”Jadi ..., apa maklumatnya?” suara lelaki bernama Khalid, dia sudah tak sabar.
Khalid tak percaya, dia harus bertemu dengan seorang remaja yang kini duduk di depannya. Tak peduli apapun, remaja itu terliht cuek dan menyeruput minuman di salah satu tempat restoran sederhana ini. Tempat ini tentu sangat sederhana, dan Khalid terpaksa datang, karena telepon penting.
”Aku sedang menunggu kata-katanya!” suara remaja itu sambil terlihat menggoyangkan kepalanya naik dan turun.
Remaja yang memakai jaket itu melihat santai ke kanan dan ke kiri, sambil meminum jus jeruknya. Ada alat di telinganya.
Sial! Khalid menggerutu. Namun, dia benar-benar penasaran. Dia sendiri melihat bungkusan jasad James saat malam pembunuhan itu terjadi. Semua di Dark Head sudah tahu, bahwa James sudah dikonfirmasi dibunuh.
”Oh ya ..., siapa namamu, Bocah ...” suara Khalid terhenti.
”Tunggu ...!” remaja itu terdengar mendengarkan arahan.
Khalid penasaran dan menunggu.
”Shadow Eagle bilang, terima kasih untuk malam itu!” suara remaja itu santai lagi sambil menatap Khalid. Tatapannya itu ...
”Bagai ..., bagaimana kamu bisa masih ...,” raut wajah Khalid tak percaya.
”Cukup, Khalid!”
Khalid terdiam, remaja itu kemudian melanjutkan ucapannya lagi setelah jeda.
”Aku masih hidup, dan Shadow Eagle tidak mudah untuk dibunuh!”
Khalid gemetaran, remaja itu terlihat berkata dengan tegas dan menirukan suara yang membisikinya melalui alat pendengarannya. Sebelumnya, Khalid masih tak percaya mendapatkan telpon khusus dan mengatakan kode, Shadow Eagle dan memintanya bertemu secara khusus.
”Satu hal mulai sekarang yang menjadi tugasmu,” kata remaja itu dan meminum jusnya lagi.
”Laporkan apapun pergerakan penting dari Dark Head. Aku bersumpah akan menghancurkan mereka semua!”
Mata Khalid membulat, dia paham siapa yang memiliki ketegasan seperti itu. Tidak lain, dia alah Shadow Eagle yang sebenarnya. Artinya, dia belum mati. Dia memalsukan kematiannya, dia paham betul siapa Shadow Eagle, mentor yang sudah membimbingnya selama ini dalam segala hal.
Remaja itu menyudahi percakapan, dia bilang orang yang membayarnya akan pergi.
”Bagaimana caraku melaporkannya?” tanya Khalid bingung.
”Tentu saja..., lewat remaja di depanmu ini. Aku sudah menjalin kontrak dengannya!”
Khalid tak berani lagi menjawab.
”Baiklah!”
Remaja itu berdiri dan pamitan untuk pergi.
”Tunggu, siapa namamu?” tanya Khalid.
Remaja itu mengambil sesuatu dari balik bajunya, dia sudah mempersiapkannya. Sebuah kertas dan menaruhnya di atas meja.
”Selanjutnya, kita akan bekerjasama dengan baik, Paman!”
Remaja itu pergi, Khalid terdiam dan menarik kertas itu, sebuah kartu yang baru saja ditulisi dengan tulisan tangan.
Nomor telepon dan juga, sebuah nama.
BAGAS
***
”Kakak, bukankah kamu ada janji dengan Jovi?” kata Khalid mengingatkan James sambil mengerlingkan matanya. Saat itu, pesta yang diadakan secara tertutup atas keberhasilan James menjalankan tugasnya.
Jovi adalah wanita penjaga toko di mana, James dan Khalid sering berbelanja di sana. Jovi adalah wanita cantik yang selalu memperhatikan James dan terpesona dengan wajah cool yang dimiliki James.
Khalid sering menggoda mentornya itu, dan hal itu digunakan oleh Khalid agar James meninggalkan pesta itu. Khalid menyadari bahwa, ada rencana tersembunyi yang ingin menjegal James atau bahkan membunuhnya. Namun, Khalid tidak memiliki bukti. Jadi, dia meminta James untuk pergi.
Namun, James tidak pergi dan lebih memilih berada dalam pesta itu.
Hingga, kabar kematian Shadow Eagle terdengar. Petinggi Dark Head memberi laporan, seseorang menembak Dark Head dan mereka hanya tahu Shadow Eagle meninggal karena racun dan tembakan. Jasad James dibawa dan dibungkus, semua pembunuh di Dark Head terlihat bersedih.
Jadi ..., Bagas baru menyadari bahwa kode dengan nama Jovi adalah peringatan dari Khalid untuk James, agar James meninggalkan pesta itu.
