Home / Romansa / Pembalasan untuk suami dan keluarganya / 9. Permainan segera dimulai

Share

9. Permainan segera dimulai

Author: Muninggar88
last update Last Updated: 2024-04-19 19:53:33

Keysa segera berlari keluar kamar. Ia segera mencari Bara yang sedang berada di kamarnya.

"Mas buka pintunya!" seru Keysa sambil mengetuk pintu kamar tersebut. Wanita itu nekat karena tahu jika El sedang tidak berada di rumahnya.

"Mas ini, Aku. Cepat buka pintunya!" Keysa yang sudah panik tidak bisa mengontrol emosinya.

"Kamu ini kenapa sih Key?" desis Bara sambil menoleh ke kiri dan ke kanan. Pria itu khawatir jika El tiba-tiba saja datang dan memergoki mereka.

"Kamu itu, Mas! Lihat ini!" Keysa segera mendorong tubuh Bara untuk masuk ke dalam kamar dan segera menunjukkan ponsel miliknya pada pria tersebut.

"Kamu dapat foto ini dari mana?"

"Bukan cuma itu. Tapi, lihat ini juga!" Keysa menunjukkan foto yang lain selain foto mereka berdua.

Mata Bara membola sama halnya saat Keysa pertama kali melihatnya. "Ini bukannya foto mama dan juga mbak Tamara? Kenapa mereka bisa seperti ini?"

"Aku juga mana tahu. Bukan hanya foto tapi ada juga videonya. Video kita juga mama kamu." Bara menatap Ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
pantas aja si ellena g dianggap selama ini. krn dia bertindak bukan sebagai istri dan berasal dari keluarga kaya tapi bertindak seperti babu.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    35. Berdamai dengan keadaan (end)

    "Lepas! Lepaskan aku!" Bara di seret oleh pihak keamanan rumah sakit yang sebelumnya sudah dihubungi oleh Abi. Sebelum dibawa ke kantor polisi, terlebih dahulu pria tersebut diamankan di kantor keamanan pihak rumah sakit."Apa kamu tidak apa-apa?" tanya Abi yang sudah berada di sebelah ranjang yang ditempati oleh Ellena.Ellena menggeleng ke arah pria tersebut. "Syukurlah kamu datang tepat waktu. Pria itu masih berambisi untuk merebut seluruh harta warisan milikku." Tangan El mengulurkan lembaran kertas yang tadi dibawa oleh Bara.Abi mengambil kertas tersebut dari tangan Ellena dan mulai mengamati setiap tulisan yang tertera di atas kertas tersebut."Ini surat kuasa untuk pengalihan seluruh harta warisan atas nama kamu." El mengangguk. "Benar-benar manusia yang tidak punya malu."Derit suara pintu kamar El terdengar dan setelahnya pintu ruangan tersebut terbuka. Dua orang menyembul dari balik pintu tersebut. "El, apa kamu baik-baik saja, Nak?" Mirna menghambur, menghampiri dan langsu

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    34. Kembali berulah, belum kapok

    Keesokan paginya Bara kembali berniat untuk pergi ke rumah sakit tempat di mana dirinya mengantarkan sang ibu untuk berobat sekaligus di tempat itu pula dirinya bisa kembali dipertemukan dengan Ellena. Sebuah ide kembali terlintas di otaknya. Suami dari Keysa tidak mau membuang kesempatan yang ada di depannya itu begitu saja."Mas, kamu mau ke mana? Ini masih gelap loh?" Keysa menangkap gelagat aneh dari suaminya itu.Bara mendekati istrinya dan duduk di ujung ranjang. "Key, aku mau melanjutkan rencana kita. Kamu tahu di rumah sakit kemarin aku ketemu dengan siapa?" Keysa menggeleng tidak mengerti dengan maksud dari ucapkan suaminya tersebut."Aku bertemu dengan Ellena. Iya, Ellena ternyata ada dan di rawat di rumah sakit tempat aku memeriksakan mama. Aku lihat sendiri. Dan kamu tahu apa rencanaku?""Memangnya kamu punya rencana apa, Mas?""Aku mau mendesak Ellena agar dia mau untuk menandatangani berkas yang sudah aku persiapkan." Bara tersenyum penuh arti."Tapi apa itu nggak berba

