Share

Bab 92

Author: Danira Widia
Janice berbalik dan bertemu pandang dengan tatapan dingin Jason.

"Kamu nggak boleh lapor polisi," ucap Jason dengan tegas. Sinar lampu membuat wajahnya makin dingin.

Janice mengepalkan kedua tangannya. Bahunya bergetar. Wajahnya pucat pasi. Dia menggunakan seluruh tenaga untuk menahan emosinya, lalu bertanya, "Kenapa? Karena dia dari Keluarga Tanaka? Karena aku pantas mendapat semua ini?"

"Kenapa aku yang selalu dikorbankan? Sudah berapa kali menderita dibuat kalian ...."

Jason hanya diam. Tatapannya terlihat tenang. Janice seperti kehilangan akal sehatnya. Sesudah melontarkan semua itu, dia menunduk menatap sepatu kulit Jason.

Janice hanya memakai sepatu olahraga biasa, sedangkan Jason memakai sepatu kulit mahal yang mengilap. Mereka memang ditakdirkan untuk tidak punya hubungan apa pun.

Janice tersenyum mengejek diri sendiri yang begitu tidak tahu diri. "Ya sudah, aku nggak bakal lapor polisi. Kuharap kamu nggak menyesali keputusanmu hari ini."

Janice merebut kembali ponselnya, lalu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1106

    Anwar sama sekali tidak percaya. Dengan statusnya, mustahil Jason dan yang lainnya tidak datang menjenguknya. Dia adalah ayah mereka! Itu adalah fakta yang tidak akan pernah berubah!Dia mendorong kepala pelayan yang mendekat. "Buka pintunya untukku!"Kepala pelayan masih ingin membujuknya, tetapi ketika bertemu dengan tatapan tajam Anwar, dia tetap membuka pintu dengan hormat.Bagian VIP rumah sakit memang sepi. Untuk menunjukkan status pasien yang istimewa, di lantai itu hanya ada beberapa ruang rawat. Setelah Anwar masuk, seluruh lantai itu disewa hanya untuknya. Jadi, saat pintu terbuka, bisa dilihat betapa sunyinya di luar.Anwar menatap Yosep yang berdiri di luar pintu dengan dada naik turun karena napasnya tak stabil. Sebelum dia sempat berbicara, Yosep sudah berlari masuk dan berlutut di samping ranjang."Ayah, sekarang Fiona dan Elaine di tangan polisi. Kalau mereka sampai salah bicara, bukan cuma aku, bahkan Ayah juga bisa terseret!" Yosep mencengkeram sisi ranjang, matanya m

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1105

    Elaine sudah mengkhianati cinta dan memilih keuntungan. Saat ucapan Janice ini perlahan-lahan menghilang di dalam ruangan, dia berkata dengan terisak-isak, "Aku ... aku nggak punya pilihan lain, aku harus membuktikan diriku pada mereka."Yang dimaksud Elaine dengan mereka seharusnya adalah orang-orang dari Keluarga Hartono. Janice pernah mendengar dari Zachary bahwa Keluarga Hartono adalah keluarga yang sangat mementingkan pria.Dari cerita Zachary, meskipun Elaine adalah putri sulung, dia selalu diremehkan dan bahkan sering ditindas adiknya. Dia berpikir keluarganya mungkin akan menghargainya jika kemampuannya melampaui adiknya, tetapi dia malah menjadi tertawaan. Sehebat apa pun dia, mereka bilang dia hanya akan menjadi pelayan adiknya yang manja.Oleh karena itu, Elaine bekerja keras untuk membuktikan dia lebih layak memimpin Grup Hartono dibandingkan adiknya. Dia pun berhasil melakukannya.Janice berdiri dan menatap Elaine dari atas. "Bu Elaine, kamu habiskan setengah hidupmu untuk

