Share

Bab 1455

Author: Danira Widia
Ivy yang bersandar di bantal baru saja hendak berbicara, tetapi asisten pribadinya masuk sambil membawa piring kecil. "Nyonya Ivy, sudah waktunya minum pil kalsium."

"Bawa ke sini," kata Ivy sambil melambaikan tangannya.

Saat asisten itu berjalan ke tepi tempat tidur dan menyerahkan pil kalsium itu serta segelas air, Janice yang berdiri cukup dekat pun mencium aroma pil kalsium itu. Entah mengapa, dia secara refleks mengambil barang dari tangan asisten itu. "Aku saja. Tulang kemaluan ibuku sakit, coba kamu bantu lihat apa ada bantal kecil untuk menyangganya."

"Bu Janice, tenang saja, nanti aku bantu Nyonya cari bantal kecil. Tapi, makan dulu pil kalsiumnya, dokter sudah ingatkan jangan sampai lupa," kata asisten itu sambil hendak meraih kembali pil dan gelasnya.

Janice langsung menatap asisten itu. "Bukannya aku lagi mendesak ibuku buat minum pil itu?"

Asisten itu tersenyum. "Iya. Kalau begitu, aku pergi cari bantal kecil."

Dia berbalik dan pergi setelah mengatakan itu, tetapi pintu ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1707

    Jason berpikir padahal Janice tidak melakukan apa pun, tetapi pada akhirnya justru Janice yang harus menanggung seluruh noda yang dibawa oleh orang itu. Dia pun memusatkan pikirannya selama beberapa detik, lalu berkata, "Ayo jalan.""Ya. Vinka baru saja kirim pesan bilang ingin menemuimu," kata Norman."Kembali ke kantor," perintah Jason.....Grup Karim.Jason baru saja duduk beberapa saat, Vinka sudah masuk."Pak Jason," sapa Vinka."Mereka mencarimu?" tanya Jason.Vinka langsung menatap Jason dengan ekspresi seolah-olah berkata tidak ada yang bisa disembunyikan dari Jason. "Ya. Tapi ....""Tapi apa?" tanya Jason langsung."Mereka mengubah pikiran mereka sebelumnya. Mereka berharap aku bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat membesarkan masalahnya," jawab Vinka sambil menatap Jason dengan tatapan yang tidak tahu harus mengambil keputusan apa.Jason memutar cincin di jarinya. Dia menebak alasan Yosep dan Senia mengubah rencana pasti ada hubungannya dengan beberapa orang di lapa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1706

    "Kalau memang nggak ingin menyinggung kedua pihak, dia nggak akan bergosip," kata Jason."Jadi, kenapa kamu sengaja menunggu mereka mengatakan hal-hal seperti itu?" tanya Janice yang masih belum begitu mengerti.Jason berkata, "Apa pun yang dilakukan Yosep, semuanya nggak akan berjalan begitu mulus karena kata-kataku tadi. Pada saat itu, siapa yang akan panik?""Tentu saja Yosep," jawab Janice langsung. Namun, pada detik berikutnya, dia langsung mengerti Jason ingin membuat Yosep kehilangan kendali dan menjadi kacau. Kebetulan, itu juga memberi mereka waktu untuk melakukan penyelidikan. Begitu memikirkan soal penyelidikan, kepalanya langsung terasa berat karena terlalu banyak hal yang harus diperiksa sampai tidak tahu harus mulai dari mana.Saat Janice sedang berpikir, ponsel Jason bergetar. Dia melirik layar ponselnya, lalu berkata, "Janice, aku ada urusan yang harus segera ditangani. Aku antar kamu pulang dulu.""Nggak perlu, di depan sana mudah untuk cari taksi. Kamu pergi urus peke

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1705

    Jason mengambil pil itu dan melihat-lihat. "Norman bilang keluarga kepala pelayan itu dua hari lalu semuanya pergi ke luar negeri untuk liburan.""Hah? Bukannya cucu kepala pelayan itu mau ujian masuk perguruan tinggi? Kok malah liburan keluar negeri di saat begini?"Saat tahun baru kemarin, kepala pelayan itu masih sempat mendoakan cucunya yang mau ikut ujian masuk perguruan tinggi.Anwar dan kepala pelayan sudah berteman puluhan tahun. Selama cucunya bisa mencapai target yang ditetapkan Anwar, mulai dari kuliah, studi ke luar negeri, sampai pekerjaan, semua sudah diatur oleh beliau untuk cucunya.Justru di saat seperti ini, semuanya sangat penting.Memikirkan hal itu, Janice merasa hanya ada satu kemungkinan. "Apa keluarganya dikendalikan? Makanya kepala pelayan sepatuh itu? Kalau begitu, obat ini ....""Aku akan suruh Arya buat mengujinya." Jason menutup saputangan itu.Janice melihat ke arah luar sekat, bertanya dengan khawatir, "Mereka bilang Yosep punya bisnis baru, kamu tahu apa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1704

