Share

Keluarga Busuk

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2024-05-31 18:24:35

Briana makan dengan lahap karena sangat lapar. Dia menghabiskan satu porsi makanan dengan sangat cepat karena sudah lama sekali tak bisa makan dengan tenang seperti itu.

Sejak dirinya memberitahu ke suami dan keluarganya kalau perusahaannya bangkrut beberapa bulan lalu dan harus menjual semua aset termasuk saham ke orang lain, sejak itu hidup Briana tidak tenang.

Briana mulai diperlakukan buruk, bahkan untuk makan pun dibedakan oleh mertuanya. Tindakan itu pun didukung Farhan yang tak mempermasalahkan sikap sang ibu ke Briana.

Namun, ada satu rahasia yang tak diketahui Farhan dan keluarganya, Briana menyembunyikan sesuatu yang akan dijadikan senjata untuk membalas dendam atas segala perlakuan yang didapatnya.

Saat Briana baru saja merenung, terdengar suara ketukan pintu kamar, membuat Briana buru-buru menarik selimut untuk menutup setengah tubuhnya.

Briana melihat Dharu yang masuk membawa paper bag di tangan.

“Aku pikir kamu takkan nyaman memakai pakaian itu, jadi aku memesan pakaian untukmu. Aku tidak tahu apakah ini sesuai dengan ukuranmu atau tidak,” ucap Dharu lantas meletakkan paper bag itu di atas ranjang.

“Terima kasih,” ucap Briana yang merasa malu menatap Dharu.

Dharu hanya mengangguk mendengar ucapan Briana. Dia hendak pergi, tapi terhenti dan kembali berbalik menatap Briana yang masih menatapnya.

“Kamu bisa istirahat di sini, aku akan tidur di luar,” ucap Dharu lantas kembali berbalik untuk pergi.

“Dharu.” Briana memanggil, membuat pria itu menghentikan langkah.

“Kamu butuh sesuatu?” tanya Dharu saat melihat Briana terlihat khawatir.

“Apa aku bisa meminjam ponselmu untuk menghubungi temanku? Tapi, nomornya ada di simcardku,” jawab Briana agak ragu.

Briana melihat pria itu tersenyum, sangat manis seperti bertahun-tahun lalu saat dia mengenal pria itu pertama kali.

“Sudah kuduga kamu membutuhkan ponsel baru. Aku sudah membelikannya ada di paper bag,” ucap Dharu

Briana langsung mengambil paper bag di ranjang dan melihat ada ponsel baru di sana. Dia tersenyum lantas menatap Dharu.

“Terima kasih.”

Dharu hanya mengangguk, lantas pergi meninggalkan kamar itu.

Briana buru-buru mengganti pakaianya lebih dulu, baru kemudian memasukkan simcardnya ke ponsel yang diberikan mantan kekasihnya.

Briana mencari nomor kontak seseorang, lantas mencoba menghubungi.

“Akhirnya kamu menghubungiku.” Suara seseorang terdengar dari seberang panggilan.

“Ini sudah waktunya, aku ingin bertemu denganmu. Aku benar-benar membutuhkanmu.”

**

Di rumah Farhan. Pria itu makan malam sambil melamun, membuat ibunya akhirnya menegur.

“Kenapa kamu melamun? Masih memikirkan Briana?” tanya sang mama sambil menatap tak senang ke Farhan.

Farhan memandang ke sang mama, lantas menggelengkan kepala kemudian memasukkan suapan ke mulut.

“Untuk apa sih, kamu memikirkan wanita itu? Dia juga ga bisa kasih kamu apa-apa, hanya jadi beban saja di rumah ini,” ucap sang adik tak senang ke Briana karena tak bisa memberinya kemewahan.

Sebelumnya Briana sangat memanjakan adik Farhan, tapi setelah bangkrut adik Farhan langsung tak tahu diri dan sering menghina Briana.

“Tidak ada yang memikirkannya,” balas Farhan sambil menatap ibu dan adiknya.

“Baguslah kalau kamu tidak memikirkannya lagi. Wanita menyedihkan seperti itu untuk apa dipertahankan, lebih baik kamu fokus dengan hubunganmu dan Litta. Dia kaya, bahkan menyukaimu sejak sebelum kamu nikah, jadi manfaatkan kesempatan itu, jangan terlalu larut dengan masalahmu dengan Briana,” ujar sang mama memprovokasi.

“Benar kata Mama, lagi pula kamu sudah bilang mau menceraikannya. Ceraikan saja, tapi pastikan juga dia tak mendapat harta gono-gini, jangan sampai dia ngungkit uang yang pernah dikasih ke kamu, Kak,” timpal sang adik memprovokasi.

