Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 6 - Datangnya Magnus Shaw

Share

Bab 6 - Datangnya Magnus Shaw

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-08-29 16:50:52

Beberapa waktu berlalu, dan suasana di ruangan itu semakin mencekam. 

Adel, dengan wajah pucat, mencondongkan tubuhnya ke arah Ryan.

"Dengar," bisiknya, suaranya bergetar, "kau tidak tahu apa yang kau hadapi. Keluarga Shaw mungkin baru naik daun dalam lima tahun terakhir, tapi pengaruh mereka di Golden River tidak bisa diremehkan."

Ryan menoleh, senyum tipis tersungging di bibirnya. "Oh ya? Ceritakan padaku."

Adel menarik napas dalam-dalam, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam. "Keluarga Shaw... mereka bukan sekadar keluarga kaya biasa. Lima tahun lalu, mereka hanya pemilik beberapa properti di Golden River. Tapi sekarang? Mereka menguasai hampir setengah pasar real estate kota ini."

Ryan mendengarkan dengan seksama, matanya menyipit sedikit mendengar perkembangan pesat keluarga Shaw.

"Bukan hanya itu," Adel melanjutkan, suaranya semakin pelan. "Mereka punya koneksi politik yang kuat. Walikota, kepala kepolisian, bahkan beberapa anggota dewan kota—semuanya berada di bawah pengaruh Shaw. Bisnis mereka merambah ke berbagai sektor: perbankan, teknologi, bahkan media massa."

"Seberapa kuat pengaruh mereka?" tanya Ryan, nada suaranya tenang namun penuh keingintahuan.

Adel merendahkan suaranya hingga nyaris berbisik. "Sangat kuat. Tahun lalu, ada pengusaha yang mencoba bersaing dengan mereka di proyek pembangunan mall baru. Dalam seminggu, semua izin bisnisnya dicabut, rekeningnya dibekukan, dan dia terpaksa meninggalkan kota. Itulah kekuatan Shaw di Golden River."

Ryan terdiam sejenak, mencerna informasi itu. Lalu, tiba-tiba ia tersenyum lebar, membuat Adel tersentak kaget.

"Terima kasih, Adel," ujar Ryan, nada suaranya ringan seolah mereka baru saja membicarakan cuaca. "Kau baru saja memberiku informasi yang sangat berharga. Aku berhutang padamu."

Adel menggeleng frustasi. "Ini bukan lelucon! Kau harus pergi dari sini. Sekarang." 

Dia merogoh tasnya, mengeluarkan sebuah kartu dan kunci. "Ini, ambillah. Kartu ini berisi semua tabunganku, ada sekitar 600 juta di dalamnya.’

“Kemudian, kunci ini untuk mobilku di parkiran. Pergilah sejauh mungkin dan jangan pernah kembali," tambahnya.

Ryan menatap benda-benda di tangannya, lalu beralih ke wajah Adel. Ia tidak menyangka teman SMP-nya ini akan begitu peduli padanya di saat genting seperti ini.

"Bagaimana denganmu?" tanya Ryan, matanya menyiratkan kekhawatiran.

Adel tersenyum lemah. "Jangan pikirkan aku. Aku hanya seorang gadis, mereka tidak akan membunuhku. Tapi kau... jika tidak pergi sekarang, semuanya akan terlambat."

Sebelum Ryan bisa membalas, sebuah suara menggelegar dari luar ruangan.

"Tidak ada yang boleh meninggalkan tempat ini!"

Pintu terbuka lebar. Sekelompok pria berjas hitam masuk, diikuti oleh seorang pria paruh baya dengan aura mengintimidasi. 

"Magnus Shaw," bisik Adel, wajahnya semakin pucat. 

Dia merasa seolah dunianya runtuh. "Sudah berakhir," bisiknya putus asa. "Kali ini tamatlah riwayat kita."

Di belakang Magnus, seorang pria tua dengan punggung bungkuk mengikuti dengan langkah pelan namun pasti.

Ryan mengamati kedatangan mereka dengan santai, tangannya masih memegang garpu. 

Namun, matanya tiba-tiba menyipit saat melihat pria tua di belakang Magnus. 

'Menarik,' pikir Ryan. 'Di memiliki aura seperti kultivator, namun dia tidak memiliki meridian. Itu artinya, dia adalah seorang praktisi bela diri.'

Ketika Adel melirik Ryan, matanya melebar tak percaya. Pria itu masih asik menyantap makanannya!

"Apa yang kau lakukan?!" desis Adel panik. "Magnus Shaw ada di sini, dan kau masih bisa makan?!"

