Share

Bab 149. Terketuk Hatinya

Semenjak kejadian itu, Arman dan Putri jadi semakin dekat. Mereka pun berusaha untuk saling mengenal satu sama lain. Mungkin dengan berjalannya waktu, cinta akan tumbuh diantara mereka.

"Mas ... Putri siapkan bekal untuk makan siang, ya," seru Putri yang saat itu tengah memasak.

"Ya ..." jawab Arman dengan suara yang sedikit kencang karena dia masih ada di kamar.

Rumah kontrakan mereka memang rumah kecil, jadi suara dari dapur pun masih bisa di dengar di kamar. Begitupun sebaliknya.

Putri semakin hari semakin nyaman dengan Arman. Begitupun sebaliknya. Walaupun mereka masih tidur sendiri-sendiri, tapi sekarang Putri tak ragu-ragu lagi untuk mengakui Arman sebagai suaminya.

Arman sudah berangkat bekerja. Sekarang Putri beristirahat sebentar dan setelahnya mau mencuci baju. Baru saja Putri berbaring, suara ponselnya meraung-raung meminta untuk diangkat.

"Abah?" lirih Putri. Segera Putri mengangkatnya dan menyapa Haji Topan.

"Halo! Waalaikumsalam, Bah! Kenapa, Bah?" tanya Putri.

"Suamim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status