Share

bab 67

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2025-05-15 12:00:01

*** Jalan Baru, Luka Lama

Bayangan-bayangan itu mulai mengepung mereka. Jin Wu mengangkat senjatanya meski tubuhnya gemetar.

“Kalau ini ujian… kita lawan saja!”

Yara mencabut dua belatinya. “Aku tak akan biarkan mereka menyentuhmu, Lian!”

Lian Tian mengatupkan rahangnya, lalu maju selangkah ke depan. Ia membuka kedua tangannya, dan aura hitam langsung menyembur dari tubuhnya. Tanah di bawahnya retak, udara di sekitarnya mendesis seperti dibakar oleh energi tak kasat mata.

“AKU LIAN TIAN! AKU ADALAH BAYANGAN TERAKHIR! JIKA INI DOSA LELUHURKU—MAKA BIAR AKU YANG MENYUDAHKANNYA!”

Ia menghantamkan telapak tangannya ke tanah.

Ledakan cahaya hitam menyebar ke seluruh arah.

Bayangan-bayangan itu menjerit, sebagian memudar, sebagian melawan, melemparkan serangan berupa bayangan tajam yang beterbangan seperti anak panah.

Lian Tian menangkis satu per satu dengan lengannya yang kini
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pemilik Kitab Seribu Bayangan   bab 76:

    ☺️Lian Tian memandang makhluk itu dengan hati-hati. “Makhluk ini memiliki kekuatan luar biasa. Kita harus berpikir lebih cerdik.”Makhluk itu menatap mereka dengan senyum penuh kemenangan. “Kalian pikir bisa mengalahkanku hanya dengan trik-trik murahan itu? Aku sudah berabad-abad menjaga gerbang ini. Aku tahu setiap taktik yang kalian coba.”Lian Tian menatap Yara, memberi isyarat agar dia maju. “Yara, aku butuh energi ilusi yang lebih kuat. Buat makhluk ini bingung.”Yara mengangguk, matanya mulai berkilau dengan energi yang murni dan kuat. “Kau siap, Lian Tian?”Lian Tian menundukkan kepalanya, dengan gerakan cepat, ia menyerang. Pedangnya berkilau di bawah cahaya samar, melesat ke arah makhluk tersebut. Namun, ini bukan serangan biasa. Lian Tian mengandalkan kelincahan dan tipu daya. Sebagai distraction, dia menggiring makhluk itu untuk fokus pada dirinya, sementara Yara melancarkan serangan ilusi yang lebih kuat.Makhluk itu

  • Pemilik Kitab Seribu Bayangan   bab 75:

    💰Namun, pedangnya hanya mengenai udara kosong. Makhluk itu menghilang dalam kepulan kabut gelap, seolah-olah tak pernah ada.“Apa itu?” tanya Yara dengan gugup.“Ilusi...,” jawab Lian Tian. “Makhluk itu bermain dengan bayangannya. Ia bisa menghilang dan muncul di tempat yang berbeda.”Jin Wu menggertakkan giginya, tak senang dengan cara makhluk itu bertempur. “Tapi kalau itu ilusi, bagaimana kita bisa mengalahkannya?”Lian Tian menatap ke depan, mata tertuju pada kabut yang mengelilingi mereka. “Kita harus menghancurkan sumber ilusi itu. Mungkin ada titik lemah yang bisa kita temukan.”Tanpa peringatan, makhluk itu muncul lagi, kali ini lebih dekat. Gada hitamnya mengayun lagi, dan kali ini Lian Tian tak punya banyak waktu untuk menghindar. Dengan refleks yang luar biasa, ia melompat ke samping, namun gada itu hampir mengenai tubuhnya.Sebelum makhluk itu bisa menyerang lagi, Yara mengangkat tangannya, mengeluarkan energi m

  • Pemilik Kitab Seribu Bayangan   bab 74:

