공유

Tidak Mengaku

작가: Aldra_12
last update 최신 업데이트: 2024-06-01 15:04:30

Briana membuka mata saat pagi hari. Kepalanya masih pusing, tapi dia berusaha untuk bisa bangun karena tak bisa berlama-lama di tempat itu.

“Jam berapa sekarang?”

Briana menengok ke jam dinding, hampir jam tujuh pagi tapi tak ada yang membangunkannya membuat dia terkejut dan siap turun dari ranjang.

Namun, sejenak dia diam karena baru sadar. Dia sudah tak di rumah suaminya yang seperti neraka, membuatnya tersenyum kecut karena trauma dengan perilaku mertua dan keluarga suaminya hingga terbawa sampai di luar rumah.

Briana memilih membasuh mukanya, lantas keluar kamar untuk mencari Dharu.

Briana melihat Dharu yang ada di depan kompor dengan celemek yang melekat di tubuh pria itu.

“Kamu sedang apa?” tanya Briana.

Dharu menoleh saat mendengar suara Briana, hingga senyum manis pria itu mengembang di wajah.

“Kamu sudah bangun, pas sekali sarapannya juga siap,” ucap Dharu sambil memindah telur dari wajan ke piring.

Briana terkejut melihat Dharu bisa masak. Setahunya, Dharu dari keluarga kaya yang bisa dibilang sangat terkenal di kota itu, yang segala kebutuhannya pasti dicukupi pelayan, tapi siapa sangka Dharu pandai memasak.

“Sejak kapan kamu bisa masak?” tanya Briana penasaran. Dia berdiri memperhatikan lantas menyelipkan rambut ke belakang telinga.

“Empat atau lima tahun lalu,” jawab Dharu lantas melepas celemek.

Dharu membawa dua piring nasi goreng ke meja makan, lantas meminta Briana untuk duduk.

“Makanlah, ini tidak pedas seperti kesukaanmu,” ucap Dharu sambil memulas senyum ke Briana.

Briana terkejut karena pria itu masih mengingat apa yang disukanya, tapi meski begitu Briana tak langsung menunjukkan hal yang bisa membuat pria itu salah paham.

“Terima kasih,” ucap Briana.

Briana memandang Dharu yang duduk dan siap sarapan. Dia berdeham pelan untuk mempersiapkan diri bicara.

“Aku berterima kasih karena semalam kamu menolongk. Siang ini aku akan pergi, kuharap kamu tidak merasa kalau aku hanya jadi beban saja,” ucap Briana bicara dengan hati-hati.

Dharu sudah siap makan, tapi mendengar ucapan Briana membuatnya langsung berhenti menyendok, lantas menatap ke wanita itu.

“Aku menolongmu hanya kebetulan saja,” ucap Dharu, “kenapa buru-buru, apa kamu tidak nyaman di sini? Apa kamu takut suamimu tahu?” tanya Dharu dengan tatapan menyelidik.

Briana langsung mengulum bibir mendengar pertanyaan Dharu.

Pria itu meletakkan alat makan, lantas menggunakan kedua siku bertumpu di meja, jemarinya saling bertautan lantas punggung tangan digunakan untuk menyangga dagu.

“Semalaman kamu tidak pulang, ditemukan di jalan dalam kondisi memprihatinkan, lalu tanda pengenal bahkan ponsel pun kamu tidak bawa. Apa kamu bisa bilang kalau kondisimu baik-baik saja?” tanya Dharu sambil menatap Briana.

“Mau baik atau tidak, ini bukan urusanmu,” jawab Briana tegas.

Bukan maksud Briana tak tahu terima kasih, tapi dia tak mau Dharu terlibat dalam masalahnya apalagi pria itu bukan siapa-siapa untuknya.

Dharu terkejut mendengar ucapan Briana, lantas akhirnya memilih tak bertanya lagi.

“Baiklah jika kamu ingin pergi. Habiskan sarapanmu, aku akan mengantarmu pulang setelahnya,” ucap Dharu lantas mulai makan.

“Aku akan pergi sendiri, tidak perlu kamu antar,” tolak Briana karena tak ingin Dharu tahu soal permasalahan rumah tangganya.

Dharu membuang napas kasar menggunakan mulut, lantas menatap Briana.

“Kamu punya uang untuk pulang? Kamu mau jalan kaki?” tanya pria itu menohok.

Briana terdiam karena kalau bicara, hingga akhirnya dia pun tak punya pilihan selain menerima tawaran Dharu.

“Baiklah, tapi aku ingin menemui temanku. Antar aku ke tempatnya saja,” ucap Briana pada akhirnya.

