Share

Bab 628

Author: Danira Widia
"Aku percaya kamu bukan pelakunya. Tapi dia? Bagaimana dia akan melewati hidupnya setelah ini? Bagaimana dia akan menghadapimu? Dan bagaimana dengan pilihanmu?"

"Kamu nggak perlu menjawab, aku sudah tahu pilihanmu." Arya berhenti sejenak, mengembuskan asap rokok ke udara, lalu mengucapkan sesuatu yang bahkan terdengar ironis bagi dirinya sendiri.

"Pilihanmu nggak salah." Ini demi kepentingan yang lebih besar. Masalah besar dikecilkan, masalah kecil dilenyapkan.

Arya bisa mengerti. Kemudian, dia menambahkan, "Tapi, dia juga nggak salah."

Jason tiba-tiba mengernyit, wajahnya yang biasanya tampan kini tampak agak menyedihkan di balik asap tipis.

Dia menunduk, menatap bara rokok yang berkedip-kedip. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.

Saat rokoknya hampir habis, Norman mengetuk pintu dan masuk. "Pak Jason, ada informasi."

Jason mendongak, lalu berdiri. Tanpa ragu, dia mencengkeram puntung rokok yang masih menyala.

"Aku pergi dulu," ucap Jason. Dia langsung meninggalkan ru
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Abdi Utie
Bosen bacanya..gitu2 terus...tp pingin tahu akhirnya...jd aku scrol terus ceriteranya...gak di baca...ikutin terus. sampai mana ceritera ini berakhir
goodnovel comment avatar
Endah Wati
bangke lho Thor, salah paham terus menerus,asu.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 629

    Jason menatap Anwar dengan dingin. "Kamu nggak perlu terburu-buru."Anwar mengerutkan kening, belum sepenuhnya memahami maksud Jason. Tiba-tiba, ponsel Elaine berdering.Melihat nama asistennya di layar, dia langsung menyadari itu pasti urusan pekerjaan. Dia pun sedikit menjauh untuk menjawab panggilan."Bu Elaine, semua model pria itu sudah ditangkap. Beberapa wanita yang bersama mereka juga ikut tertangkap. Katanya mereka terlibat dalam pesta ilegal ....""Barusan ada seorang pengacara yang menemui para wanita itu. Entah kesepakatan apa yang mereka buat, tapi sekarang mereka semua mengaku kalau mereka diancam. Sepertinya para model itu nggak akan bisa diam lebih lama lagi.""Selain itu, seorang paparazi baru saja merilis videomu bersama Presdir Grup Karun saat memasuki hotel. Saat ini Keluarga Hartono sedang dalam perjalanan ke sini. Mereka ingin penjelasan darimu."Jelas bahwa semua ini ditargetkan langsung ke Elaine. Wajahnya seketika menjadi pucat. Dia lantas menoleh ke arah Jason

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 630

    Rachel menatap Jason, tetapi tidak bisa menebak emosinya. Dia mengira Jason hanya marah, jadi mencoba meraih tangannya, tetapi Jason menghindar.Rachel terdiam, lalu tetap menarik ujung lengan bajunya. "Jason, Bibi Elaine selalu menemaniku seperti seorang ibu. Bagiku, dia adalah ibu keduaku. Aku benar-benar nggak bisa melihatnya dalam bahaya.""Jadi, kamu tahu apa yang sudah dia lakukan?" tanya Jason dengan dingin."Aku .... Barusan dia bilang padaku kalau dia memberi tahu Paman Anwar tentang rencana Janice untuk melanjutkan studi ke luar negeri."Suara Rachel semakin lirih dan kepalanya perlahan menunduk. Dia tahu betul bahwa Elaine bukan hanya melakukan itu.Tatapan Jason meredup, sinarnya dingin. "Lalu, gimana dia tahu Janice akan pergi ke luar negeri?"Rachel menggigit bibirnya erat, wajahnya pucat pasi. Dia tidak bisa menjawab.Jason sudah mengerti. Dia melepaskan tangan Rachel dan berdiri. "Pergilah dari sini." Suaranya dingin seperti mengusir Rachel.Rachel menatapnya dengan kag

