Share

Bab 56

Author: Danira Widia
Setelah beberapa saat, Amanda bertutur, "Lanjutkan kompetisinya."

Pembawa acara segera berkata, "Kalian berdua silakan istirahat dulu. Mari kita sambut peserta selanjutnya untuk maju."

Janice turun dari panggung sambil tersenyum. Vania yang ada di belakang menyusulnya. Dia bertanya, "Kamu sudah tahu dari awal, 'kan?"

"Vania, apa yang kamu katakan? Kenapa aku nggak mengerti? Bukannya itu karyamu? Apa yang bisa aku tahu?" balas Janice yang pura-pura bingung.

Vania melihat ke sekeliling, lalu bertanya dengan memelankan suaranya, "Kenapa kalungnya bisa putus?"

Janice tersenyum tipis sembari menimpali, "Setelah curi desain sampelku, kamu nggak tahu cara mengubah data? Menyalin pun bisa salah?"

Selesai berbicara, Janice berbalik dan pergi. Setelah berjalan dua langkah, dia berhenti dan melirik Vania sambil mengingatkan, "Saat kamu dapat desainnya, Jason nggak memberitahumu jangan menambahkan hal yang nggak perlu? Cincinmu benar-benar jelek."

"Janice!" teriak Vania. Dia sangat kesal sampai ci
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ida Awan
pendek bgt per bab nya
goodnovel comment avatar
Ratih Novia Pratiwi
kok yg menang vania sih? ga salah nih?
goodnovel comment avatar
Camel Lia
pergi aja lah Janice dr negara itu.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1098

    Janice menceritakan secara singkat apa yang sudah terjadi.Setelah mengingat kembali penjelasan dari polisi itu, Arya terkejut. "Di dunia ini, mana ada hal yang begitu kebetulan. Kenapa Leah bisa pergi ke Grup Karim? Jason juga nggak ada di sana."Louise mengeluarkan ponselnya untuk mencari sesuatu, lalu menjelaskan, "Kalau yang ini aku tahu. Leah terus menemani Yosep selama beberapa hari ini, mereka terlihat mesra sekali. Dia jelas yakin Pak Jason sudah mati, jadi dia .... Eh? Kenapa topik viral itu sudah hilang?"Saat mengatakan itu, Louise menunjukkan layar ponselnya yang bahkan nama Leah dan Yosep pun sudah tidak muncul di pencarian lagi.Namun, Janice tidak terkejut. "Sekarang Jason sudah kembali, Leah tentu saja harus memikirkan cara untuk menyelamatkan dirinya."Arya menatap ke arah ruang perawatan lainnya yang masih tertutup rapat, lalu menatap Janice. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, "Janice, maksudmu ...."Janice menganggukkan kepalanya, tetapi ekspresinya terlihat sang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1097

    Polisi itu menatap Janice dengan tatapan aneh. "Nona Janice, semuanya harus ada bukti. Arteri dan saraf Nona Leah hampir tertusuk demi menyelamatkanmu. Kalau nggak segera ditangani, mungkin sarafnya akan rusak dan gangguan fungsi motorik. Lebih parahnya lagi, mungkin bisa diamputasi. Jadi, demi kamu atau dia, jangan sembarangan mengucapkan kata-kata yang menyakiti orang."Janice langsung merasa tidak nyaman karena terlihat seolah-olah membalas kebaikan orang dengan kejahatan. Namun, dia tetap tidak menyerah, malahan mengangkat kepalanya dan berkata dengan tegas, "Orang yang ingin membunuhku adalah Fiona yang berhasil melarikan diri dari pengawasan kalian, apa aku salah kalau aku curiga ada yang aneh?""Jadi, sekarang kalian bisa beri tahu aku apa Fiona sempat berbicara dengan Nona Leah sebelumnya?"Setelah tertegun sejenak, polisi itu menjawab dengan profesional, "Nggak, kami semua bisa memastikan mereka berdua nggak bicara satu kata pun."Janice terdiam sejenak, lalu mengalihkan topik

