Home / Romansa / Pemikat Hati Sang CEO / 2. Svarga Bentala I

Share

2. Svarga Bentala I

last update Last Updated: 2023-08-14 11:27:07

Keysa memilih untuk menggunakan dress berwarna hitam yang memamerkan pahatan indah tulang selangka dan kulit indahnya. Keysa mengikat rambut hitam lega yang menjuntai dengan indah dan membiarkan leher jenjangnya terkena terpaan angin malam. Keysa melangkahkan kakinya dengan penuh percaya diri. Gerakan tubuh Keysa yang mendayu, mengunci tatapan pengunjung club dan menatap kagum ke arahnya. Keysa menuju ke sebuah ruangan private yang sengaja dipesan Deas untuknya. Ketika seorang waiters membukakan pintu emas untuk Keysa, tampak seorang pria dengan tampilan setelan jas perlente menyambut kedatangan Keysa dan melingkarkan tangannya di pinggang Keysa. Keysa tidak menolak hal itu, dia menikmati perlakuan manis Deas, pria yang menjadi donatur terbesar di dalam hidup Kesya selama setahun terakhir.

Deas mengecup kening Keysa, meluapkan rasa rindu yang dia pendam selama ini.

"Aku merindukan kamu, Keysa..."

"Hm, aku juga," dusta Keysa,

"Apa kamu kesulitan menemukan tempat ini?" tanya Deas,

"Tidak," sahut Keysa yang kini berhasil digiring oleh Deas untuk duduk di pangkuannya.

"Aku dengar, kamu membutuhkan dana untuk memperluas cafe kamu. Berapa nominalnya? Aku akan menyiapkan dana untuk itu,"

Apa yang dikatakan Deas menjadi angin segar bagi Keysa. Siapa yang tidak ingin memiliki usaha yang berkembang dengan pesat? Benar, kan?

"1 M, aku membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pembangunan cafe dua lantai yang akan aku bangun."

"Hm, baiklah. Akan aku berikan setelah kita pulang dari sini,"

"Semudah itu?" tanya Keysa,

"Iya, kenapa Sayang?"

Keysa mengernyitkan dahinya. Bukankah ini terlalu mudah?

"Aku tidak ingin menjadi bulan-bulanan isteri kamu kalau dia tahu apa yang kamu lakukan untuk aku. Jangan membuat aku menjadi wanita yang jahat, Deas..."

"Tidak, uang yang aku berikan hasil dari tabunganku sendiri. Lagipula, Pelita tidak akan memperdulikan hal itu. Dia bukan isteri yang perhitungan," jelas Deas yang membujuk Keysa untuk menerima 'kebaikan' Deas.

"Baiklah, jika itu mau kamu," putus Keysa dengan hati yang berbunga-bunga.

Deas memberikan segelas wine di tangannya, membuat Keysa tersenyum dan meneguk wine favoritenya.

Deas menatap Keysa penuh arti. Dia sangat senang malam ini, karena penantian panjangnya untuk memiliki Keysa akan terwujud.

*

Sementara itu, Alsaki sedang menatap Kavi dan Jendra secara bergantian. Tatapan Alsaki sangat mematikan, membuat Kavi dan Jendra menghindari tatapan sahabatnya itu. Namun, Jendra yang jengah dengan tatapan Alsaki memberanikan diri untuk menegur sahabatnya,

"Apa kamu sedang sakit mata, Al?"

"Tidak,"

"Lalu? Kenapa kamu menatap kami berdua seperti itu? Apa kami berdua melakukan kesalahan?"

"Kalian berdua pura-pura bodoh? atau memang bodoh?" tanya Al yang membuat Jendra dan Kavi menelan ludah secara bersamaan,

"Kami berdua bukan orang bodoh yang hanyut dalam masa lalu." jawab Kavi yang kini menatap Al dengan tatapan yang mencemooh,

"Apa maksud kamu?"

"Al, kamu sampai kapan akan berdiam diri seperti ini? Apa kamu tidak ingin menyesap manisnya surga dunia?"

"Tsk, aku sudah melupakan hal itu,"

"Apa Citra membuat kamu tidak menginginkan wanita? tanya Jendra yang takut jika sahabatnya memiliki fantasi lain, namun enggan menceritakan keinginannya kepada dirinya.