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 631

    Melihat Janice yang baru saja bangun, Zion segera meminta maaf, "Maaf, Bu Janice."Janice menunduk dengan getir. Saat dia melihat opini publik di internet, dia sudah tahu bahwa ini akan menjadi akhirnya.Keluarga Luthan mungkin tidak peduli dengan status sosial, tetapi mereka sangat mementingkan karakter seseorang.Sekarang, dia dituduh memalsukan surat penerimaan demi ketenaran. Keluarga Luthan tidak akan bisa menerimanya.Janice menatap Landon dengan rasa bersalah. "Maaf, aku sudah merepotkanmu. Bagaimana kalau kita ...."Landon menggenggam tangannya erat. "Percayalah padaku.""Tapi ...." Janice tidak ingin membuatnya berada dalam posisi sulit."Aku akan mengurus semuanya. Ibumu pergi untuk membelikanmu makanan, dia akan segera kembali. Tunggu aku ya?" Landon menenangkannya."Hmm." Janice menatapnya pergi dengan ekspresi tenang.Tiba-tiba, ponselnya menampilkan trending topic terbaru, skandal tentang Elaine.Namun, saat dia hendak membaca, layar ponselnya berubah menjadi abu-abu. Ber

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 632

    Larut malam, di dalam mobil.Norman dan Arya menatap sosok yang berjalan di bawah cahaya lampu jalan, berharap bisa langsung menginjak gas dan pergi.Di luar mobil, Zion mengenakan jaket dan celana kulit, berdiri di bawah lampu neon. Postur tubuhnya yang seksi membuat para gadis di sepanjang jalan sibuk mengambil foto.Yang lebih parah, dia bahkan dengan percaya diri melambaikan tangan ke arah mereka.Wajah Norman langsung menjadi suram.Arya memijat keningnya. "Aku seharusnya nggak menyarankan untuk membawanya."Beberapa saat kemudian, Zion meletakkan tangannya di pintu mobil. Dia membungkuk, mengetuk jendela.Norman menurunkan kaca jendela dan bertanya dengan dingin, "Apa kamu nggak ngerti arti dari jangan menarik perhatian?"Zion menyeringai. "Ganteng, 'kan?"Ini adalah contoh orang yang asbun.Saat itu juga, Arya menunjuk ke depan. "Mereka keluar."Norman mengangkat pandangannya, melihat seorang pria yang dikelilingi wanita dan mengendarai mobil mewah. Tatapan Norman langsung dipen

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 633

    Setelah mendengar itu, ketiga orang itu bertatapan. Zion langsung memukul pria itu hingga jatuh pingsan.Arya memeriksa seluruh tubuh pria itu, memastikan tidak ada bukti yang tertinggal. Kemudian, dia berdiri dan berkata, "Kalian kembali dulu. Sisanya biar Landon dan Jason yang menentukan.""Hmm."....Dua hari kemudian.Janice duduk terpaku dengan wajah pucat pasi. Ponselnya masih menyala, menampilkan riwayat obrolannya dengan Amanda.Dia dipecat. Namun, itu adalah keputusannya sendiri.Masalah pemalsuan surat penerimaan terus dimanipulasi oleh pihak tertentu, memberi dampak buruk bagi studio.Janice dan Amanda sudah bisa menebak siapa yang menyebarkan video itu. Selain Fiona, tidak ada rekan kerja lain yang tahu penyebab cedera jarinya.Namun, jika Amanda mengungkapkan hal ini, itu berarti dia harus berhadapan langsung dengan keluarga Fiona.Janice memahami situasi sulit yang dihadapi Amanda, jadi dia mengundurkan diri lebih dulu dan meminta Amanda untuk merilis pernyataan resmi.Sa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 634

    Landon meletakkan cangkir tehnya dan menatap Anwar. "Pak Anwar, orang-orang di internet suka menggembar-gemborkan sesuatu tanpa bukti yang jelas. Aku yakin kamu bukan tipe orang yang suka mengambil kesimpulan sepihak."Anwar seketika merasa malu. Dia tiba-tiba dinasihati oleh seseorang yang jauh lebih muda darinya.Dia lantas menoleh ke arah Jason, berharap dia akan berbicara demi menjaga kehormatan Keluarga Karim.Namun, Jason hanya menyesap tehnya dengan tenang, seolah-olah tidak melihat apa yang terjadi.Ekspresi Anwar menjadi suram, dia akhirnya memilih untuk diam.Sementara itu, Elaine tampak seperti tertusuk sesuatu. Dia benar-benar merasa tidak nyaman.Karena Janice, dia bukan hanya kehilangan alat penghasil uangnya, tetapi juga mendapat serangan balik dari beberapa nyonya kaya yang berkuasa. Akibatnya, tiga atau empat proyeknya hancur berantakan.Kerugiannya ini tidak bisa diabaikan begitu saja hanya dengan satu kalimat dari Landon.Elaine menggenggam cangkir tehnya, lalu berka

