Sang Pewaris Terkaya

Sang Pewaris Terkaya

By:  Banin SN  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.2
5 ratings
130Chapters
22.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bagi Henry James, menjadi anak adopsi di keluarga Wilson sama sekali tidak berbeda dengan menjadi budak. Ketika akhirnya ia dan putri bungsu keluarga Wilson, Lily, saling jatuh cinta, situasi justru semakin memburuk. Keduanya diusir dari rumah keluarga Wilson dan terpaksa hidup dalam kemiskinan di Flat yang kumuh. Yang lebih buruk lagi, tidak ada satu pun perusahaan yang bersedia mempekerjakan Henry, membuat mereka seperti terbelenggu dalam kutukan nasib sial. Namun, takdir mereka berubah ketika seorang pria tua yang baru saja keluar dari penjara mengungkapkan semua rahasia tentang Henry James.

View More
Sang Pewaris Terkaya Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
laode afiuddin
dikit bgt tambahan bab nya
2024-02-06 12:45:10
0
user avatar
Rifai Imron
Hebat dan senang
2024-01-31 06:40:04
2
user avatar
Nadira Syafazea
lanjut thor
2023-10-18 13:51:09
0
user avatar
Khoirul N.
Lanjuuut Thor ~
2023-10-02 22:50:51
1
default avatar
denxel.id
tamatin dulu yg Masih gantung thor
2023-10-17 18:43:51
0
130 Chapters
Bab 1 - Panggilan Wawancara Kerja
“Sayang, akhirnya aku diterima wawancara,” pekik Henry bersemangat.Ia baru saja mendapatkan panggilan untuk wawancara kerja di Bizzare Group. Setelah puluhan kali mengirimkan lamaran kerja, baru kali ini ada perusahaan yang memanggilnya untuk wawancara kerja. Biasanya, Henry selalu mendapat penolakan keras bahkan sebelum tahap panggilan wawancara.“Lihat, mereka bahkan menyebut di dalam email bahwa aku sudah terjamin diterima kerja dan hanya perlu datang wawancara sebagai formalitas!”Lily bergegas lari memeluk suaminya, itu adalah kabar baik pertama yang ia dengar bahkan setelah dua tahun menikah bersama Henry James. “Kita harus merayakan keberhasilanmu diterima di perusahaan itu, Sayang! Selamat, aku tahu kau pasti bisa!”Henry James dan Lily Wilson sudah dua tahun menikah. Henry sebenarnya hanyalah anak adopsi di keluarga Wilson. Ia dibenci oleh seluruh keluarga Wilson kecuali Lily. Lily dan Henry saling jatuh cinta dan mereka memutuskan untuk menikah meski sejatinya pernikahan it
Read more
Bab 2 - Pernikahan Judith
Sementara itu, di pernikahan Judith, Lily Wilson berjalan pelan memasuki ke ruangan pesta. Gedung mewah yang telah disewa oleh keluarga Judith terlihat begitu elegan dan indah. Lily mengambil napas dalam seolah-olah mengumpulkan kekuatan dan keberanian untuk menghadapi orang-orang di sana."Hai, Lily, bagaimana kabarmu? Aku kira kamu tak akan berani datang ke pesta ini!"Lily mengambil napas dalam dan menghembuskannya perlahan, lalu tersenyum manis sebelum dia berbalik. “Hai, Jasmine. Aku baik-baik saja. Kamu tampak cukup sehat dan segar."Jasmine tersenyum manis, dia adalah saudara iparnya. “Tentu saja aku sehat dan segar. Semua itu karena aku merawat tubuh secara rutin,” balas Jasmine dengan nada sedikit menyombongkan dirinya sendiri selagi memberi kesan mengejek Lily yang dia anggap tak mampu merawat diri sendiri.Lily hanya bisa merasakan sesak di dadanya. Dia sudah menduga ejekan-ejekan semacam ini akan ia terima, singkatnya, Lily sudah mempersiapkan mental untuk itu.Tetapi teta
Read more
Bab 3 - Menjawab Panggilan Telepon
Dalam keadaan tergesa-gesa, Henry bergegas pergi ke pesta Judith. Henry khawatir akan istrinya yang mungkin sedang diintimidasi oleh banyak orang. Meski beberapa menit lalu Lily mengirim pesan jika ia baik-baik saja, itu justru membuat Henry semakin gelisah.[Aku sedang berada di toilet sekarang, oh, rasanya nyaman sekali bisa kabur dari mereka semua. Kau tak perlu terburu-buru, Sayang. Aku akan tetap ada di sini sebelum kau datang. Dan, aku baik-baik saja.]Senyum kecut menghiasi wajah Henry, istrinya menjadi pusat hinaan para kerabat hanya karena menikahi dirinya. ‘Andai aku bisa menjadi suami yang berguna,’ batin Henry sedikit kecewa, entah pada siapa.***Ketika Henry baru saja tiba di gedung pernikahan Judith, Henry disambut oleh kedua mertuanya.“Wow... ternyata kau berani datang ke sini! Di mana rasa malumu?" tanya Catherine dengan nada menghina.“Maaf, Bu. Kupikir, aku punya hak untuk datang ke sini dan menjemput istriku,” jawab Henry berusaha bersikap ramah di depan publik."