    🥳Tanpa ragu, Lian Tian mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, menciptakan semburan energi yang keluar dari pedang seperti gelombang cahaya tajam. Namun saat pedang itu hampir mengenai penjaga pertama, sebuah kekuatan gelap yang luar biasa menghalangi serangan tersebut, menciptakan guncangan yang melontarkan mereka mundur."Ini bukan hanya pertarungan fisik," Lian Tian berkata sambil mengatur napas. "Kita berhadapan dengan energi dunia lain yang tidak bisa kita lawan hanya dengan senjata fisik."Jin Wu, yang mendengarnya, mengangguk. "Kita perlu menggabungkan kekuatan kita. Ini adalah pertempuran antara dunia kita dan dunia yang lebih gelap.""Betul," Yara berkata dengan suara datar, tapi penuh keyakinan. "Jika kita ingin bertahan hidup, kita harus mengalahkan kekuatan itu dari dalam. Kita tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan fisik."Lian Tian merasakan kekuatan dalam dirinya mulai bangkit, berhubung dengan energi yang ada di sekitarnya. Dia m

  • Pemilik Kitab Seribu Bayangan   bab 73:

    🔥Begitu mereka memasuki portal, mereka disambut dengan gelombang energi yang luar biasa. Dunia yang mereka masuki terasa asing. Langit di atas mereka dipenuhi awan hitam pekat, dan tanah yang mereka pijak tampak seperti bekas kehancuran—kerangka kota yang lama terlupakan, reruntuhan bangunan yang sudah hancur, dan udara yang dipenuhi kabut tebal."Kita ada di mana ini?" Yara bertanya, suaranya penuh kebingungan dan ketakutan.Lian Tian memandang sekeliling dengan hati-hati. "Tempat ini... seperti dunia lain. Tidak ada yang familiar."Jin Wu mengangguk, tetapi ekspresinya semakin serius. "Dan itu artinya kita berada di dalam dunia yang terpisah dari dunia kita. Apa yang terjadi di sini bisa mempengaruhi realitas kita."Tiba-tiba, suara keras terdengar dari belakang mereka. Tiga sosok bayangan muncul dari kabut tebal, berjalan perlahan menuju mereka. Mata mereka bercahaya dengan warna merah darah, dan aura kekuatan jahat mengelilingi mere

  • Pemilik Kitab Seribu Bayangan   bab 72:

    ☺️Lian Tian mengerutkan dahi, kebingungan semakin menggelayuti pikirannya. "Lalu, apa yang harus kami lakukan? Kami tidak bisa berhenti sekarang."Master Shun tersenyum tipis, matanya penuh dengan kebijaksanaan yang dalam. "Pergilah ke tempat yang lebih jauh, ke wilayah yang belum pernah kalian jelajahi. Di sana, kalian akan menemukan lebih banyak petunjuk, tetapi juga lebih banyak bahaya. Hanya mereka yang benar-benar siap yang dapat melewati jalan itu."Dengan itu, Master Shun berbalik dan menghilang dalam kegelapan hutan, meninggalkan tiga orang itu dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.Lian Tian menatap tempat Master Shun menghilang, perasaan cemas dan penasaran bercampur dalam hatinya. "Apa maksud semua itu? Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"Yara menatap Lian Tian. "Kita lanjutkan pencarian ini. Kita tidak bisa mundur."Jin Wu mengangguk, tatapannya penuh tekad. "Ya, kita tidak akan berhenti. Kita harus menemukan K

  • Pemilik Kitab Seribu Bayangan   bab 71:

    Dua hari telah berlalu sejak pertemuan mereka dengan sosok misterius itu. Lian Tian, Yara, dan Jin Wu masih terperangkap dalam kebingungan dan ketegangan yang menyesakkan. Mereka bergegas meninggalkan tempat pertemuan, menelusuri jalanan yang semakin gelap dan penuh ancaman. Dengan petunjuk yang sangat sedikit tentang Kitab Seribu Bayangan, perjalanan mereka menjadi lebih berbahaya. Namun, Lian Tian merasa ada sesuatu yang menggerakkan jiwanya, seakan suara dalam hatinya terus mengingatkan bahwa mereka harus terus maju. Kitab itu bukan hanya kunci untuk mengalahkan musuh yang lebih besar, tapi juga mungkin menjadi satu-satunya cara untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran. Di jalanan yang sunyi, Yara menatap ke depan, matanya tajam. "Kita harus hati-hati. Dunia ini sudah terlalu banyak yang berubah sejak terakhir kali kita berhadapan dengan bayangan itu." Jin Wu berjalan di samping Yara, melihat sekitar dengan waspada. "K

