Share

Delapan Puluh Satu

Bab 81

Seno mengikat tubuh Tiara di kursi kayu. Ia menatap wajah cantik mantan istrinya.

"Cantik doang tapi hatinya busuk," maki Seno dengan tatapan benci.

Seno tak pernah menyangka kalau dirinya akan seperti ini hanya karena cinta.

Tangan kekar Seno melayang di udara dan berakhir di wajah Tiara. Wanita itu terbangun, merasakan perih di pipi kanan. Rintihan kecil terdengar di bibir Tiara.

"Bangun Tiara!"

Wanita yang terikat di kursi kayu dengan pakaian serba orange membuka mata perlahan. Ia tahu hidupnya akan berakhir di tangan sang mantan.

"Seno."

"Selamat datang putri tidur. Sudah waktunya kamu bangun."

"Aku di mana?"

"Di istana yang akan menjadi tempat paling indah untukmu." Seno menyeringai menatap mangsa yang tak akan bisa pergi lagi dari hidupnya. Sudah waktunya untuk mengakhiri semuanya.

"Seno aku ...."

"Sst! Diam Sayang. Jangan berbicara. Sudah waktunya kamu menikmati indahnya dunia ini. Tanpa ada rasa sakit sedikitpun."

Tiara menatap wajah Seno, pria yang dulu san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status