Share

Vonis Kanker

Seperti biasa, Daniel yang siang itu menyetir di perjalanan menuju kantor. Meski tugasnya rangkap sebagai asisten dan supir, rasanya belum sebanding dengan gaji yang Vinn berikan.

Upah setahun dari tuan muda itu telah cukup untuk membeli mobil sport mewah impiannya. Vinn yang terkenal dingin dan tegas, nyatanya adalah bos yang pandai mengapresiasi pekerjanya.

"Tuan ingin mampir ke suatu tempat?"

"Tidak. Langsung ke kantor saja," ujar pria muda dengan suit hitam itu.

Hening kembali selama beberapa menit. Tak lama kemudian, Vinn teringat akan kedatangan Paman Tino ke mansion tadi usai makan siang.

"Daniel, apa ada yang terjadi dengan proyek Paman Tino di kota M?" tanyanya pada si asisten.

"Saya sempat mendengar kabar kurang baik tentang proyek itu. Terdapat trouble hingga menyebabkan belasan pekerja meninggal. Keluarga korban meminta ganti rugi yang tidak sedikit, jika tidak dipenuhi mereka mengancam akan membawa masalah ini ke meja hijau."

"Trouble? Seingatku proyek pembangunan itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status