Ryan menyodorkan sepotong ayam ke arah Adel. "Ini enak sekali, percayalah. Ayo, coba sedikit."

Adel hanya bisa terdiam, begitu pula dengan Yohan dan semua orang di ruangan itu. Mereka menatap Ryan seolah dia sudah gila.

Sementara itu, Effendy berlari ke arah ayahnya, air mata dan ingus bercucuran. "Ayah! Itu orangnya!" teriaknya sambil menunjuk Ryan. 

"Dia bilang ingin membunuhku dan menghabisi keluarga Shaw! Dia memukuli pengawalku, menamparku, dan bahkan mengatakan kau harus berlutut di hadapannya!"

Magnus melirik wajah bengkak putranya, ekspresinya semakin gelap. Dia menatap tajam ke arah para tamu.

"Semua yang terlibat dalam masalah ini," ujarnya dengan nada dingin, "saya sarankan kalian keluar sekarang dan bersujud sepuluh kali. Jika kalian melakukannya, keluarga Shaw mungkin akan mempertimbangkan untuk membiarkan mayat kalian tetap utuh."

Semua mata tertuju pada Ryan, menunggu reaksinya. Namun, yang mereka lihat hanyalah seorang pemuda yang masih asyik menikmati hidangannya.

"Apa-apaan ini?" bisik salah seorang tamu. "Dari mana datangnya orang gila ini?"

"Mungkin dia kabur dari rumah sakit jiwa," sahut yang lain.

"Atau dia sedang menikmati makanan terakhirnya sebelum mati," tambah tamu ketiga.

Magnus, geram melihat sikap acuh tak acuh Ryan, memberi perintah pada pengawalnya. "Bawa bajingan itu kepadaku!"

Belasan pengawal bergegas maju. Salah satunya langsung melancarkan pukulan ke arah Ryan tanpa basa-basi.

"Awas!" teriak Adel panik.

Namun, tepat sebelum pukulan itu mengenai sasaran, Ryan akhirnya meletakkan garpunya. Dengan gerakan santai, dia memiringkan tubuhnya dan menangkap tangan si pengawal.

"Tsk, tsk," Ryan berdecak, seolah menegur anak kecil. "Tidak sopan menyerang orang yang sedang makan, kau tahu?"

"Lagi pula, kalian terlalu lemah," ujar Ryan dingin. "Sama sekali tidak layak untuk melawanku."

Suaranya yang tenang namun mengintimidasi membuat seluruh ruangan terdiam.

Pengawal yang tangannya tertangkap, sadar dari keterkejutannya, segera mencabut belati dari pinggangnya. "Dia sangat kuat!" teriaknya pada rekan-rekannya. "Mari serang bersama-sama!"

Dalam sekejap, tujuh atau delapan tinju melayang ke arah Ryan dari berbagai arah.

Ryan hanya menghela napas, seolah merasa terganggu. "Haruskah kalian memaksaku bertarung?"

Dengan satu gerakan ringan, dia melepaskan cengkeramannya pada pengawal pertama. Energi Qi samar tiba-tiba menyeruak dan menyebar di sekelilingnya.

BAM!

Suara ledakan keras memenuhi ruangan. Dalam hitungan detik, belasan pengawal yang menyerangnya terpental dan jatuh bergelimpangan di lantai.

Keheningan total menyelimuti ruangan. Semua orang terpaku, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.

Adel menatap Ryan dengan mata terbelalak, napasnya terengah-engah. "Kau ... bagaimana bisa ...?"

Ryan menoleh, senyum percaya diri tersungging di bibirnya. "Ini bukan apa-apa. Kali ini, biarkan aku melindungimu. Mulai hari ini, aku pastikan tidak ada seorang pun yang berani memaksamu minum minuman keras bahkan segelas pun. Tidak seorang pun!"

Dengan itu, Ryan berbalik dan menatap Magnus Shaw dengan tatapan dingin yang menusuk.

Lima tahun yang lalu, Ryan hanyalah sampah dari keluarga Pendragon, nyaris tidak bisa bertahan hidup dengan harga diri yang hancur. Kini, ia kembali dengan kekuatan yang cukup untuk meluluhlantakkan kota ini.

Magnus, terkejut dengan tatapan Ryan, mundur beberapa langkah. Lelaki tua di belakangnya dengan sigap menahannya.

"Tetua Zimmer," ujar Magnus dengan suara bergetar, "mungkinkah orang ini..."

Tetua Zimmer mengangguk pelan. "Anda benar. Pria ini memiliki kemampuan yang sama seperti saya. Tapi dilihat dari usianya, dia pasti baru saja memasuki ranah ini. Dia bukan ancaman nyata."

