Share

7. From Your Eyes

Alsaki menatap Keysa yang saat ini sedang memainkan gawai kesayangannya di tangan. Ntah perasaan apa yang menyelinap di hati Alsaki. Alsaki tak suka dengan kegiatan Keysa yang terkesan mengabaikan Alsaki. Alsaki mendekat ke arah wajah Keysa, membuat wajah mereka hanya berjarak 5 CM dan membuat Keysa dapat merasakan hembusan nafas Alsaki.

"Kamu mau tidur bersama?" tanya Keysa ambigu, tentu saja hal itu membuat Alsaki mengerjapkan kedua mata.

"Kamu sedang menggoda aku?" tanya Alsaki yang tak percaya mendengar ajakan itu dari mulur Keysa, partner 'tidur'nya.

"Tidak, aku bertanya karena aku takut kamu membutuhkan aku untuk mengerjakan tugas utama aku bekerja di sini,"

Alsaki kecewa, dia terlalu berekspetasi terlalu tinggi dan itu membuatnya menjauhkan diri dari Keysa.

"Kenapa? Apa kamu sudah berubah pikiran?" tanya Keysa yang merasa bingung dengan perubahan sikap Alsaki.

"Hm,"

"Kalau begitu, aku harus tidur di mana?"

"Di kamarku,"

"APA!!!" refleks, Keysa berteriak mendengar jawaban pertanyaan yang dia lontarkan kepada Alsaki,

"Apa aku membayar se-mahal itu untuk tidur di ruangan terpisah? Jangan melucu!" sanggah Alsaki yang bisa membaca keinginan Keysa yang tidak ingin satu kamar dengannya.

"Astaga! Kamu mesum!" cibir Keysa ,

"Tidak seperti itu, aku hanya tidur saja, tidak menginginkan hal lebih,"

"Bukannya kamu bilang kamu tidak ingin tidur? Kenapa kamu sangat labil?" tanya Keysa yang mulai kesal dengan perubahan sikap Alsaki yang semaunya sendiri,

"Aku berubah pikiran,"

Keysa memutar bola matanya, dia tidak ingin berdebat dengan Alsaki lagi, Alsaki terlalu menyebalkan dan tidak jelas.

"Kamu sangat tidak jelas!"maki Keysa yang saat ini memilih untuk meninggalkan Alsaki dan bergegas masuk ke kamar utama,"sebelum tidur, biasakan mandi terlebih dahulu. Aku tidak ingin tidur dengan pria yang jorok, aku suka pria bersih dan wangi,"

"Kenapa kamu mengaturku?"

"Tsk, karena kamu punya uang, aku tidak bisa meminta hak aku sebagai partner kamu?" gerutu Keysa yang membuat Alsaki tersenyum dan membuka kancing kemeja yang dia gunakan di depan Keysa,

"HEI!!! Apa kamu tidak malu !" protes Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.

"Kita sudah pernah melakukan hal yang lebih, kenapa aku harus malu? Jika kamu minta aku untuk membuka semua pakaian di sini, aku tidak akan keberatan," goda Alsaki yang membuat wajah Keysa merah padam menahan malu,

"Kamu sengaja!!!" protes Keysa sembari menutup wajahnya,

Alsaki menggelengkan kepala, merasa apa yang dilakukan Keysa sangat menggemaskan.

"Aku hanya mengemukakan keinginan aku sebagai wanita yang akan menjadi partner kamu." ucap Keysa yang menyuarakan keinginannya kepada Alsaki.

"Oh,"

"Kalau kamu bermasalah dengan itu, kita bisa cancel kesepakatan kita," gertak Keysa yang saat ini menghampiri Keysa dan dapat merasakan aroma tubuh Keysa.

"Jangan katakan hal yang tidak ingin aku dengar, kita sudah menandatangani berkas itu. Kamu mau aku tuntut?" tanya Alsaki yang membuat Keysa membuka matanya,

"Apa ada dendanya?"

"Sepertinya kamu tidak membaca dengan benar perjanjian yang telah sepakati sebelumnya," jawab Alsaki yang membuat Keysa menggigit bibir bagian bawahnya.

"Kalau kamu bersikeras melakukan itu, aku tidak masalah. Ganti rugi yang aku tulis tidak banyak, hanya 24 kali gaji kamu,"

"APA 24 KALI GAJI AKU? KAMU GILA???"

Alsaki mengangkat kedua bahunya dan meninggalkan Keysa yang siap menyumpahi dirinya dengan sumpah serapah andalannya.

"Gila!" maki Keysa untuk kesekian kalinya. Tidak pernah ada di dalam kamus Keysa untuk merugi. Sungguh ini diluar nalar, 24 kali 150 juta bukan jumlah yang sedikit bagi Keysa.

