Share

Bab 217. Minta Cium

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-04-18 20:00:18

“Hari ini aku akan meeting dengan pegawaiku di kantor. Jadi aku tidak bisa ikut makan siang bersamamu. Kamu makan siang sama Mbak Siti saja ya. Mungkin besok kesibukanku sudah berkurang. Rencananya besok aku akan mengajak kamu berkunjung ke kantor. Aku ingin memperkenalkanmu kepada rekan kerjaku. Mereka sangat penasaran dengan sosok Nina Anatasya,  istri dari Bryan Lawrence.” Bryan berkata sambil mencium bibir istrinya.

“Kalau begitu, hari ini aku jalan-jalan bertiga ya, Mas. Aku mau jalan-jalan sekalian makan siang di luar. Setelah makan siang, rencananya aku akan belanja bahan makanan untuk kita makan malam nanti.” Nina berkata sambil menatap kagum pada suaminya yang sudah berpenampilan rapi.

“Oke. Nanti aku akan menyuruh Jonas untuk mengantar kamu ke tempat yang akan kamu kunjungi hari ini.”

“Iya, Mas. Terima kasih.”

Setelah itu mereka keluar dari kamar untuk sarapan bersama. Mereka sarapan bersama B

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dian Nurmalasari
makasih ya kak bab nya lama lanjut lagi ya kak seru cerita novel nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 53. Brianna, Si Pengantar Surat

    Fredrinn memperhatikan Bryan yang sudah tiga hari ini tampak galau. Putranya itu selalu termenung di teras rumah sepanjang hari.“Kamu ini kenapa lagi sih, Bry?” tanya Fredrinn yang ikut duduk di samping Bryan.Bryan menoleh. “Aku baik-baik saja, Pa.”“Jangan membohongi Papa! Muka kamu itu loh kusut, seperti banyak pikiran. Kamu kelilit pinjol ya?”“Papa sembarangan saja!” sangkal Bryan.“Lalu, kenapa?”“Papa sadar tidak? Nina makin hari makin berubah. Dia sepertinya berniat menjauhiku. Bahkan kemarin-kemarin dia bilang mau bercerai dariku dan menyuruhku untuk mencari penggantinya. Aku ini salah apa sih, Pa? Apa dia sudah bosan sama aku ya? Aku harus ngapain sekarang, Pa? Tidak mungkin aku mengabulkan permintaannya untuk bercerai. Apa kabar anak-anak kami nanti?”“Papa punya solusi, Bry. Solusi supaya kalian tidak bercerai.”“Apa itu, Pa?&

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 52. Kamu Pergi? Aku Ikut!

    POV NinaAku berubah seperti ini bukan tanpa alasan. Aku tenggelam dalam keputusasaan. Aku dipenuhi kebingungan. Semenjak kejadian itu, kejadian di mana harga diriku telah direnggut banyak orang. Aku sangat terpukul. Begitu dalamnya rasa trauma yang ditanamkannya dalam benakku. Kini, aku merasa tidak pantas untuk siapa pun. Aku tidak berhak untuk mendapatkan cinta dari siapa pun.Di pikiran orang, mungkin aku telah pulih sepenuhnya. Mungkin traumaku telah menghilang seutuhnya. Perlu ku akui, sebenarnya itu salah. Sehebat-hebatnya terapis yang mengobatiku, tidak akan bisa menyembuhkan trauma yang ku alami. Namun, setidaknya aku bisa menyembunyikannya. Memendamnya seorang diri.Kemarin, ku keluarkan sejenak keluhan di hatiku. Aku meminta Mas Bryan agar berhenti memperlakukanku sebagai orang yang butuh perlindungan. Aku melarangnya agar tidak menyentuhku lagi. Kataku, urus saja dirimu sendiri dan aku pun akan mengurus diriku sendiri. Bukan tanpa alasan aku bersikap

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 51. Jangan Cintai Aku!