Bagas berjalan keluar dari rumah makan tersebut, dia memakai jaketnya dan menutupi kepalanya. Panas masih terasa menyengat. Dia tersenyum, satu langkah rencananya sudah terpenuhi.
Dia percaya pada Khalid, hal itu karena hanya dia satu-satunya yang bisa dipercayainya.
***
Sore itu, Bagas berjalan ke sebuah tempat proyek bangunan yang mangkrak.
Bagas berjalan dengan tegak, memakai jaket penutup kepala. Dia membukanya. Suara telpon berdering dan dia harus datang ke tempat yang terisolasi tersebut.
Hal itu karena sebuah telpon yang mengharuskannya datang. Dan, di depan Bagas sekelompok preman dengan senjata pemukul bersantai. Di antara mereka; ada yang merokok, memainkan senjata tongkat besi.
”Bagas! Kamu harus lari! Tidak perlu pedulikan aku!”
Teriak seorang wanita, dia adalah Nadia yang terikat di sebuah tiang. Di belakang para preman dewasa itu, ada tiga orang yang masih remaja. Dan, Natan ada di antaranya. Dia benar-benar melakukannya! Bagas sudah tahu siapa yang berani melakukan hal rendah seperti itu.
Sepertinya! Pelajaran yang dia dapatkan di sekolah, masih belum cukup untuknya!
”Diam, anak pelayan!” suara Natan lantang. Natan sangat membenci Nadia, anak seorang pelayan.
Dia sudah menunggu momen ini, meskipun dia dan Bagas adalah sepupu. Namun, Natan tak pernah mau mengakuinya karena ibu dari Bagas adalah pembantu di rumah kakeknya. Kali ini, anjing yang selalu diganggunya itu berani menghajarnya di sekolah.
Saatnya untuk balas dendam!
”Merangkaklah seperti anjing, Bagas! Aku akan mempertimbangkan untuk tidak melukai Nadia!”
Bagas masih diam saja.
”Merangkaklah seperti anjing sekarang juga!” teriak Natan sekali lagi.
Bagas menggerakkan kepalanya, para penjahat yang berjumlah banyak itu juga menggerakkan tangan-tangan mereka. Jadi, mereka dibayar oleh Natan hanya untuk seorang bocah?
”Apa kalian semua ingin dihancurkan sekaligus?”
Mata Bagas menajam ke arah para penjahat itu, dan matanya menyala tak lagi punya pandangn seorang remaja.
Seorang pembunuh yang ditantang dengan pertarungan. Jadi ...
James membuka matanya, cahaya silau membuat matanya sulit untuk melihat. Ada sosok bercahaya yang muncul dan menyilaukan matanya.”Apa yang kamu inginkan sebagai permintaan terakhirmu, James?”Suara dari sosok bercahaya itu sangat menyejukkan.Benar! James masih memiliki satu permintaan.”Apakah permintaanku akan dikabulkan, apapun itu?””Tentu saja, kamu telah menjalankan misi dengan baik.””Aku ingin bertukar kembali, biarkan pemuda yang bernama Bagas kembali dan biarkan aku yang pergi dari dunia.””Permintaanmu dikonfirmasi, apakah kamu tidak punya keinginan lain?”James tersenyum, ”Tidak ada, itu sudah cukup! Aku sudah membalaskan dendamku. Itu sudah cukup!””Baiklah, sekarang pergilah!”Wosh!Angin berhembus kencang, menghempskan tubuh James. Dia terjatuh dalam kekosongan, dia terus terjatuh. Dan, seseorang melayang ke atas mendekatinya.”Tuan James!”Mata James tak percaya, itu adalah jiwa dari Bagas. James tersenyum dan meraih tangan Bagas.”Bagas ..., hiduplah dengan baik. Sel
Beberapa bulan yang lalu.Thomas dan Peter sedang berbincang di ruang tertutup.”James bisa menjadi ancaman untuk Dark Head, dia terlalu berbahaya!” Thomas mengatakan hal itu sambil meminum soda di atas meja. Dia paling suka minuman soda tawar.Tuk! Tuk! Tuk!Peter menggerakkan jari tangan kanannya di meja, dia melakukan hal itu refleks ketika sedang memikirkan sesuatu. Dia menangkap apa yang dibicarakan oleh Thomas, sang pemimpin Dark Head. Bisa dikatakan, James saat ini memiliki segalanya. Kekuatan sebagai Assassin tidak diragukan lagi, bahkan mungkin kemampuannya setingkat dengan Thomas.Jika James ingin mengambil tahta kepemimpinan Dark Head, maka dukungan untuknya mungkin saja ada karena kekuatan James bisa diandalkan. Saat menentukan pemimpin Dark Head, maka pertarungan memperebutkan kursi pemimpin adalah dengan pertarungan. Siapa yang menang, maka dia akan menjadi pemimpin Dark Head. Dan, Thomas merasa terancam jika James berambisi untuk mengambil kursi pemimpin Dark Head.Saat
