Home / Romansa / Pemikat Hati Sang CEO / 6. Tidak Semudah Itu

Share

6. Tidak Semudah Itu

last update Last Updated: 2023-08-15 09:56:40

Aku ingin kita menjalin sebuah kerja sama,"

"Kerja sama?"

"Ya, aku ingin kamu jadi partner 'tidur' ku,"

"HA?" Keysa tidak percaya ucapan itu akan keluar dari mulut Alsaki, pria tampan yang berada di hadapannya.

"Kenapa?"

"Sepertinya kamu salah orang, aku bukan wanita yang bekerja di bidang itu. Kejadian beberapa hari yang lalu itu karena aku dijebak. bukan karena aku ingin. Aku-,"

"Jika aku tidak datang di waktu yang tidak tepat, mungkin kamu akan meninggal di sana. Orang yang menjebak kamu malam itu, memberikan kamu Aphrodisiac yang dicampur dengan makanan atau minuman sebelum kita bertemu. Seharusnya kamu memiliki rasa empati yang membuat kamu berhutang budi kepadaku. Benarkan?" cecar Alsaki yang membuat Keysa tertegun,

Apa itu Aphrodisiac ? Bukankah Deas sangat mencintainya? Kenaoa Deas bersikap se-jahat itu, Jadi, kejadian beberapa hari yang lalu bukan sepernuhnya rencana Pelita?

"Kamu tidak sedang berdusta?"

"Jika diperlukan, aku bisa membuktikan kebenarannya," tantang Alsaki yang membuat Keysa menggelengkan kepalanya. Kini semua teka-teki terjawab, bagaimana Keysa bisa berada di sebuah kamar dan bertemu Alsaki. Jika saja, Alsaki tidak salah masuk kamar, apa yang akan tejadi pada Keysa. Keysa bergelut dengan pikirannya sendiri dan membiarkan Alsaki untuk menatap dirinya.

"Aku tidak bisa jadi partner kamu, aku tidak pandai di atas ranjang, Aku masih pemula," elak Keysa.

"Aku tau."

"Lalu? Kenapa kamu bersikeras meminta aku unuk menjadi partner tidur kamu?"

"Sejak bersama kamu, aku bisa menghabsikan malamku tanpa rasa takut. Sleep Anxiety, aku mengalami gangguan tidur saat malam hari, aku selalu khawatir jika aku menghabiskan malamku sendirian. Aku pernah tidur dengan wanita bayaran, namun itu tidak menghilangkan gangguan tidurku. Jadi, aku ingin meminta bantuan kamu untuk menyembuhkan Somniphobia yang aku derita, Apa penjelasanku cukup jelas?"

Keysa menatap iba Alsaki, sepertinya Alsaki tidak berbohong. Disekitar kantung matanya terdapat lingkaran hitam yang membuat Alsaki sedikit menyeramkan, namun tidak menghilangkan ketampanannya.

"Hanya'tidur'?" tanya Keysa, "kamu tidak merencanakan sesuatu,kan?" cecar Keysa yang masih tidak percaya dengan perkataan Alsaki.

"Ya, hanya tidur saja. Aku akan membayar mahal untuk itu,"

"Jadi, secara tidak langsung aku bekerja dengan kamu?" tanya Keysa dengan binar bahagia karena dia mendapatkan pundi-pundi kekayaan dari Alsaki.

"Benar. Setiap bulan, aku akan membayar 100 juta untuk pekerjaan kamu ini," jawab Alsaki yang membuat Keysa berbinar-binar,

"Baiklah, semua ada harganya. Aku tidak bisa menolak niat baik kamu untuk memaksa aku menjadi kaya. Jadi, kapan kita bisa mulai pekerjaan ini?" tanya Keysa yang terdengar antusias.

"Semua aku serahkan kepada kamu. Jika kamu sudah siap pindah ke apartement aku. Aku akan meminta Kavi untuk mengurus semuanya."

"Oke, deal. Aku akan mempersiapkan segalanya."

Alsaki menatap Keysa dalam diam. Setelah perjuangan alot untuk membujuk Keysa untuk bersedia bersamanya setiap malam.

Keysa memberikan segelas jus jeruk kepada bos sekaligus partner tidurnya. Jika saja menjadi kaya semudah ini, mungkin Keysa akan melupakan kebodohannya untuk memiliki kekasih virtual.