“Ah … benar. Pokoknya mama juga ga rela ya kalau kamu memberinya uang gono-gini atau apalah. Dia juga ga hamil atau punya anak, dia ga berhak atas harta di rumah ini,” ujar sang mama membenarkan ucapan putrinya.

Farhan terdiam sejenak mendengar ucapan sang mama. Sebagian saham di perusahaan yang menjadi miliknya, dulu dibeli menggunakan uang Briana. Namun, semua saham itu atas miliknya, jadi tidak salah kalau Farhan tak memberi karena sudah menjadi haknya.

“Farhan, kenapa kamu malah diam? Jangan-jangan kamu berpikir ingin memberinya sebagain harta kita, begitu?” Sang mama langsung menuduh karena Farhan diam.

“Mama tenang saja, aku pastikan dia takkan mendapat sepeser uang pun dari rumah ini. Salah dia yang meminta cerai, jadi jangan salahkan aku kalau bertindak kejam kepadanya.”

“Bagus, itu baru putraku. Sekarang fokus saja ke hubunganmu dengan Litta, mama ingin punya menantu seperti wanita itu. Pasti menyenangkan, bahkan keluarga kita pasti akan semakin terpandang.”

Farhan melihat sang mama yang sangat senang, begitu juga dengan adiknya yang setuju jika dia melanjutkan hubungan dengan Litta yang notabene masih menjadi selingkuhannya itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
dasar Farhan belom dpt karma dia...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Ekstra Part 2

    Dhira dan Sean pergi ke IGD rumah sakit mereka berada sekarang. Renata di sana karena mengantar Briana yang mau melahirkan.“Ma.” Dhira langsung memanggil sang mama.“Kenapa kamu cepat sekali ke sini?” tanya Renata keheranan.“Karena aku baru periksa, jadi waktu Mama telepon, aku ada di sini,” jawab Dhira.“Periksa? Kamu sakit?” tanya Renata dengan kepanikan berlipat karena ucapan Dhira.Dhira melebarkan senyum, lantas menunjukkan hasil USG. “Tidak sakit, tapi sedang hamil. Ini, cucu kedua Mama dan Papa.”Dhira memberitahu dengan bangga, sampai membuat Renata sangat syok dan senang.“Ya Tuhan, mama tak percaya. Mama senang sekali mendengar kabar ini.” Renata langsung memeluk karena sangat bahagia.Dhira juga bahagia karena bisa menyenangkan hati sang mama.Saat keduanya saling berpelukan, tiba-tiba terdengar suara bayi yang membuat mereka terkejut.“Sudah lahir? Cepat sekali?” Dhira terkejut, apalagi melihat perawat keluar masuk ruang penanganan.Briana sudah melahirkan di ruang IGD se

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Ekstra Part 1

    “Dhira, kamu di mana?”Sean keluar dari ruang ganti mencari keberadaan Dhira yang tak menyahut padahal dia sudah memanggilnya sejak tadi. Dhira keluar dari kamar mandi, tentu saja hal itu membuat Sean keheranan.“Kenapa masuk kamar mandi lagi?” tanya Sean karena Dhira sudah mandi sejak tadi.Dhira menutup mulutnya seolah merasakan sesuatu yang ingin keluar, tapi dia tetap berjalan menghampiri Sean.Usia pernikahan mereka sudah berjalan tiga bulan. Sean sudah menerima Dhira sepenuhnya, hingga hubungan rumah tangga mereka berjalan dengan sangat baik.“Kamu baik-baik saja?” tanya Sean karena Dhira agak pucat.“Entah, sejak tadi rasanya pusing dan mual,” jawab Dhira.Sean langsung menyentuh kening Dhira, tapi tak merasa panas.“Apa sangat pusing?” tanya Sean memastikan.Dhira sibuk mengikat dasi Sean saat mendengar pertanyaan itu.“Iya lumayan, tadi seperti berputar lalu aku mual,” jawab Dhira kemudian menatap Sean dengan wajah memelas.“Kita ke rumah sakit untuk memastikan kamu sakit apa