"Kalian ingin aku pecat?"

"HEI!!!!" teriak Kavi yang membuat Jendra dan Alsaki terperanjat dan menatap ke arah Kavi,"jangan lontarkan kalimat keramat itu! Kami melakukan hal ini untuk kamu. Apa kamu tidak kasihan dengan kamar mandi yang menjadi saksi bisu kelakuan minus kamu?"

"Aku tidak seperti kamu!"

"Ckckckck, lalu apa?"

"Lupakan," pinta Alsaki yang membuang muka ke arah lain. Alsaki mulai lelah dengan perilaku dua sahabatnya yang berprofei sebagai sekretaris pribadi dan direktur keuangan di kantornya.

Kavi menyodorkan segelas wine ke depan Alsaki, Alsaki menolak wine yang diberikan Kavi.

"Why?"

"Aku gak mau mabuk," jawab Alsaki dengan santai.

Kavi yang menyadari perubahan mood sahabatnya mengangguk patuh, dia tersenyum sembari meletakkan gelas berisi winw yang ditolak Alsaki.

"Bagaimana kriteria wanita yang kamu sukai?" tanya Jendra on point,

"Apa?"

"Wa-nita? Apa kamu tidak mendengar dengan jelas apa yang aku tanyakan?"

"Wanita baik,"

"Tsk, bibi yang bekerja di rumah kamu juga seorang wanita baik. Dia sudah menjanda selama 10 tahun dan menghabiskan sisa hidupnya untuk merawat seorang pria bernama Alsaki Radeva," omel Jendra yang tidak puas dengan jawaban Alsaki, pria tampan yang kini berusia 30 tahun namun wajahnya seperti pria berusia 25 tahun,

"Kamu benar, Jendra. Semua yang ada di dalam diri Alsaki sangat sempurna, kecuali wanita. Istrinya saja menceraikan Alsaki karena dia seperti kanebo kering,"

"Ckckckck,"

Alsaki menatap kedua sahabatnya secara bergantian, dan meraih segelas wine yang telah dia tolak beberapa menit yang lalu.

Jendra dan Kavi tersenyum melihat Alsaki yang kini mulai hanyut dalam suasana panas buatan mereka berdua.

**

Alsaki masuk ke sebuah ruangan yang menjadi tempat Kavi dan Jendra sediakan untuk melepas rasa pening yang menguasai dirinya.

Alsaki tampak terkejut ketika dia melihat seorang wanita yang memejamkan kedua matanya di sebuah sofa. Ruangan yang disediakan Kavi juga Jendra, memiliki satu ranjang lebar yang menghadap ke cakrawala malam ibu kota.

"Tsk, mereka mulai berulah," gumam Alsaki yang melewati wanita cantik bergaun hitam begitu saja.

Alsaki mengabaikan wanita itu bukan karena dia tidak tertarik, tapi Alsaki tidak ingin merusak wanita yang tak jelas asal usulnya. Pantang bagi Alsaki untuk menyakiti seorang wanita.

"Hei, handsome, mau ke mana?" tanya wanita yang kini mendorong Alsaki ke atas ranjang dan membuat mereka berdua berbaring di ranjang.

"Nona, lebih baik anda tidak melakukan hal-hal diluar batas," kata Alsaki yang mencoba menyingkirkan wanita yang tampak tak asing di mata Alsaki, namun semua itu percuma, Alsaki malah merasakan sensasi yang lain. Sesuatu yang tak pernah terbangun ketika seorang wanita merayu-nya. Alsaki membelalakan kedua matanya, menatap wanita itu dengan tatapan tak percaya.

"Apa yang kamu katakan? Bukankah kamu yang membawa aku ke sini? Kamu bilang akan membuat tubuhku tidak merasakan panas, jangan siksa aku," racau wanita itu sembari menatap Alsaki dengan tatapan yang tidak bisa ALsaki jabarkan dengan kata-kata. Bahkan tubuh mereka berdua sangat dekat dan terasa intens.