**

Ramon menatap Keysa yang menata pakaiannya di dalam koper dengan riang. Keysa tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang dia rasakan di depan Ramon.

"Kamu yakin dengan keputusan kamu?" tanya Ramon,

"100 juta, Mon. Siapa lagi yang bisa beri uang segitu, semua yang aku lakukan ini demi kepentingan cafe peninggalan ayah aku, Mon. Kita bisa memperluas jaringan kita. Kamu bisa membiayai pengobatan bibi, ibu kita. Jadi, jangan halangi aku, tugas kamu urus cafe sampai beranak pinak, kamu bisa rekrut karyawan jika kamu mau. Aku bisa membayar satu karyawan lagi. Oke,"

"Key,"

"Apa?"

"Aku berasa jahat sama kamu, kamu harus terlibat dengan pria seperti itu," keluh Ramon yang membuat Keysa menghentikan kegiatan melipat baju dan menghampiri Ramon,

"Nggak ada yang jahat. Kamu jangan bicara seperti itu, aku tidak ingin mendengar hal itu dari kamu. Semua yang aku lakukan, karena keinginan aku sendiri." jelas Keysa yang membuat Ramon menganggukkan kepalanya.

"Aku janji, aku akan menjaga cafe ini dengan baik, "

"Ya, itu yang seharusnya kamu lakukan," kata Keysa sembari menepuk bahu sahabatnya.

Keysa dan Ramon sahabat senasib sepenanggungan, mereka mengenal sejak usia mereka belia. Tidak ada yang dirahasiakan oleh mereka berdua.

Keysa menatap sebuah kartu nama pria yang menemuinya beberpa jam yang lalu. Keysa bertekad untuk bertemu dengan Alsaki Radeva secepatnya.

Keysa menatap bangunan yang menjulang tinggi di hadapannya. Bangunan yang bertuliskan Radeva Cooperation di sisi kanan bangunan itu. Penanda jika Keysa tidak salah tempat untuk menemui Alsaki. Keysa berjalan ke arah wanita yang Keysa yakini sebagai penerima tamu di gedung itu.

"Permisi," sapa Keysa santun,"saya ingin bertemu dengan Al, maksud saya tuan Alsaki."

Wanita itu tersenyum,"apa anda sudah membuat janji sebelumnya?" tanya Sella,

"Belum, hanya saja dia berjanji akan membiarkan aku masuk ketika kalian menyebutkan namaku, tolong katakan kepadanya jika Keysa sedang menunggunya," ucap Keysa,

Sella tersenyum dan mengganggukkan kepalanya. Dia mengikuti apa yang Keysa minta, dan tentu saja dengan mudah Keysa diantar ke tempat tujuannya. Keysa menatap kagum pada interior ruangan Alsaki. Alsaki tersenyum menyambut 'partner tidur' yang dia dambakan selama ini.

"Apa kamu kesulitan untuk ke sini?" tanya Alsaki,

"Tidak, hanya saja aku harus menunggu beberapa menit di lobi," jawab Keysa jujur,

"Aku minta maaf, aku baru saja menyelesaikan rapat dengan klien-ku. Kapan kamu akan mulai bekerja,"

"Malam ini,"

"Kita tidak berinteraksi saat malam saja, Key. Aku tidak bisa bersikap seperti pria brengsek seperti itu."

"Jadi, maksud kamu?"

"Aku akan menjadikan kamu sebagai sekretaris pribadiku, meskipun itu hanya untuk formalitas saja,"

"Tapi, itu tidak ada di dalam kesepakatan kita kemaren, Kamu sengaja mempermainkan aku?" protes Keysa,

"Aku akan menambah gaji kamu, 50 juta untuk peran ini. Apa kamu bisa melakukannya?" bujuk Alsaki ,

"Deal!" kata Keysa yang mengulurkan tangannya di hadapan Alsaki. Alsaki pikir, dia akan kesulitan untuk membujuk Keysa, ternyata membujuk Keysa lebih mudah dari bayangannya.. Cukup menggunakan uang sebagai pemanis dalam setiap kesulitan yang Alsaki hadapi.

Seperti yang dijanjikan, Keysa menjadi sekretaris pribadi Alsaki, Mereka memulai semuanya dari awal, Alsaki meminta Kavi untuk membantu Keysa menjelaskan pekerjaan yang akan Keysa lakukan. Sebenarnya, tidak sulit mengajarkan Keysa untuk menjadi seorang sekretaris, hanya saja Alsaki sering menjadi penghalang Kavi saat Kavi ingin memberikan pengetahuan kepada Keysa.

