Share

Bab 34

Kumi tak memperhatikan ucapan ibunya, dia mendorong kereta Kaluna dengan pikiran yang bergelayut di benaknya. Kaluna semakin besar, beban di pundaknya sebagai seorang Ibu jelas tak mudah ke depannya.

“Nduk, apa kamu dengerin Ibu?” tanya Ibu gusar dengan sikap Kumi.

“Iya.”

Ibu tak percaya. “Coba apa yang Ibu katakana tadi?”

“Soal Kaluna kan?”

Ibu tersenyum. “Nah ini. Ibu mulai tadi nyerocos, tapi kamu tidak menghiraukan. Begini, Shaka bicara sama Ibu, dia ingin melamarmu. Apa kamu mau?”

Kumi meringis. “Maaf Bu, Kumi sedang banyak pikiran, dan belum kepikiran untuk memikirkan pernikahan,” jawab Kumi.

“Shaka itu mencintaimu, Nduk. Apa lagi yang kamu pikirkan,” Ibu terlihat gemas dengan jawaban anaknya. “Sudahlah, kita omongin nanti di rumah.”

Mereka tiba di warung Mba Surti dan langsung memesan 4 bungkus lontong sayur.

“Wah Kaluna sudah tumbuh besar, cantik lagi!” kata Surt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status