Keysa seorang gadis yang baru saja lulus SMA, memiliki sebuah cafe warisan ayahnya. Kehidupan kelam Keysa, membuat Keysa mencintai uang dan pria kaya. Paras ayu Keysa, membuat para pria terlena dan memuja Keysa yang masih memiliki usia belia. Keysa tidak hanya memilki satu sugar daddy untuk membiayai hidupnya, hingga akhirnya suatu hari Keysa dijebak dan melewati ONS dengan seorang pria yang menolong Keysa. Tanpa sengaja, kejadian malam itu membuat Keysa terjerat ke dalam pesona Alsaki Radeva, duda kaya yang memiliki sejuta pesona.
View MorePercikan air hujan membasahi jalan setapak menuju sebuah cafe bergaya klasik. Aroma kopi menguar dari dalam cafe, menajdi pemikat bagi pecinta kopi untuk singgah dan mengecap kenikmatan dari kopi racikan sang barista. Ketika kalian menyesap pahitnya kopi yang dihidangkan barista yang bernama Keysa, kalian akan terpedaya dan sulit untuk melupakan rasa yang Keysa berikan. Secangkir kopi yang Keysa hidangkan akan membuat kalian terbawa ke dalam jerat swarnadwipa milik Keysa.
Cafe Amore, tempat di mana gadis bernama Keysa Renjana Bentala bekerja sebagai barista dan pemilik cafe. Cafe Amore peninggalan ayah Keysa, yang dulunya seorang barista ternama di ibu kota. Keysa memiki paras yang rupawan, paras ayu Keysa menjadi aset penting bagi Keysa untuk mencapai impiannya. Keysa seorang wanita yang mencintai uang dan pria. Keysa lemah akan pria tampan. Hasratnya akan bergejolak ketika dia bertemu pria yang sesuai dengan kriterianya."Ramon!" panggil Keysa yang kini menggunakan dress berwarna merah marun yang memamerkan kaki jenjangnya, terlihat kontras dengan kulit putih milik Keysa.Ramon menghampiri bos-nya yang saat ini sedang memegang gelas kaca berisi wine."Ada apa, Key?" tanya Ramon yang buru-buru menghampiri bos sekaligus sahabatnya sejak kecil. Jangan berharap Ramon memiliki perasaan lebih kepada Keysa, Ramon tidak akan mampu akan hal itu. Sebagai catatan, Keysa bukan tipe Ramon. Ramon tidak suka tipe wanita yang mata duitan macam Keysa."Tolong belikan aku obat sakit kepala!" pinta Keysa sembari memberikan selembar uang kertas berwarna biru,"Key, apa tidak ada uang kecil?""Apa aku terlihat kismin di mata kamu? Kamu ambil kembaliannya, dan jangan banyak bertanya.""Ckckck, bagaimana tidak sakit kepala? Kekasih online kamu bertebaran dimana-mana," cibir Ramon yang tak lain sahabat Keysa."Jaga mulut kamu! Kamu juga menikmati uangku!""Key, kapan kamu akan berhenti dari kegiatan kamu ini?" tunjuk Ramon yang melihat Keysa menyempatkan diri membalas pesan-pesan ATM berjalan yang dia miliki."Sampai aku puas," jawab Keysa sekenanya,"Tsk, apa mereka tau kamu masih virgin?" tanya Ramon menyulut amarah Keysa,"HEI !!! Jaga mulut kamu!" protes Keysa yang saat ini menatap garang ke arah Ramon,"jangan buat aku menghilangkan bonus kamu bulan ini," ancam Keysa, ancaman Keysa membuat Ramon lari terbirit-birit dan menghilang dari hadapan Keysa.Bukan hal yang baru bagi Ramon untuk menyulut kemarahan Keysa.Keysa tidak pernah melakukan kontak fisik dengan para gadun yang dia miliki. Bisa dibilang, Keysa memuaskan kesenangan mereka hanya lewat chat dan video call saja. Semua itu Keysa lakukan demi uang. Keysa memiliki prinsip di dalam hidupnya, tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan pundi-pundi kekayaan. Keysa tidak ingin menjadi seperti ayahnya, pria bodoh yang kehilangan segalanya demi seorang wanita.Keysa menghempaskan tubuhnya ke sebuah sofa yang berada tidak jauh dari tubuhnya. Keysa tersenyum puas, ketika