"Kamu kenapa?" tanya Kavi yang saat ini menatap Alsaki,

"Maksud kamu?"

"Kamu tertarik dengan Keysa?" tanya Kavi,

"Tidak, dia hanya partner kerjaku.," jawab Alsaki yang belum menyadari perasaannya sendiri.

"Aku tidak yakin dengan hal itu. Aku rasa, kamu akan jatuh cinta kepadanya," kata Kavi yang membuat Alsaki meliriknya dengan tajam, menyangsikan ucapan Kavi yang membuat Alsaki mendengus kesal.

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pemikat Hati Sang CEO   67. Cemburu

    Keysa meletakkan tas jinjing yang dia bawa di meja. Keysa mencoba tersenyum, dan menggenggam erat tangan wanita paruh baya yang kini sedang menatapnya,"Di mana, Raymond? " tanya Letta, ibu Raymond yang mencari keberadaan sang anak."Masih sibuk Ibu, " jawab Keysa yang membuat Letta menganggukan kepala,"Aku baru bangun, dan dia tidak menganggap ku ada, " rajuk Letta yang membuat Keysa menggaruk tengkuk lehernya."Bu, apa Keysa belum cukup untuk menemani Ibu. Ibu baru bangun. Jangan marah marah mulu, nanti keriputnya nambah, ""Tsk, kamu memang selalu menjadi pemenang Ibu. Ibu ingin melihat kamu dan Ray segera menikah, "Keysa membelalakkan kedua matanya,"Bu, " panggil Keysa kepada Letta, Keysa ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi saat ini, namun mengingat kondisi kesehatan Letta yang belum stabil. Keysa memilih untuk menenangkan Letta dengan cara yang lain."Keysa, ibu tidak ingin menunggu terlalu lama. Ibu ingin segera menimang cucu, jadi segera katakan pada Raymond untuk m

  • Pemikat Hati Sang CEO   66. Tak Tertulis

    Pagi ini, sepasang kekasih yang mulai merasakan cinta tanpa batas masih bergelung di balik selimut. Kavi dan Bintang masih berpelukan di atas ranjang mereka. Tidak menyadari mentari telah terbit di atas mereka. Untungnya hari ini baik Kavi ataupun Bintang ijin cuti sehari. Mereka berdua seolah yakin akan melakukan hal ini sampai pagi. Seperti yang mereka lakukan hari ini, tepatnya sampai dini hari tadi.Kavi mengerjapkan matanya, aroma candu yang berasal dari tubuh Bintang membuat Kavi malas untuk beranjak dari sisi kekasihnya itu. Bintang menggeliat. Bergerak menghadap ke arahnya. Kavi menatap bulu mata lentik Bintang, Bintang sangat cantik bahkan saat dia tertidur di depannya. Kavi menikmati pemandangan yang indah di depannya. Menyadari tubuh mereka berdua hanya berlapiskan selimut. Kavi segera bangun dan menggunakan piyama. Mengingat pakaian mereka berdua masih berserakan di ruang tamu apartemen miliknya. Kavi bergegas membersihkan apartemennya dan membuatkan sarapan untuk Bintang

  • Pemikat Hati Sang CEO   65. Aku Sudah Tidak Bisa Bertahan

    "Kak, itu kotor" kata Bintang sembari hendak menutup kedua kakinya. Namun niat Bintang di halangi oleh Kavi,"Aku akan membuatnya bersih, Bi. Boleh?" Kavi meminta ijin Bintang untuk menikmati tubuh kekasihnya itu,Bintang menganggukkan kepalanya malu-malu. Dia merasa canggung dengan situasinya saat ini. Bintang yang memulainya, Bintang hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi.Kavi mulai menyentuh lubang kewanitaan Bintang. Memasukkan satu jari miliknya pada lubang itu. Membuat Bintang bergerak resah, mencengkeram sprei putih milik Kavi.Kavi tersenyum, melihat Bintang sangat sensitif. Milik Bintang sudah basah. Membuat Kavi ingin segera masuk dalam kehangatan tubuh Bintang.Kavi segera mengeluarkan jarinya. Menggantikan lidahnya yang berperan dalam permainan mereka kali ini. Bintang merasakan kenikmatan baru yang luar biasa."Aaahahnnnnhh.... Ngghhhh.. Kak" desah Bintang,Slurp...PLASH..Suara yang Kavi keluarkan di milik Bintang. kavi tersenyum puas akan apa yang dia lakukan."Ple

  • Pemikat Hati Sang CEO   64. Bintang?

