author-banner
Bang JM
Bang JM
Author

Novels by Bang JM

Pemilik Kitab Seribu Bayangan

Pemilik Kitab Seribu Bayangan

SINOPSIS Lei Tian, seorang pemuda yatim piatu, hidup sebagai petarung jalanan di Kota Wushan. Hidupnya berubah ketika ia menemukan Kitab Seribu Bayangan, sebuah teknik kungfu kuno yang memungkinkan penggunanya menciptakan bayangan kloning diri sendiri. Namun, kitab ini menyimpan sejarah kelam—dulu milik Sekte Bayangan yang dibantai oleh aliansi sekte besar di dunia persilatan. Setelah menguasai teknik tersebut, Lei Tian menjadi target berbagai sekte yang ingin menguasai kitab legendaris itu. Dalam perjalanannya, ia mengungkap rahasia asal-usulnya—ternyata orang tuanya adalah murid tingkat tinggi Sekte Bayangan yang dibunuh secara keji. Dengan tekad membalas dendam dan membangun kembali warisan sektenya, Lei Tian harus menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, mengungkap konspirasi dunia persilatan, dan memilih antara kekuatan atau keadilan.
Read
Chapter: bab 45:Cahaya di Antara Duka
Kabut menyibak liar saat aura Lei Tian meledak dari tubuhnya. Tanah bergetar, dan nyala biru keemasan dari pedangnya memantulkan bayangan aneh di wajah-wajah Pembawa Duka.“Kau pikir bisa melawan semuanya sekaligus?” tanya sosok wanita berambut panjang, matanya melotot liar sambil melangkah pelan ke depan. Rambutnya menjuntai menyapu tanah, bergerak seperti hidup.Lei Tian menarik napas dalam, lalu menatap lurus ke arah wanita itu. “Kalian terlalu terbiasa melawan orang yang menyerah di awal. Sayangnya… aku tidak datang sejauh ini hanya untuk menyerah.”Suara pedangnya berdesing pelan saat ia mengayunkannya ke samping. “Siapa duluan?”Tiba-tiba, suara rantai mengerang. Sosok besar dengan rantai tulang menerjang. “AKU!”Blarrr!Rantai menghantam tanah tempat Lei Tian berdiri. Namun, tubuh Lei Tian sudah tidak di situ. Dalam satu kilatan, ia telah melompat ke udara, berputar, lalu—“HAAH!” teriaknya sambil menebas ke bawah.Pedangnya membelah rantai, menciptakan ledakan cahaya. Sosok be
Last Updated: 2025-05-05
Chapter: bab 44:Empat Pembawa Duka
Langit malam memerah, seperti luka yang belum sembuh. Di kejauhan, kilat menyambar bukit-bukit kosong, menyoroti pepohonan mati yang daunnya telah lama gugur. Udara berbau logam dan darah tua—bau perang yang belum terjadi, namun sudah menakutkan.Di tengah lembah terpencil yang diliputi kabut ungu, empat sosok berdiri mengelilingi altar batu melingkar. Mereka mengenakan jubah panjang yang menjuntai menyentuh tanah, masing-masing bersulamkan simbol unik—mata menangis darah, tengkorak bersayap, bayangan tangan yang menjulur, dan pusaran kosong.Mereka adalah Empat Pembawa Duka.Yang pertama berbicara adalah seorang wanita tinggi kurus, dengan rambut panjang terurai yang bergerak sendiri meski tak ada angin. Suaranya terdengar seperti bisikan orang mati. “Sudah saatnya kita dilepaskan.”Yang kedua, bertubuh kekar dengan kulit kelabu, menggenggam rantai dari tulang. Matanya merah menyala. Ia menjilat bibirnya yang hitam. “Setelah sekian lama… darah baru akan mengalir.”Yang ketiga—berwaja
Last Updated: 2025-05-05
Chapter: bab 43:Amukan Seribu Bayangan
: Hutan itu berguncang. Suara-suara mengerang menggema dari segala penjuru, mengaduk udara dengan aroma kematian dan darah. Dari balik kabut kelabu, satu per satu sosok Penjaga Bayangan menyeruak, seperti mayat hidup yang dikendalikan oleh satu kehendak gelap.Lei Tian berdiri tegak di tengah jalur gunung. Di belakangnya, Guru Bai sudah bersiap, tangan kanan mencengkeram tasbih tulang yang bergetar, menyerap energi spiritual dari udara sekitarnya.“Mereka bukan manusia lagi,” ucap Guru Bai, matanya menyipit. “Mereka adalah pecahan jiwa yang dipaksa hidup, hasil dari ribuan korban Kitab Seribu Bayangan.”Salah satu Penjaga Bayangan melompat, tubuhnya mencuat dengan kecepatan luar biasa. Tapi sebelum mencapai Lei Tian, telapak tangan anak muda itu sudah mengembang, dan semburan energi hitam menyembur dari lengannya.BRAGH!Sosok itu terpental, tubuhnya meledak menjadi serpihan bayangan yang menguap di udara. Tapi belum sempat Lei Tian menarik napas, lima lagi sudah menerjang dari berba
