Share

Sembilan Belas

"Tidak apa. Aku hanya lupa saja." Angel tersenyum tipis.

Setelah selesai mengorek informasi dari adiknya Antoni. Angel kembali ke kamar.

"Aku tak akan membiarkan papa melakukan itu. Mengapa papa jahat sekali. Jangan-jangan papa yang menyiksa Tiara. Aku tidak bisa begini terus."

Angel harus menyusun rencana selanjutnya. Ia tak akan memberi ampun kepada papa mertua.

"Apa mereka tahu bisnis papa?" Angel berpikir keras. "Tidak mungkin mereka tak tahu. Uang papa mereka juga yang merasakannya." Angel bermain dengan pikirannya. Semua ucapan Will terngiang di kepala.

Tatapan Angel menerawang jauh. Mengingat keadaan Tiara yang amat menyakitkan. Hatinya teriris sembilu. "Tiara, semoga engkau tenang di sana. Aku janji akan mencari pembunuhnya."

Aroma tubuh Angel berubah, keringat membasahi tubuh rampingnya. Menatap jam tangan sudah sore.

"Aku mandi saja biar terasa segar dan bugar."

Angel melangkahkan kaki ke ruang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status