    Bintang masuk lebih dulu ke dalam apartement, karena Kavi harus membawa beberapa barang belanjaan yang mereka beli. Jujur saja, Bintang suka dengan apa yang dia lakukan bersama Kavi akhir akhir ini. Bintang merasa lebih dekat dengan Kavi. Sejujurnya Bintang tidak terlalu lapar, hanya saja dia suka moment kebersamaan dengan Kavi, Bintang sengaja mengulur waktu untuk menginap di apartement Kavi. Bintang tidak ingin diusir seperti yang sudah sudah, mengingat kondisi fisiknya telah membaik."Kak, Bintang mandi dulu, ya?" ijin Bintang sembari tersenyum di depan kekasihnya, Kavi."Hm... Lakukan apa yang kamu inginkan, Bi," jawab Kavi yang membuat Bintang tersenyum lebar.Diam diam, Bintang memiliki sebuah rencana di dalam otak kecilnya. Bintang tak ingin Kavi menolak pesona Bintang untuk ke-sekian kalinya.Bintang mengganti dress yang dia gunakan sebelumnya dengan kemeja putih milik Kavi yang tampak menenggelamkan tubuh Bintang di dalamnya.Bintang sengaja tidak menggunakan kemeja Kavi untu

  • Pemikat Hati Sang CEO   Pacar Kavi

    "Kamu dimana?" tanya Kavi begitu sambungan telpon-nya tersambung, "Oke. Nanti biar aku jemput" jawab Kavi.Alsaki dan Jendra saling bertukar pandang melihat Kavi yang tampak berbeda akhir akhir ini."Nelpon siapa?" tanya Jendra kepo."Namja chingu" jawab Kavi sembari tersenyum membanggakan sesuatu."Siapa Namja? Lo kenalan di mana? Namanya, beneran Namja?" tanya Jendra memberondong,Alsaki mengernyitkan dahinya begitu melihat Jendra yang langsung heboh dengan tingkah Kavi.Kavi menghela nafasnya pasrah, "Gue nelpon pacar gue, Jen. Bukan Namja. Lo, kenapa gak up to date sih!""Namanya Namja?""Lah Namja chingu kan bahasa Koreanya pacar. Hadehh!""Yaelah Go, kenapa juga lo jawab pakai bahasa Korea. Kita ini di Indonesia, bukan di Korea. Lo ngomong bahasa Korea, mana gue tau,!" kata Jendra geram,"Tsk, kasihan, minim ilmu." ledek Kavi,"Lo lagi ngeledek gue?""Kenapa?" tanya Kavi,"Ckckckck, mentang mentang lo punya pacar, lo jadi belagak, Kav. Palingan juga pacar lo, terpaksa menerima h

  • Pemikat Hati Sang CEO   Menagih Janji

    Sesuai janjinya, Keysa menyambut Alsaki dengan menggunakan gaun tidur yang khusus Keysa gunakan malam ini. Keysa memang sengaja melakukan hal itu agar Alsaki tidak dapat menolak pesona Keysa. Keysa yang berdiri di hadapannya membuat Alsaki tidak dapat menahan gejolak rasa yang dia pendam selama ini. Alsaki menghampiri Keysa, dan segera menutup pintu apartemen.Alsaki membuka jas dan diikuti dengan kemeja yang dia gunakan, Alsaki membuangnya ke lantai. Alsaki melumat bibir Keysa dengan rakus, membuat Keysa tidak dapat menahan suara dari bibirnya."NNgh-"Alsaki melepas tautan bibir mereka berdua.Alsaki menyeka bekas saliva di bibir Keysa, "kamu sangat cantik, Keysa,""Aku tahu,""Kamu sengaja menyambutku dengan gaun tidur?" tanya Alsaki,"Bukannya kita akan melanjutkan apa yang akan kita tunda?" tanya Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.Alsaki meremas tubuh bagian belakang Keysa, membuat Alsaki dapat merasakan jika kekasihnya tidak menggunakan pakaian dalam di balik gaun satin berw

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status