"Sepertinya kamu salah paham,"

"Akh!" teriak wanita itu sembari menyentuh tubuhnya sendiri, wanita itu merasakan tubuhnya panas. Dia mengerang kesakitan dan hal itu membuat Alsaki merasa iba. Alsaki terdiam, dia tidak tega melihat wanita itu mengerang dan menangis di hadapannya. Gaun yang dia kenakan nyaris saja terkoyak oleh kuku cantik wanita itu sendiri, dan tentu saja hal itu membuat Alsaki dapat melihat lekuk tubuh wanita itu dengan jelas. Alsaki meneguk ludahnya kasar. Siapa yang tidak terpesona dengan keindahan tubuh molek wanita yang kini nyaris tak berbusana di hadapannya.

"Aku tau ini tidak benar, jangan salahkan aku, jika kamu menyesal nanti, Nona" kata Alsaki yang kini menindih tubuh wanita yang tak asing bagi Alsaki.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pemikat Hati Sang CEO   67. Cemburu

    Keysa meletakkan tas jinjing yang dia bawa di meja. Keysa mencoba tersenyum, dan menggenggam erat tangan wanita paruh baya yang kini sedang menatapnya,"Di mana, Raymond? " tanya Letta, ibu Raymond yang mencari keberadaan sang anak."Masih sibuk Ibu, " jawab Keysa yang membuat Letta menganggukan kepala,"Aku baru bangun, dan dia tidak menganggap ku ada, " rajuk Letta yang membuat Keysa menggaruk tengkuk lehernya."Bu, apa Keysa belum cukup untuk menemani Ibu. Ibu baru bangun. Jangan marah marah mulu, nanti keriputnya nambah, ""Tsk, kamu memang selalu menjadi pemenang Ibu. Ibu ingin melihat kamu dan Ray segera menikah, "Keysa membelalakkan kedua matanya,"Bu, " panggil Keysa kepada Letta, Keysa ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi saat ini, namun mengingat kondisi kesehatan Letta yang belum stabil. Keysa memilih untuk menenangkan Letta dengan cara yang lain."Keysa, ibu tidak ingin menunggu terlalu lama. Ibu ingin segera menimang cucu, jadi segera katakan pada Raymond untuk m

  • Pemikat Hati Sang CEO   66. Tak Tertulis

    Pagi ini, sepasang kekasih yang mulai merasakan cinta tanpa batas masih bergelung di balik selimut. Kavi dan Bintang masih berpelukan di atas ranjang mereka. Tidak menyadari mentari telah terbit di atas mereka. Untungnya hari ini baik Kavi ataupun Bintang ijin cuti sehari. Mereka berdua seolah yakin akan melakukan hal ini sampai pagi. Seperti yang mereka lakukan hari ini, tepatnya sampai dini hari tadi.Kavi mengerjapkan matanya, aroma candu yang berasal dari tubuh Bintang membuat Kavi malas untuk beranjak dari sisi kekasihnya itu. Bintang menggeliat. Bergerak menghadap ke arahnya. Kavi menatap bulu mata lentik Bintang, Bintang sangat cantik bahkan saat dia tertidur di depannya. Kavi menikmati pemandangan yang indah di depannya. Menyadari tubuh mereka berdua hanya berlapiskan selimut. Kavi segera bangun dan menggunakan piyama. Mengingat pakaian mereka berdua masih berserakan di ruang tamu apartemen miliknya. Kavi bergegas membersihkan apartemennya dan membuatkan sarapan untuk Bintang

  • Pemikat Hati Sang CEO   65. Aku Sudah Tidak Bisa Bertahan

    "Kak, itu kotor" kata Bintang sembari hendak menutup kedua kakinya. Namun niat Bintang di halangi oleh Kavi,"Aku akan membuatnya bersih, Bi. Boleh?" Kavi meminta ijin Bintang untuk menikmati tubuh kekasihnya itu,Bintang menganggukkan kepalanya malu-malu. Dia merasa canggung dengan situasinya saat ini. Bintang yang memulainya, Bintang hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi.Kavi mulai menyentuh lubang kewanitaan Bintang. Memasukkan satu jari miliknya pada lubang itu. Membuat Bintang bergerak resah, mencengkeram sprei putih milik Kavi.Kavi tersenyum, melihat Bintang sangat sensitif. Milik Bintang sudah basah. Membuat Kavi ingin segera masuk dalam kehangatan tubuh Bintang.Kavi segera mengeluarkan jarinya. Menggantikan lidahnya yang berperan dalam permainan mereka kali ini. Bintang merasakan kenikmatan baru yang luar biasa."Aaahahnnnnhh.... Ngghhhh.. Kak" desah Bintang,Slurp...PLASH..Suara yang Kavi keluarkan di milik Bintang. kavi tersenyum puas akan apa yang dia lakukan."Ple

  • Pemikat Hati Sang CEO   64. Bintang?