Read more
Bab 4 - Membayar Tagihan?
Henry mengerutkan kening sejenak. Tuan Muda? Jika tak salah dengar, telinganya baru saja mendengar seseorang memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda."Maaf, apakah Anda salah memencet nomor?" tanya Henry yang agak bingung.“Tidak, Tuan. Saya Oliver Wood. Saya adalah kepala pelayan keluarga James. Dan saya memang sedang mencari Tuan Muda, beruntung sekali saya segera menemukan anda. Anda adalah pewaris tunggal dari Keluarga The Great James!” jawab Oliver Wood di telepon.Oliver Wood kemudian berbicara panjang lebar, menceritakan bahwa keluarga Henry hancur dalam satu malam dan menyebabkan kematian kedua orang tuanya.Oliver Wood dan beberapa pelayan lain dari keluarga James mengalami fitnah dari orang-orang yang iri dan ingin menghancurkan keluarga James. Begitu Oliver Wood bebas dari tahanan, tugas pertama yang ia lakukan adalah mencari Henry James, putra tunggal keluarga James yang merupakan pewaris tahta The Great James.Henry, yang masih merasa bingung hanya bisa terdiam. Sepanjang H
Read more
Bab 5 - Dia Hanya Sebutir Debu!
Ketika Henry tiba di depan meja kasir, dengan antusias dia berkata kepada penjaga kasir, "Permisi, Nona. Aku ingin membayar tagihan medis istriku.”Tak seperti beberapa waktu sebelumnya, kali itu Henry menyambangi petugas kasir sembari tersenyum ramah. Bukankah segala macam persoalan yang berhubungan dengan uang sudah tidak lagi menjadi masalah bagi seorang pewaris tunggal keluarga The Great James? Henry nyaris tak bisa menyembunyikan senyum gembiranya.“Nona?” Henry menyapa petugas kasir untuk ke dua kalinya setelah sapaannya yang pertama tak mendapat respon. Mungkin si kasir terlalu berkonsentrasi pada pekerjaannya sehingga tak menyadari kedatangan orang lain, begitu pikir Henry.Saat itu, si kasir akhirnya menoleh demi memastikan apakah yang sedang memanggilnya adalah pria yang beberapa waktu lalu mengemis keringanan pembayaran. Setelah tahu bahwa pria yang datang memanglah Henry, kasir hanya melihat Henry dengan wajah yang tak ramah.Dia bahkan dengan sengaja memanggil pria yang s
Read more
Bab 6 - Dering Telepon
Henry mengikuti staf rumah sakit yang sedang mengantarnya ke kamar VIP tempat Lily berada. Sebelumnya, Henry telah meminta kamar yang terbaik yang dimiliki rumah sakit tersebut, dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap tentunya.Setelah dua tahun mengajak Lily hidup dalam kesulitan, kali ini dan seterusnya, Henry berjanji akan memberikan yang terbaik untuk istrinya yang setia."Tuan Muda, ini adalah kamar baru untuk istri Anda. Kami telah menyiapkan fasilitas terbaik dan obat-obatan terbaik yang kami punya. Setiap pagi dokter akan datang untuk memeriksa kondisi istri Anda. Jika Anda membutuhkan sesuatu, silakan tekan bel di sini maka perawat akan datang ke sini dengan segera," ucap pria itu menjelaskan sekilas tentang ruangan VIP terbaru yang ditempati Lily.Henry mengangguk. "Terima kasih banyak atas bantuanmu.""Kami merasa bersyukur karena Anda bersedia memaafkan kesalahan kasir kami sebelumnya. Kami juga merasa terhormat karena anda berkenan mempercayakan kesembuhan istri anda di
Read more
Bab 7 - Tuntutan Catherine Wilson