Dharu mengangguk mendengar ucapan Briana. Dia pun memilih melanjutkan makan tanpa bertanya lagi.

Setelah sarapan, Dharu benar-benar mengantar Briana ke alamat yang diberikan oleh wanita itu.

“Di sini saja, terima kasih atas bantuanmu. Aku akan mengganti pakaian dan ponsel yang kamu berikan, bisa minta nomor rekeningmu?” tanya Briana.

“Apa kamu pikir aku semiskin itu hingga meminta ganti rugi?”

Briana mengulum bibir mendengar ucapan Dharu, lantas menggelengkan kepala.

“Pergilah,” ucap Dharu lantas mengalihkan pandangan dari Briana seolah kecewa.

Briana mengangguk sambil mengucapkan terima kasih sekali lagi. Dia pun turun dari mobil, lantas berjalan ke arah rumah yang memiliki gerbang tinggi.

Dharu menatap Briana yang baru saja masuk gerbang itu.

“Ini bukan rumah suaminya, kan?” Dharu pun bertanya-tanya sendiri.

Hingga Dharu mendapat pesan dari seseorang. Dia mengecek file yang dikirimkan kepadanya, hingga betapa terkejutnya pria itu saat membaca data yang ada.

“Jadi selama ini ….” Dharu menatap ke rumah yang didatangi Briana, hingga terlihat berpikir dengan keras.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
sepertinya dharu sayang banget ya ma Briana,masih inget ma kesukaannya Briana pdhl udh putus....apa krn dharu blm bisa move on ya dari Briana...btw knp ya dharu & Briana bisa putus??
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Ekstra Part 2

    Dhira dan Sean pergi ke IGD rumah sakit mereka berada sekarang. Renata di sana karena mengantar Briana yang mau melahirkan.“Ma.” Dhira langsung memanggil sang mama.“Kenapa kamu cepat sekali ke sini?” tanya Renata keheranan.“Karena aku baru periksa, jadi waktu Mama telepon, aku ada di sini,” jawab Dhira.“Periksa? Kamu sakit?” tanya Renata dengan kepanikan berlipat karena ucapan Dhira.Dhira melebarkan senyum, lantas menunjukkan hasil USG. “Tidak sakit, tapi sedang hamil. Ini, cucu kedua Mama dan Papa.”Dhira memberitahu dengan bangga, sampai membuat Renata sangat syok dan senang.“Ya Tuhan, mama tak percaya. Mama senang sekali mendengar kabar ini.” Renata langsung memeluk karena sangat bahagia.Dhira juga bahagia karena bisa menyenangkan hati sang mama.Saat keduanya saling berpelukan, tiba-tiba terdengar suara bayi yang membuat mereka terkejut.“Sudah lahir? Cepat sekali?” Dhira terkejut, apalagi melihat perawat keluar masuk ruang penanganan.Briana sudah melahirkan di ruang IGD se

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Ekstra Part 1

    “Dhira, kamu di mana?”Sean keluar dari ruang ganti mencari keberadaan Dhira yang tak menyahut padahal dia sudah memanggilnya sejak tadi. Dhira keluar dari kamar mandi, tentu saja hal itu membuat Sean keheranan.“Kenapa masuk kamar mandi lagi?” tanya Sean karena Dhira sudah mandi sejak tadi.Dhira menutup mulutnya seolah merasakan sesuatu yang ingin keluar, tapi dia tetap berjalan menghampiri Sean.Usia pernikahan mereka sudah berjalan tiga bulan. Sean sudah menerima Dhira sepenuhnya, hingga hubungan rumah tangga mereka berjalan dengan sangat baik.“Kamu baik-baik saja?” tanya Sean karena Dhira agak pucat.“Entah, sejak tadi rasanya pusing dan mual,” jawab Dhira.Sean langsung menyentuh kening Dhira, tapi tak merasa panas.“Apa sangat pusing?” tanya Sean memastikan.Dhira sibuk mengikat dasi Sean saat mendengar pertanyaan itu.“Iya lumayan, tadi seperti berputar lalu aku mual,” jawab Dhira kemudian menatap Sean dengan wajah memelas.“Kita ke rumah sakit untuk memastikan kamu sakit apa