Magnus menghela napas lega. "Kalau begitu, saya serahkan ini pada Anda, Tetua Zimmer. Terima kasih banyak."

Di mata orang luar, Tetua Zimmer hanyalah kepala pelayan keluarga Shaw. 

Namun Magnus tahu, bahwa posisi Tetua Zimmer di keluarga Shaw, adalah tertinggi kedua setelah kakek buyutnya yang kini sedang berkultivasi di gunung. 

Yang lebih penting, Tetua Zimmer merupakan seorang praktisi bela diri, figur legendaris dengan kekuatan luar biasa.

Magnus pernah menyaksikan sendiri bagaimana Tetua Zimmer menciptakan retakan di tanah hanya dengan satu jarinya. 

Kekuatan itulah yang menjadi salah satu alasan utama mengapa posisi keluarga Shaw di Golden River terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan penuh percaya diri, Tetua Zimmer melangkah maju, dan berhenti tepat di depan Ryan.

Ia menyipitkan matanya sedikit dan meletakkan kedua tangannya di belakang punggungnya, seakan dia adalah praktisi bela diri paling ahli di kota.

"Anak muda, jangan terlalu sombong. Hanya karena kau telah belajar beberapa gerakan bela diri, bukan berarti kau bisa sombong di depan master sepertiku."

Tetua Zimmer mendengus. "Di mataku, kamu tidak lebih dari seekor semut."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (19)
goodnovel comment avatar
Bang JM
Wihh, semoga nanti punya karya yang disukai pembaca juga
goodnovel comment avatar
Wawan Putra Asgar
knp bab aku kmbli k awal
goodnovel comment avatar
Sofian simanjuntak
kho banyak x
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1791 - Keterkejutan Kepala Penjaga

    "Paman!" Jamie Leon berseru dengan mata yang berkilat-kilat."Aku ingin memberitahumu sesuatu yang sangat mengejutkan!" Jamie Leon tampak seperti anak kecil yang menyembunyikan rahasia besar. Dia berkata dengan serius namun penuh antusiasme, "Baru saja, salah satu dari lima tetua tamu Keluarga Campbell, Taois Nautilus, dua raja surgawi Keluarga Campbell, delapan Guardian, dan enam belas Deputi, semuanya ada di sini dengan formasi lengkap!""Coba tebak apa yang terjadi pada mereka semua?"Kepala Penjaga itu menelan ludah dengan gugup, "Apa yang terjadi?""Tuan Arthur membunuh Taois Nautilus hanya dengan satu pukulan!""Kedua raja surgawi dari Keluarga Campbell bahkan tidak dapat menahan satu pukulan dari Tuan Arthur dan keduanya terbunuh, meskipun mereka adalah Kultivator ranah Supreme Emperor!" Jamie Leon melanjutkan ceritanya dengan mata berbinar-binar penuh antusiasme.Kepala Penjaga Keluarga Leon terdiam sejenak, matanya menyipit tajam menatap Arthur Pendragon. Dia bisa merasakan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1790 - Menghabisi Yang Tersisa

    Orang-orang ini bermaksud membunuhnya tanpa ampun, jadi Ryan tentu saja tidak akan membiarkan mereka hidup dan menjadi masalah di kemudian hari.Yang lebih penting, Keluarga Campbell memiliki hubungan dengan Klan Spirit Blood menurut daftar Zodiac Hellheim. Tidak peduli apa pun, mereka harus dibunuh sampai akar-akarnya!"Baik, Tuan!" Zodiac Hellheim dan yang lainnya segera merespons dengan hormat dan menyerbu seperti serigala yang kelaparan.Para Kultivator ranah Dao Origin tingkat sembilan ini segera menyerang dua puluh empat target yang tersisa. Hasilnya sesuai dengan yang diharapkan semua orang yang menyaksikan.Zodiac Hellheim dan yang lainnya dengan mudah menekan pasukan Keluarga Campbell yang demoralisasi!Slash!Cahaya merah darah meledak, dan seorang Guardian Keluarga Campbell tewas dalam pertempuran, tubuhnya terpotong menjadi dua!Boom! Tiga Deputi Keluarga Campbell lainnya tewas di tempat, darah menggenang di tanah berbatu!Pasukan Keluarga Campbell tidak mampu menghenti

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1789 - Menghabisi Raja Surgawi