**

Keysa membungkus rambut hitam legam yang dia miliki dengan handuk. Berendam dengan bola sabun membuat dirinya rileks, Keysa tidak ingin membuat kepalanya sakit dengan menghitung jumlah uang yang akan merugikannya. Keysa keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama. Sedangkan Alsaki tengah menunggu kehadiran Keysa di ranjang, Alsaki meletakkan laptop di nakas ketika melihat Keysa yang berjalan menuju ranjang,

"Kamu baru selesai mandi?"

"Hm, aku sakit kepala karena uang tuntutan yang kamu sebutkan,"

"Aku hanya mengungkapkan kenyataan, jika kamu membatalkan kesepakatan kita,"

"Ya, kamu benar. Aku tidak akan membatalkan kesepakatan kita," kata Keysa yang kini beranjak naik ke atas ranjang,

"Kamu akan tidur dengan rambut yang masih basah?" tanya Alsaki,

"Hm, aku sudah biasa begini," jawab Keysa,

Alsaki meminta Keysa untuk mengurungkan niatnya untuk naik ke atas ranjang. Keysa menatap Alsaki penuh tanya. Alsaki menggandeng tangan Keysa ke sofa, kemudian Alsaki mengambil sebuah hairdryer untuk mengeringkan rambut Keysa. Keysa yang baru saja mendapatkan perlakuan manis tersenyum dan menatap Alsaki, tiba-tiba Keysa merasa hatinya menghangat.

"Kenapa kamu menatap aku seperti itu? Apa aku terlihat tampan?" tanya Alsaki yang berniat menggoda Keysa. Keysa membuang tatapannya ke arah lain.

"Cih! Terlalu percaya diri,"

"Aku memang tampan, benarkan?"

"Hm,"

"Apa kamu memiliki kekasih?" tanya Alsaki tiba-tiba,

"Kenapa? Apa aku tidak boleh memiliki kekasih saat menjalin kerja sama dengan kamu?'

"Tidak juga, itu hak kamu,"

"Bagus,"

"Hanya saja, aku tidak ingin kamu bertemu dengan kekasihmu di saat aku bersama kamu."

"Aku tau, aku tidak akan melakukan hal bodoh. Jadi percayakan saja semua kepadaku,"

"Hm," sahut Alsaki,"kamu bisa mengandalkan aku untuk menyelesaikan semua permasalahan yang kamu hadapi," imbuh ALsaki yang membuat Keysa tertegun,

"Maksud kamu?"

"Anggap saja, ini sebagai bonus untuk kamu, hak eksklusif untuk mendapat perlindungan dari aku,"

"Terima kasih,"

Keysa pun tenggelam dalam dunianya.

**

Pagi ini, Keya merasakan tubuhnya ditindih oleh sesuatu. Wangi maskulin menguar di indera penciumannya. Keysa meraba sesuatu yang kokoh dan kenyal. Keysa merasakan di bawah sana ada sesuatu yang mengganjal dan membuat tubuh bagian bawah Keysa tidak nyaman.

"Nggh,"

"Ini masih pagi Key, jangan berulah,"ungkap Alsaki merasakan tubuhnya semakin sehat ketika bersama dengan Keysa.

"Ha?"

"Kamu tau dengan benar, apa yang akan lakukan jika kamu terus menggoda aku," ancam Alsaki yang membuat Keysa membuka kedua matanya dan menatap wajah tampan Alsaki yang memejamkan kedua matanya.

"Aku lupa kita tidur bersama, ini kali pertama aku tidur dengan seorang pria," aku Keysa.

Pernyataan Keysa membuat Alsaki membuka kedua matanya dan menatap Keysa intens.

"Benarkah?"

"Ke-kenapa? Apa malam itu kamu tidak merasakannya?" tanya Keysa panik,

"Aku tau, hanya saja untuk wanita seperti kamu, itu agak..."

"Diam! Atau aku akan membungkam mulut kamu!"

"Aku tidak keberatan, asalkan kamu membungkan mulut aku dengan bibir kamu," canda Alsaki yang membuat Keysa mendorong tubuh Alsaki dan segera menghindari Alsaki dengan pergi ke kamar mandi lebih dulu.

Keysa shock dengan keadaan tubuh Alsaki yang 'sehat' di pagi hari. Keysa menatap wajahnya di dalam cermin,

"Apa itu memang tegak dan mengganggu? Astaga! Keysa, sadar. Kamu wanita baik-baik!" ucap Keysa sembari menjambak rambutnya yang terurai. Keysa mulai frustasi dengan dirinya sendiri.

 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status