Share

Bab 241

Author: Danira Widia
"Kenapa kamu tiba-tiba menjatuhkan cangkir teh hari itu?" Amanda mulai kehilangan kesabaran.

"Bu, aku benaran nggak sengaja. Aku cuma tertarik pada batu safir itu, jadi fokusku teralihkan. Lalu, tanganku gemetar dan aku menjatuhkan cangkir teh," jelas Malia sambil terisak-isak.

Begitu Malia selesai berbicara, Janice langsung merasakan tatapan tajam yang penuh niat jahat. Itu adalah tatapan Vania.

Vania maju dan bertanya dengan curiga, "Bu, apa ada masalah dengan batu safir itu?"

Amanda tidak menjawab, yang berarti perkataan Vania benar. Vania mengusulkan dengan sok bijak, "Gimana kalau kita periksa rekaman CCTV saja? Malia yang begitu penakut nggak mungkin berani macam-macam dengan barang semahal itu."

Malia menangis. "Benar, aku setuju. Bu, aku minta keadilan."

Saat berikutnya, Bella berkata, "Bu, sebelumnya aku sudah menyimpan rekaman CCTV dari ruang rapat."

Setelah mendengar ini, wajah Amanda berubah serius. Dia mendongak dan menatap Bella. "Sepertinya kamu semangat sekali ya."

"Aku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabrina Taski
howard dan vania kerjasama
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1118

    Begitu mendengar kata-kata yang menyangkut anak di dalam kandungannya, napas Ivy langsung memburu. Dia refleks memegangi perutnya dan menunjukkan sedikit kepanikan. Pada akhirnya, dia tetap kehilangan kendali.Verica dan Leah saling memandang dan tersenyum tipis. Ivy ini berlagak menjadi nyonya dari keluarga terpandang, tetapi baru ditakut-takuti sedikit saja, dia sudah panik seperti itu. Hamil di usia segini, suaminya pun tidak terlihat menemaninya. Sepertinya, hubungan mereka biasa-biasa saja.Saat itu, Janice mengangkat tangan untuk melindungi Ivy. Dia tidak langsung membalas ucapan mereka, melainkan meniru sikap Verica dan mulai menatap lengan Leah dengan saksama. Tatapan itu membuat Leah merasa tidak nyaman. Dia akhirnya bertanya, "Janice, apa yang kamu lihat?"Janice menyindir, "Ah, bukan apa-apa. Aku cuma benar-benar mengagumi sikap optimis Bu Leah. Padahal lukamu cukup parah. Tapi kata suster, ayahmu cuma sempat mampir sebentar untuk menjengukmu. Bagaimanapun, kamu itu anak kan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1117

    Ivy yang sedang hamil dan sering linglung, butuh beberapa detik untuk mencerna maksud ucapan tadi. Dia akhirnya tertawa sebelum membalas, "Sudahlah, lagian semuanya memang sudah kacau dari awal."Mereka bertiga pun tertawa bersama. Beberapa saat kemudian, Zachary datang terlambat. Dia mengeluarkan sebuah kantong kertas dari saku mantel dan menyerahkannya kepada Ivy.Zachary memberi tahu, "Ivy, ini ubi panggang yang baru matang."Ivy sempat tertegun sebelum membalas, "Aku cuma kebetulan lewat dan bilang sekilas kalau aku mau makan itu. Tapi, kamu benaran pergi beli?"Zachary menimpali, "Ya, mau makan ubi panggang doang bukan hal besar. Masa kamu mau makan, tapi nggak kupenuhi?"Memang benar, siapa yang dekat dengan kebaikan akan terpengaruh juga. Di Keluarga Karim, Zachary adalah orang yang karakternya paling mirip dengan ibunya Jason. Dia tenang, bersahaja, dan tidak suka pamer.Louise menghirup aroma dari ubi panggang itu, lalu berkata, "Wangi banget. Kalau dipikir-pikir, dari semua o