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 ~ Hari Pernikahan

    Riana memang bertindak kejam, tapi semua itu semata-mata dilakukan untuk melindungi Sean dari hal-hal yang tak diinginkan.Milia diam mendengar ucapan Riana. Dia hanya menunduk sambil meremas jemari karena tak bisa berbuat apa-apa.Ibu Milia juga diam karena takut, lalu memberanikan diri menatap Riana.“Kalau kami pergi dari kota ini, bagaimana dengan usaha pakaian kami? Masa mau ditinggal begitu saja? Misal mau dijual juga tidak bisa cepat laku,” ujar ibu Milia yang takut jika masih di kota itu akan dipersulit Riana.Milia terkejut mendengar ucapan sang ibu, apa itu artinya ibunya mau pindah karena ancaman Riana.“Aku akan membelinya, kalau perlu rumah sekalian akan aku beli dua kali lipat dari harga aslinya, asal kalian pergi dari kehidupan putraku!” Riana tak segan memuluskan keinginan ibu Milia asal pergi dari kota itu.Ibu Milia membayangkan uang sangat banyak yang akan diterimanya jika dijual ke Riana. Dia yang mata duitan langsung setuju begitu saja.“Baik, saya setuju menjualny

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Memperingatkan Lagi

    Saat sore hari, Sean pulang dan menemui Riana yang sedang bersantai di ruang keluarga.“Sudah pulang? Kamu sudah mengosongkan jadwal agar minggu depan tidak ada kendala, kan? Ingat, pernikahanmu itu minggu depan,” ucap Riana langsung mengingatkan, jangan sampai Sean lupa dan masih membuat jadwal kegiatan di perusahaan.“Mama tenang saja, Vino sudah mengatur semuanya,” balas Sean.Riana mengangguk-angguk senang karena sekarang Sean mudah diatur.“Ma, aku mau menceritakan sesuatu, tapi aku harap Mama tidak berpikiran buruk atau panik dulu,” ucap Sean ingin memberitahu soal Milia.Sean hanya ingin sang mama tahu saja, agar kelak jika terjadi sesuatu atau Milia membuat ulah, sang mama tak benar-benar syok karena sudah tahu dan mendengar sendiri darinya.Riana menoleh Sean saat mendengar apa yang dikatakan oleh putranya itu. Dia menurunkan satu kaki yang sejak tadi disilangkan, dahinya berkerut halus karena penasaran.“Memangnya kamu mau menceritakan apa?” tanya Riana dengan pikiran negati

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Sudah Tak Ada Rasa

    Dhira langsung bicara tegas agar Milia sadar diri. Dia tak akan kasihan meski Milia sedang hamil, dia sadar kalau wanita seperti Milia, tidak akan puas jika hanya dikasih hati. Begitu mendapat kebaikan, wanita itu akan melunjak tak tahu diri.Milia terdiam mendengar ucapan Dhira, hingga Dhira kembali bicara.“Kamu pikir dengan datang menemui Sean, kamu bisa memintanya bertanggung jawab atas janin yang bukan miliknya? Kamu mungkin tak tahu, Sean sudah tahu segalanya tentang kebusukanmu.” Dhira terus bicara untuk menyadarkan Milia.Milia sangat terkejut mendengar ucapan Dhira, hingga Dhira kembali bicara.“Bahkan tahu kalau kamu selama ini sering tidur dengan pria lain. Sungguh aku ingin tertawa, baru kali ini melihat wanita tak tahu diri sepertimu, sudah selingkuh dan tidur dengan pria lain, tapi minta pertanggungjawaban ke pria yang kamu buang.” Dhira menjejali telinga Milia dengan fakta bahkan tak peduli itu bisa mempengaruhi pikiran dan janin Milia.

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Membuat Salah Paham

    Sean mulai nyaman bersama Dhira. Sikap Dhira yang apa adanya saat bicara, membuat Sean merasa tenang.Sean keluar dari lift sambil menatap ponsel, dia mencoba menghubungi Dhira karena ingin mengajak makan siang, tapi Dhira tak menjawab panggilan darinya.“Ke mana dia?” Sean bertanya-tanya karena Dhira mengabaikan panggilan darinya.Sean berpikir apa mungkin Dhira sedang rapat atau bertemu klien, membuatnya memilih mengirim pesan kalau akan datang ke perusahaan Dhira.Saat Sean baru saja keluar dari lobi, Sean terkejut karena ada yang mencegah langkahnya.“Sean.” Milia muncul di sana dengan mata bengkak dan wajah penuh linangan air mata.“Apa lagi yang kamu inginkan?” tanya Sean mulai malas, apalagi dia sudah tahu semua kebusukan Milia.“Sean, kumohon maafkan aku. Saat ini aku tidak tahu harus bagaimana, aku membutuhkanmu,” ucap Milia sambil menggenggam telapak tangan Sean.Sean me

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status