salah satu gadun kesayangan-nya memberikan suntikan dana untuk kebutuhan hidup Keysa."Good, kamu bisa aku andalkan Sayang," kata Keysa melalui aplikasi chat berwarna hijau di gawai kesayangannya.Keysa segera beranjak dan pergi ke ruangannya. Rasa sakit kepala yang dia derita, tiba-tiba menghilang ketika saldo di rekeningnya bertambah.Keysa segera mengganti pakaiannya dengan kemeja putih yang memamerkan lekuk indah tubuhnya yang dia padupadankan dengan rok hitam di atas lutut. Keysa sengaja berpenampilan sexy untuk menggoda pelanggannya. Keysa memoles wajahnya dengan natural, rambut panjangnya dibiarkan terurai. Penampilan Keysa membuat dirinya tampak sempurna di mata pria hidung belang yang memuja kecantikan sang dewi.**Ramon menatap Keysa yang kini tampak sehat. Ingin rasanya dia mengumpat kepada sahabatnya itu."Jadi, kamu sudah tidak membutuhkan obat ini?" tanya Ramon yang melihat Keysa menyesap sebatang nikotin untuk melepas dahaga,"Ya, aku sudah lebih baik. Kamu terlalu lemot. Aku tidak butuh obat itu," jawab Keysa sadis dan membuat Ramon memutar bola matanya malas."Demi apa? Kamu sedang bercanda?""Lihat saldo kamu, aku sudah transfer biaya untuk membeli obat." putus Keysa sepihak. Ramon segera mengambil gawai yang dia letakkan di saku celananya, kemudian menatap Keysa tak percaya."Ini-, nominal yang tidak sedikit Key!""Kamu bisa pakai untuk biaya kesehatan bibi. Jangan tanya aku dapat dari mana, aku malas menjelaskan semua. " kata Keysa yang kini bergegas keluar dari ruangannya,"Kamu nggak jual diri?""Belum di tahap itu. Jadi, jangan terlalu berlebihan,""Key!""Mon!""Kenapa kamu panggil nama aku seperti itu!" protes Ramon,"Kenapa kamu protes? Bukankah, gabungan kita terdengar senada dan menarik?""Mon-Key! Apa kamu ingin aku panggil monkey?" tanya Ramon tanpa merasa bersalah."Tsk, kembalikan uangku!" pinta Keysa yang membuat Ramon menyembunyikan gawai kesayangan miliknya dari Keysa.**Pria tampan dengan dengan rambut hitam legam itu, mencuri perhatian Keysa. Wajahnya yang oriental dengan hidung bangirnya membuat jiwa Keysa untuk bergerak menghampiri pria yang sedang duduk seorang diri di dekat meja barista."Selamat malam, boleh aku duduk di sini?" tanya Keysa yang kini menunjuk kursi kosong yang berada di hadapan pria itu.Pria itu tidak menjawab, melainkan menganggukkan kepalanya."Apa anda hanya memesan secangkir Espresso?" tanya Keysa lagi,"Ada masalah dengan hal ini?" tanya pria itu dingin,Keysa tersenyum dan menggelengkan kepalanya,"tidak. Aku fikir, anda akan lebih menyukai Black Coffe,""Atas dasar apa kamu mengatakan hal itu?""Hanya menebak saja,""Oh,""Anda sendiri?""Tidak, aku sedang menunggu sekretarisku. Dia sedang di dalam kamar mandi," jawab pria itu jujur.Keysa membulatkan mulutnya, membentuk huruf 'O'. Tampaknya pria yang menarik perhatiannya ini termasuk dalam golongan pria penyuka wanita kantoran. Keysa tidak ingin menghabiskan waktunya lebih banyak lagi untuk pria yang tidak tertarik kepadanya. Benar. Itu akan membuang waktu Keysa yang berharga.Keysa kembali menatap pria itu dan tersenyum,"baiklah kalau begitu, selamat menikmati kopi-nya. Jika perlu bantuan, anda bisa menemui saya," ungkap Keysa sembari menunjukkan id card yang menggantung di lehernya.Keysa kembali ke mejanya, wajahnya tampak kesal. Mendapatkan penolakan dari seorang gadun, merupakan penghinaan terbesar bagi Keysa, namun semua kekesalannya menguap begitu saja ketika sebuah panggilan telfon di saku apron yang dia gunakan bergetar."Hai, Sayang,""Kamu sedang