    Janice baru hendak memanfaatkan keramaian di balik sekat untuk pergi, tetapi Jason tiba-tiba menjulurkan tangan untuk menangkapnya. Dia sempat mengira Jason akan menahannya lagi."Jason, aku akan berhati-ha ....""Hati-hati." Jason mengingatkan.Melihat tatapan penuh kepercayaan itu, Janice tersenyum dan mengangguk. Dia pun menurunkan sedikit tepi topinya dan melangkah cepat menuju satu arah tertentu.Di luar ruang istirahat berdiri banyak staf pendamping, termasuk kepala pelayan Keluarga Karim. Tadi pria itu sempat meliriknya sekali, jelas ingin menyampaikan sesuatu.Namun, karena di dalam ruang istirahat penuh orang, dia mungkin tidak bisa berbicara. Saat Janice keluar, kepala pelayan itu tampak seperti sengaja menunggunya sebentar.Baru setelah itu dia berjalan ke arah area merokok di samping. Ketika Janice hendak mengikutinya, kepala pelayan itu malah melirik tajam ke arahnya.Dia terpaksa hanya berdiri di tempat sambil merenggangkan badan, pura-pura berolahraga ringan. Kepala pela

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1703

    Janice berjalan ke belakang Jason, lalu membungkuk dan melingkarkan kedua tangannya di lehernya. "Kamu lagi mikirin apa?"Jason menoleh sedikit. "Coba tebak."Janice menebak. "Hubungan Yosep dan Anwar dalam masalah ini."Jason melengkungkan bibir. "Belajarnya bagus. Coba jelaskan.""Yosep ingin mendepak begitu banyak orang dari Keluarga Karim, itu terlalu sulit. Kecuali Pak Anwar mengizinkannya atau ...."Janice tidak melanjutkan. Dia yakin Jason pasti sudah memahaminya. Sebenarnya dia lebih berharap kemungkinan kedua itu benar.Jason berkata, "Aku menyuruh orang menanyakannya pada keluarga kepala pelayan. Katanya dia sudah lama nggak pulang."Janice mengingat. "Kepala pelayan itu biasanya pulang satu hari setiap minggu. Aku sudah bertahun-tahun di Keluarga Karim, nggak pernah dengar dia nggak pulang."Bagaimanapun, dia juga punya keluarga sendiri.Jason berkata dengan nada datar, "Kecuali dia punya urusan yang lebih penting sehingga nggak bisa pulang.""Di seluruh Keluarga Karim, sela

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1702

    Chelsea tidak menyangka dirinya juga dikelabui."Tapi Janice juga bilang kalian melihat sendiri Pak Anwar dan mereka berdua ngobrol sambil tertawa. Itu nggak mungkin salah, 'kan? Lalu, apa gunanya Yosep menyuruh mereka berdua menyebarkan kabar itu?"Ini juga bagian yang Janice dan Jason tidak bisa pahami. Kalau ingin tahu alasannya yang sebenarnya, sepertinya hanya bisa tanya langsung pada orangnya.Janice menoleh pada Jason. "Jason, hari ini 'kan ada rapat besar perusahaan. Pak Anwar seharusnya hadir juga. Kalian bertemu nggak?""Ya. Setelah rapat selesai, dia langsung pergi. Sisanya semua diserahkan pada Yosep," jawab Jason."Dia sekarang memihak Yosep terang-terangan seperti ini?" Janice terkejut.Jason tidak berbicara, wajahnya tenang.Chelsea mencibir. "Berarti omongan dua wanita itu sama sekali nggak bisa dipercaya?"Janice menggeleng. "Belum tentu. Kamu juga bilang mereka berdua sangat sombong sekarang. Ada beberapa informasi yang pasti akan mereka bocorkan tanpa sadar.""Golf!

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status