Share

Bab 201

Author: Danira Widia
Hujan musim gugur turun perlahan-lahan, bagaikan kabut es yang menusuk kulit. Udara yang lembap membuat Janice menggigil. Dengan membawa sarapan hangat di tangannya, dia berjalan menuju bangsal rumah sakit. Namun, sebelum dia sampai, ponselnya tiba-tiba berdering.

Itu adalah panggilan mendesak dari Ivy.

"Kamu sudah lihat trending topic belum?"

"Belum," jawab Janice santai, tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi. Dia terus melangkah.

"Cepat lihat sekarang!" Suara Ivy terdengar lebih tegas dan mendesak daripada biasanya, bahkan sedikit bergetar.

Janice tertegun beberapa detik. Dengan tangan gemetar, dia membuka ponselnya dan melihat judul trending topic yang muncul di layar.

[ Kerja sama terbesar tahun ini untuk Grup Karim direbut oleh Grup Hariwan sebelum penandatanganan! ]

Grup Hariwan.

Tracy.

Bagaimana bisa?

Janice terpaku, pupil matanya melebar dalam keterkejutan. Sarapan hangat yang dibawanya terjatuh dan tumpah berantakan.

Suara Ivy di telepon terdengar semakin keras, "Janice, p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Endah Wati
brengsek ternyata Tracy sama Yoshua, pantes Jason selalu bilang ke Janice jauhi Yoshua, ternyata oh ternyata ini toh, next Thor, terima kasih dobel update
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 992

    Jason sempat menunjukkan ekspresi kaku, seolah-olah tidak mendengar dengan jelas. "Aku tidur di mana?""Kamar tamu besar ini. Baru dibereskan, sangat bersih," timpal Ivy sambil membuka pintu.Jason memandangi kamar yang bersih tetapi agak kosong itu. Beberapa detik kemudian, dia baru memahami maksud Ivy. "Hmm, aku tidur di sini saja.""Begitu dong," Ivy langsung menarik tangan Janice dan Vega. "Ayo, aku antar kalian ke kamar."Janice melirik ke arah Jason, hampir tak bisa menahan tawa, lalu mengangguk. Namun, sesudah mereka berjalan beberapa langkah, Jason memanggil mereka. "Ke mana? Bukannya di sebelah?"Ivy tersenyum. "Kamar di sebelah belum dibereskan. Tidur di kamar di sisi lain koridor saja. Di sana cahaya mataharinya bagus. Kalau kalian lebih jauh, Jason juga nggak bakal terganggu."Jason benar-benar kehabisan kata.Janice buru-buru ikut mendukung, "Ibu memang paling pengertian. Aku dan Vega ke sana dulu ya."Begitu Janice berbalik, tatapan Jason langsung terpaku pada punggungnya

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 991

    Ivy membuka lemari dan menyuruh Janice membereskan isinya. Janice tersenyum sambil memasukkan seluruh parfum di dalam lemari ke dalam koper.Saat hendak menutup koper, dia melihat masih ada sebotol parfum di pojok lemari. Botol itu hampir tidak terlihat karena warnanya putih, sama seperti bagian dalam lemari.Janice mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tetapi tanpa sengaja menekan semprotnya. Aroma anggrek yang lembut langsung tercium, sangat ringan, harum, dan menenangkan.Itu tipe wangi yang bisa membuat orang tanpa sadar menurunkan kewaspadaan. Namun, Janice menyadari bahwa dia belum pernah mencium aroma ini dari tubuh Ivy sebelumnya."Ibu, kok aku nggak pernah lihat kamu pakai parfum ini?" tanya Janice.Ivy menatap botol parfum itu, raut wajahnya langsung berubah. Dia segera merebut botol itu dari tangan Janice. "Yang ini nggak boleh kamu ambil.""Kenapa?" Janice merasa ada yang aneh.Ivy mengusap bagian botol yang catnya sudah mulai terkelupas, lalu tersenyum getir. "Ini dari sa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 990

