Share

Bab 739

Author: Danira Widia
"Benar juga," kata Ivy yang tidak bersikeras lagi, lalu meletakkan kartu bank dan sertifikat rumah itu kembali ke dalam brankasnya.

Janice lanjut mengemas barangnya, tetapi Ivy malah merebut pakaian yang ada di tangan Janice. "Kamu duduk di samping saja. Lihat saja pakaian yang kamu lipat ini, berantakan sekali. Biar aku saja yang rapikan."

"Baiklah," jawab Janice yang tahu Ivy sebenarnya tidak ingin berpisah dengannya. Mengingat mereka tidak akan bisa bertemu lagi dalam waktu yang cukup lama, dia pun tidak menolaknya. Dia duduk di sofa dan menyerahkan pakaiannya pada Ivy.

Tepat pada saat itu, ponsel Janice berdering. Melihat telepon itu ternyata dari Yuri, dia segera mengangkatnya. "Yuri, kamu baik-baik saja?"

"Kak, aku baik-baik saja, Pak Jason yang menyelamatkanku. Dia bahkan mengatur sekolah baru untukku," jawab Yuri dengan semangat.

"Menyelamatkanmu?" tanya Janice dengan bingung. Bukankah Jason sengaja membawa pergi Yuri?

Yuri menjelaskan, "Setelah aku turun dari atap saat itu, ak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Herlan Sapientiae
ahh kok endingnya gantung ndak asyik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 809

    "Ada apa?" Janice menunduk, melihat penampilannya sendiri. Apa karena terlalu lama tidak berdandan, jadi kelihatan aneh?Landon tersenyum dan menyahut, "Kamu terlihat sangat cantik."Hanya Jason yang menatap Norman dengan wajah suram.Norman membatin, 'Foto modelnya terlihat wajar kok, nggak ada yang aneh.'Zion melangkah ke samping dan berdiri di dekat Norman, lalu berbisik, "Norman, jangan-jangan kamu beli baju ini berdasarkan tipe wanita yang kamu sukai?"Norman sudah tak sanggup menjelaskan lagi.Landon berdiri dan menatap Jason. "Pak Jason, kalau begitu kami pamit dulu.""Ya, cepat sedikit. Jangan sampai terlambat." Janice sama sekali tidak menyadari wajah Jason yang semakin suram. Setelah menitipkan Vega pada Louise, dia langsung menarik tangan Landon dan keluar.Sikap cuek Janice membuat Jason terlihat semakin murung. Bahkan, Norman pun tidak berani mendekat.....Di kafe, saat Janice dan Landon tiba, Dipo sudah lebih dulu ada di sana. Pakaian yang dipakai Dipo tampak lebih mewa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 808

    Jason memegang kedua bahu Janice yang sedikit bergetar."Daripada terus menebak-nebak, lebih baik langsung lihat apa yang sebenarnya Dipo punya untuk mengancammu.""Tenang saja, aku akan melindungimu diam-diam. Tapi ...."Janice langsung bertanya dengan cemas, "Tapi apa? Kamu mulai kayak Arya sekarang, bicara suka setengah-setengah.""Aku mau kamu pergi bersama Landon.""Kenapa?" Janice benar-benar bingung."Untuk memancing orang di belakangnya. Semakin dia benci sesuatu, kamu justru harus tampilkan itu. Semakin kamu keluar dari skenarionya, semakin kedoknya akan terbuka," jelas Jason.Janice memahami maksud tersembunyinya. Memprovokasi Dipo."Tapi, aku belum sempat jelasin situasinya ke Pak Landon ...."Sebelum Janice selesai bicara, bel pintu berbunyi. Norman membuka pintu, lalu Landon bersama Zion berjalan masuk.Landon masih seperti dulu, raut wajahnya lembut. Dia tersenyum pada Janice. "Halo, Janice. Lama nggak jumpa, Janice.""Halo." Janice merasa seperti kembali ke masa lalu. Se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 807

