat dan menariknya ke sisi kursi lainnya.Dor!Kursi busa yang sebelumnya diduduki Mahmud meledak, peluru itu menembus kursi.AAAAAAHHHHH!Teriakan salah satu pengawal yang berada di belakang kursi, dia terkena peluru tersebut setelah menembus kursi. Kakinya terkena peluru tersebut.”Sembunyi di sini, Kakek!” teriak Bagas. Satu orang pengawal membawa pengawal yang tertembak, dua orang yang tersisa segera melindungi Mahmud. Bagas membawanya di balik lemari dan dinding. Semua orang di rumah itu panik, termasuk Morgan dan Nadia.[Aktifkan Skill Magic Assassin]Kepanikan terjadi, Bagas fokus dan menghidupkan semua inderanya. Dan, kemampuan magic assassin terbuka. semua pandangannya berbentuk
”Pemuda yang berani. Jadi ..., sebelum aku membunuhmu. Katakan padaku, siapa kamu sebenarnya?” Regard berusaha tenang. Bocah di depannya, tetap saja seorang bocah. Pengalamannya masih sangat jauh. Namun, dia penasaran. Siapa sebenarnya bocah tersebut.”Pertanyaanmu itu salah, Regard. Seharusnya, kamu bertanya setelah berhasil melubangiku dengan senjata di balik pinggangmu itu. Seorang pembunuh tidak akan terlalu banyak bicara, karena ketika kamu bicara maka musuhmu sudah lebih dulu mengincarmu!””Bocah sialan!”Wosh!Tangan Regard bergerak, mengambil pistol di balik pinggangnya. Dia sudah kesumat, memutar pistol itu ke arah Bagas yang masih berjalan ke arahnya. Kali ini, dia tak akan selamat.DOOOR!Sepersekian detik, peluru itu dihindari oleh Bagas. Arah peluru itu di kanan Bagas.Tidak mungkin! Dari jarak yang hanya 7 meter, pemuda itu masih bisa menghindar.DOOOR!Kali ini pasti kena.Bagas menggeser dengan cepat kepalanya ke kanan, peluru itu mengenai dinding di belakang Bagas. Ba
Ding![Tingkatkan kemampuan anda, skill Magic Assassin akan meningkat dengan latihan fisik]Tap! Tap! Tap!Sistem pemberitahuan, Bagas sudah keluar di pagi petang. Dia berlari mengitari beberapa perumahan. Tidak ada waktu cukup untuk bersantai, waktu untuk balas dendam tidak lama. Tujuan hidupnya, hanyalah untuk membalas dendam.Khalid sudah dihubungi oleh Bagas, mengatasnamakan nama James. Khalid harus menyembunyikan kematian Regard. Alasan paling tepat adalah, dia ketahuan dan melawan petugas. Jasad Regard disembunyikan dan dibuang untuk menghilangkan jejak. Itu adalah tugas Khalid.Rencana selanjutnya dari Dark Head, Bagas mendapatkan laporan dari Khalid. Mereka memiliki misi yang besar, dan itu akan membuat gerakan paling besar yang pernah dilakukan oleh Dark Head. Misi ini, adalah misi terbesar yang pernah mereka lakukan.Bagas menebak, misi ini tentu adalah misi yang sangat penting. Bahkan, Khalid belum mendapatkan informasi secara menyeluruh dan hanya sebatas persiapan rencana
Domar, senior pembunuh dari Sky Wing melihat salah satu seniornya, menyerang dengan baik ke arah bocah sekolah itu. Sudah berakhir!Brush!Tidak mungkin!Mata Domar melotot tak percaya, sepersekian detik, saat pisau bawahannya hampir mengenai leher bocah itu. Penyerang itu terdorong ke belakang dengan kekuatan besar, bocah itu mengerakkan pukulannya dan masuk lebih dulu ke perut pasukan Domar.Bug! Brush!Tubuh junior itu bergulingan, dia terseret dan berhenti. Dia hendak bangun, tapi masih memegangi perutnya yang remuk. Organnya seperti hancur. Empat orang tersisa, termasuk Domar. Mereka melihat bocah itu. Empat orang bersiap, sepertinya mereka harus bergerak bersama untuk membunuh anak itu dengan cepat.”Aku tidak punya waktu, majulah kalian bersamaan!”Benar-benar bocah sombong. Domar kehabisan kesabaran, dia mempersiapkan dua dagger tajam di kedua tangannya.”Maju dan cabik-cabik dia!”HIIIIAAAAAAA!Domar maju, diiringi tiga orang juniornya di sekitarnya. Mereka berlari dengan zig
Pesta di sebuah tempat yang sangat megah, tempat termahal di kota ini. Semua pengusaha dengan kekayaan tinggi berkumpul di sana. Bahkan, para pejabat tertentu diundang dalam acara tersebut.”Kamu boleh melihat-lihat ke lain tempat, Bagas.””Baik, Kakek. Aku akan pergi nanti.”Mahmud menemui para pengusaha, Mahmud adalah pengusaha yang bergerak di bidang properti dan jasa lainnya. banyak orang menghormati kakeknya. Mereka bahkan memuji Bagas, tapi ada juga yang melihat kurang suka. Hal itu karena mereka tahu, Bagas adalah anak dari seorang pelayan yang dinikahi tuannya. Bagas tak peduli akan hal itu.Suasana sangat ramai, beberapa orang penting dari negara sudah dipersilakan duduk.Bagas meminta Khalid untuk melindungi Kakeknya, dia akan mencari udara segar.[Aura para pembunuh, Assassin berkumpul di suatu tempat]Sistem bahkan memberitahu Bagas akan hal itu, dia harus menyelinap. Di antara ribuan orang, Bagas melihat dengan kemampuan sistem yang diberkahi untuknya.[Eye Assassin diakt
”Saya sudah mengirim detailnya kepada para pemimpin kalian.”Semua terdiam mendengarkan lelaki setengah baya itu, dia begitu tegas dan mampu menguasai rapat terbatas tersebut. Masing-masing rumah pembunuh, mengirimkan lima orang dalam pertemuan itu.Bagas mencoba untuk tenang dan tak terpengaruh apapun. Dia harus tahu, apa yang dipersiapkan dalam misi gabungan.”Satu hal yang pasti, selama persiapan misi selesai. Kalian semua harus mengurangi semua pesanan pembunuhan. Hal itu untuk mempersiapkan segalanya. Aku akan mengganti semua biaya kalian.”Semua orang di sana mengangguk.”Apa keuntungan kami setelah misi ini berhasil?” seorang bertanya dari arah seberang Alice. Bagas melihatnya sekilas. Seseorang dari Black Iron, dia adalah salah satu elit pembunuh. James pernah bertemu dengannya. Orang-orang penting ini, berkumpul di sini.”Bagus, pertanyaan yang bagus.”Lelaki tegar itu melihat berkeliling. Dia melihat semua orang, dia tersenyum.”Kalian semua akan berada dalam bayang-bayangku