Alsaki menatap Keysa yang saat ini sedang memainkan gawai kesayangannya di tangan. Ntah perasaan apa yang menyelinap di hati Alsaki. Alsaki tak suka dengan kegiatan Keysa yang terkesan mengabaikan Alsaki. Alsaki mendekat ke arah wajah Keysa, membuat wajah mereka hanya berjarak 5 CM dan membuat Keysa dapat merasakan hembusan nafas Alsaki.
"Kamu mau tidur bersama?" tanya Keysa ambigu, tentu saja hal itu membuat Alsaki mengerjapkan kedua mata.
"Kamu sedang menggoda aku?" tanya Alsaki yang tak percaya mendengar ajakan itu dari mulur Keysa, partner 'tidur'nya.
"Tidak, aku bertanya karena aku takut kamu membutuhkan aku untuk mengerjakan tugas utama aku bekerja di sini,"
Alsaki kecewa, dia terlalu berekspetasi terlalu tinggi dan itu membuatnya menjauhkan diri dari Keysa.
"Kenapa? Apa kamu sudah berubah pikiran?" tanya Keysa yang merasa bingung dengan perubahan sikap Alsaki.
"Hm,"
"Kalau begitu, aku harus tidur di mana?"
"Di kamarku,"
"APA!!!" refleks, Keysa berteriak mendengar jawaban pertanyaan yang dia lontarkan kepada Alsaki,
"Apa aku membayar se-mahal itu untuk tidur di ruangan terpisah? Jangan melucu!" sanggah Alsaki yang bisa membaca keinginan Keysa yang tidak ingin satu kamar dengannya.
"Astaga! Kamu mesum!" cibir Keysa ,
"Tidak seperti itu, aku hanya tidur saja, tidak menginginkan hal lebih,"
"Bukannya kamu bilang kamu tidak ingin tidur? Kenapa kamu sangat labil?" tanya Keysa yang mulai kesal dengan perubahan sikap Alsaki yang semaunya sendiri,
"Aku berubah pikiran,"
Keysa memutar bola matanya, dia tidak ingin berdebat dengan Alsaki lagi, Alsaki terlalu menyebalkan dan tidak jelas.
"Kamu sangat tidak jelas!"maki Keysa yang saat ini memilih untuk meninggalkan Alsaki dan bergegas masuk ke kamar utama,"sebelum tidur, biasakan mandi terlebih dahulu. Aku tidak ingin tidur dengan pria yang jorok, aku suka pria bersih dan wangi,"
"Kenapa kamu mengaturku?"
"Tsk, karena kamu punya uang, aku tidak bisa meminta hak aku sebagai partner kamu?" gerutu Keysa yang membuat Alsaki tersenyum dan membuka kancing kemeja yang dia gunakan di depan Keysa,
"HEI!!! Apa kamu tidak malu !" protes Keysa yang membuat Alsaki tersenyum.
"Kita sudah pernah melakukan hal yang lebih, kenapa aku harus malu? Jika kamu minta aku untuk membuka semua pakaian di sini, aku tidak akan keberatan," goda Alsaki yang membuat wajah Keysa merah padam menahan malu,
"Kamu sengaja!!!" protes Keysa sembari menutup wajahnya,
Alsaki menggelengkan kepala, merasa apa yang dilakukan Keysa sangat menggemaskan.
"Aku hanya mengemukakan keinginan aku sebagai wanita yang akan menjadi partner kamu." ucap Keysa yang menyuarakan keinginannya kepada Alsaki.
"Oh,"
"Kalau kamu bermasalah dengan itu, kita bisa cancel kesepakatan kita," gertak Keysa yang saat ini menghampiri Keysa dan dapat merasakan aroma tubuh Keysa.
"Jangan katakan hal yang tidak ingin aku dengar, kita sudah menandatangani berkas itu. Kamu mau aku tuntut?" tanya Alsaki yang membuat Keysa membuka matanya,
"Apa ada dendanya?"