    Bryan bingung saat mendapati Nina yang ternyata sedang duduk di kursi teras. Istrinya itu menundukkan kepala dan menenggelamkan wajahnya di telapak tangannya.“Sayang, kamu ngapain malam-malam gini malah duduk di teras?” tanya Bryan bingung.Sedetik kemudian, Bryan menyadari bahwa istrinya itu sedang tersedu-sedu. Bisa dilihat dari bahunya yang berguncang dan suara napas yang terputus-putus.Bryan menghampiri Nina dan mencolek bahunya. “Hei, kamu menangis?”Nina yang sadar akan kehadiran Bryan di sampingnya langsung berhenti menangis. Dia mendongak lalu menyeka air matanya dengan cepat. Nina pun menoleh setelah itu. “Kok kamu terbangun, Mas?”Bryan melihat mata Nina yang sembab dan hidungnya yang tampak merah. “Kamu kenapa menangis?”“Aku tidak apa-apa kok. Kamu masuk saja lagi, Mas. Lanjutin tidur kamu. Jangan peduliin aku.”“Bagaimana bisa aku tidur kalau kamu sendiri malah duduk sendirian di sini? Kamu cerita ke aku, kamu ada masalah apa? Kenapa kamu menangis tiba-tiba? Tadi juga ka

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 50. Melepas Rindu

    Singkat cerita, Bryan dan yang lainnya telah tiba di rumah Paul. Mereka menyantap makan siang bersama dan saling menanyakan kabar masing-masing. Sekian lama, Jenna baru sempat berkunjung lagi ke rumah orang tuanya. Dan inilah saatnya dia melepas rindu bersama kedua orangtuanya itu.Di saat Jenna dan Nina sedang asik mengobrol dengan Paul dan Zulaikah, Bryan justru pamit dari ruang makan, diikuti oleh Fredrinn.“Kamu langsung mau pulang ke Jakarta, Bry?” tanya Fredrinn saat melihat anaknya sibuk mengemas barang-barangnya.“Iya, Pa.”“Kok buru-buru sekali? Istrimu baru saja sampai loh. Dia pasti butuh waktu untuk istirahat sejenak.”“Mau bagaimana lagi, Pa? Kalau kami gak pulang sekarang, Nina mau tidur di mana nanti malam? Di sini gak ada kamar kosong lagi. Masa iya Nina harus tidur di ruang tamu juga kayak aku selama ini? Mau tidur di hotel pun susah, kami harus ke kota lagi dan jaraknya jauh. Mendingan sekalian pulang saja.”Fredrinn mengangguk paham. “Benar juga katamu. Di sini suda

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 49. Menjadi Binal (21+)

    Lima bulan kemudian…Ini hari yang ditunggu-tunggu oleh Bryan dan juga anak-anaknya. Hari kedatangan Nina ke Malaysia. Dan sore ini Bryan mengajak keempat anaknya untuk pergi ke kota, mereka ingin menyambut kedatangan Nina di bandara.Menempuh dua jam perjalanan, Bryan dan anak-anaknya sampai juga di bandara Kota Kinabalu. Mereka segera berlari masuk menuju terminal kedatangan sesuai dengan pesawat yang Nina tumpangi.Bryan mengedarkan pandangannya, mencari sosok yang dinanti-nantikannya.Jonathan menarik-narik jari telunjuk Bryan. “Papa, itu Mama!” serunya sembari menunjuk ke arah depan.Bryan refleks melihat ke arah yang ditunjuk Jonathan. “Mana Mama? Yang mana?”“Itu, Pa! Yang pakai baju coklat.”Sorot mata Bryan mendadak berbinar-binar kala mendapati sosok wanita dengan memakai dress selutut berwarna coklat yang saat ini berdiri di tengah-tengah kerumunan orang. Wanita itu tidak sendiri,

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 48. Rencana Masa Depan

    Sebenarnya Bryan berniat menyusul Nina ke Amerika, tetapi berhubung anak-anaknya sudah terlanjur bersekolah di Malaysia, maka Fredrinn pun melarang Bryan untuk pergi.“Kalau kamu pergi ke Amerika, anak-anakmu ini bagaimana?” tanya Fredrinn.Bryan tampak berpikir keras. “Sepertinya aku bawa mereka sekalian ke sana. Daripada mereka aku tinggal, pasti mereka bakal menangis lagi.”“Berarti anak-anakmu bakal dipindahin lagi dong sekolahnya? Kamu pikir gampang apa ngurus-ngurus dokumen dan segala macamnya?”“Gak ada pilihan lain, Pa.”“Kenapa sih kamu tidak tinggal di sini saja dulu? Cuman lima bulan loh sampai istrimu menyelesaikan terapinya di Amerika.”“Aku gak betah loh, Pa.”“Tidak betah apanya, Bry?” Fredrinn heran. Padahal belum ada sehari Bryan di rumah ini.“Papa lihat kan tadi ada janda yang godain aku? Aku risih kalau ketemu dia tiap hari, Pa. Masa aku harus ngumpet di dalam rumah tiap hari sih, biar gak ketemu sama si tetangga genit itu.”Fredrinn menghela napas panjang. “Papa ki