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    33. Keberadaan Ellena

    "Mas, apa nggak ada rumah yang lebih baik dari pada rumah ini." Mata Keysa menyusuri bangunan yang akan mereka tempati sebagai tempat tinggal pengganti sebelumnya. Rumah yang berada di pemukiman cukup padat penduduk berjarak kurang lebih satu jam perjalanan dari tempat sebelumnya. Iya, Bara buru-buru menjual rumah mereka yang sebelumnya dengan harga di bawah rata-rata karena terdesak oleh keadaan."Syukur i saja, Key dari pada kita mati konyol sama para preman itu. hitung-hitung kita juga menghindar dari El dan juga orang-orangnya. Bisa saja kan mereka juga mengincar kita, bahkan mungkin mereka sudah membuat laporan dan segera menindaklanjuti laporan si El untuk kita." Bara mencoba untuk memberikan pengertian pada istrinya itu. "Iya, aku tahu itu, Mas. Tapi nggak harus jual rumah dengan harga murah dan dapat pengganti rumah yang seperti ini.""Kalau mau rumah kita laku dengan harga tinggi nggak mungkin keburu, Key. Bisa-bisa preman-preman itu sudah menghabisi kita duluan. Yang pentin

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    32. Teror preman

    Mas muka kamu kenapa ditekuk gitu? Kamu juga aku telpon-telpon kenapa tidak diangkat?" cerca Keysa pada suaminya yang baru saja pulang. "Kamu masih tanya aku kenap, hah! Kalau kamu nggak keras kepala pasti kejadian ini tidak akan terjadi dan semua harta dan aset milik Ellena sudah ada di tangan kita!" Bara memuntahkan emosinya. Bara berpikir jika semua ini terjadi juga karena ulah dari istrinya yang tidak mau mendengarkan ucapannya."Maksud kamu apa, Mas? Aku nggak ngerti? Kamu pulang-pulang langsung marah-marah." Keysa protes tidak terima dengan sikap suaminya. Dan dia juga dibuat bingung karena sikap Bara yang baru saja sampai rumah dan tiba-tiba meluapkan emosinya."Kamu masih tanya maksud aku apa? Kamu nggak usah ngeles, Key. Aku tahu beberapa hari lalu kamu mendatangi tempat aku menyembunyikan si El, kan?" Keysa terkejut dengan pernyataan dari suaminya itu."Ba-bagaimana kamu bisa tahu, Mas?""Karena aku sudah mengikuti kamu. Aku yakin kamu pasti tidak akan mendengarkan omongank

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    31. Kehilangan tambang emas

    Pyarrr!Bara dan anak buahnya yang berada di dalam rumah tersebut dibuat kaget dengan suara pecahan kaca."Cepat periksa keluar! Jangan-jangan ada orang lain juga di tempat ini!" Bara memberikan perintah pada abdi buahnya. Bara juga sudah berjaga-jaga untuk bersembunyi dan menyembunyikan identitasnya. Pria tersebut berlari ke arah gudang yang ada di bagian belakang."Nggak ada siapa," ujar preman berbadan cungkring pada dua kawannya tersebut."Coba lihat itu!" tunjuk pria berambut keriting pada bungkusan kertas yang dibulatkan yang jatuh tidak jauh dari tempat jendela yang kacanya sudah pecah dan berserakan di atas lantai akibat lemparan suatu benda.Pria bertubuh cungkring itu segera mengambil kertas tersebut dan segera memeriksa bungkusan apa yang mereka temukan itu. "Batu? Ini juga ada pesannya." Si cungkring menunjukan apa yang ada di tangganya pada kawannya itu."Bos kita menemukan ini di depan sana.""Apa ini?" Bara mengambil kertas tersebut dan kemudian membacanya. "Kurang aja

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    30. Kabur

    Maaf, pak Danu. Kami belum berhasil menemukan keberadaan nona El. Tenyata tim saya terkecoh.""Bagaimana pun segera temukan El. Saya sangat berharap sama kamu, Abi.""Baik, pak Danu. Kami akan usahakan semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan nona Ellena."*"Key, kamu seharian ini dari mana saja?" Bara ingin mengetahui seberapa jujur istrinya itu kepadanya."Di rumah lah, Mas. Memangnya mau kemana lagi." Bara sedikit kecewa mendengar pengakuan istrinya. Ternyata Keysa tidak seperti yang ia kira yang akan menjadi istri penurut kepadanya.Bara sudah tahu dan bahkan sengaja mengikuti kemana istrinya itu pergi. Keysa tega meninggalkan sang ibu mertua dengan kondisinya saat ini."Aku masih suap in mama dulu, Mas. Kamu makan saja dulu sudah aku siapin juga semuanya di atas meja makan." Bara baru saja pulang ke rumah dan selesai membersihkan diri, ia turun ke lantai dasar untuk menemui ibu dan juga istrinya serta menikmati makan malamnya di rumah.Hari itu Bara belum berhasil mendapatkan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status