Share

Bab 554

Author: Vodka
Nicky memekik kesakitan, lalu mengumpat kasar, "Bajingan, mati kamu! Aku akan membunuhmu!"

"Hei, kalian! Masuklah!" seru Nicky lagi.

Sekelompok besar orang bergegas masuk ke ruangan. Mereka adalah para prajurit yang menangkap Nadya sebelumnya. Mulan juga berada di antara orang-orang itu. Saat melihat situasi di sana, lututnya seketika terasa lemas. Yoga menghancurkan kaki Nicky!

Yoga bakal tamat, lalu mereka juga akan memikul akibatnya. Pria itu lagi-lagi membuat masalah besar! Dia benar-benar pembawa bencana yang hanya bisa membuat kekacauan!

Nicky segera memerintah sekelompok prajurit itu, "Si berengsek ini mematahkan lututku. Tangkap dia, aku mau mematahkan setiap tulang di tubuhnya!"

"Baik!" sahut para prajurit itu dengan setia.

Para prajurit itu bergegas maju dan menyerang Yoga sekuat tenaga. Namun, mereka sama sekali tidak berdaya di hadapan Yoga. Pada akhirnya, mereka semua ditundukkan dengan begitu mudah.

"Sialan! Beraninya kamu memukul prajurit aktif. Kamu akan dihukum seberat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 555

    Nicky kelewat gembira dan segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Anies.Nadya berujar dengan wajah cemas, "Yoga, lebih baik jangan biarkan dia menelepon. Kita pakai kesempatan ini buat kabur saja.""Tenang saja, Anies nggak akan berani datang," hibur Yoga.Mulan melempar tatapan tajam pada Yoga dan mencibir, "Nggak berani datang? Dari mana kamu dapatkan kepercayaan diri untuk berkata begitu? Mereka berani datang waktu menghadapi Arya. Kenapa mereka nggak berani datang kalau cuma kamu yang di sini?"Mulan menoleh pada Nadya dan meneruskan, "Apa kubilang? Yoga nggak bisa apa-apa selain mencelakai kita! Sekarang bukan cuma dia yang bakal tamat, kita berdua juga ikut terlibat."Saat ini, Anies akhirnya menjawab panggilan telepon. Demi membuat Yoga gentar, Nicky sengaja menyalakan pengeras suara. Dia berkata pada ayah angkatnya, "Ayah, tolong aku. Yoga berengsek itu mau membunuhku! Vini juga berkomplot dengannya. Mereka berdua mematahkan kedua kakiku. Bawa banyak orang ke sini, bajin

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 556

    Yoga berkata, "Aku sudah pernah bilang, 'kan? Pabrik senjata itu milikku sekarang. Aku hanya tinggal kasih perintah buat mencopot posisi Nicky.""Pabrik senjata itu fondasinya Jenderal Anies. Gimana dia bisa menyerahkannya padamu? Kamu juga nggak pernah bilang kalau kamu kenal Jenderal Anies sebelumnya," ujar Nadya dengan nada ragu.Yoga menjelaskan, "Aku menyelamatkan nyawa Jenderal Anies dengan menyembuhkan penyakitnya. Dia memberikan pabrik senjata itu sebagai imbalannya.""Serius?" tanya Nadya, masih sedikit tidak percaya."Tentu saja. Kapan aku pernah berbohong padamu?" sahut Yoga.Nadya tidak tahu apakah dia harus memercayai kata-kata Yoga. Dia mengamatinya baik-baik, tetapi bagaimanapun dia tidak bisa menembus isi hati pria itu.Di dalam ruang privat kelab malam, Mulan terbengong melihat Nicky dipukuli hingga babak belur oleh para prajurit. Apa yang terjadi? Apa Yoga benar-benar menjadi penanggung jawab pabrik senjata dan berteman baik dengan Anies? Benarkah panggilan teleponnya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 557