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 47. Digoda Janda

    Betapa bahagianya Brianna, Cattleya, Khaylila, Jonathan, dan anak-anak tetangga yang lain melihat Bryan berada di rumah Paul Lawrence (nama kakek Bryan). Keempat anak kecil itu langsung memeluk sang ayah erat-erat.“Akhirnya Papa datang juga menemui kami. Kami capek tau nungguin Papa tiap hari! Kenapa Papa datangnya lama sekali?” celetuk Brianna.“Maafin Papa ya. Soalnya Papa banyak kerjaan di Jakarta, makanya Papa baru sempat berkunjung ke sini,” sahut Bryan sembari melepaskan pelukannya dari anak-anaknya.“Terus Mama mana, Pa? Kok Papa doang yang ke sini?” tanya Jonathan.Bryan tersenyum tipis kepada anak bungsunya. “Mama kamu gak bisa datang ke sini untuk sekarang. Maaf ya, sayang. Tapi Mama bakalan mengunjungi kalian juga kok.”“Mama emangnya ada di mana, Pa? Mama ada di rumah aja, kan?” timpal Cattleya ikut bertanya.Bryan mengangguk pelan. “Iya, sayang. Mama kamu ada di

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 46. Si Bucin Galau

    Berhubung hari sudah gelap dan cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan. Fredrinn dan Bryan akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Malaysia di hari esok.Sembari menghabiskan malam, Fredrinn mengajak Bryan mengunjungi sebuah coffe shop di pusat kota.“Huãn yíng. Nà nĭmen xiăng hé shénme ne?” tanya pelayan.“Wŏ diănle liăng bēi nóngsuõ kăfēi,” jawab Fredrinn.Bryan hanya diam. Tak paham dengan percakapan mereka. “Apa artinya, Pa?” tanyanya penasaran.“Papa memesan dua gelas kopi espresso,” jawab Fredrinn singkat.Bryan mengangguk pelan. “Ouhh. Kok Papa bisa bahasa Mandarin?”“Karena belajar, Bry! Papa sudah menguasai bahasa ini semenjak Papa kuliah. Papa bahkan menguasai bahasa yang lain, seperti Prancis, Rusia, Jepang, dan Korea.”“Woah! Daebak! Papa hebat sekali. Semenjak kuliah sudah mengu

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 45. Fredrinn Murka

    “Maaf mengganggu waktunya, Pak. Saya cuman mau ngasih tau kalau Tuan Bryan sudah lima hari tidak pulang-pulang ke rumah. Saya sudah coba menghubungi nomor Tuan Bryan tapi tidak aktif. Saya juga sudah nelpon ke kantor, tapi mereka juga bilangnya Tuan Bryan selama lima hari ini tidak pernah datang ke kantor.”Karena cemas Bryan tidak pulang-pulang dan tidak ada kabar, Bi Ilis memutuskan untuk menghubungi Fredrinn. Mungkin saja Fredrinn tau di mana keberadaan Bryan.Di seberang sana, Fredrinn terkejut. Seakan tidak percaya dengan apa yang disampaikan oleh Bi Ilis. “Yang benar saja? Apa Bryan tidak meninggalkan pesan apa-apa ke orang rumah? Mungkin dia keluar kota untuk liburan atau apa gitu?”“Tidak, Pak Fredrinn. Tuan tidak berkabar sama sekali ke kami. Sebelum Tuan Bryan menghilang begini, sikap Tuan Bryan kelihatan seperti orang ketakutan. Tuan Bryan bahkan menyuruh kami agar mengunci pagar dan semua pintu di rumah. Tuan Bryan juga

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status