Last Updated: 2025-05-05
Chapter: bab 42:Bayangan yang Terus Mengejar
Lei Tian terbangun dengan nafas terengah-engah. Tubuhnya basah oleh keringat dingin, dan matanya memandang langit malam yang penuh bintang. Ia telah kembali dari dunia bayangan—namun semuanya terasa berbeda. Udara di sekitarnya tampak lebih gelap, dan dunia tampak seperti dipenuhi bisikan-bisikan halus yang hanya bisa didengar oleh mereka yang terikat dengan kegelapan.Namun satu hal pasti—ia telah berubah.Tangannya bergetar saat ia menatap telapak tangannya. Energi bayangan yang pernah menakutkannya kini terasa menyatu dalam darah dan nadinya. Aura hitam pekat yang dulu asing kini menjadi bagian dari jiwanya.“Aku… tidak bisa kembali seperti dulu,” bisiknya lirih.Langkah kaki terdengar dari balik pepohonan. Lei Tian segera berdiri, bersiap menghadapi ancaman. Namun, yang muncul adalah sosok yang familiar—Wu Shuang, kakak seperguruannya yang telah lama ia anggap hilang.“Wu Shuang?” Lei Tian melangkah maju dengan mata lebar.Wu Shuang tampak berbeda. Wajahnya lebih tirus, sorot mata
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: bab 41: Pertemuan Dua Jiwa—Kaisar dan Pewaris
Suasana berubah drastis ketika retakan di altar makam Kaisar Bayangan Merah melebar. Angin panas menyapu dataran gurun dengan suara jeritan halus yang terdengar seperti bisikan arwah. Langit yang tadinya jingga berubah menjadi merah gelap, seperti tirai darah yang menyelimuti dunia.Lei Tian berdiri kaku di depan altar, matanya membelalak menyaksikan pancaran cahaya hitam yang meledak dari dalam retakan. Bayangan-bayangan merayap ke luar, seperti tangan-tangan hantu yang hendak mencengkeram dunia hidup."Apa ini... energi kutukan?" gumamnya, sambil mundur satu langkah.Li Rou melangkah maju, menatap ke dalam retakan dengan rahang mengeras. "Itu... bukan sekadar makam. Ini adalah segel. Dan kita baru saja membukanya."Tanpa peringatan, sebuah teriakan melengking menggema dari dalam celah itu. Dari dalamnya, sesosok makhluk berselubung kain hitam perlahan merangkak keluar. Tubuhnya tinggi, kurus, dan kulitnya penuh dengan rune merah menyala. Kedua matanya kosong, tapi menyala seperti ba
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: bab 40: Jejak Kaisar Bayangan Merah
Jejak Kaisar Bayangan MerahLangit di atas Gurun Bayi Merah memendar merah saga, seakan terpantul dari deburan pasir yang membara di bawahnya. Angin gurun menggigit kulit dan membawa bisikan lirih yang membuat bulu kuduk berdiri. Lei Tian berdiri di atas gundukan pasir, matanya menyipit menatap horison. Debu-debu halus menempel pada jubahnya yang robek-robek, hasil bentrok sebelumnya di Altar Darah. Di tangannya masih menetes darah, bukan darahnya sendiri, tapi darah musuh yang nyaris mengoyaknya tadi malam."Tian... kau yakin ini jalan yang benar?" suara itu datang dari belakangnya, serak dan berat. Lian Fei, gadis bermata tajam yang setia menemaninya sejak peristiwa Lembah Lupa, memandangnya penuh keraguan.Lei Tian tidak langsung menjawab. Dia menatap selembar kain kuning tua yang tergulung di genggaman kirinya—peta kuno yang ia temukan di bawah altar. Ada satu lambang yang menggoda pikirannya: sebuah mata tunggal di tengah lingkaran berbayang merah. Simbol Kaisar Bayangan Merah."