    Yoga tidak dapat mengenali Mulan karena wanita itu duduk membelakanginya. Dia langsung berjalan ke sana, lalu menyapa, "Halo."Mulan sontak merasa pening. Dia terpaksa menoleh ke arah Yoga sembari bertanya, "Yoga, kenapa kamu ada di sini?"Yoga menjawab, "Ini perusahaanku, memangnya aku nggak boleh datang?"Apakah wanita ini sedang bercanda?Sayangnya, Mulan malah mengolok-olok, "Jangan kira aku nggak tahu bahwa Perusahaan Farmasi Hansa adalah milik Pak Kusuma. Apa kamu pantas menganggap tempat ini sebagai perusahaanmu?"Yoga mengangkat bahunya. Dia mengalihkan topik dengan bertanya, "Baiklah. Kalau gitu, apa yang kamu lakukan di sini?"Mulan menjawab, "Tentu saja untuk mencari Pak Kusuma.""Untuk apa kamu mencarinya?" tanya Yoga.Mulan membalas, "Yoga, aku sudah tahu sejak awal. Sebenarnya orang yang dua kali menyelamatkan kita di klub ibu kota adalah Pak Kusuma dari Perusahaan Farmasi Hansa. Kamu cuma berpura-pura jadi dia, 'kan?"Sambil mengamati reaksi Yoga, Mulan ingin memastikan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 558

    "Oke," balas Wina. Ketika melihat pelanggan datang, senyuman sontak terukir di wajahnya. Wina segera menghidangkan dua porsi bubur goreng.Jeje menyapa, "Nenek Wina, lama nggak jumpa."Wina baru menyadari bahwa orang yang datang adalah Jeje. Dia berucap sambil tersenyum, "Ternyata kamu. Nak, kamu sudah menemukan keluargamu?"Jeje segera menjawab, "Nek, biar kuperkenalkan, ini adalah kakakku."Wina merespons seraya tersenyum, "Baguslah kalau kamu sudah menemukan keluargamu. Beberapa hari ini, aku sangat khawatir."Yoga menimpali, "Nenek Wina, terima kasih sudah merawat adikku selama ini.""Nggak masalah, itu cuma hal kecil. Omong-omong, gimana rasa bubur gorengnya? Apakah sesuai dengan selera kalian?" tanya Wina.Jeje mengangkat mangkuk dan mencicipinya. Dia memuji dengan ekspresi sangat puas, "Ini dia rasanya, aku sudah ngidam banget."Yoga juga mencicipinya. Rasanya mungkin tidak autentik, tetapi bahan-bahannya sangat segar. Pria itu memuji, "Nenek Wina jago masak."Senyuman Wina menj

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 559

    Leona mengamati Yoga dari atas ke bawah. Kemudian, dia mengejek, "Datang berterima kasih, tapi nggak bawa apa-apa? Tua Bangka Sialan, kalau mau tolong orang setidaknya cari yang kaya. Kamu ini malah tolongin orang miskin. Mereka jelas bukan datang untuk berterima kasih. Mereka pasti mau makan dan minum gratis lagi."Yoga menimpali dengan nada dingin, "Kami mau kasih hadiah uang, tapi uang ini nggak ada hubungannya denganmu.""Cuih!" Leona memaki, "Kamu mau kasih hadiah uang? Sekalipun kalian berdua dijual, nggak mungkin bisa laku dengan harga tinggi. Tinggalkan barang berharga kalian dan pergi dari sini. Jangan sampai aku melihat kalian berdua lagi." Usai berkata demikian, Leona menarik Wina dengan kasar. Dia lanjut memarahi, "Tua Bangka, cepat bangun dan pergi jualan."Wina tersandung oleh tarikan itu dan jatuh di atas tumpahan bubur goreng."Minggir!" seru Yoga yang emosi. Dia langsung mendorong Leona. Alhasil, wanita itu mundur beberapa langkah dan jatuh terduduk. Amarahnya pun maki