    Enam belas Deputi, delapan Guardian, dan dua raja surgawi Keluarga Campbell yang tersisa masih terdiam dalam keadaan syok total. Taois Nautilus telah tewas? Arthur Pendragon membunuhnya dengan satu pukulan seperti menghancurkan semut? "Tuan Arthur ternyata sangat kuat!" Jamie Leon sangat gembira sampai melompat-lompat kecil. "Tuan Arthur, Anda hebat sekali!" serunya sambil melambaikan tangannya dengan antusias. Tidak heran dia meremehkan gelar sepuluh jenius teratas Gunung Langit Biru! Ternyata meskipun ia berasal dari generasi muda, namun kekuatannya jauh melebihi teman-temannya dan ia cukup tangguh untuk bersaing bahkan dengan generasi tua yang berpengalaman! Apa pun yang terjadi, Keluarga Leon harus berteman dengan orang ini! Jamie Leon bahkan memikirkan Ryan dalam hatinya. Ryan datang sebelum Arthur Pendragon. Mungkinkah Keluarga Leon dan para kultivator bernama Keluarga Pendragon memang ditakdirkan untuk bertemu? Pikiran ini membuat hatinya terasa hangat dengan har

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1788 - Membunuh Taois Nautilus

    Dua Raja Surgawi dari Keluarga Campbell juga merupakan Kultivator yang sangat menakutkan. Keluarga Campbell telah berdiri kokoh selama bertahun-tahun berkat kekuatan para Raja Surgawi yang legendaris. "Oh tidak!" Jamie Leon panik saat melihat serangan bertubi-tubi yang mengarah ke Ryan. "Apakah Tuan Arthur akan mampu memblokir serangan-serangan dahsyat itu?" tanyanya dengan khawatir. "Kalian berempat, bukankah seharusnya kalian membantu Tuan Arthur?" serunya dengan cemas kepada Zodiac Hellheim dan yang lainnya. Zodiac Hellheim tersenyum meremehkan dengan ekspresi yang hampir mengejek. "Mereka hanya tiga potong sampah yang tidak berguna. Nona Jamie, apakah menurutmu tuan kita akan kalah dari sampah seperti itu?" Ia berpikir dalam hati dengan bangga, 'Sejak kapan kultivator ranah Supreme Emperor tingkat pertama tampak begitu lemah? Namun, jika dibandingkan dengan anggota Klan Spirit Blood, mereka memang seperti semut!' "Para Kultivator yang mengaku-ngaku ini tidak layak untuk wak

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1787 - Melawan Taois Nautilus (II)

    Taois Nautilus dengan cepat melambaikan sapu ekor kudanya dan menggunakan seluruh api yang berkobar untuk memblokir serangan yang datang. Pada saat yang sama, tangannya yang lain dengan cepat membentuk segel rumit saat dia berteriak dengan putus asa, "Takdir itu panjang. Dao-ku adalah yang tertinggi. Api yang membakar akan menghancurkan semua iblis dan monster!" Setelah berkata demikian, dia mengarahkan jarinya dengan gerakan yang presisi, lalu ular-ular api beterbangan dari udara tipis dan saling terkait satu sama lain membentuk formasi defensif. Ular api itu menyatu dengan kobaran api, dan langsung meningkatkan ketebalan kobaran api dari satu meter menjadi sepuluh meter. Kekuatannya menjadi lebih dari dua kali lipat dengan warna yang semakin menyala! Namun, pada saat inilah kekuatan tinju petir menghantam penghalang api dan memancarkan cahaya yang menyilaukan seperti matahari yang meledak. Gelombang kejut menyebar dan menyebabkan bangunan di sekitarnya retak dan beberapa bahk

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1786 - Melawan Taois Nautilus

    Keluarga Campbell pun langsung mengerahkan Taois Nautilus yang kemudian memimpin kelompok Kultivator tersebut untuk menangani pelaku dengan kekuatan penuh. Meskipun Keluarga Campbell adalah keluarga Master Alkimia, mereka memiliki berbagai peran dalam struktur militer keluarga tersebut. Mereka memiliki 36 Deputi, 16 Guardian, dan 4 Raja Surgawi, yang dibentuk dari generasi muda, generasi setengah baya, dan generasi tua yang paling berbakat. Di Keluarga Campbell, hanya Kultivator ranah Dao Origin tingkat menengah yang bisa menjadi Deputi. Para Guardian bahkan lebih kuat, dan mereka biasanya harus telah mencapai tingkat akhir dari ranah Dao Origin. Adapun empat raja surgawi, mereka adalah Kultivator yang hampir mencapai ranah Supreme Emperor atau sudah mencapainya. Di Kota Dalecia, di mana semua orang terutama berfokus pada alkimia, barisan seperti itu dianggap sangat kuat dan menakutkan. Taois Nautilus melambaikan kepang ekor kudanya dengan gerakan yang anggun namun mematikan,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status