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1104

    Elaine terbaring kaku di ranjang dengan seluruh tubuhnya dan bahkan wajahnya pun diperban. Cairan obat bercampur darah merembes dari perban, sehingga dia terlihat seperti mumi.Janice menahan napas saat melangkah mendekat, tetapi tatapannya malah bertemu dengan tatapan Elaine yang sedang berputar-putar.Begitu melihat jelas siapa yang datang, mata Elaine membelalak dan tubuhnya terus bergetar seolah-olah menahan rasa sakit yang luar biasa. "Kamu kamu ...."Janice menatap Elaine, lalu berkata dengan tegas, "Bu Elaine, kita bertemu lagi. Sepertinya kondisimu nggak begitu baik.""Janice," marah Elaine sambil menggertakkan giginya, tetapi suaranya masih tetap lemah.Janice tidak mengatakan apa-apa, hanya perlahan-lahan duduk di tepi ranjang dan menatap Elaine.Namun, hanya dengan begitu saja pun, Elaine sudah tidak sanggup menahannya. Dia berkata dengan suara serak, "Pergi. Aku ... mau bertemu dengan Zachary.""Paman bilang dia ada urusan, jadi nggak bisa datang," jawab Janice dengan jujur

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1103

    Saat Janice sedang memikirkan apa yang harus dilakukan, seorang perawat muda dengan wajah asing yang mengetuk pintu dan masuk. Semua orang mengira dia datang untuk memeriksa Zion, tetapi dia malah berjalan ke hadapan Zachary. "Pak Zachary, maaf mengganggu. Elaine sudah sadar dan ingin bertemu denganmu. Polisi yang sedang berjaga memintaku untuk menanyakan pendapatmu."Perawat itu terlihat ramah dan masih berusaha membantu Elaine yang merupakan pasiennya. "Luka bakarnya cukup parah, terutama di bagian tangan dan kaki yang sudah terinfeksi. Kalau mau bertahan hidup, dokter bilang satu-satunya cara adalah diamputasi."Begitu mendengar kata amputasi, semua orang mengernyitkan alis dan secara refleks menatap Zachary.Ekspresi Zachary tetap tenang, tetapi pada akhirnya pun menghela napas. "Maaf, aku masih ada urusan. Aku nggak bisa ke sana."Perawat itu sepertinya masih hendak mengatakan sesuatu, tetapi Janice sudah maju terlebih dahulu. "Aku saja yang pergi ke sana.""Untuk apa kamu ke sana

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1102

    Meskipun terdengar menusuk hati, apa yang dikatakan Rensia memang benar. Namun, Janice tetap tidak bisa menerima semua ini begitu saja. "Aku mau bawa rekaman CCTV ini ke kantor polisi untuk minta penyelidikan ulang."Namun, Jason menghentikan Janice. "Kamu nggak dengar perkataan Nyonya Verica tadi? Belakangan ini, Leah sering datang ke Grup Karim.""Jadi?" tanya Janice balik."Dia sampai tahu bisa minta camilan pada resepsionis, berarti dia sudah sangat mengenal area istirahat ini. Mana mungkin dia nggak tahu ada beberapa CCTV di sana," jawab Jason sambil menunjuk ke rekaman CCTV saat Leah mondar-mandir di area istirahat.Setelah tertegun sejenak, Janice langsung mengerti. "Dia sengaja membiarkan kata-kata itu terekam di CCTV. Terlihat seolah-olah nggak sengaja, padahal semuanya sengaja."Jason berkata dengan tenang, "Benar. Kalau kamu menyerahkan rekaman CCTV ini pada polisi, malah akan jadi bukti dia nggak bersalah."Setelah mendengar perkataan itu, Janice merasa kagum pada kecerdika

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1101

    Rensia mencium bau disinfektan yang menusuk hidung. Ibunya kecanduan obat-obatan karena dokter yang disuap Anwar sembarangan meresepkan obat, sehingga dia selalu memiliki kesan buruk terhadap dokter mana pun. Dia pun berkata dengan nada dingin, "Siapa yang bilang harus berbicara?"Arya menoleh dan menatap Rensia. "Nona besar, apa mungkin mereka pakai telepati?"Rensia menyipitkan matanya dan menatap Rensia dengan tatapan dingin.Arya langsung tertegun dan berpikir semua saudaranya Jason memang memiliki satu kesamaan, yaitu suka menatap orang sambil menyipitkan mata dan membuat orang merinding. Namun, dia merasa dia tidak pernah menyinggung Rensia.Rensia yang malas menanggapi pun langsung melewati Arya dan menunjuk ke layar. "Kalian nggak menyadari ada yang aneh?"Jason dan Landon langsung terdiam. Sejujurnya, semua pria merasa tidak tertarik terhadap adegan di rekaman selama beberapa menit itu. Rekamannya hanya berisi adegan minum kopi, makan kue, memperbaiki riasan, dan merapikan ram

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status