"Sepertinya kamu tidak membaca dengan benar perjanjian yang telah sepakati sebelumnya," jawab Alsaki yang membuat Keysa menggigit bibir bagian bawahnya.
"Kalau kamu bersikeras melakukan itu, aku tidak masalah. Ganti rugi yang aku tulis tidak banyak, hanya 24 kali gaji kamu,"
"APA 24 KALI GAJI AKU? KAMU GILA???"
Alsaki mengangkat kedua bahunya dan meninggalkan Keysa yang siap menyumpahi dirinya dengan sumpah serapah andalannya.
"Gila!" maki Keysa untuk kesekian kalinya. Tidak pernah ada di dalam kamus Keysa untuk merugi. Sungguh ini diluar nalar, 24 kali 150 juta bukan jumlah yang sedikit bagi Keysa.
**
Keysa membungkus rambut hitam legam yang dia miliki dengan handuk. Berendam dengan bola sabun membuat dirinya rileks, Keysa tidak ingin membuat kepalanya sakit dengan menghitung jumlah uang yang akan merugikannya. Keysa keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama. Sedangkan Alsaki tengah menunggu kehadiran Keysa di ranjang, Alsaki meletakkan laptop di nakas ketika melihat Keysa yang berjalan menuju ranjang,
"Kamu baru selesai mandi?"
"Hm, aku sakit kepala karena uang tuntutan yang kamu sebutkan,"
"Aku hanya mengungkapkan kenyataan, jika kamu membatalkan kesepakatan kita,"
"Ya, kamu benar. Aku tidak akan membatalkan kesepakatan kita," kata Keysa yang kini beranjak naik ke atas ranjang,
"Kamu akan tidur dengan rambut yang masih basah?" tanya Alsaki,
"Hm, aku sudah biasa begini," jawab Keysa,
Alsaki meminta Keysa untuk mengurungkan niatnya untuk naik ke atas ranjang. Keysa menatap Alsaki penuh tanya. Alsaki menggandeng tangan Keysa ke sofa, kemudian Alsaki mengambil sebuah hairdryer untuk mengeringkan rambut Keysa. Keysa yang baru saja mendapatkan perlakuan manis tersenyum dan menatap Alsaki, tiba-tiba Keysa merasa hatinya menghangat.
"Kenapa kamu menatap aku seperti itu? Apa aku terlihat tampan?" tanya Alsaki yang berniat menggoda Keysa. Keysa membuang tatapannya ke arah lain.
"Cih! Terlalu percaya diri,"
"Aku memang tampan, benarkan?"
"Hm,"
"Apa kamu memiliki kekasih?" tanya Alsaki tiba-tiba,
"Kenapa? Apa aku tidak boleh memiliki kekasih saat menjalin kerja sama dengan kamu?'
"Tidak juga, itu hak kamu,"
"Bagus,"
"Hanya saja, aku tidak ingin kamu bertemu dengan kekasihmu di saat aku bersama kamu."
"Aku tau, aku tidak akan melakukan hal bodoh. Jadi percayakan saja semua kepadaku,"
"Hm," sahut Alsaki,"kamu bisa mengandalkan aku untuk menyelesaikan semua permasalahan yang kamu hadapi," imbuh ALsaki yang membuat Keysa tertegun,
"Maksud kamu?"
"Anggap saja, ini sebagai bonus untuk kamu, hak eksklusif untuk mendapat perlindungan dari aku,"
"Terima kasih,"
Keysa pun tenggelam dalam dunianya.
**
Pagi ini, Keya merasakan tubuhnya ditindih oleh sesuatu. Wangi maskulin menguar di indera penciumannya. Keysa meraba sesuatu yang kokoh dan kenyal. Keysa merasakan di bawah sana ada sesuatu yang mengganjal dan membuat tubuh bagian bawah Keysa tidak nyaman.