  • Pemilik Kitab Seribu Bayangan   bab 70:

    **: Menghadapi Bayangan Masa DepanLian Tian menatap reruntuhan yang ada di sekitarnya. Meskipun sosok yang menghantui mereka telah hilang, ada sesuatu yang menggelayuti pikiran mereka. Sesuatu yang lebih besar, lebih mengerikan, yang belum bisa mereka pahami sepenuhnya. Suara desiran angin yang membawa aroma aneh mengalir lewat telinga mereka, dan suasana yang tadinya penuh dengan ketegangan mulai terlepas sedikit demi sedikit, meski masih terasa ada kekosongan yang menghantui.Yara dan Jin Wu berdiri di sisi Lian Tian, sama-sama merenung. Tak ada yang bicara, namun mereka tahu. Ini bukan kemenangan yang mereka harapkan. Ini hanyalah sebuah fase awal dari perjalanan yang lebih gelap. "Apa yang sebenarnya kita hadapi?" tanya Yara, suaranya lirih, lebih pada dirinya sendiri daripada kepada orang lain. "Apa yang membuat sosok itu begitu kuat?"Lian Tian menghela napas panjang, matanya tetap tertuju pada reruntuhan di sekelilingnya. "Kekua

  • Pemilik Kitab Seribu Bayangan   bab 69:

    **Kekuatan yang TertinggalSuasana yang sebelumnya tegang kini terbilang sunyi. Namun, meski bayangan yang menutupi dunia telah runtuh, Lian Tian tahu pertempuran ini belum berakhir. Wuying Sheng, meskipun terkalahkan, bukanlah satu-satunya kekuatan yang mengancam keberlangsungan dunia. Terdapat sisa-sisa energi yang tersisa, energi gelap yang menyebar, siap untuk bangkit kapan saja.Lian Tian, Yara, dan Jin Wu berdiri di tengah reruntuhan, di mana tanah masih bergetar lembut akibat guncangan besar yang baru saja terjadi. Setiap langkah mereka terasa lebih berat, seolah energi dari pertarungan itu menyelimuti tubuh mereka, menyisakan kelelahan yang menguras."Lian Tian," suara Yara terdengar, memecah keheningan. "Aku merasa ada sesuatu yang salah. Meski kita telah mengalahkan Wuying Sheng, rasanya... sesuatu tetap tertinggal di sini."Lian Tian mengangguk, menatap ke sekelilingnya dengan hati-hati. Bayangan gelap masih tampak melayang di

  • Pemilik Kitab Seribu Bayangan   bab 68

    Wuying Sheng tertawa dengan suara yang menggelegar, seolah mengabaikan pertanyaan itu. “Mengendalikan? Tidak, Lian Tian. Aku tidak mengendalikan siapa pun. Aku hanya menjaga keseimbangan. Apa yang kau hancurkan adalah bagian dari alam semesta ini. Dan sekarang, aku akan mengembalikannya.”Jin Wu menatap Lian Tian dengan tatapan waspada. “Tian, ini bukan hanya tentang kita lagi. Ini tentang seluruh dunia.”Lian Tian mengangguk, menyadari bahwa pertempuran ini lebih dari sekadar untuk dirinya sendiri. Ini adalah tentang menghentikan kekuatan yang telah membelenggu dunia mereka selama bertahun-tahun. “Keseimbangan?” Lian Tian mengulang kata-kata itu. “Keseimbangan yang bagaimana? Dengan mengorbankan kehidupan dan membiarkan dunia terperangkap dalam bayangan selama ini?”Wuying Sheng mengangkat tangannya, dan seketika, tanah di sekitar mereka mulai bergerak. Batu-batu besar terangkat, membentuk dinding bayangan yang semakin menjulang t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status