Dengan sedikit malas Henry menjawab pertanyaan istrinya, "Ibumu.” Henry tersenyum masam lalu mencibir ke arah ponsel itu, “pasti dia ingin membicarakan pernikahanmu dengan si tua Albert itu.”Dengan enggan, Henry mengambil ponsel tersebut lalu mengulurkannya pada Lily. Melihat wajah masam suaminya, Lily memberi senyum tipis lalu bertanya, "Apa kau ingin aku mengaktifkan pengeras suara?" tanya Lily.Henry mengangkat bahu tetapi kemudian mengangguk. Lily mengangguk, menarik napas dalam lalu mengangkat telepon ibunya sembari mengaktifkan tombol pengeras suara."Lily, di mana kau sekarang? Bagaimana kondisimu? Pasti kau pura-pura sakit, kan? Biar kutebak, kau berada di dalam Flat kumuhmu itu, kan?" tanya Catherine segera sesaat setelah Lily mengangkat telepon."Ibu, aku sekarang sedang berada di rumah sakit. Lagipula, untuk apa ibu meneleponku?" tanya Lily."Apa katamu?? Aku ini ibumu, memangnya, apa ada aturan yang tak membolehkan seorang ibu menelepon putri mereka?" tanya Catherine terd
Read more
Bab 8 - Sumpah Seorang Pria
“Berikan teleponnya padaku,” pinta Henry dengan suara pelan. Lily mengangguk dan mengulurkan ponselnya kepada sang suami. Begitu Henry menerima ponsel istrinya, ia segera menyapa sang ibu mertua.“Ibu, aku dan Lily tidak akan pernah bercerai. Jika ibu menginginkan harta Albert Brown, bercerailah dari ayah lalu menikah dengan Albert.”Catherine mengerucutkan bibirnya. "Menantu kurang ajar kau ini! Kau benar-benar…”“Karena aku memiliki mertua yang kurang ajar, wajar jika sikapku seperti ini,” sergah Henry memotong ocehan Catherine. Tentu saja, Catherine menjadi semakin menggila diperlakukan demikian oleh memantunya yang dia anggap tak berguna."Sial! Ingat, aku bersumpah aku akan membuatmu bercerai dari Lily dalam waktu dekat!" tantang Catherine sebagai ungkapan kekesalannya terhadap sang menantu. “Kau tahu sifatku bukan? Ha ha, jika memang Lily tak mau menandatangani surat gugatan perceraian, oh, aku bisa melakukannya dengan caraku sendiri!”Sebelum Henry merespon, sambungan telepon d
Read more
Bab 9 - Pergi ke Emerald Group
Catherine dan Jacob melongo mendengar janji sesumbar dari Henry. Jika dipikir-pikir, janji tersebut sangatlah menguntungkan pihak Catherine dan Jacob.“Kau sadar dengan apa yang kau ucapkan? Apa kau yakin akan menceraikan putriku?” tanya Catherine memastikan.“Tentu saja! Tetapi itu hanya terjadi jika aku gagal membawa kemenangan untuk Lily,” tutur Henry dengan yakin.Catherine dan Jacob pun saling berpandangan dengan senyum seringai terpampang jelas di wajah mereka. Mereka cukup senang karena pada akhirnya Henry sendiri yang bersedia menceraikan Lily.Mereka sangat yakin jika Henry tidak akan mampu membantu Lily memenangkan proyek Emerald Group. Di mata Catherine dan Jacob, Henry terlihat seperti menantu depresi yang baru saja membuat keputusan bodoh. Tetapi, itu membuat mereka merasa gembira tak terkira.Akhirnya, impian mereka memiliki menantu kaya seperti Albert Brown akan segera tercapai. Tak masalah jika putri mereka harus menderita hidup bersama lelaki tua, yang penting mereka
Read more
Bab 10 - Kapasitas Otak Albert Brown
Kedatangan Henry di ruang CEO Emerald Group disambut segera oleh Jinny Baker. Jinny merupakan CEO perempuan pertama di Emerald Group dan sekaligus menyandang predikat CEO termuda sepanjang sejarah Emerald Group berdiri. Di usianya yang baru menginjak 32 tahun, Jinny Baker telah berhasil membawa Emerald Group menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh di seluruh kota Eastland.Katika prestasi-prestasinya telah begitu banyak, hari itu Jinny Baker dikejutkan oleh kejadian pengusiran pemegang saham terbesar di Emerald Group oleh karyawannya sendiri. Dengan kepiawaiannya menyembunyikan kegelisahan dan kekhawatiran besar, Jinny menyambut kedatangan Henry dengan cukup hangat dan professional.“Silakan duduk, Tuan Henry. Maafkan atas kelancangan security kami. Mereka belum tahu siapa Anda,” tutur Jinny Baker dengan ekspresi ramah namun tetap menampilkan kesan menyesal yang tak dibuat-buat. Dari dalam lubuk hatinya, Jinny memang menyesalkan insiden tersebut. Andai sebelumnya Jinny tahu j
Read more
DMCA.com Protection Status