    Mata Janice membelalak. Dia memperingatkan, "Jangan bergerak!"Jason perlahan berhenti, satu tangan menopang pinggang Janice, satu tangan lagi bertumpu pada sandaran kursi sambil menyentuh dagunya dengan ringan. Tatapan yang dalam itu mengandung pesona yang menggetarkan.Dia mencubit pinggang Janice dan berkata dengan suara rendah, "Janice, percaya padaku."Janice sedikit tertegun. Ternyata pria ini sudah menebak isi percakapannya dengan Arya.Saat dia sedang melamun, Jason tiba-tiba mendekat. Tepat saat itu, ponsel di atas meja berbunyi. Muncul nama Rachel di layar.Tubuh Janice seketika terasa dingin. Jason hendak menolak panggilan itu, tetapi Janice buru-buru mengangkat tangan untuk menghentikannya."Angkat saja, mungkin penting. Aku balik ke kamar dulu, kalau ada apa-apa kita bicarakan besok."Setelah berkata begitu, dia mendorong Jason. Akhirnya, Jason pun melepaskannya.Saat Janice menutup pintu untuk meninggalkan ruangan, dia masih bisa samar-samar mendengar percakapan Jason dan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 806

    Hal lain? Janice memandang Jason dengan bingung. "Apa maksudmu?""Hubunganmu dengan Landon terbongkar sejak pagi-pagi sekali. Dia pasti juga sudah tahu," kata Jason."Mm, dia memang menanyakan soal itu, tapi aku nggak menjawab.""Kalau dia sudah tahu kamu tunangannya Landon dan tahu aku yang membawamu dan Vega pergi, dia seharusnya nggak berani naik dan menggerebek kita, meskipun tahu kita sedang di hotel mesum."Jason menunjuk nama Dipo di atas meja dengan ujung jarinya. "Tapi dia bukan cuma naik, bahkan menerobos masuk."Sambil berbicara, dia mengeluarkan ponsel dan membuka pesan yang dikirim resepsionis hotel.[ Pak, sesuai dugaanmu, dia menerobos masuk begitu saja. ]"Menerobos masuk?" Arya terkejut. "Janice 'kan belum pernah mengonfirmasi hubungan apa pun dengannya. Dengan status apa dia masuk secara paksa? Mau menangkap basah perselingkuhan? Dia nggak takut menyinggung Pak Landon dan kamu?"Ini seharusnya yang ingin dipastikan Jason. Tak heran dia merasa bosan begitu melihat Dipo

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 805

    Jason menatap dokumen itu sambil memikirkannya.Namun, sebelum Jason berbicara, Norman langsung menambahkan, "Pak Jason, hal ini juga berhubungan dengan Nona Janice, lebih baik jangan disembunyikan lagi agar nggak ada jarak di antara kalian."Jason selalu khawatir Janice akan terluka, sehingga selalu menyembunyikan masalah dan diam-diam menyelesaikannya. Namun, dari pengalaman sebelumnya, Norman tahu Janice tidak suka cara itu dan bahkan sering salah paham terhadap Jason karena hal itu. Melihat Jason hanya menutup dokumennya dan tidak merespons apa pun, dia mengernyitkan alis dan akhirnya menyerahkan dokumen lainnya."Lala adalah dokter di bagian pemeriksaan, dia yang menangani hampir semua pemeriksaan yang diatur Dipo. Seharusnya dia juga yang membantu Dipo untuk manipulasi laporan hasil pemeriksaan Vega," jelas Norman.Jason baru saja ingin mengatakan sesuatu, tetapi tiba-tiba terdengar suara Janice dari luar pintu. Pada detik berikutnya, pintu ruang kerja sudah dibuka dengan keras.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 804

    "Ya," jawab Janice sambil berpikir sebelumnya Jason juga pernah mengancamnya.Arya menarik napas. "Janice, dia benar-benar banyak berubah setelah kamu pergi. Kamu bisa coba memercayainya."Janice menundukkan kepala dan membiarkan angin mengacak rambutnya. "Arya, aku tanya padamu, apa dia pernah bersama dengan Rachel? Kamu pasti mengerti maksudku.""Nggak, pasti nggak," jamin Arya."Kalau begitu, kenapa dia bulan madu di pulau selama sebulan?" tanya Janice sambil menatap Arya.Wajah Arya langsung pucat. Seolah-olah menyadari sesuatu, dia segera mengelus wajahnya. "Angin di sini benar-benar dingin.""Arya," panggil Janice sambil tetap menatap Arya, seolah-olah tidak akan berhenti sampai mendapatkan jawaban."Karena ... tempat yang lebih hangat lebih cocok dengan Rachel. Bukankah dia terlihat lebih sehat saat pulang? Dia pergi ke sana hanya untuk pemulihan," jelas Arya sambil terus mengelus wajahnya, tetapi pandangannya terus berpindah-pindah.Janice menganggukkan kepala. "Baiklah."Arya