    Saat mendengar suara Jason, Janice sempat tertegun. Dia menoleh, bertemu langsung dengan mata gelap pria itu. Tatapannya masih dingin, tetapi tersembunyi sesuatu yang sulit dijelaskan. Di balik sorot matanya yang tenang, ada kilauan lembut yang samar-samar.Jason melangkah masuk perlahan.Para wanita yang sebelumnya duduk di sofa segera berdiri. "Pak Jason.""Nggak usah sungkan." Jason berkata datar, tetapi pandangannya sama sekali tak beralih dari Janice.Seolah-olah sengaja, dia bertanya, "Kalian lagi bahas soal pacar ya? Kedengarannya agak familier."Para wanita itu pun bertatapan, seolah-olah menebak siapa sebenarnya pria yang dimaksud oleh Janice.Sementara itu, telinga Janice mulai memerah. Dia ingin menghilang dari tempat itu.Salah satu wanita berkata, "Tadi kami cuma ingin kenalin orang ke Janice, tapi rupanya dia sudah punya pacar. Jadi, iseng-iseng tanya siapa pacarnya.""Janice sih menjelaskannya cukup detail. Kami jadi penasaran siapa pria yang dia maksud."Semua mata pun

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 989

    "Kamu memang selalu begitu." Ivy menghela napas. "Sudahlah .... Kamu ada waktu hari ini? Datang ke vila sebentar.""Ada apa?" Mengingat Ivy sedang hamil di usia yang cukup tua, Janice pun merasa khawatir.Ivy berkata, "Aku lagi beres-beres. Banyak produk perawatan kulit, kosmetik, dan parfum yang dulu kubeli tapi hampir nggak pernah dipakai. Beberapa tahun ke depan juga nggak bakal dipakai. Kamu ambil saja, kamu juga biasanya nggak beli barang-barang begitu."Mendengar itu, Janice langsung tertawa.Ivy merasa tidak nyaman. "Kok kamu ketawa?"Janice menjelaskan, "Dulu aku pernah baca di internet tentang sahabat yang hamil, lalu mulai kasih barang-barang lamanya. Nggak nyangka aku juga bisa rasain hal yang sama gara-gara Ibu hamil.""Jangan bercanda. Cepat ya, kutunggu." Ivy langsung menutup telepon.Setelah jam pulang kerja, Janice mengirim pesan ke Jason, memintanya untuk menjemput Vega dulu. Setelah itu, mereka bisa makan malam bersama di rumah Ivy.....Di vila.Saat Janice masuk, di

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 988

    Orang yang masuk bukan orang lain, melainkan Leah yang baru saja kembali dari rumah sakit. Nada bicaranya seolah-olah menyiratkan bahwa Janice yang memaksa Amanda untuk memecat Kayla. Secara tak langsung, dia ingin membuat rekan-rekan kerja menjauhi Janice.Leah memiliki jabatan yang sedikit lebih tinggi dibanding desainer biasa. Kalau dalam keadaan normal, demi pekerjaan, Janice pasti akan memilih untuk menghindari konfrontasi. Namun, Leah yang selalu berbicara dengan nada seperti itu benar-benar membuatnya jengkel.Janice menarik napas dalam-dalam, lalu langsung menarik tangan asisten Amanda. "Kamu bilang Kayla kasih 1 miliar ke ibu dan anak itu? Yakin?""Tentu saja yakin. Aku punya saudara yang jadi perawat di rumah sakit. Kebetulan dia yang menangani bangsal tempat Kayla dirawat. Dia dengar langsung sendiri, jadi nggak mungkin salah."Janice mengangguk dengan ekspresi sedih. "Ibu dan anak yang datang itu adalah keluarga teman sekamarku dulu. Dia ditangkap karena menjebakku sebelumn

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 987

    Di studio.Janice sedang bermain ponsel. Kebetulan, dia melihat pengumuman dari Grup Karim mengenai perhiasan kenangan. Namanya juga ikut disebut.Ini pertama kalinya Keluarga Karim menyebutkan namanya secara terbuka dan positif. Di kolom komentar, bahkan beberapa desainer perhiasan dari Kota Pakisa mengucapkan selamat padanya.Meskipun tahu itu semua hanyalah semacam upaya mencari muka, tetap saja dia merasa seperti sedang perlahan kembali ke jalurnya.Namun, semakin membaca komentar, semakin tidak masuk akal isinya.[ Aku suka banget ship yang aneh-aneh. Kalian pernah lihat nggak waktu Jason dan Janice masuk di foto keluarga? Walaupun cuma sedikit, kok rasanya mereka agak cocok ya? ][ Kukira cuma aku yang mikir begitu. Tatapan Jason di foto itu bahkan nggak sedingin biasanya. ][ Kalian benaran berani ya ship mereka? Nggak takut dapat surat pengacara? ][ Toh nggak ada hubungan darah juga. Lagi pula, mereka juga nggak banyak interaksi. Kita ini cuma buat seru-seruan, nggak bakal sam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status