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 ~ Hari Pernikahan

    Riana memang bertindak kejam, tapi semua itu semata-mata dilakukan untuk melindungi Sean dari hal-hal yang tak diinginkan.Milia diam mendengar ucapan Riana. Dia hanya menunduk sambil meremas jemari karena tak bisa berbuat apa-apa.Ibu Milia juga diam karena takut, lalu memberanikan diri menatap Riana.“Kalau kami pergi dari kota ini, bagaimana dengan usaha pakaian kami? Masa mau ditinggal begitu saja? Misal mau dijual juga tidak bisa cepat laku,” ujar ibu Milia yang takut jika masih di kota itu akan dipersulit Riana.Milia terkejut mendengar ucapan sang ibu, apa itu artinya ibunya mau pindah karena ancaman Riana.“Aku akan membelinya, kalau perlu rumah sekalian akan aku beli dua kali lipat dari harga aslinya, asal kalian pergi dari kehidupan putraku!” Riana tak segan memuluskan keinginan ibu Milia asal pergi dari kota itu.Ibu Milia membayangkan uang sangat banyak yang akan diterimanya jika dijual ke Riana. Dia yang mata duitan langsung setuju begitu saja.“Baik, saya setuju menjualny

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Memperingatkan Lagi

    Saat sore hari, Sean pulang dan menemui Riana yang sedang bersantai di ruang keluarga.“Sudah pulang? Kamu sudah mengosongkan jadwal agar minggu depan tidak ada kendala, kan? Ingat, pernikahanmu itu minggu depan,” ucap Riana langsung mengingatkan, jangan sampai Sean lupa dan masih membuat jadwal kegiatan di perusahaan.“Mama tenang saja, Vino sudah mengatur semuanya,” balas Sean.Riana mengangguk-angguk senang karena sekarang Sean mudah diatur.“Ma, aku mau menceritakan sesuatu, tapi aku harap Mama tidak berpikiran buruk atau panik dulu,” ucap Sean ingin memberitahu soal Milia.Sean hanya ingin sang mama tahu saja, agar kelak jika terjadi sesuatu atau Milia membuat ulah, sang mama tak benar-benar syok karena sudah tahu dan mendengar sendiri darinya.Riana menoleh Sean saat mendengar apa yang dikatakan oleh putranya itu. Dia menurunkan satu kaki yang sejak tadi disilangkan, dahinya berkerut halus karena penasaran.“Memangnya kamu mau menceritakan apa?” tanya Riana dengan pikiran negati

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Sudah Tak Ada Rasa

    Dhira langsung bicara tegas agar Milia sadar diri. Dia tak akan kasihan meski Milia sedang hamil, dia sadar kalau wanita seperti Milia, tidak akan puas jika hanya dikasih hati. Begitu mendapat kebaikan, wanita itu akan melunjak tak tahu diri.Milia terdiam mendengar ucapan Dhira, hingga Dhira kembali bicara.“Kamu pikir dengan datang menemui Sean, kamu bisa memintanya bertanggung jawab atas janin yang bukan miliknya? Kamu mungkin tak tahu, Sean sudah tahu segalanya tentang kebusukanmu.” Dhira terus bicara untuk menyadarkan Milia.Milia sangat terkejut mendengar ucapan Dhira, hingga Dhira kembali bicara.“Bahkan tahu kalau kamu selama ini sering tidur dengan pria lain. Sungguh aku ingin tertawa, baru kali ini melihat wanita tak tahu diri sepertimu, sudah selingkuh dan tidur dengan pria lain, tapi minta pertanggungjawaban ke pria yang kamu buang.” Dhira menjejali telinga Milia dengan fakta bahkan tak peduli itu bisa mempengaruhi pikiran dan janin Milia.

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Membuat Salah Paham

    Sean mulai nyaman bersama Dhira. Sikap Dhira yang apa adanya saat bicara, membuat Sean merasa tenang.Sean keluar dari lift sambil menatap ponsel, dia mencoba menghubungi Dhira karena ingin mengajak makan siang, tapi Dhira tak menjawab panggilan darinya.“Ke mana dia?” Sean bertanya-tanya karena Dhira mengabaikan panggilan darinya.Sean berpikir apa mungkin Dhira sedang rapat atau bertemu klien, membuatnya memilih mengirim pesan kalau akan datang ke perusahaan Dhira.Saat Sean baru saja keluar dari lobi, Sean terkejut karena ada yang mencegah langkahnya.“Sean.” Milia muncul di sana dengan mata bengkak dan wajah penuh linangan air mata.“Apa lagi yang kamu inginkan?” tanya Sean mulai malas, apalagi dia sudah tahu semua kebusukan Milia.“Sean, kumohon maafkan aku. Saat ini aku tidak tahu harus bagaimana, aku membutuhkanmu,” ucap Milia sambil menggenggam telapak tangan Sean.Sean me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status