Share

Tujuh Belas

Matanya menelusuri lemari besi dengan asap mengumpal. Angel menoleh ke belakang, merasakan bayangan seseoang melintas begitu saja.

Bayangan lain melintas begitu cepat di depannya ketika Angel menatap ke belakang.

Angel membuang semua pikiran

negatif agar semua teka teki ini cepat selesai.

"Tiara, keluarga suamimu penuh misteri apa mereka yang telah membunuhmu." Monolog Angel.

'Semua ini adalah mayit. Mereka adalah pembunuh berdarah dingin." Angel takut melihat pemandangan di dalam lemari pendingin. Ia keluar dengan tubuh bergetar. Menutup kembali pintu besi tersebut.

"Astaga, mereka semua piskopat. Kejam dan Sadis."

Jantungnya berdegup kencang, tak menyangka akan melihat pemandangan yang sangat menakutkan. Angel memilih keluar tak melanjutkan pencarian berikutnya. Tak lupa menyusun rencana setelah mengetahui hal ini.

Tangan lentik Angel mengunci kembali pintu itu dengan tangan bergemetar. Gadis itu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status