Share

Bab 25. Anak Samuel

Author: Hare Ra
last update Last Updated: 2025-06-04 10:43:46

"Viola, apakah semua ini bisa dipercaya?" tanya Deni membuka suaranya.

"Apa aku terlihat sedang berbohong, Pi?" balas Viola.

Viola meraih tangan anaknya dan semakin mendekati Deni dan Mutia Nugraha

"Sayang, ayo sapa kakek dan nenek, gak boleh dia gitu," ucap Viola lembut namun penuh tekanan kepada putrinya yang berdiri canggung di sampingnya.

Diam-diam, tangan kanannya mencubit perlahan punggung si kecil—dorongan halus namun jelas bermakna perintah.

Anak kecil yang masih polos itu menggigit bibirnya, menoleh pelan ke arah dua orang dewasa yang berdiri mematung di depannya, dua orang yang asing dan baru pertama dia lihat.

"Ayo, Nak. Jangan takut, mereka baik kok. Mereka adalah nenek dan kakek Kimi, loh," bujuk Viola lagi, kali ini sedikit mendorong tubuh mungil itu ke depan.

Dengan langkah ragu, anak kecil yang dipanggil Kimi itu maju beberapa langkah.

Matanya memandang lugu namun bingung, tak sepenuhnya memahami situasi yang kini dihadapinya. Dia tampak takut-takut, tapi lebih takut
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembantu Cantik Tuan Pewaris itu Ternyata....   Bab 32. Bagaimana Kalau Aku Musuhmu?

    "Kenapa? Apa kamu takut kehilanganku?!" tanya Arsila sedikit berteriak. Samuel tidak menjawab. Dia langsung ngeloyor masuk ke kamar mandi."Jawab dong, aku ingin tahu alasannya," sambung Arsila."Sudah malam, tidur saja!" suara teriakan Samuel terdengar dari kamar mandi sebelum beberapa saat kemudian terdengar suara guyuran air dari shower.Arsila terdiam. Senyum kecut menyelinap di bibirnya, getir dan penuh tanya. "Aku harus mencari tahu, sebenarnya dia tahu gak aku siapa?" gumamnya bertekad."Tapi, dulu dia memaksa aku ingat. Sekarang, dia melarang. Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan dariku, Samuel?" sambung Arsila.Napasnya terhempas berat, beban di dadanya semakin pekat. Ingatan yang telah kembali perlahan mulai mengoyak ketenangannya.Dan sekarang, dia justru berada di bawah atap yang sama dengan Samuel Nugraha—pria dari keluarga yang selama ini menjadi rival abadi keluarganya.“Hidup.itu selucu ini. Bagaimana bisa aku jatuh ke pelukan musuh?” tanyanya dalam hati. Satu hal ya

  • Pembantu Cantik Tuan Pewaris itu Ternyata....   Bab 31. Ikut Membuatnya

    "Jadi, sebenarnya aku adalah pewaris Jusman Group? Wajar saja kalau aku merasa familiar dengan tempat itu," gumam Arsila pelan, sambil meremas sisi ranjang yang dingin.Bayangan tentang siapa dirinya silih berganti bermunculan di kepalanya. Semuanya kini jelas, siapa dia sebenarnya. Dan bagaimana dia bisa berada disini.Tangan kanannya masih menempel di pelipis, mencoba menenangkan denyutan yang baru saja reda, sakit kepalanya belum sepenuhnya hilang. Rasa sakit itu tidak hanya menyiksa fisiknya, tetapi juga mengguncang batinnya. Seiring dengan meredanya sakit, lapisan demi lapisan kabut dalam ingatannya tersingkap. Dan kini, kenyataan yang menamparnya jauh lebih menyakitkan."Dan, waktu itu aku menonton mereka yang berbulan madu di TV. Pasangan pengkhianat," desisnya, nafasnya berat, seolah baru saja keluar dari mimpi buruk yang panjang.Arsila mengingat jelas—sebuah siaran televisi yang memperlihatkan Rio dan Anila duduk bersama di pantai. Saat itu, ia hanya menonton dengan rasa g

  • Pembantu Cantik Tuan Pewaris itu Ternyata....   Bab 30. Ingatan Kembali

    “Jangan menipuku, Viola! Aku tidak bodoh!” bentak Samuel, matanya tajam menusuk wajah wanita di hadapannya.Dia tidak percaya jika itu anaknya, memang dia dan Viola selalu melakukan hubungan saat bertemu. Tapi, dia tidak pernah lupa mengenakan pengaman. Meskipun dia sangat mencintai Viola saat itu, tapi mereka menghindari Viola hamil sebelum menikah. Sekarang Viola mengaku Kimi anaknya, apa yang terjadi?Viola masih bersujud di depan Samuel. Air matanya jatuh deras, menghanyutkan make-up yang sebelumnya mempercantik wajahnya. Kini wajah itu tampak kacau.Sandiwara yang Viola mainkan begitu rapi dan apik. Dia menangis sesegukan, dia akan membawa Samuel kembali ke dalam pelukannya.“Aku tidak menipumu, Samuel. Itu memang anak kita. Waktu itu, aku terlalu takut untuk jujur tentang kehamilanku. Kamu mengalami banyak hal karena aku. Kamu pasti tidak percaya karena selalu pakai pelindung, kan? Waktu itu aku juga heran, tapi kata dokter itu bisa terjadi, mungkin pengamannya ada yang bocor,”