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 803

    Arya berkata, "Aku tahu kalian belum makan, jadi aku sengaja pesan makanan ke kamar."Saat Janice dan Jason baru saja duduk dan belum sempat berbicara, Louise langsung menopang dagunya dan berkata, "Janice, Dokter Dipo bilang dia nggak bisa menghubungimu. Dia juga tanya kamu di mana, terdengar sangat cemas."Mendengar perkataan itu, Janice dan Jason saling memandang. Untuk mencegah Louise dimanfaatkan Dipo, Janice pun segera menceritakan tentang masalah pelacak lokasi di ponsel.Louise berkata dengan ragu, "Pelacak lokasi? Kenapa dia bisa begitu? Padahal dulu aku sangat mendukungnya."Menyadari tatapan Jason, Louise langsung mengubah kata-katanya. "Aku benar-benar buta."Arya juga ikut berkata, "Aku nggak menyangkan bahkan kamu pun bisa melihat niat Dokter Dipo. Sepertinya dia juga nggak begitu jujur soal perasaan."Louise menggelengkan kepala. "Nggak. Dia nggak pernah bilang suka Janice, tapi kami yang menyadarinya. Tunggu sebentar. Jelas-jelas dia sangat peduli pada Janice. Kalau ngg

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 802

    Janice yang sekarang adalah seorang ibu, sehingga dia sangat waspada. Tidak peduli apa pun yang dilakukan orang lain padanya, dia selalu secara refleks berpikir dua kali. Dia tidak begitu peduli dengan sikap Dipo terhadapnya, hanya berharap Dipo bisa menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter dan merawat Vega dengan baik.Namun, melihat hari ini Dipo berusaha masuk ke kamarnya di penginapan tanpa memedulikan perasaannya, Janice sudah tidak percaya dengan Dipo lagi. Oleh karena itu, dia tidak begitu emosi lagi saat melihat Dipo muncul di hotel pasangan itu. Kini, dia hanya mengkhawatirkan penyakit Vega. "Bagaimana dengan Vega?"Setelah suasana di dalam mobil itu menjadi hening sejenak, Jason menatap Janice dan bertanya, "Kamu ingin kembali ke Kota Pakisa?"Janice menggelengkan kepala dengan tegas. "Aku nggak cocok di sana.""Bagaimana kalau aku ingin membawa Vega kembali untuk pengobatan?" tanya Jason lagi.Janice merasa ragu. Perkembangan medis di Kota Pakisa memang jauh lebih baik da

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 801

    Janice berkata dengan ragu, "Kamu ....""Janice, jangan berterima kasih padaku," kata Jason.Janice langsung terkejut dan secara refleks menatap kedua mata Jason yang hitam. Melihat Jason menggenggam tangannya dan sama sekali tidak berniat melepaskannya, dia benar-benar merasa kesal. Namun, dia juga tidak tahu harus mulai marah dari mana, hanya bisa langsung mencakar Jason dengan kesal."Ah .... Kamu benar-benar mencakarku?" keluh Jason sambil mengernyitkan alis."Aku hanya mencakar dengan pelan," jelas Janice."Bantu aku melihatnya," kata Jason."Ya," jawab Janice, lalu menundukkan kepala dan membuka baju Jason. Jangankan bekas cakar, bahkan tidak ada bekas sedikit pun. Namun, terlihat perut Jason yang kekar beberapa sentimeter dari sana dan bergerak mengikuti napas Jason. Pada saat itu, dia baru sadar dia sudah tertipu."Berengsek," kata Janice sambil mengangkat tangan dan ingin menampar Jason.Namun, Jason langsung menggenggam tangan Janice dan berkata, "Sekarang kamu masih dingin?

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status