"Nggh,"
"Ini masih pagi Key, jangan berulah,"ungkap Alsaki merasakan tubuhnya semakin sehat ketika bersama dengan Keysa.
"Ha?"
"Kamu tau dengan benar, apa yang akan lakukan jika kamu terus menggoda aku," ancam Alsaki yang membuat Keysa membuka kedua matanya dan menatap wajah tampan Alsaki yang memejamkan kedua matanya.
"Aku lupa kita tidur bersama, ini kali pertama aku tidur dengan seorang pria," aku Keysa.
Pernyataan Keysa membuat Alsaki membuka kedua matanya dan menatap Keysa intens.
"Benarkah?"
"Ke-kenapa? Apa malam itu kamu tidak merasakannya?" tanya Keysa panik,
"Aku tau, hanya saja untuk wanita seperti kamu, itu agak..."
"Diam! Atau aku akan membungkam mulut kamu!"
"Aku tidak keberatan, asalkan kamu membungkan mulut aku dengan bibir kamu," canda Alsaki yang membuat Keysa mendorong tubuh Alsaki dan segera menghindari Alsaki dengan pergi ke kamar mandi lebih dulu.
Keysa shock dengan keadaan tubuh Alsaki yang 'sehat' di pagi hari. Keysa menatap wajahnya di dalam cermin,
"Apa itu memang tegak dan mengganggu? Astaga! Keysa, sadar. Kamu wanita baik-baik!" ucap Keysa sembari menjambak rambutnya yang terurai. Keysa mulai frustasi dengan dirinya sendiri.
Keysa menghempaskan tubuhnya di kursi yang berada tidak jauh dari Alsaki. Keysa mendengus kesal karena Alsaki tidak mengijinkan Keysa untuk keluar dari ruangan Alsaki. "Tsk, apa kamu tidak bosan membuat aku menempel di dekat kamu?"tanya Keysa yang mulai kesal dengan tingkah Alsaki. "Tidak," jawab Alsaki yang membuat Keysa memutar bola matanya, "Aku butuh privasi, " jawab Keysa, "Aku tidak peduli," ungkap Alsaki yang tidak peduli dengan apa yang Keysa katakan, "Egois," maki Keysa, Alsaki menatap Keysa tajam dan mengabaikan Keysa. Keysa mendengus kesal ketika Alsaki mengganggunya. Keysa menatap layar ponselnya yang tertera nama salah satu sugar daddy miliknya, "Aku mau ke toilet," dusta Keysa yang membuat Alsaki mengiyakan permintaan Keysa. "Hm," Keysa bersenandung riang, dia segera menerima panggilan telfon dari salah satu sugar daddy miliknya, "Hai, Om," "Apa kabar, Key? Aku rindu, aku tidak bisa menemukan kamu di cafe. Kamu pergi ke mana, Key?" "Maaf, Keysa harus ke luar
"Aku lupa, kalau kamu tidak akan menyenangkan aku tanpa harga," ucap Alsaki, "Hm, kamu benar."jawab Keysa, "Aku tahu kamu seorang gadis yang baik," ungkap Alsaki yang membuat Keysa tertegun mendengar ucapan Alsaki. Keysa segera merespon ucapan Alsaki dan menatap Alsaki, "Jangan berlebihan memuji aku, dan perlu kamu ingat, aku bukan seorang gadis lagi, aku seorang wanita sekarang, kamu yang telah membuat aku menjadi seorang wanita." kata Keysa yang memberikan koreksi, Alsaki tersenyum mendengar apa yang Keysa katakan. Alsaki mencintai gadis yang telah berubah menjadi seorang wanita dewasa karena dirinya, "Ya, lebih tepatnya aku membantu kamu," ungkap Alsaki, "Tsk, kenapa kamu perhitungan sekali?" ketus Keysa yang tidak suka Alsaki mengungkit kejadian malam itu, malam dimana Keysa dijebak oleh Deas, kekasih gelap Keysa. "Aku tidak akan perhitungan, aku hanya mengikuti alur yang kamu buat, Keysa," aku Alsaki yang membuat Keysa menghela nafas panjang, "Yah, kamu selalu benar," timp