berkerja?""Ya, aku masih bekerja,""Kamu tidak melupakan janji temu kita hari ini, Sayang?""Tentu tidak, aku akan menemui kamu di club tempat yang kita janjikan," jawab Keysa dengan senyum lebarmya."Aku akan menjemput kamu nanti,""Tidak perlu, aku akan datang sendiri. Aku pastikan, aku menjadi wanita tercantik malam ini," tolak Keysa yang tidak ingin memancing di air yang keruh, mengingat beberapa gadun-nya bukan pria single."Hm, baiklah. Sejujurnya, aku ingin bertemu dengan kamu lebih awal. Tapi, jika kamu tidak menginginkan hal itu, aku bisa apa?" kata seorang pria yang tampak kecewa dengan keputusan Keysa,"Sayang, aku ingin memberi kamu sedikit kejutan. Apa kamu tidak bisa menungguku, Deas?" rayu Keysa yang tidak ingin membuat sumber pundi-pundi kekayaannya merajuk."Baiklah, aku menunggumu," kata sosok yang bernama Deas, seorang pria beristri yang jatuh cinta pada sosok Keysa. Lebih tepatnya Deas merupakan salah satu kekasih rahasia Keysa.Keysa meletakkan tas jinjing yang dia bawa di meja. Keysa mencoba tersenyum, dan menggenggam erat tangan wanita paruh baya yang kini sedang menatapnya,"Di mana, Raymond? " tanya Letta, ibu Raymond yang mencari keberadaan sang anak."Masih sibuk Ibu, " jawab Keysa yang membuat Letta menganggukan kepala,"Aku baru bangun, dan dia tidak menganggap ku ada, " rajuk Letta yang membuat Keysa menggaruk tengkuk lehernya."Bu, apa Keysa belum cukup untuk menemani Ibu. Ibu baru bangun. Jangan marah marah mulu, nanti keriputnya nambah, ""Tsk, kamu memang selalu menjadi pemenang Ibu. Ibu ingin melihat kamu dan Ray segera menikah, "Keysa membelalakkan kedua matanya,"Bu, " panggil Keysa kepada Letta, Keysa ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi saat ini, namun mengingat kondisi kesehatan Letta yang belum stabil. Keysa memilih untuk menenangkan Letta dengan cara yang lain."Keysa, ibu tidak ingin menunggu terlalu lama. Ibu ingin segera menimang cucu, jadi segera katakan pada Raymond untuk m
Pagi ini, sepasang kekasih yang mulai merasakan cinta tanpa batas masih bergelung di balik selimut. Kavi dan Bintang masih berpelukan di atas ranjang mereka. Tidak menyadari mentari telah terbit di atas mereka. Untungnya hari ini baik Kavi ataupun Bintang ijin cuti sehari. Mereka berdua seolah yakin akan melakukan hal ini sampai pagi. Seperti yang mereka lakukan hari ini, tepatnya sampai dini hari tadi.Kavi mengerjapkan matanya, aroma candu yang berasal dari tubuh Bintang membuat Kavi malas untuk beranjak dari sisi kekasihnya itu. Bintang menggeliat. Bergerak menghadap ke arahnya. Kavi menatap bulu mata lentik Bintang, Bintang sangat cantik bahkan saat dia tertidur di depannya. Kavi menikmati pemandangan yang indah di depannya. Menyadari tubuh mereka berdua hanya berlapiskan selimut. Kavi segera bangun dan menggunakan piyama. Mengingat pakaian mereka berdua masih berserakan di ruang tamu apartemen miliknya. Kavi bergegas membersihkan apartemennya dan membuatkan sarapan untuk Bintang
"Kak, itu kotor" kata Bintang sembari hendak menutup kedua kakinya. Namun niat Bintang di halangi oleh Kavi,"Aku akan membuatnya bersih, Bi. Boleh?" Kavi meminta ijin Bintang untuk menikmati tubuh kekasihnya itu,Bintang menganggukkan kepalanya malu-malu. Dia merasa canggung dengan situasinya saat ini. Bintang yang memulainya, Bintang hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi.Kavi mulai menyentuh lubang kewanitaan Bintang. Memasukkan satu jari miliknya pada lubang itu. Membuat Bintang bergerak resah, mencengkeram sprei putih milik Kavi.Kavi tersenyum, melihat Bintang sangat sensitif. Milik Bintang sudah basah. Membuat Kavi ingin segera masuk dalam kehangatan tubuh Bintang.Kavi segera mengeluarkan jarinya. Menggantikan lidahnya yang berperan dalam permainan mereka kali ini. Bintang merasakan kenikmatan baru yang luar biasa."Aaahahnnnnhh.... Ngghhhh.. Kak" desah Bintang,Slurp...PLASH..Suara yang Kavi keluarkan di milik Bintang. kavi tersenyum puas akan apa yang dia lakukan."Ple
