Home / Urban / Pembalasan Menantu Terkuat / Bab 243. Solusinya Nikah Sama Aku

Share

Bab 243. Solusinya Nikah Sama Aku

Author: Hare Ra
last update Last Updated: 2025-08-12 21:23:39

Membawa secangkir kopi menaiki anak tangga, dengan satu tangan membaca sebuah pesan di ponselnya yang membuat Bara tersenyum simpul.

"Awas, nanti jatuh," peringat bu Aisah yang melihat Bara senyum-senyum sendiri di tangga.

"Iya bu," jawab Bara tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel di tangannya.

Berjalan ke balkon, dan kembali membaca pesan yang dikirimkan oleh Ainel kepadanya.

"Met malam, Bara."

Hanya sebaris kalimat kecil, tapi mampu menyihir hatinya yang kosong. Entah angin apa yang membuat Ainel di malam ini mengirimkan pesan kepada Bara.

Bara menghempaskan tubuhnya pada kursi di teras kemudian menyalakan sebatang rokok. Memencet tombol panggil pada kontak Ainel.

Tut.

Tut.

Tut.

Pada deringan ketiga Ainel menjawab panggilan dari Bara.

"Halo, Bara," jawab Ainel.

"Hai, lo belum tidur?" tanya Bara gugup.

Detakan jantungnya berpacu lebih kuat, entahlah bahkan Bara sendiri merasa malu mendengar detakan jantungnya. Padahal hanya suara, tidak melihat Ainel secara langsung.

Bahkan bibir B
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 250. Tidak Semudah Yang Dipikirkan

    “Kenapa lo diam?” tanya Bara kepada Ainel yang tampak tertunduk.“Gua masuk dulu ya, Bar,” ujar Ainel membuka pintu mobilny.Bara menarik tangan Ainel pelan.“Kenapa lo gak mau jawab?” tanya Bara mendesak Ainel.“Gak ada yang perlu di jawab, Bara,”ujar Ainel malas.“Gua butuh jawaban lo, Nel,” ujar Bara memohon.“Will you marry me, Ainel Celia Putri Hario?” tanya Bara masih memegang tangan Ainel.Ainel hanya diam menatap mata Bara.Kemudian Ainel hanya menghela nafas panjang.“Jangan gegabah Bara, banyak yang harus di pertimbangkan. Salah satunya keluarga kita, orang tua kita yang mempunyai kisah yang buruk, dan juga lo kan tahu Mama lo gak suka sama gua,” ujar Ainel.Ainel turun dari mobil sambil menggendong Alma. Bara dengan cekatan menyiapkan baby car seat untuk Alma.Setelah meletakkan Alma dengan aman, Ainel menciumi pipi gembul Alma.“Mama masuk ya, sampai jumpa lagi anak baik,” ujar Ainel sambil mengecup pipi Alma.“Mammma,” panggil Alma minta gendong.“Alma pulang sama papa ya

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 249. Status Kita

    "Kok udah pulang?" tanya Ainel heran."Terus kenapa?" tanya Bara."Gapapa sih aneh aja, masak bos nya di tinggal," jawab Ainel sembari duduk di kursi penumpang belakang bersama Alma."Gua yang suruh," ujar Bara.Bara melihat Ainel dan Alma duduk di belakang hanya diam, tapi mobilnya juga tidak bergerak."Kok belum berangkat, Bar?" tanya Ainel."Lo pikir gua sopir Nel, masak lo sama Alma duduk di belakang," ujar Bara menggeleng."Terus?" tanya Ainel."Duduk sini samping gua, kan bisa," jawab Bara sewot."Tapi kan gua meluk Alma," ujar Ainel membela diri."Apa bedanya lo duduk depan peluk Alma, dengan di belakang juga meluk Alma. Atau kita pesan taksi online aja biar sama-sama duduk dibelakang," ujar Bara mengeluarkan ponsel dari saku celananya."Terus, mobil lo?" tanya Ainel bingung dengan jalan pikiran Bara."Tinggalin aja disini!" jawab Bara ketus."Yaudah iya nih kami pindah depan," jawab Ainel yang akhirnya pasrah pindah ke depan disamping pengemudi.Bara hanya melirik sekilas dala

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 248. Karyawan Menguping

    Ari dan Bara tempak tertawa ngakak."Kamu aja duluan, kan kamu belum pernah," ujar Bara menepuk pundak Ari."Saya ikhlas kalau bapak mau duluan, sesuai jabatan," canda Ari."Yang kayak gitu gak perlu mandang jabatan, siapa yang cocok duluan ya sikat," ujar Bara semangat.Sementara itu sepasang telinga di balik pintu yang mendengar candaan mereka tampak memanas, dan mengepalkan tangannya.Dia yang pura-pura mengelap pintu kaca tampak kesal."Acil kemana?" tanya Bara."Ada kok pak, belum pulang," ujar Ari."Kenapa dia yang mengelap pintu?" tanya Bara."Gak tahu mungkin mau turun jabatan," ujar Ari terkekeh."Coba kamu panggil dan tanya," suruh Bara kepada Ari."Baik pak."Ari memanggil wanita tersebut."Nin coba sini dulu gua mau tanya," ujar Ari memanggil Nina seorang staff IT yang memang kerjanya satu lantai dengan Bara."Ngapain kamu, mau gantiin Acil?" tanya Ari."Ah gak pak, tadi saya lihat pintunya kotor jadi saya lap," ujar Nina yang mencuri pandang kepada Bara yang tampak asyik

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 247. Cocok

    "Ehm," ujar Ari berdehem membuat keduanya tergagap."Nah itu tugas lo, Ri," ujar Bara terkekeh.Ainel mengambil Alma dengan sangat pelan-pelan dan membuat tangan keduanya bersentuhan, membuat jantung Ainel terasa seperti berhenti berdetak.Ainel menjadi gugup, mukanya memerah namun segera disembunyikan. Membuat Bara terkekeh."Gak usah gugup gitu, Nel," goda Bara."Apaan sih lo," ujar Ainel cemberut membuta akhirnya Ari tertawa tergelak."Kok lo ketawa, Ri?" tanya Bara."Gapapa pak, kalian kayak anak SMP yang baru jatuh cinta," ujar Ari."Iya, lo kan udah tua," ujar Ainel kesal.Ari dan Bara hanya tergelak yang membuat Alma terbangun."Kan lo berdua berisik banget, Alma terbangun," kesal Ainel.Namun, bukannya menangis Alma malah tertawa saat matanya menatap sang papa."Anak papa sudah bangun?" tanya Bara sambil menjawil pipi Alma yang gembul."Mammma," jawab Alma."Iya Alma digendong sama mama," jawab Bara.Ari hanya bengong mendengar Alma memanggil Ainel dengan sebutan 'mama'."Kamu

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 246. Alma Ikut

    Ari tertawa melihat sang bos salah tingkah saat tahu Ainel yang menelepon."Jawab gak, Pak," tanya Ari menggoda."Iya Ri, jawab," ujar Bara kesal.Ari menggeser tombol hijau dan menyalakan loudspeaker."Halo, Nel," sapa Bara pelan takut Alma terbangun."Bar, lo masih di kantor?" tanya Ainel."Iya Nel, ada apa?" tanya Bara."Ada yang ingin gua sampein ke lo," ujar Ainel di seberang sana."Yaudah nanti gua mampir ya," jawab Bara disaat yang bersamaan Alma merengek mungkin suara Bara yang terlalu keras."Kok ada suara Alma?" tanya Ainel."Iya, Alma ikut gua kekantor," jawab Bara pelan."Lo gila ya? Bayi lo ajak ke kantor!" ujar Ainel marah."Ya mau gimana lagi," ujar Bara."Yaudah gua kesana ambilin Alma sekarang, kasihan dia," jawab Ainel marah."Biar Jojo yang jemput lo," ujar Bara sebelum mematikan panggilannya dan melirik kearah Jojo yang sudah bersiap-siap."Bila perlu tutup aja telinga Jo kalau ngomel-ngomel terus," pesan Bara kepada Jojo yang dibalas dengan anggukan oleh Jojo."Ka

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 244. Permintaan Tama

    "Semua teman Tama mama papanya datang kok pa," ujar Tama kemudian.Bara hanya menghela nafas kasar."Papa sama nenek aja, boleh?" tawar Bara kepada Tama."Gak usah datang gapapa, apa," ujar Tama yang kemudian bangkit dan berlalu masuk ke kamar."Hei anak ganteng, kamu mau kemana?" tanya Bara melihat Tama yang berlalu tak peduli."Mau ambil sepatu pa, mau berangkat," ujar Tama pelan.Bu Aisah yang melihat hal tersebut mendekati Bara sembari mengambil alih menggendong Alma."Tama kenapa?" tanya bu Aisah."Merajuk, Bu," jawab Bara santai."Kenapa?" tanya bu Aisah heran karena selama ini Tama tidak pernah merajuk seperti itu."Sabtu besok dia tampil ikut drama di sekolah," jawab Bara."Terus kenapa merajuk?" tanya bu Aisah heran."Minta Bara hadir," jawab Bara."Kamu gak bisa datang?" tanya bu Aisah."Bisa, Bu.""Terus apa masalahnya?" tanya bu Aisah semakin heran."Masalahnya dia mau Papa dan Mamanya hadir. Bara mau ajak Ibu dia malah merajuk," kekeh Bara."Dia mau kamu sama Ainel yang d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status