Keysa tidak mengerti, mengapa Alsaki harus rela malakukan hal yang membuang tenaga. Keysa menggerutu di dalam hati, mengingat apa yang Alsaki lakukan kepadanya tanpa pamrih. Kini Alsaki duduk di meja kerja Keysa yang biasa Keysa gunakan saat berada di cafe. Alsaki tertarik untuk melihat kegiatan Keysa yang tidak ketahui Alsaki dengan baik. "Ck, seharusnya aku tahu kamu tidak akan melakukan hal tanpa mempertimbangkan untung dan rugi," ungkap Keysa yang membuat Alsaki tersenyum dan menghampiri Keysa, "Kamu terlihat sangat kesal," goda Alsaki, "Ya, kamu seperi sengaja melakukan hal baik, tapi hati kamu tidak seperti ucapan kamu." ketus Keysa, "Oh," "Deas tidak mudah dihadapi, sekalipun aku mengusir dia dari hidupku, dia akan datang kembali," "Kamu mencintainya?" tanya Alsaki yang merasa penasaran dengan jawaban Keysa. Bukannya menjawab rasa penasaran Alsaki, Keysa malah tertawa dan mencibir pertanyaan yang Alsaki ajukan, "Cinta? Apa itu?" tanya Keysa, "Kamu tidak percaya dengan c
Raymon mendorong troli belanjaanya, satu per satu dia perhatikan cheklist belanja bulanan untuk keperluan cafe di tangan kirinya. Raymon tidak bisa mengandalkan Keysa saat ini, karena Keysa memutuskan untuk bekerja sebagai sekretaris Alsaki, dan hal itu membuat Raymod mendapatkan banyak tips dari Keysa. Ketika Raymond akan mengambil susu almond dalam kemasan botol besar, tiba-tiba tangannya terasa hampa karena seseorang tengah merebut apa yang ingin Raymond miliki. "Hei, Nona! Aku yang memilikinya lebih dulu," tegur Raymond membuat wanita yang ditegurnya menatap Raymond dengan tajam kemudian berpaling begitu saja,"tsk, wanita aneh! Cuaca panas begini, menggunakan masker dan topi, macam selebritis saja," gerutu Raymon yang merasa kesal dengan apa yang dilakukan sosok seorang wanita yang tengah menjauh dan mengabaikan apa yang Raymon katakan. Raymon mengalihkan ke susu almond merek lain, kemudian dia meneruskan kegiatan belanja bulanan untuk cafe. Ketika Raymon sibuk dengan merapikan
Keysa segera beranjak dari ruangan Alsaki, detak jantung Keysa terdengar tak beraturan. Keysa menghela nafasnya secara perlahan membuat Alsaki tersenyum di dalam ruangan. Setidaknya Alsaki mengetahui sedikit rahasia Keysa. Keysa berpapasan dengan Kavi yang tampak penasaran dengan apa yang terjadi, "Kamu mau ke mana, Key?" tanya Kavi yang melihat Keysa keluar dari ruangan Alsaki, "Pantry," jawab Keysa singkat dan terkesan buru-buru, "Kamu, sakit?" tanya Kavi seakan tidak puas dengan jawaban Keysa yang tampak tidak baik-baik saja, "A-aku tidak sakit," Keysa yang gugup, menjawab Kavi dengan sedikit terbata-bata, "Lalu, kenapa wajah kamu berwarna merah?" cecar Kavi yang semakin menyudutkan Keysa, "Ah! Kavi, kamu sangat menyebalkan!" protes Keysa sembari menghentakkan kedua kakinya dan membuat Kavi semakin kebingungan dengan apa yang Keysa lakukan. Keysa melewati Kavi begitu saja, mengabaikan Kavi yang saat ini bergerak berlawanan dengan arah Keysa. Kavi mengetuk pintu ruangan Alsaki