  • Pembantu Cantik Tuan Pewaris itu Ternyata....   Bab 29. Apa Dia Tidak Punya Mulut?

    "Kau sepertinya memang sudah gila," ujar Samuel kesal, matanya menatap Arsila yang tengah duduk santai di ujung sofa.Wanita itu sangat santai, bahkan terkesan cuek. Buktinya, tumpahan jus yang sudah mengering dibiarkan begitu saja?Tapi, sepertinya Arsila memang sengaja. Ingin menunjukan kelakuan Kimi kepada Samuel."Hmmm.""Astaga, bagaimana harus dibersihkan ini. Kau benar-benar tidak bisa diandalkan, Arsila. Seharusnya sebelum kering, karpetnya kau lap dengan kain basah!" teriak Samuel memegang kepalanya melihat jus itu sudah menyerap karpet."Laundry aja.""Kau tahu, Arsila?""Gak," jawab Arsila cepat.Samuel semakin kesal. "Jangan jawab dulu! Kau tahu berapa harga karpet ini?" tanya Samuel.Arsila menggeleng. "Gak tahu, karena aku gak pernah jual karpet.""Arsila!" "Iya... Iya...""Ambilkan lap basah! Bersihkan bekas jus nya! Pakai segala alasan anak kecil yang numpahin, kau memang tidak berguna! Mencari kambing hitam saja!" kesal Samuel."Dia bukan kambing, namanya Kimi. Dia a

  • Pembantu Cantik Tuan Pewaris itu Ternyata....   Bab 28. Ulah Anakmu

    “Heh, kenapa kau diam saja?” suara Mutia meninggi, matanya nyalang menatap Arsila yang duduk diam di sofa dengan santai. Raut wajahnya yang dingin membuat Mutia makin geram.Padahal Mutia sudah melemparkan bom yang kedua kalinya, tapi Arsila masih bergeming. Seolah dia tidak terpengaruh dengan apapun.Arsila tak menjawab. Pandangannya tertuju pada sosok mungil di samping Mutia—seorang gadis kecil bernama Kimi. Anak itu tampak sibuk bermain dengan pita di tangannya, namun tidak bisa menyembunyikan sorot sinis dalam matanya saat melirik ke arah Arsila.Meskipun ingatan Arsila belum pulih, ada sesuatu yang terasa janggal. Dia tahu, ada yang tidak sinkron di antara semua yang dikatakan Mutia. Wajah Kimi tidak memancarkan garis keturunan Samuel. Tidak ada kemiripan, bahkan secuil pun. Dan hatinya—yang meski tersesat dalam kabut amnesia—berteriak bahwa anak itu bukanlah darah daging Samuel.Tapi, dia tidak akan mengatakan apapun, karena tidak ada juga orang yang mendengarkannya. “Gak tahu

  • Pembantu Cantik Tuan Pewaris itu Ternyata....   Bab 27. Don't Touch!

    "Kamu yakin dia menangis karena gunting ini? Kok aneh dia tiba-tiba menangis, padahal dia tidak terlihat ketakutan," tanya Mutia, matanya menyipit ke arah benda kecil yang kini tergeletak di atas meja.Tentu saja dia tidak mudah percaya, tapi kenyataannya Kimi menangis itu tidak bisa dibantah. Anak itu terlihat ketakutan, tapi entah takut dengan apa.Viola mengangguk pelan. "Iya, Mom. Sejak kecil seperti itu. Di rumahku, bahkan tidak ada gunting, karena dia takut."Wajahnya Viola telah berhasil berakting dengan sempurna. Dia kelihatan sedih, namun tetap mencoba tegar. Di pangkuannya, Kimi masih terisak keras. Bahunya naik turun, pipinya basah oleh air mata. Tangisan gadis kecil itu tidak main-main. Dia bukan hanya takut—ia merasa terancam dan menahan punggungnya yang sakit."Rambut itu hal besar untuk anak perempuan kan, Mom," lanjut Viola, suaranya bergetar. "Apalagi Kimi ini, dia belum pernah dipotong rambutnya sama sekali secara sadar sejak lahir. Selalu dalam kondisi tidur kalau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status