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1116

    Saat Landon hendak pergi, dia tiba-tiba berhenti ketika mendengar suara pelayan yang terdengar ragu-ragu. Dia pun bertanya, "Ada apa?"Pelayan itu berkata terus terang, "Maaf, Pak Landon. Aku cuma penasaran karena Bapak hampir nggak menyentuh masakan yang dibuat sama Bu Chelsea. Apakah rasanya nggak cocok di lidah Bapak?"Landon bertanya dengan kaget, "Dia yang masak?"Pelayan itu menjelaskan sambil mengangguk, "Tadi malam, Bu Chelsea memintaku mengantarnya ke dapur untuk bicara dengan koki. Aku melihatnya masak dengan mata kepala sendiri. Dia bilang, rasa masakan rumahan di Kota Heco dan Kota Pakisa itu berbeda."Landon pun mengerutkan kening. Kenapa Chelsea tidak memberitahunya? Berdasarkan sifatnya, kalau dia sudah memasak sendiri, bahkan kalau dia minta bayaran mahal pun bukan hal yang aneh.Sambil berpikir begitu, Landon melambaikan tangan ke arah pelayan dan berbalik menelepon Chelsea. Namun, yang terdengar dari seberang hanyalah suara mesin wanita yang datar. "Nomor yang kamu tu

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1115

    Chelsea membuka pintu dengan enggan."Lukanya di punggung, mana bisa ganti obat sendiri? Kamu bantu aku ya?"Saat di rumah Keluarga Karim, masih ada pelayan yang bisa membantunya.Tanpa pikir panjang, Landon langsung menjawab, "Mm."Begitu ingin menarik kembali kata-katanya, tubuhnya sudah ditarik Chelsea masuk ke kamar."Kalau begitu, aku buka baju sekarang," kata Chelsea sambil mulai membuka kancing.Landon langsung tahu dia mulai lagi, tetapi tetap menatapnya dengan tenang. Baru membuka dua kancing, Chelsea langsung berhenti dan menatapnya tajam.Landon mengangkat alis. "Kenapa nggak lanjut? Aku ingat malam pertama waktu kamu ikut aku pulang, bukannya cepat banget bukanya?"Boom! Bahkan kulit tebal Chelsea tak sanggup menahan rasa malu, pipinya memerah. Itu karena waktu itu dia mengira Landon menyukainya.Siapa sangka, dia justru membungkus Chelsea rapat-rapat dengan selimut dan melemparkannya ke tempat tidur, lalu pergi.Landon tahu Chelsea terlihat nakal, tetapi sebenarnya tak seb

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1114

    Menjelang subuh, Landon kembali ke hotel. Saat membuka pintu, aroma makanan langsung tercium.Begitu masuk ke kamar, Chelsea sedang duduk di depan meja makan. Kepalanya bersandar pada bantal dan hampir tertidur. Beberapa hidangan rumahan tersaji di atas meja.Ketika Landon melangkah mendekat, Chelsea sontak berdiri tegak. Landon sampai curiga apakah Chelsea tidur dengan satu mata terbuka.Begitu bangkit, pandangan Chelsea langsung menggelap, tubuhnya oleng dan nyaris jatuh. Landon buru-buru meraih lengannya. Masih kurus seperti dulu. Seolah-olah sedikit saja ditekan, bisa langsung patah.Chelsea menenangkan diri sebentar, lalu berkedip dan tiba-tiba menjatuhkan diri ke pelukan Landon sambil berseru pelan. Trik lama ini sepertinya tak pernah membosankan baginya.Landon pun terkejut menyadari bahwa dirinya sudah terbiasa dengan trik itu. Dia mengernyit, lalu menegakkan tubuh Chelsea dengan sopan."Kamu menungguku?""Mm. Lihat, aku sudah menyiapkan makanan untukmu. Gimana menurutmu?"Chel

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1113

    Sebaliknya, itu justru membuat tubuhnya semakin cepat memanas."Kamu lapar, tapi menahanku di sini. Apa gunanya? Aku ke dapur deh, lihat ada apa di kulkas," kata Janice sambil mendorong dada Jason.Tubuh pria itu keras seperti dinding, memeluknya erat dengan aroma yang familier tetapi terasa berbahaya.Tangan Jason bertumpu pada pintu, lalu perlahan-lahan menurun seiring tubuhnya membungkuk. Suara gesekan itu seperti sedang menggelitik."Janice, aku cemburu."Janice tertegun. "Cemburu apa?""Aku juga belum makan." Suara Jason berat dan dalam.Dia hanya mengingatkan Chelsea sekilas, masa itu juga membuatnya cemburu? Ternyata Jason ini berhati sempit juga."Kalau begitu, aku buatkan kamu sesuatu?" Janice mencoba menyelinap keluar dari pelukan Jason lewat bawah lengannya, tetapi karena dia bersandar di pintu, dia tetap tidak bisa lolos.Jason bersandar di sana sambil menatapnya lekat-lekat. "Kamu lagi main teka-teki sama aku?"Janice mengatupkan bibirnya. "Nggak, aku cuma mau lihat ke dap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status