Keysa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Keysa merasa mulutnya perlu dijahit dengan rapat untuk tidak mengatakan hal-hal yang tidak perlu kepada sahabatnya. Raymon masih setia menunggu jawaban Keysa dan menatap Keysa dengan tajam. "Tsk, apa kamu harus seperti itu, Mon?" tanya Keysa,"aku beneran hanya tidur," "Aku nggak percaya!" "Ouch! Kepalaku tiba-tiba sakit, Mon," dusta Keysa yang membuat Raymon tak gentar untuk menunggu jawaban dari Keysa, "Apa kamu pikir, aku akan percaya dengan akting kamu?" tanya Raymon yang membuat Keysa mengangkat kedua bahunya, "Aku tahu, bohong sama kamu, itu sangat syulit... Jadi, aku menyerah untuk berjuang," jawab Keysa sekenanya, membuat Raymon semakin kesal dengan Keysa. "Key, aku nggak tahu, apa yang kamu lakukan dengan Alsaki, terlebih lagi sekarang kamu juga melakukan hal yang kamu benci. Bekerja." kata Raymon yang menyangsikan perasaan Keysa untuk Alsaki, pria yang tidak lama Keysa kenal dan menjadi sumber pundi-pundi keuangan Keysa selama
Kavi menatap iba sahabatnya, pola hidup sehat yang biasanya Alsaki lakukan membuat tubuh Alsaki terkejut dengan aneka makanan yang dia nikmati bersama Keysa, bahkan kemaren Keysa membeli aneka gorengan lewat aplikasi online.Alsaki kini merasa tubuhnya jauh lebih baik, berkat obat yang Kavi berikan kepadanya. Sementara Keysa tertunduk lesu di kursi yang berada tidak jauh dari tempat Alsaki terbaring."Keysa, jangan cemberut gitu, ini bukan salah kamu," hibur Kavi yang menghampiri Keysa,"Aku nggak tahu, kalau Alsaki tidak pernah makan, makanan seperti itu," keluh Keysa,"Em, aku nggak tahu pasti, kapan Alsaki berhenti makan, makanan seperti itu. Hanya saja, faktor usia juga mempengaruhi tubuh kami, Keysa. Semua bukan sepenuhnya kesalahan kamu, percaya sama aku," jelas Kavi yang membuat Keysa menganggukkan kepala"Aku minta maaf, " cicit Keysa,"Nggak ada yang salah, Keysa. Kamu jangan terlalu memikirkan hal ini, lebih baik kamu pesan bubur dan susu kacang kedelai untuk Alsaki. Aku aka
Keysa menyediakan beberapa snack dan kopi untuk Alsaki, Jendra dan Kavi. Keysa memilih untuk tidak bergabung dan mengerjakan pekerjaan yang lainnya, karena Keysa tidak akan mengerti dengan apa yang akan mereka bicarakan.Keysa ingin melakukan negosiasi dengan Alsaki perihal pekerjaan yang Keysa lakukan untuk tetap bisa berada disekitar Alsaki. Sayangnya, Alsaki enggan untuk melepas posisi asisten pribadi yang kin diemban oleh Keysa.Bunyi bel pintu apartement Alsaki membuat Keysa menghampiri sumber suara, Keysa segera membuka pintu apartement Alsaki dan melihat dodok Danz di sana."Sa, kita bertemu lagi," kata Danz sumringah,"I-iya," Keysa gugup.Keysa mati kutu. Tidak bisa menjawaba selain kata iya dari dalam mulutnya,"Kamu tinggal di sini?" tanya Danz lagi,"Ini apartement atasan aku," aku Keysa yang enggan berbohong,"Oh,""Kamu, ada perlu apa?" tanya Keysa to the point.Danz tersenyum, melihat paras ayu Keysa membuat Danz melupakan tujuan utamanya untuk datang ke tempat ini."Oh