Last Updated: 2025-05-04
BENIH MAFIA MUDA

BENIH MAFIA MUDA

Tidak ada keangkuhan dan kegarangan seorang Jack Lee lagi dalam menapaki bisnis barang haram disepanjang hidupnya . Jack semakin hari terjerat dalam rasa bersalahnya. Dan itu berimbas pada semuanya. Berawal dari malam naas itu. Disaksikan para dewa-dewi dimana ia menuntaskan sakit hatinya pada sang kekasih yang telah membohonginya. Perempuan yang telah ia hancurkan malam itu ternyata adalah salah sasaran. Jack menaburkan benih pada rahim perempuan asing. Enam tahun kemudian. Waktu berjalan begitu cepat. Tapi tidak bagi seorang Jack! Seorang mafia muda yang sangat ditakuti di China. Pada akhirnya . Para dewa menyaksikan dimana bocah kecil mampu mengembalikan senyumnya yang tak lagi pernah tersungging. Saat Jack dipertemukan pada situasi tak pernah diduga. Jack menyadari jika wajah bocah kecil itu begitu mirip dengannya! Lebih tepatnya Bapaknya yang seorang mafia. Beliau telah tiada, meninggalkan banyak misteri, pada akhirnya akan terungkap. Atas kesalahannya tersebut. "Berikan maafmu padaku, maka aku akan memberikan satu ginjalku untukmu. Bila itu kurang, aku memberikan hatiku sekaligus. Nona , aku berjanji akan memberikan seluruh hidupku untukmu. Aku tidak seperti yang kau lihat ...." "Nyawamu sekalipun, tidak akan membuat rasa benciku padamu menghilang Tuan! Pergi dari hadapanku! Aku membencimu pada setiap detak napas ku! Camkan ! Dan itu untuk selamanya! Bahkan hingga aku mati, kemudian reinkarnasi sekalipun! Kebencianku atas perbuatanmu masih berlanjut pada kehidupan mendatang!! Enyak dari pandanganku!!" tunjuk wanita itu. "Tapi dia anak ku!" "Dia anakku! Dia anakku! Dan kau, tidak punya hak secuil pun atas dirinya!" Bisakah seorang Jack Lee mendapatkan maaf ? Kemudian bersama, memeluk bocah laki-laki dari benih yang ia semai pada rahim perempuan yang disebut pelacur itu? Bisakah Jack? Demi untuk itu! Seorang anak laki-laki yang membutuhkan pertolongan darinya? "Dia perempuan baik-baik! Kukatakan sekali lagi! Dia bukan pelacur! Jika ada yang berani mengatakan itu, maka ku pastikan kepalanya akan terpenggal dengan tanganku ini!!" Jack berkelakar, seraya mengacungkan tangannya. _____ Next BENIH MAFIA MUDA.