    Bintang masuk lebih dulu ke dalam apartement, karena Kavi harus membawa beberapa barang belanjaan yang mereka beli. Jujur saja, Bintang suka dengan apa yang dia lakukan bersama Kavi akhir akhir ini. Bintang merasa lebih dekat dengan Kavi. Sejujurnya Bintang tidak terlalu lapar, hanya saja dia suka moment kebersamaan dengan Kavi, Bintang sengaja mengulur waktu untuk menginap di apartement Kavi. Bintang tidak ingin diusir seperti yang sudah sudah, mengingat kondisi fisiknya telah membaik."Kak, Bintang mandi dulu, ya?" ijin Bintang sembari tersenyum di depan kekasihnya, Kavi."Hm... Lakukan apa yang kamu inginkan, Bi," jawab Kavi yang membuat Bintang tersenyum lebar.Diam diam, Bintang memiliki sebuah rencana di dalam otak kecilnya. Bintang tak ingin Kavi menolak pesona Bintang untuk ke-sekian kalinya.Bintang mengganti dress yang dia gunakan sebelumnya dengan kemeja putih milik Kavi yang tampak menenggelamkan tubuh Bintang di dalamnya.Bintang sengaja tidak menggunakan kemeja Kavi untu

  • Pemikat Hati Sang CEO   Pacar Kavi

    "Kamu dimana?" tanya Kavi begitu sambungan telpon-nya tersambung, "Oke. Nanti biar aku jemput" jawab Kavi.Alsaki dan Jendra saling bertukar pandang melihat Kavi yang tampak berbeda akhir akhir ini."Nelpon siapa?" tanya Jendra kepo."Namja chingu" jawab Kavi sembari tersenyum membanggakan sesuatu."Siapa Namja? Lo kenalan di mana? Namanya, beneran Namja?" tanya Jendra memberondong,Alsaki mengernyitkan dahinya begitu melihat Jendra yang langsung heboh dengan tingkah Kavi.Kavi menghela nafasnya pasrah, "Gue nelpon pacar gue, Jen. Bukan Namja. Lo, kenapa gak up to date sih!""Namanya Namja?""Lah Namja chingu kan bahasa Koreanya pacar. Hadehh!""Yaelah Go, kenapa juga lo jawab pakai bahasa Korea. Kita ini di Indonesia, bukan di Korea. Lo ngomong bahasa Korea, mana gue tau,!" kata Jendra geram,"Tsk, kasihan, minim ilmu." ledek Kavi,"Lo lagi ngeledek gue?""Kenapa?" tanya Kavi,"Ckckckck, mentang mentang lo punya pacar, lo jadi belagak, Kav. Palingan juga pacar lo, terpaksa menerima h

  • Pemikat Hati Sang CEO   Menagih Janji

    Sesuai janjinya, Keysa menyambut Alsaki dengan menggunakan gaun tidur yang khusus Keysa gunakan malam ini. Keysa memang sengaja melakukan hal itu agar Alsaki tidak dapat menolak pesona Keysa. Keysa yang berdiri di hadapannya membuat Alsaki tidak dapat menahan gejolak rasa yang dia pendam selama ini. Alsaki menghampiri Keysa, dan segera menutup pintu apartemen.Alsaki membuka jas dan diikuti dengan kemeja yang dia gunakan, Alsaki membuangnya ke lantai. Alsaki melumat bibir Keysa dengan rakus, membuat Keysa tidak dapat menahan suara dari bibirnya."NNgh-"Alsaki melepas tautan bibir mereka berdua.Alsaki menyeka bekas saliva di bibir Keysa, "kamu sangat cantik, Keysa,""Aku tahu,""Kamu sengaja menyambutku dengan gaun tidur?" tanya Alsaki,"Bukannya kita akan melanjutkan apa yang akan kita tunda?" tanya Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki meremas tubuh bagian belakang Keysa, membuat Alsaki dapat merasakan jika kekasihnya tidak menggunakan pakaian dalam di balik gaun satin berw

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status