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 635

    Dia berdiri di belakang Anwar dan berbisik pelan di telinganya, "Tuan, ada telepon dari rumah. Proyek yang kamu inginkan telah direbut oleh orang lain. Sepertinya pihak itu mengetahui setiap langkah yang kita ambil."Anggur di tangan Anwar tumpah, matanya menajam. "Nggak mungkin! Aku sudah menghabiskan begitu banyak usaha untuk mengamankan proyek itu. Siapa yang bisa tahu?""Itu ...." Kepala pelayan melirik ke arah Landon. "Tuan Landon."Anwar langsung menegakkan tubuhnya, menatap tajam ke arah Landon. Landon tampaknya telah menyadarinya lebih dulu. Dia mengangkat gelas anggurnya dan tersenyum santai.Dada Anwar terasa sesak. Dia tidak mengerti bagaimana Landon bisa mengetahui begitu banyak hal.Tiba-tiba, sebuah pemikiran terlintas di benaknya. Dia menoleh ke samping, menatap Jason. Jason duduk dengan tegak, auranya mendominasi seluruh ruangan.Dia sedikit memiringkan kepala dan berucap dengan suara rendah dan tegas, "Aku sudah bilang, jangan terburu-buru."Karena belum waktunya gilir

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 636

    Seorang pria berdiri di samping tempat tidur, menatap Janice, tetapi tidak tahu harus berbuat apa.Tangannya yang terangkat hampir menyentuhnya, tetapi tepat saat itu, Janice mengerutkan dahinya, mencengkeram selimut, dan tubuhnya meringkuk.Tubuhnya yang rapuh seolah-olah sedang menanggung rasa sakit yang luar biasa. Akhirnya, tangan pria itu tidak jadi menyentuhnya. Dia hanya mengelus rambut Janice beberapa kali.Seketika, sentuhan itu membuat hatinya menegang, meninggalkan kesunyian mendalam di matanya.Pria itu menurunkan tangannya, lalu duduk di samping tempat tidur, diam-diam menatapnya. Hingga bulan menggantung tinggi di langit, dia baru pergi. Dia tidak mengeluarkan satu kata pun sejak awal hingga akhir.Aroma samar masih tertinggal di udara, tetapi perlahan memudar. Saat itu, Janice perlahan-lahan membuka matanya, menatap lurus ke arah pintu yang tertutup rapat.Di celah bawah pintu, bayangan seorang pria sekilas terlihat melintas sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya.Mata J

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 761

    Saat Janice mengatakan itu, Louise merasa makin bersemangat. "Aku tiba-tiba dapat inspirasi, aku naik ke atas dulu."Melihat Louise berlari dengan cepat, Janice juga tidak terlalu memikirkannya karena kebetulan jam di dinding menunjukkan sudah waktunya untuk menjemput anak. Dia berjalan kaki menuju TK di kota. Pukul setengah empat, kelas penitipan anak pun pulang terlebih dahulu. Seorang anak kecil memakai topi kuning dan rambutnya dikepang dua berlari terhuyung-huyung ke arahnya."Mama, aku rindu kamu," kata Vega.Janice menggendong Vega, lalu mengeluarkan sebuah permen dari sakunya. "Guru bilang hari ini kamu paling baik, jadi ini hadiah untukmu.""Wah. Mama, terima kasih," kata Vega dengan sepasang mata yang terlihat bersinar, bahkan sempat mengecup pipi Janice.Setiap kali Vega mengecupnya seperti ini, Janice selalu merasa sangat bersyukur telah pergi dari kehidupan sebelumnya karena sekarang Vega akhirnya kembali lagi ke sisinya. Tanpa kehidupan yang mewah sekaligus menyesakkan se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 760

    [ Hubungan kita cukup sampai di sini saja. ]Jason menatap tulisan itu cukup lama sebelum akhirnya kembali tersadar. Tenggorokannya kering, suaranya serak saat berkata, "Tega sekali ...."Seolah-olah sudah bisa menebak isi surat itu, wajahnya tetap datar tanpa ekspresi. Jason lantas meletakkan kedua surat itu berdampingan, mengambil dua gelang kapibara dari dalam lemari.Plak. Suara kecil terdengar saat gelang itu melingkar erat di pergelangan tangannya. Dia mengepalkan tangannya, menatap lekat-lekat dua kalimat yang menghantam hatinya.[ Kita jadian yuk. ][ Hubungan kita cukup sampai di sini saja. ]Seakan-akan baru saja mendapatkan sesuatu di detik sebelumnya, lalu langsung kehilangan di detik berikutnya.Wajah Jason perlahan memucat, matanya memerah. Dia menunduk sedikit untuk menyembunyikan kesedihannya."Janice, kembalilah."....Tiga tahun kemudian, di Moonsea Bay. Kurir bernama Hady sedang mengangkat paket-paket ke dalam mobil."Bu Janice, sepertinya tahun ini toko online-mu la