Read
Chapter: 39
Malam semakin larut ketika Jack, Hien, dan putra mereka akhirnya tiba di sebuah vila terpencil di pinggiran kota. Zhou memastikan area aman sebelum mereka masuk. Jack menutup pintu dan berbalik menatap Hien yang masih memeluk anaknya erat. Bocah kecil itu tertidur, wajahnya pucat karena kelelahan dan trauma. "Aku akan menyiapkan kamar," kata Jack pelan, mencoba meredakan ketegangan. Hien tidak menjawab. Dia hanya duduk di sofa, masih menggenggam tangan putranya seolah takut kehilangan lagi. Jack menghela napas dan berbalik ke Zhou. "Kita harus memperketat keamanan. Musuh pasti tidak akan tinggal diam." Zhou mengangguk. "Aku akan menyiapkan orang-orang kita di sekitar area ini." Setelah Zhou pergi, Jack berjalan mendekati Hien. Dia ingin berbicara, ingin menjelaskan semuanya, tetapi tatapan penuh kebencian dari perempuan itu membungkamnya. "Jangan mendekat," suara Hien bergetar, tetapi penuh ketegasan. Jack berhenti. "Aku hanya ingin memastikan kalian aman." Hien mena
Last Updated: 2025-03-03
Chapter: 39
Malam semakin larut ketika Jack, Hien, dan putra mereka akhirnya tiba di sebuah vila terpencil di pinggiran kota. Zhou memastikan area aman sebelum mereka masuk. Jack menutup pintu dan berbalik menatap Hien yang masih memeluk anaknya erat. Bocah kecil itu tertidur, wajahnya pucat karena kelelahan dan trauma. "Aku akan menyiapkan kamar," kata Jack pelan, mencoba meredakan ketegangan. Hien tidak menjawab. Dia hanya duduk di sofa, masih menggenggam tangan putranya seolah takut kehilangan lagi. Jack menghela napas dan berbalik ke Zhou. "Kita harus memperketat keamanan. Musuh pasti tidak akan tinggal diam." Zhou mengangguk. "Aku akan menyiapkan orang-orang kita di sekitar area ini." Setelah Zhou pergi, Jack berjalan mendekati Hien. Dia ingin berbicara, ingin menjelaskan semuanya, tetapi tatapan penuh kebencian dari perempuan itu membungkamnya. "Jangan mendekat," suara Hien bergetar, tetapi penuh ketegasan. Jack berhenti. "Aku hanya ingin memastikan kalian aman." Hien menat
Last Updated: 2025-03-03
Chapter: 38
Mobil hitam melaju kencang menembus malam. Di belakang mereka, vila Wang Zhen kini hanya tinggal bayangan, penuh dengan suara sirene dan jeritan. Jack Lee duduk di kursi belakang, menekan luka di bahunya yang terus mengeluarkan darah, tapi matanya tidak lepas dari Hien yang duduk di sampingnya, memeluk putra mereka dengan erat.Hien tidak berbicara sepatah kata pun sejak mereka masuk ke mobil. Wajahnya tegang, matanya penuh kebencian dan ketakutan. Jack tahu, baginya, dia bukan penyelamat—dia masih monster yang menghancurkan hidupnya.“Kita akan pergi ke tempat aman,” kata Jack pelan, mencoba menenangkan suasana.Hien tidak merespons. Dia hanya menatap lurus ke luar jendela, seakan berharap bisa melarikan diri kapan saja.Ming yang mengemudi melirik Jack melalui kaca spion. “Bos, kita punya masalah. Sepertinya ada yang mengikuti kita.”Jack mengangkat kepalanya. “Siapa?”“Dua mobil hitam. Mereka mulai mendekat.”Jack mengumpat pelan. Wang Zhen pasti tidak tinggal diam. Dia pasti sudah
Last Updated: 2025-03-03
Chapter: 37
