Share

Bab 412

Tulang rusuk Fikri sontak patah beberapa. Dia juga terus memuntahkan darah. Kini, emosi Fikri langsung membeludak. Pria itu segera memaki, "Sialan! Kamu sendiri yang cari mati. Jangan salahkan aku yang kejam." Dia mengambil pistol dari pinggangnya dan langsung menembakkannya ke arah pelipis Yoga.

Di sisi lain, Yoga sama sekali tidak menghindar. Dia hanya mengulurkan tangannya ke depan pelipisnya.  Semua orang tampak mengejek. Apakah dia ingin menangkap peluru dengan tangan kosong? Mungkinkah otaknya bermasalah?

Begitu suara tembakan lenyap, Yoga masih berdiri tegak di tempatnya tanpa terluka sedikit pun. Semua orang pun tertegun. Apa yang terjadi? Dengan jarak yang begitu dekat, bisa-bisanya tembakan Fikri memeleset? Tidak mungkin. Apabila memeleset, kenapa pelurunya tidak terlihat? Jangan-jangan ....

Semua orang menatap tangan Yoga dengan ketakutan. Saat ini, Yoga perlahan membuka telapak tangannya. Sebuah peluru muncul di tengah-tengah sana. Orang-orang itu tercengang melihatnya. Yog
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status