Siang Semua ( ╹▽╹ ) ini bab bonus pertama siang ini. selamat beraktivitas (◠‿・)—☆
Jenderal White Phoenix maju, amarahnya memuncak hingga mata phoenix-nya menyala seperti api neraka. Dia membentuk bayangan ilusi seekor phoenix seputih salju yang membubung ke langit dan memancarkan aura mengerikan yang membuat udara bergetar. Bayangan phoenix itu kemudian berubah menjadi senjata spiritual tingkat sembilan yang berkilau seperti kristal salju, yang ia genggam dengan dua cakar phoenix-nya yang tajam.Lalu ia melepaskan tebasan dahsyat dari langit, dipenuhi api nirwana seekor phoenix yang membakar segalanya. Serangannya terlihat seperti bintang jatuh ke Bumi dengan kecepatan yang membelah udara!Bahkan para ahli di Knight of Round Table yang berada di jarak aman pun kesulitan bernapas. Mereka merasa tubuh mereka seperti terbakar hanya dengan merasakan hawa panasnya, dan mereka tak berani menatap langsung garis-garis putih membara dari qi pedang yang menyilaukan.Jenderal Wendelin Trent buru-buru berteriak dengan panik, "Yang Mulia, hati-hati. Itu api phoenix sejati.
Jenderal Ulqior White berteriak sekuat tenaga sambil berusaha merangkak menjauh. Tubuh emasnya mulai retak lagi seperti porselen yang jatuh, dan bagian-bagian yang baru saja disembuhkan mulai meledak kembali. Tubuh bagian bawahnya hancur total, memperlihatkan cahaya emas yang perlahan meredup. Kerusakan pada tubuh emasnya akan membutuhkan setidaknya seratus tahun untuk pulih sepenuhnya!"Arthur Pendragon, sudah cukup. Kau tidak memenuhi syarat untuk membunuh jenderalku!"Demon King Zealot Brook akhirnya angkat bicara dengan suara yang menggelegar. Dia menyerang dengan telapak tangannya yang diselimuti sisik biru tua, menghasilkan gelombang energi yang bertabrakan dengan energi kehidupan emas Ryan!BOOM! BOOM!Kedua kekuatan itu bertabrakan beberapa kali dalam udara, menciptakan ledakan-ledakan dahsyat. Gelombang kejutnya menyebabkan seluruh dunia kecil itu bergetar hebat, membuat pohon-pohon tumbang dan bebatuan berserakan.Sebagai dunia kecil yang dibangun oleh seorang kultivator
Ryan tiba-tiba mengangkat tangan kanannya dengan gerakan yang tampak santai namun penuh kekuatan. Pakaiannya mulai robek seiring otot-ototnya mengembang dan mengeluarkan energi yang mencekam. Kulitnya berubah menjadi merah darah yang berkilau, dan esensi darahnya yang kuat meletus seperti gunung berapi. Energi darah mengelilingi lengan kanannya saat ia mengulurkannya untuk menangkap pedang yang mendekat dengan tenang yang mengejutkan. "Bodoh! Dia mencoba menangkap pedangku dengan tangan kosong?" Jenderal Ulqior White terkekeh dengan puas. BOOM! Ledakan dahsyat meletus, tetapi pedang itu berhasil ditangkap dengan mudah oleh tangan kanan Ryan. Gelombang kejut yang dihasilkan menghancurkan pepohonan dan bebatuan di sekitarnya, sekaligus memaksa para jenderal di pihak lawan mundur dengan wajah pucat. Mata Jenderal Ulqior White membelalak tidak percaya. "Mustahil!" "Aku bahkan memblokir Artefak Immortal dengan tangan kosong, apalagi senjata spiritual jelek ini," ucap Ryan denga
Ryan mengangkat alis dengan santai. "Oh? Jadi sekarang kau main aturan? Menarik." "Kalau kau dikalahkan mereka, maafkan aku, tapi kau harus mengorbankan nyawamu. Di saat yang sama, salah satu dari mereka akan menjadi raja baru!" Demon King Zealot Brook melanjutkan dengan nada sombong. "Bagaimana?" "Kalau kau terima tantangannya, bertarunglah. Hanya dengan mengalahkan kedua jenderalku, kau akan memenuhi syarat untuk melawanku!" "Jika kamu tidak menerima, semua Zealot Hall akan bersatu dan menghancurkanmu!" Inilah yang direncanakan Demon King Zealot Brook sebagai penjelasan kepada Demon Emperor dan Klan Spirit Blood mengapa bawahannya bisa menjadi Demon King yang baru. "Tantangan?" Ryan mengulang dengan nada main-main, sebelum matanya berubah dingin. "Raja baru?" Ryan tersenyum dingin dan menatap kedua jenderal yang tak jauh darinya. Ia mencibir dengan ekspresi yang seolah melihat dua ekor tikus. "Sampah seperti kalian berdua berani menantangku?" Dia mengarahkan pedangnya ke arah
Adegan ini menarik perhatian lebih dari separuh jenderal, yang dengan marah menangkupkan tinju dan berlutut. "Yang Mulia, mohon balaskan dendam Jenderal Ferdinand dan bunuh bajingan tua itu!" "Demon King Zealot Brook keterlaluan!" teriak salah satu jenderal dengan murka. "Dia berani melakukan ini pada utusan Yang Mulia!" "Yang Mulia, izinkan kami memimpin pasukan untuk menghancurkan istana mereka!" seru yang lain dengan mata menyala amarah. "Bangun!" Ryan melambaikan tangannya dan melepaskan semburan energi kehidupan. Cahaya emas mengalir dari telapak tangannya, menyelimuti tubuh Jenderal Ferdinand dengan kehangatan yang menyembuhkan. Pada saat yang sama, selusin jarum perak melesat dari tangannya dan menancap di tubuh Jenderal Ferdinand, menstabilkan luka-lukanya untuk sementara. "Apakah Demon King Zealot Brook benar-benar memprovokasiku?" tanyanya dingin, "Atau kaulah yang memprovokasinya terlebih dahulu, yang mengakibatkan luka-lukamu saat ini?" Ryan harus memastikan fakta s
"Akan kukatakan lagi. Utusan, silakan pergi!" Demon King Leonard benar-benar marah karena tekanan spiritualnya berhasil mendorong mundur para jenderal. Dia menatap sosok utusan yang menjauh dan berkata dengan nada pahit, "Apakah menurutmu aku ingin menanggung ini?" "Demon King Tigre dan aku setara dalam hal kekuatan!" "Harta karun Klan Spirit Blood yang kudapatkan juga tidak jauh berbeda!" "Demon King Tigre dihajar sampai mati oleh Arthur Pendragon! Apa kau ingin aku dihajar sampai mati oleh Arthur Pendragon?" Setelah mendengar kata-katanya, semua jenderal di istana terdiam. Pada akhirnya, yang kuat akan menang! Jika mereka tidak mundur, mereka akan kehilangan nyawa! "Hmph!" Demon King Leonard mendengus dan berkata, "Aku dan Demon King Tigre dianggap sebagai Demon King tingkat dua. Di sisi lain, lelaki tua itu, Demon King Zealot Brook, sangat kuat. Dia bahkan ingin merebut posisi Demon Emperor saat itu!" "Jika bukan karena dukungan Klan Spirit Blood untuk naga tua itu, Demon