Suara deru mesin mobil terdengar menggema di sepanjang jalanan sepi menuju vila Wang Zhen. Jack Lee duduk di kursi belakang, matanya menatap lurus ke depan dengan ekspresi dingin. Di sisinya, Ming dan Zhou menunggu perintah."Begitu kita masuk, cari Hien dan anakku. Jangan biarkan mereka dibawa pergi," perintah Jack.Ming mengangguk. "Mengerti, Bos."Jack menghela napas pelan. Pikirannya terus dipenuhi bayangan Hien. Jika saja ia tidak membuat kesalahan lima tahun lalu, mungkin semuanya akan berbeda. Tapi sekarang, dia tidak bisa lagi mundur.---Di Vila Wang ZhenHien berdiri di tepi ranjang, membenahi selimut putranya yang tertidur lelap. Dadanya terasa sesak melihat wajah kecil itu yang begitu mirip dengan Jack Lee.“Apa aku benar-benar harus pergi?” gumamnya dalam hati.Di luar, Wang Zhen tengah berbicara dengan seseorang di telepon. Ekspresinya serius."Pastikan pesawatnya siap dalam satu jam," katanya. "Aku tidak ingin ada kesalahan. Jack Lee bisa datang kapan saja."Setelah men
Last Updated: 2025-03-03
Chapter: 36
Jack Lee menatap langit-langit kamar yang asing baginya. Wajah Hien dan anak mereka terus berputar dalam pikirannya. Ia ingin melihat mereka, ingin memastikan mereka baik-baik saja. Namun, tubuhnya masih lemah, dan ibunya tidak akan membiarkannya pergi begitu saja."Di mana mereka sekarang?" tanya Jack, suaranya parau karena kelelahan.Nyonya Xien menghela napas panjang, lalu menatap putranya dengan sorot tajam. "Mereka aman. Itu yang perlu kau tahu."Jack mengerutkan kening, lalu mencoba bangkit. "Ibu, aku harus menemui mereka. Aku harus bicara dengan Hien dan—""Untuk apa?" potong Nyonya Xien dengan nada dingin. "Untuk meminta maaf? Untuk memohon agar dia menerimamu kembali? Jack, kau pikir semudah itu?"Jack mengepalkan tangannya. "Aku sudah melakukan kesalahan besar. Aku ingin memperbaikinya. Aku ingin bertanggung jawab atas anakku."Nyonya Xien tersenyum miring. "Terlambat, Nak. Dia membencimu. Dan sekarang, dia berada dalam perlindungan Wang Zhen."Mata Jack melebar. "Apa?""Iya
Last Updated: 2025-03-03
Chapter: 35
Jack Lee tak punya waktu untuk berpikir panjang. Ledakan di luar semakin mengguncang rumahnya, membuat kaca-kaca jendela pecah dan debu berterbangan di seluruh ruangan. Hien menjerit sambil memeluk erat anak mereka yang ketakutan.Jack menarik tangan Hien dengan kuat. “Ikut aku! Kita harus keluar dari sini sebelum tempat ini hancur!”Hien menolak. “Tidak! Aku tidak bisa ikut denganmu!”Jack menatapnya tajam. “Ini bukan tentang aku atau kamu. Ini tentang anak kita. Kau ingin dia mati di sini?”Hien menggigit bibirnya, hatinya berkecamuk. Ia membenci pria ini, tapi ia tak bisa membiarkan anaknya mati dalam baku tembak mafia.“Baik, tapi jangan sentuh aku,” ucap Hien dingin.Jack menghela napas dan menarik mereka keluar dari kamar.Di luar, Paman Ming sudah menunggu di lorong dengan beberapa anak buah yang tersisa. “Bos, mobil sudah siap. Tapi mereka mengepung dari dua sisi!”Jack menyumpah dalam hati. Wang Zhen benar-benar ingin menghabisinya malam ini.“Bawa mereka lewat jalur belakang
Last Updated: 2025-03-03
You may also like
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status