[Tubuh anda bisa terluka dan merasakan sakit, tapi anda tidak akan mati hingga waktu yang ditetapkan berakhir][Waktu tersisa 00.19 menit]Peter melompat, dia menebas Bagas dari atas. Serangan yang kuat dari pedang tajam, jika itu mengenai tubuh manusia pasti akan terbelah dengan ketajaman pedang yang kuat tersebut.Wosh!”Gerakanmu masih saja lambat seperti dulu, Peter!”Klang!Bagas memegang dagger terbalik, arah ketajamannya ke belakang dan menahan pedang Peter yang menyerang dari atas.Slash!Bagas membalas dengan mengincar leher Peter dengan dagger di tangan kiri, Peter segera memutar tubuhnya ke belakang menghindari serangan cepat dari Shadow Eagle. Beberapa helai rambut Peter terpotong, serangan James memang cepat. Peter mampu menghindari di saat yang sangat tepat.Bagas hendak menerjang Peter yang menghindarinya, tapi dua orang dari sisi berbeda mengincari bagian perut kanan dan kirinya. Itu adalah serangan dari Noris dan Ruby. Kedua senjata itu menghimpit tubuh Bagas karena d
Dor!Tembakan Rendy menembus tubuh orang yang diincarnya, dia tidak ingin mati sendirian. Dia harus membawa Shadow Eagle ke neraka bersamanya. Mata Rendy mulai buyar, dia merasa napasnya tercekik karena pedang yang menancap di tubuhnya sudah menghancurkan organ dalamnya. Dia tak mampu lagi bertahan, kematian sudah di depan matanya.Saat dia terjatuh ke tanah, pandangan terakhirnya adalah seseorang yang sudah ditembaknya bukanlah Shadow Eagle. Melainkan, Tora. Sekali lagi, dia hanya bisa menghembuskan napas terakhirnya.Shadow Eagle, adalah pencabut nyawa yang datang dari neraka.Bruk![Magic Exchange, Aktifkan]Sekali lagi, Bagas menggunakan kemampuan perpindahan tubuhnya. Kali ini, dia memindahkan tubuhnya dengan Tora yang berada di depannya, berjarak dengan Peter dan Rendy. Tembakan itu tepat mengenai bagian perut Tora.Srak!Tora terpental ke belakang dan terjatuh, tersisa Bagas dan Peter. Keduanya saling berpandangan, Peter masih belum percaya dengan dua hal yang baru saja terjadi
[Bunuh target Assassin, kalahkan mereka semua. Waktu anda 00.29 menit]Bagas tersenyum, semua target sudah berada di sekelilingnya. Tidak perlu untuk menghabisi mereka satu-persatu. Kesempatan datang, dan dia memburu waktunya yang tidak lama lagi berakhir. Mungkin, sistem yang muncul tersebut hanya memberikan waktu yang terbatas. Namun, Bagas sudah berterimakasih tentang hal itu. Kesempatan untuk membalas dendam dan kesempatan itu akan digunakannya dengan sebaik mungkin.”Serang!” teriak Gery, pemimpin Lucifer.[Stealth aktif, speed step aktif][Seluruh stat Assassin dimaksimalkan]Aura membunuh yang kuat, Bagas mampu merasakan dengan baik bahwa tujuh pemimpin organisasi pembunuh itu hanya memiliki satu tujuan. Memburu dan membunuhnya, mereka semua bersatu dan mengeroyok satu orang.Wosh!Klang!Kecepatan serangan, mereka semua adalah para ahli karena menjadi pemimpin organisasi pembunuh. Tujuh ketua dari organisasi pembunuh menyerang, mencari celah kelemahan Shadow Eagle. Satu serang
Beberapa Bulan yang lalu.Dua orang sedang berada di ruangan Dark Head, salah satu di antara mereka berdiri dan menahan tubuhnya dengan tangan kanannya.”Jadi ..., kamu akan menjalankan tugas rahasia dari Ketua, James?” tanya lelaki yang berdiri, dia melihat wajah James yang masih duduk, dari arah samping. James sedang melihat televisi, film kesukaannya sedang tayang. Film tentang alam dan kehidupan alam bebas. Pandangan mata James tertuju dan begitu tertarik pada film tersebut.”Tentu saja, Peter. Dan, seperti yang aku katakan sebelumnya. Setelah ini berakhir, aku akan pensiun.”Peter diam sejenak, dia masih mengukur, apakah James benar-benar mengatakan yang sesungguhnya atau itu hanya trik. Siapa yang tidak tergoda untuk mendapatkan posisi tinggi di Dark Head? Berlimpah uang dan kekuatan, mereka menjadi kontrol atas negara ini dari balik layar. Dan, kenapa James yakin untuk berhenti.Mereka yang telah menjadi pembunuh, adalah mereka yang sudah berlumuran darah. Mereka haus akan dara