Bintang masuk lebih dulu ke dalam apartement, karena Kavi harus membawa beberapa barang belanjaan yang mereka beli. Jujur saja, Bintang suka dengan apa yang dia lakukan bersama Kavi akhir akhir ini. Bintang merasa lebih dekat dengan Kavi. Sejujurnya Bintang tidak terlalu lapar, hanya saja dia suka moment kebersamaan dengan Kavi, Bintang sengaja mengulur waktu untuk menginap di apartement Kavi. Bintang tidak ingin diusir seperti yang sudah sudah, mengingat kondisi fisiknya telah membaik."Kak, Bintang mandi dulu, ya?" ijin Bintang sembari tersenyum di depan kekasihnya, Kavi."Hm... Lakukan apa yang kamu inginkan, Bi," jawab Kavi yang membuat Bintang tersenyum lebar.Diam diam, Bintang memiliki sebuah rencana di dalam otak kecilnya. Bintang tak ingin Kavi menolak pesona Bintang untuk ke-sekian kalinya.Bintang mengganti dress yang dia gunakan sebelumnya dengan kemeja putih milik Kavi yang tampak menenggelamkan tubuh Bintang di dalamnya.Bintang sengaja tidak menggunakan kemeja Kavi untu
"Kamu dimana?" tanya Kavi begitu sambungan telpon-nya tersambung, "Oke. Nanti biar aku jemput" jawab Kavi.Alsaki dan Jendra saling bertukar pandang melihat Kavi yang tampak berbeda akhir akhir ini."Nelpon siapa?" tanya Jendra kepo."Namja chingu" jawab Kavi sembari tersenyum membanggakan sesuatu."Siapa Namja? Lo kenalan di mana? Namanya, beneran Namja?" tanya Jendra memberondong,Alsaki mengernyitkan dahinya begitu melihat Jendra yang langsung heboh dengan tingkah Kavi.Kavi menghela nafasnya pasrah, "Gue nelpon pacar gue, Jen. Bukan Namja. Lo, kenapa gak up to date sih!""Namanya Namja?""Lah Namja chingu kan bahasa Koreanya pacar. Hadehh!""Yaelah Go, kenapa juga lo jawab pakai bahasa Korea. Kita ini di Indonesia, bukan di Korea. Lo ngomong bahasa Korea, mana gue tau,!" kata Jendra geram,"Tsk, kasihan, minim ilmu." ledek Kavi,"Lo lagi ngeledek gue?""Kenapa?" tanya Kavi,"Ckckckck, mentang mentang lo punya pacar, lo jadi belagak, Kav. Palingan juga pacar lo, terpaksa menerima h
Sesuai janjinya, Keysa menyambut Alsaki dengan menggunakan gaun tidur yang khusus Keysa gunakan malam ini. Keysa memang sengaja melakukan hal itu agar Alsaki tidak dapat menolak pesona Keysa. Keysa yang berdiri di hadapannya membuat Alsaki tidak dapat menahan gejolak rasa yang dia pendam selama ini. Alsaki menghampiri Keysa, dan segera menutup pintu apartemen.Alsaki membuka jas dan diikuti dengan kemeja yang dia gunakan, Alsaki membuangnya ke lantai. Alsaki melumat bibir Keysa dengan rakus, membuat Keysa tidak dapat menahan suara dari bibirnya."NNgh-"Alsaki melepas tautan bibir mereka berdua.Alsaki menyeka bekas saliva di bibir Keysa, "kamu sangat cantik, Keysa,""Aku tahu,""Kamu sengaja menyambutku dengan gaun tidur?" tanya Alsaki,"Bukannya kita akan melanjutkan apa yang akan kita tunda?" tanya Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki meremas tubuh bagian belakang Keysa, membuat Alsaki dapat merasakan jika kekasihnya tidak menggunakan pakaian dalam di balik gaun satin berw
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments