Share

Bab 891

Penulis: Danira Widia
Tanpa memberi Landon kesempatan untuk berbicara lagi, Jason langsung menutup teleponnya.

Janice mendengar semua isi percakapan di telepon itu dengan jelas karena Jason tidak menghindar, tetapi dia tidak ingin bertanya lebih lanjut. Sekarang, dia merasa seluruh darahnya seolah-olah membeku hanya dengan mendengar nama Rachel.

Namun, Janice tidak terpikirkan untuk balas dendam, hanya ingin tetap berada di sisi Vega dan tidak berpisah sebentar pun. Dia pernah berpisah dengan Vega hanya sehari saja di kehidupan sebelumnya, tetapi tubuh kecil Vega sudah kaku saat mereka bertemu kembali. Saat memikirkan itu, dia merasa takut.

Mungkin karena merasakan ketakutan Janice, Jason langsung menggenggam tangan Janice dengan erat. "Aku akan menemani kalian."

Seminggu kemudian, Vega akhirnya sadar sepenuhnya. Matanya terus berputar-putar, tetapi dia menatap Janice dan Jason dengan bingung karena otaknya sepertinya belum pulih sepenuhnya.

Jason segera memanggil dokter dan kamar itu sudah dipenuhi dokter
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Elizabeth euis Tri
Rating novel ini turun banget gara" terlalu muter" ceritanya. Para pembaca jadi semakin antipati deh baca ceritanya
goodnovel comment avatar
Apink JR
GK teman" disitu GK ada Jason mau punya anak ..cmn tipu" biar dia mau tanda tangan surat cerai
goodnovel comment avatar
Zhen Zhen
emangnya fix ya jason mendonorkan spermanya aq kira tidak ujung2nya ada kejutan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 899

    Begitu Janice mulai terbiasa dengan kegelapan di sekelilingnya, bibirnya langsung dicium oleh pria itu.Jason sepertinya benar-benar marah, ciumannya kasar. Cengkeramannya di pinggang Janice juga semakin kuat.Janice sampai pusing dan lemas karena ciuman itu, tangannya hanya bisa menyentuh dada pria itu dengan lemah.Usai ciuman, Jason menopang tubuhnya, menatap Janice dari atas. Cahaya bulan yang dingin memantul di wajah Janice yang merah. Mata wanita ini berkaca-kaca, berkedip perlahan, begitu menggoda.Napasnya memburu, tubuhnya lemas, seolah-olah sebentar lagi akan berbisik di telinganya untuk memintanya segera menyentuhnya.Meskipun Jason baru saja menempuh penerbangan seharian, dia sama sekali tidak lelah, malah merasa panas.Dia menarik dasinya, lalu bertanya dengan dingin, "Janice, kamu suka?""Apa?" Napas Janice tercekat, firasatnya tak enak.Detik berikutnya, pergelangan tangannya terasa sakit. Dasi itu telah melilit pergelangan tangannya dengan erat. Janice terkejut. Tubuh b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 898

    "Maaf, mengganggu sebentar."Mendengar suara itu, Louise menoleh. Tampak seorang wanita yang seperti putri bangsawan dalam komik perlahan berjalan mendekat. Mantel panjang berwarna putih. Wajah yang begitu cantik hingga tampak berkilauan.Selain Janice, ini adalah wanita cantik kedua yang pernah Louise lihat.Arya langsung meletakkan kotak makannya, lalu mengelap mulut dan tangannya. "Halo, sekarang sudah lewat waktu konsultasi."Wanita itu mengerutkan kening sedikit, tampak tak berdaya. "Tiba-tiba perutku sakit. Bosku bilang aku bisa minta bantuan Dokter."Dia menekan perutnya, bibirnya pucat.Louise berkata dengan ramah, "Duduk dulu ya.""Terima kasih." Wanita itu duduk perlahan.Melihat pasien kesakitan, Arya tentu tidak tega menolak. Dia menyalakan komputer, bersiap untuk memeriksa.Louise melihat Arya mulai sibuk, jadi langsung berkata, "Kalau begitu, aku pergi dulu. Aku harus balik buat ambilin Janice baju ganti.""Hmm." Arya mengangguk, matanya tetap menatap layar.Wanita itu me

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 897

    "Kok kamu berpengalaman banget? Kamu pernah pacaran ya?" Janice sengaja bertanya demikian.Louise memanyunkan bibirnya, pipinya memerah. "Nggak kok."Janice merasa aneh. "Nggak, tapi kok mukamu merah? Kamu diam-diam pacaran ya?""Sembarangan!" Suara Louise tiba-tiba meninggi, bahkan dia sampai melompat dari sofa.Dengan reaksi seheboh itu, siapa yang percaya wanita ini belum pacaran?Janice sampai berhenti makan karena penasaran. "Siapa sih? Aku kenal nggak? Akhir-akhir ini kamu terus sama kita, pria di sekitarku ....""Berhenti! Kita lagi ngomongin kamu sama Jason, kok malah bawa-bawa aku?" Louise mengedipkan matanya dengan gugup, lalu buru-buru kembali ke topik awal."Janice, berdasarkan pengalaman panjangku baca komik, pria kayak Jason itu dingin, menahan diri, tapi sebenarnya itu liar banget.""Kamu cuma perlu pegang tangannya, cium sedikit, dia pasti langsung takluk. Percaya deh, ini trik manjur!"Janice mengangkat alis, tersenyum tipis. "Kamu suka sama Norman ya? Kamu mau jual ak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 896

    Dua hari kemudian, pemakaman Rachel dilakukan dengan sangat sederhana.Janice harus merawat Vega, jadi tidak bisa pergi ke Kota Heco. Jason yang pergi. Secara resmi, dia adalah menantu Keluarga Luthan. Sudah seharusnya dia harus hadir. Setidaknya, dia tidak boleh membiarkan Ibrahim dan Landon kehilangan muka di depan orang lain.Hari Jason berangkat, Vega sedikit enggan melepaskannya. Setelah dibujuk sebentar, barulah dia membiarkan Jason pergi.Sebelum pergi, Jason berdiri di depan pintu ruang rawat sambil menatap Janice. "Nggak ada yang ingin dikatakan?""Hati-hati di jalan." Janice berpesan dengan nada datar."Cuma itu?""Bisa apa lagi?""Hmm." Jason menutup pintu dan pergi.Janice sedang menyiapkan sarapan untuk Vega. Ketika mendongak, dia langsung bertemu dengan tatapan Vega. Vega menopang dagunya, menatap Janice."Ada apa? Aku salah ngomong ya?"Vega menutup mulut dan tertawa, lalu makan sarapannya dengan patuh.Hari itu, tidak ada kabar dari Jason. Mungkin terlalu sibuk dengan p

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 895

    Landon tersenyum pahit. "Benar-benar terburu-buru, sepertinya hari santaimu sudah berakhir.""Aku akan menangani sisa urusannya, kamu urus masalah di rumahmu dulu," kata Jason. Meskipun dia merasa agak cemburu, dia juga bukan orang yang tidak mengerti keadaan. Dalam kondisi seperti saat ini, Landon juga tidak bisa melakukan apa-apa."Ya."Setelah merespons, Landon kembali menatap Janice. "Janice, aku benar-benar minta maaf atas apa yang sudah dilakukan Rachel pada Vega."Janice hanya tersenyum dengan pasrah, tetapi tidak mengatakan sudah memaafkan Rachel."Kalian pulang saja dulu," kata Landon yang tidak memaksa Janice untuk memaafkan Rachel juga, melainkan berbalik dan kembali masuk ke dalam kamar pasien.Melihat makin banyak anggota Keluarga Luthan yang datang, Jason menggandeng tangan Janice menuju ruang tangga.Sebelum pergi, Janice melihat ke kamar pasien itu lagi dan bergumam, "Rachel, lihatlah, ada begitu banyak orang yang khawatir dan datang menemanimu."....Saat baru saja mas

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 894

    Janice sebenarnya tidak ingin berbicara dengan Rachel.Rachel tersenyum. "Aku yang seperti ini masih bisa melakukan apa padamu?"Setelah menatap Jason, Janice akhirnya perlahan-lahan mendekati Rachel. "Katakan saja.""Janice, maaf. Tadi aku nggak bermaksud memaksanya memilih, aku hanya berharap dia mau melihatku sekali lagi," kata Rachel dengan pelan dan lemah. Namun, dari bibirnya yang pucat dan bergetar, dia sudah berusaha sangat keras.Janice memang dendam pada Rachel. Namun, saat mendengar permintaan maaf itu, hidungnya langsung terasa perih.Rachel melanjutkan, "Saat melihatnya berdebat dengan Pak Anwar tadi, aku tiba-tiba mengerti maksud perkataannya. Dia nggak mencintaiku dan nggak akan mencintai anakku juga. Aku ini hanya bidak, anakku juga. Aku benar-benar bodoh. Janice, aku tahu kamu nggak akan memaafkanku, aku juga tahu penyesalanku ini terlalu terlambat. Uhuk uhuk ...."Setelah mengatakan itu, Rachel meraih tangan Landon dengan mata yang memerah. "Kak, aku rindu Ayah, aku m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status