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 759

    Kebetulan tangannya menyentuh kunci itu. Kira-kira, kunci yang satu lagi untuk apa?Jason mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, tetapi tidak melihat lemari yang terkunci. Dia pun berdiri dan melangkah ke kamar utama, ruangan yang paling tidak ingin dia buka. Meskipun sudah berlalu begitu lama, aroma Janice masih memenuhi setiap sudut ruangan.Pandangannya akhirnya tertuju pada satu-satunya lemari di sudut ruangan yang tidak ditutupi kain penutup debu, seolah-olah sedang menuntunnya.Jason membawa kunci itu mendekat dan membukanya dengan mudah. Yang terpampang di depan adalah semua hal yang berkaitan dengan dirinya dan Janice. Janice tidak membawa apa pun.Bahkan, gelang kapibara yang mereka menangkan bersama di pasar malam bertahun-tahun lalu pun masih ada di sana.Dua gelang itu tersimpan di dalam lemari, masing-masing menekan dua pucuk surat. Satu surat beramplop merah muda sudah tampak memudar warnanya, jelas sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.Yang satu lagi hanya amplop

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 758

    Jason sangat paham arti sebenarnya dari desakan Anwar soal anak. Selain untuk mengikatnya, itu juga cara agar Keluarga Karim dan Keluarga Luthan terikat erat satu sama lain.Jason tidak akan membiarkan Anwar mendapatkan apa yang dia inginkan. Karena itulah, dia sudah mempersiapkan segalanya sejak awal.Saat ini, seluruh ruang makan menjadi hening. Bahkan saat sendok di tangan Rachel jatuh ke lantai, tidak ada yang bereaksi.Semua orang tahu Ivy tidak bisa punya anak, sementara Zachary lebih memilih terus diserang daripada menceraikannya. Jadi, satu-satunya harapan garis keturunan Keluarga Karim ada pada Jason.Kini, Jason telah melakukan vasektomi. Itu artinya, dia benar-benar memutus harapan Anwar.Dada Anwar naik turun. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya berbicara, "Jangan bercanda seperti itu. Aku cuma seorang ayah yang ingin melihat cucuku lahir dengan mataku sendiri.""Kamu sudah punya cucu. Namanya Yoshua. Lupa secepat itu?" timpal Jason dengan datar."Yang sudah berl

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 757

    "Kenapa aku merasa Jason sekarang lebih pendiam dari sebelumnya?""Katanya tahun pertama pernikahan itu manis seperti madu, tapi lihat deh dia, apa kelihatan kayak pengantin baru?""Shh!"Seseorang menegur pelan.Dua orang yang sedang berbicara itu langsung diam saat melihat Rachel berjalan pelan di belakang Jason.Rachel mendengarnya, menggigit bibir sambil mempertahankan senyum di wajahnya.Saat makan siang, semua orang duduk sesuai dengan tempat duduk yang sudah ditentukan. Zachary dan Ivy memandangi ruangan, baru melihat nama mereka di pojok ruangan.Kebetulan saat itu Elaine masuk, menatap posisi duduk di barisan depan, lalu melihat ke arah mereka berdua dan mengejek dengan tawa sinis.Zachary menatap Ivy dengan pasrah. "Kalau kamu nggak enak badan, aku bisa minta orang antar kamu pulang dulu."Ivy tersenyum. "Nggak apa-apa. Dulu kita makan jajanan di pinggir jalan juga santai saja, 'kan? Di sini juga tenang. Kamu itu bagian dari Keluarga Karim, nggak usah bikin keadaan tambah can