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 560

    Anies memerintahkan, "Periksa semua sudut!" Setelah itu, bawahannya segera menyerbu masuk ke dalam rumah. Mereka membongkar setiap sudut untuk mencari sesuatu.Leona dan Valdi amat ketakutan. Salah satu dari mereka bertanya dengan suara gemetar, "Pak Anies, boleh kami tahu apa yang kalian cari?"Anies menjawab, "Kami lagi mencari seseorang. Aku tanya pada kalian, apa ada orang mencurigakan muncul di rumah kalian dalam beberapa hari ini?""Orang mencurigakan?" Pasangan suami istri itu saling memandang, lalu menunjuk Yoga dan Jeje. Valdi segera berucap, "Pak Anies, apakah mereka orang yang kamu cari? Mereka sangat mencurigakan.""Benar. Mereka sangat nggak tahu malu. Sudah tinggal dan makan di rumah kami, tapi nggak tahu terima kasih. Mereka bahkan memukul kami. Pak Anies, cepat tangkap mereka."Saat itulah, Anies baru menyadari keberadaan Yoga. Ekspresinya langsung berubah. Dia segera menghampiri Yoga. Wina sangat ketakutan sehingga buru-buru menjelaskan, "Pak Anies, jangan dengarkan o

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 561

    Yoga menjelaskan, "Kami memang datang untuk balas budi pada Nenek Wina, tapi beda cerita kalau ke kalian. Anies, mereka berdua durhaka dan nggak bermoral. Mereka bahkan memukul ibu kandung sendiri. Kedua orang ini lebih hina dari binatang. Cepat tangkap mereka dan hukum seberat-beratnya."Anies juga emosi mendengarnya. Dia bertanya, "Apa? Mereka bahkan berani memukul ibu sendiri? Benar-benar berengsek. Di dalam militer kami, orang seperti ini biasanya langsung ditembak mati. Cepat tangkap mereka!""Baik!" Pengawal pribadi Anies segera maju dan menangkap kedua orang itu.Leona dan Valdi sontak ketakutan hingga lemas. Apalagi Leona yang bahkan pipis di celana. Kalau sampai tertangkap, mana mungkin mereka akan berakhir dengan baik? Kalaupun tidak mati, mereka juga pasti akan disiksa. Saat ini, mereka bergegas berlutut untuk memohon ampun.Leona berucap, "Pak Yoga, Jeje, kami benaran sudah tahu kesalahan kami. Tolong beri kami kesempatan sekali lagi. Ke depannya, kami pasti akan berbakti p

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 562

    Yoga berkata, "Tenang saja. Sekarang Raja Naga sangat aman, tapi mentalnya sedikit terganggu. Sebaiknya kalian jangan cari dia dulu. Takutnya dia emosi. Aku akan mengobatinya secara perlahan. Nanti kalian baru cari dia setelah kesehatannya pulih."Setelah beberapa saat, Anies baru menenangkan dirinya. Kemudian, dia berlutut kepada Yoga sembari berucap, "Pak Kusuma, tolong sembuhkan Raja Naga. Kelak nyawa semua anggota Aula Naga ada di tanganmu. Kamu bisa menghabisi kami kapan saja."Yoga mengangguk seraya menimpali, "Jangan khawatir. Aku bisa sembuhkan penyakit Raja Naga. Hanya saja, aku butuh waktu.""Terima kasih," sahut Anies.Setelah masalahnya beres, Yoga kembali ke pondok nadi obat. Pengemis tua masih fokus mengamati papan catur. Kondisinya sudah membaik sesudah dirawat oleh nadi obat. Namun, kesehatan mentalnya belum sepenuhnya pulih.Begitu melihat Yoga, pengemis tua tersenyum lebar dan berujar, "Kamu sudah datang. Cepat duduk. Aku sudah temukan cara untuk memecahkan kebuntuan

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status