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1096

    Norman segera maju, lalu memapah Zion dan memanggil, "Arya.""Aku datang!"Arya segera mendekat untuk ikut membantu dan memeriksa tubuh Zion, lalu mengernyitkan alisnya dan berkata, "Harus ke rumah sakit, dia luka dalam."Zion yang menahan kesadarannya pun melirik ke arah Arya. "Sudah kurusan. Rasakan itu, siapa suruh kamu bohongi aku."Arya membantu menstabilkan napas Zion. "Tuan, tolong jangan bicara sambil muntah darah lagi, seram sekali.""Aku khawatir kamu sampai nggak bisa makan dan tidur, sekarang kamu malah bilang aku seram? Kamu ini masih punya hati nurani nggak sih," balas Zion."Aku sangat terharu. Kalau nanti kamu sudah sembuh, aku traktir kamu makan sepuluh kali," janji Arya sambil menopang Zion."Ini masih lumayan."Setelah mengatakan itu, Zion menoleh ke arah Norman dan menyerahkan pisau yang sudah dibersihkannya. "Ini ambil. Nanti bilang jijik denganku lagi.""Nggak," balas Norman sambil mengernyitkan alisnya. Jika merasa jijik, dia tidak mungkin memberikan pisaunya seb

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1095

    Yosep berpikir ternyata wanita ini adalah Rensia yang selama ini menyembunyikan identitasnya. Mengingat soal menyembunyikan identitas, dia baru sadar dia sendiri juga menyembunyikan identitas dan bekerja di perusahaan cabang Grup Karim. Dalam sekejap, dia teringat dengan perkataan Jason."Kamu ini hanya penggantiku, mana tahu kamu juga ada penggantinya," kata Jason.Saat itu, Yosep menyadari yang dimaksud Jason adalah Rensia, seorang putri yang diremehkan.Rensia mengenakan jas dan rok serta bibir merah yang anggun. "Lama nggak jumpa, Ayah."Anwar akhirnya tidak bisa duduk dengan tenang lagi dan menyela dengan keras, "Diam. Aku bukan ayahmu."Rensia tidak marah, tetapi langsung mengeluarkan hasil tes DNA. "Bisa dibilang, hubunganku denganmu lebih dekat daripada Yosep. Ini hasil tes DNA kita. Kalau kamu mau membantah, kita bisa lakukan tes lagi. Tapi, aku rasa kamu juga nggak akan berani."Mata Anwar langsung membelalak karena marah.Rensia bertumpu pada meja, lalu berkata dengan nada m

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1094

    Begitu Yosep mengatakan tes dari rambut, suasana di ruang rapat itu langsung menjadi hening. Bekas suntikan di lengan Jason terlalu jelas, sehingga tidak ada satu pun orang yang berani menjamin Jason benar-benar tidak memakai narkoba.Melihat situasi itu, Anwar mengangkat kepalanya dan menatap salah satu polisi.Polisi itu pun menganggukkan kepala, lalu melangkah keluar sambil membawa sebuah kotak dan berkata, "Pak Jason, demi menghindari masalah yang nggak perlu, mohon kerja samanya."Jason menatap polisi itu dengan tatapan dingin dan tersenyum sinis. "Baiklah."Polisi itu segera mengenakan sarung tangan, lalu mengeluarkan sebuah gunting dan wadah. "Ini adalah alat tes rambut terbaru kami. Bukan hanya hasilnya cepat, siapa pun yang dalam waktu setengah tahun ini memakai narkoba pasti akan langsung terdeteksi."Setelah mengatakan itu, polisi itu memotong rambut Jason sedikit dan memasukkannya ke dalam alat itu. Begitu lampu alat itu menyala, udara di sekitar seolah-olah terasa menekan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1093

    "Dia sudah seperti ini, kamu masih nggak bisa melihatnya?" tanya Jason balik.Yosep yang masih bersikeras membela diri pun segera mengalihkan topiknya. "Memang nggak bisa. Dia pasti pura-pura gila."Begitu mendengar perkataan itu, Fiona yang terlihat seperti gila pun tiba-tiba mulai melepaskan pakaiannya di depan umum.Para tetua langsung memalingkan wajah mereka dan menatap Yosep dengan tatapan menegur. Apa-apaan ini? Fiona sudah begini masih dibilang pura-pura gila?Polisi segera menangkap kedua lengan Fiona agar Fiona tidak benar-benar menanggalkan pakaiannya. Setelah membantu merapikan kembali pakaian Fiona, dia berkata, "Kami akan menyelidiki kondisinya dengan detail, tapi kata-katanya sekarang nggak bisa dijadikan bukti."Yosep langsung tertegun karena tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi.Anwar sudah kehilangan Elaine sebagai pembantunya, kini kartu truf yang didapatkannya malah sudah gila. Bukan hanya Yosep, bahkan hatinya pun berdebar.Setelah menarik napas dalam-dalam,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status