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 756

    Setelah bertemu dengan pemilik penginapan, Janice mengatakan bahwa dia ingin menginap dulu di penginapan tersebut.Pemiliknya tampak ketakutan karena insiden bunuh diri wanita sebelumnya. Melihat Janice datang sendirian, tatapannya pada Janice terlihat aneh. Bukan karena nafsu, melainkan karena takut Janice mati di penginapannya tanpa ada yang tahu.Pemilik penginapan pun berbaik hati mengajak Janice tinggal di properti lain miliknya yang tidak dekat dengan pantai.Saat memberikan kunci, dia bahkan menasihati, "Kamu masih muda dan cantik, harus bisa move on. Di dunia ini masih banyak pria."Janice sudah berkali-kali menjelaskan bahwa dia tidak ada niat bunuh diri, tetapi si pemilik tetap tak percaya.Keesokan harinya, setelah Janice menandatangani kontrak sewa, dia baru percaya bahwa Janice memang serius menyewa tempat itu. Dia bahkan bersikap sopan dan mengajak Janice sarapan bersama.Setelah sarapan, Janice mulai menjelajah layaknya seorang turis. Saat waktu di luar negeri sudah sama

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 755

    Pada suatu liburan musim panas, Ivy tiba-tiba dipecat tanpa alasan yang jelas. Kebetulan saat itu Janice jatuh sakit parah. Pengobatannya menghabiskan banyak uang.Ivy menangis sepanjang malam. Sebelum fajar menyingsing, dia sudah menggandeng Janice berdiri di pinggir jalan tol menunggu kendaraan.Dia bahkan bersumpah tak akan membiarkan siapa pun menemukan mereka. Namun, setelah kabur seminggu, lokasi mereka terdeteksi karena tempat penginapan.Zachary pun menjemput mereka pulang. Kalau diingat sekarang, Janice ingin tertawa.Saat sedang tenggelam dalam kenangan, sebuah bus besar berhenti di depannya. Katanya ada pemeriksaan sebelum masuk tol, tetapi orang-orang di sekitar sudah naik dan memasukkan barang ke dalam bagasi.Janice sendiri tak punya tujuan tertentu. Yang penting bisa membawanya keluar dari Kota Pakisa.Dia menarik masker dan ikut naik ke dalam bus. Setelah membayar, dia memilih tempat duduk kosong secara acak.Tak disangka, penumpang dalam bus itu cukup ramai meskipun ha

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 754

    Rachel mencengkeram baju Jason seolah-olah menggenggam cahaya terakhir dalam hidupnya. Sampai akhirnya, Jason perlahan menunduk dan mendekatinya.Air mata berlinang di wajah Rachel, seberkas harapan terpancar dari tatapannya. Rachel yakin, Jason tidak akan meninggalkannya begitu saja.Namun, detik berikutnya, hatinya seakan-akan tenggelam ke dalam danau es.Jason menggenggam tangannya, melepaskannya satu per satu. Suaranya datar, dingin seperti es. "Aku akan menemanimu sampai akhir. Hanya itu. Itu adalah utangku padamu."Rachel menatap tangannya yang terlepas perlahan. Air matanya jatuh makin deras. Dia tak sanggup menerima. Benar-benar tak sanggup.Karena tahu hidupnya tidak akan lama lagi, dia makin terobsesi pada apa yang benar-benar dia inginkan. Sekarang, satu-satunya yang dia pedulikan hanyalah Jason.Mau itu egois, mau itu obsesi, dia hanya ingin Jason tetap bersamanya. Dengan tidak rela, Rachel kembali menarik Jason dan akhirnya mengucapkan alasan sebenarnya kenapa Jason bersed

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 753

    Sebelum dia sempat berbicara, lengannya sudah lebih dulu dicengkeram erat oleh pria itu. Dengan suara benturan keras, sepanci sup hangat yang baru saja matang langsung tumpah.Tatapan Jason tajam, jemarinya menegang, matanya merah, auranya penuh kemarahan dan niat membunuh. "Kenapa kamu harus mencarinya?"Rachel mendongak dengan kesakitan, menatap pria yang mengerikan itu dengan air mata mengalir. "Jarang sekali aku melihatmu sepanik ini. Kamu marah? Kalau marah, lampiaskan saja padaku!"Melihat air matanya, Jason seperti melihat kutukan yang memaksanya melepaskan cengkeramannya. Namun, Rachel malah menangis semakin keras. Dia melangkah pelan, ingin mendekatinya.Jason justru mundur dua langkah, menghindari sentuhannya. Mata hitam legamnya redup, seperti tenggelam dalam kabut yang hening, memandang Rachel seperti menatap laut tanpa gelombang.Rachel terisak-isak. "Kamu bahkan nggak mau marah padaku? Kenapa kamu rela melakukan apa saja demi dia?""Kakakku bantu Janice cari apartemen, la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status