Beranda / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 28. Perasaan Apa Ini?

Share

Bab 28. Perasaan Apa Ini?

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 20:01:01

Nina menghela napas pasrah. Ia kembali menyetrika dengan tangan sang majikan yang masih melingkar di perutnya.

Bryan menggerakkan tangannya secara bebas, meraba-raba tiap inci tubuh indah sang gadis. Bryan menenggelamkan wajahnya di leher Nina dan menikmatinya dengan mata yang terpejam saking bergeloranya.

Nina semakin tak bisa bebas mengerjakan tugasnya. Geraknya semakin terbatas karena ulah Bryan. Nina yang risih itu pun melakukan pekerjaannya dengan terburu-buru agar semuanya cepat berakhir. Dan tanpa sengaja, setrikaan yang sangat panas itu menyentuh kulit Nina.

“Aww!” ringis Nina yang langsung menarik tangannya menjauh dari sana. Setrika panas yang ia pegang itu pun diletakkan tidak pada tempatnya.

Sontak pekikan Nina membuat Bryan kembali membuka mata dan melihat apa yang terjadi.

“Nina, kamu kenapa?” tanya Bryan khawatir. Pria itu segera melepaskan pelukannya dan mendapati tangan Nina yang sudah terkena luka bakar. Ti

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
pecat laras itu bryan songong kali jadi babu
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
jgn bodoh nina ambil sikap minum bryan kasih obat tidur ,kunci pintu kamarmu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 29. Bryan, Tumben Waras!

    Bryan mengelus lembut tangan Nina kemudian mengecupnya. Mata pria itu masih terus menatap bola mata Nina yang indah.“Aku mencintaimu, Nina,” gumam Bryan.Mata Nina semakin membulat dan bersinar mendengar kata-kata dari Bryan yang entah benar atau tidak.“Jadi kamu juga harus cinta dengan dirimu sendiri. Beristirahatlah, ya? Jangan paksakan untuk bekerja. Nanti tanganmu makin sakit,” sambung Bryan lagi seraya mengusap pipi Nina yang sudah merah padam.Setelah berkata, Bryan membereskan dan menyimpan kembali bahan dan alat masak pada tempatnya.“T-Tuan, sa-saya bisa kok lanjutin pekerjaan ini,” ujar Nina tergagap karena salah tingkah.“Ah, jangan dilanjutin. Gapapa kok. Aku makan di luar aja. Kamu ke kamar aja sana. Istirahat!”Bryan fokus memperhatikan Nina dengan tangan yang melipat di dada. Nina merasa kikuk karena terus-terusan ditatap oleh tuan mudanya itu. Nina pun menyerah dan memutuskan untuk pergi dari tempat itu.Setel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 30. Kapan Kamu Datang, Sayang?

    “Kamu masak buat siapa itu, Nduk?” tanya Bi Lastri yang melihat Nina sangat sibuk di dapur.“Oh, ini, Bi. Tuan Bryan minta dibawain nasi goreng ke kantor.”“Biar Bibi bantuin, ya? Tidak lama lagi jam makan siang loh,” ucap Bi Lastri seraya membantu meringankan pekerjaan Nina.Akhirnya masakan Nina sudah selesai. Nina lantas memasukkan masakannya itu ke dalam kotak bekal yang telah Bi Lastri siapkan. Tidak lupa juga sebotol air perasan lemon dan sekotak salad sebagai pelengkap.Nina pun melaju ke kantor Bryan diantarkan oleh sopir pribadi majikannya itu. Di perjalanan, Nina terjebak macet di tengah kota. Nina merasa was-was karena jam telah menunjukkan hampir waktunya makan siang.“Aduh, kira-kira ini kita nyampenya masih lama gak ya, Pak?” tanya Nina kepada sang sopir.“Kayaknya sih iya, Neng. Soalnya macet banget ini. Kira-kira 30 menitan lagi lah, Neng.”Nina kembali melirik layar ponselnya. ‘Aduhh… 10 menit lagi udah masuk jam maka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 31. Terciduk 21+ di Kantor

    Lagi dan lagi, ini kedua kalinya Bryan merasa dikecewakan.“Eh, Melissa. Kirain tadi siapa.”Bryan melihat Melissa masuk ke ruangannya tanpa membawa berkas apa-apa.“Ada keperluan apa kemari, Mel?”Bukannya menjawab, Melissa justru balik bertanya.“Loh, Pak Bryan belum makan siang?” tanya Melissa setelah melihat sepiring makanan di atas meja yang belum tersentuh sama sekali.“Aku lagi gak nafsu makan, Mel,” jawab Bryan sendu.Melissa berjalan mendekati Bryan dengan lenggak-lenggoknya. Ia berdiri di samping Bryan yang sedang duduk. Gadis itu kemudian dengan sikap genitnya meraba-raba lengan Bryan.“Bapak Bryan yang ganteng… ada apa denganmu, Bapak sayang? Saya perhatikan dari kemarin Pak Bryan wajahnya kayak galau gitu, Pak. Kalau Bapak ada masalah, bisa ceritakan ke saya kok,” ucap Melissa manja sembari memijat-mijat tengkuk bos mudanya itu.“Aku ga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 32. Tidak Setara

    “Nina?” gumam Bryan terkejut.Nina mematung sesaat, kemudian berlari pergi.“Udah, Mel. Pergi kamu!” perintah Bryan panik. Pria itu menyudahi kegiatan panasnya. Melissa yang sedang asik mengulum benda kokoh milik Bryan itu pun berdecak sebal.“Tapi, Pak? Kita bahkan belum sampai ke inti permainan!”Bryan sudah selesai membenarkan celananya yang tadi terbuka, pria itu langsung keluar dari ruangan dan menyusul langkah Nina tanpa menghiraukan Melissa yang sedang berbicara.“Pak Bryan? Pak?!! Bapak!!!” teriak Melissa. Namun bosnya itu sudah lenyap di balik pintu.“Ah, sialan!!!! Siapa sih perempuan itu? Lagi-lagi rencanaku untuk bermain dengan Bryan gagal! Selalu seperti ini! Shit!!” dengkus Melissa, memaki-maki situasi yang menimpa dirinya sekarang.Di sisi lain, Nina langsung menjauh dari ruangan itu, meninggalkan Bryan dan Melissa tanpa berbicara sepatah kata pun. Nina berjala

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 33. Hubungan Kita Ini Sebatas...

    “Tuan Bryan?”Bryan menoleh. “Nina… soal tadi… itu… aku benar-benar gak ada hubung—”“Gak apa-apa, Tuan. Tuan Bryan gak perlu menjelaskannya lagi. Saya tidak berhak mendapatkan penjelasan dari Tuan. Lagi pula, saya hanya seorang pembantu. Dan Tuan adalah majikan saya. Kita gak ada hubungan apa-apa selain antara seorang majikan dan pesuruhnya. Jadi saya tidak punya hak melarang Tuan untuk berhubungan dengan siapa pun,” tegas Nina dengan sebuah senyum palsu di bibirnya.“Kok kamu ngomongnya gitu sih, Nina?”“Saya hanya menyampaikan fakta saja, Tuan.”“Aku gak suka kalau kamu ngomong kayak gitu, Nina. Di mataku kamu bukan hanya sebatas pesuruh. Tapi lebih. Aku sudah menganggapmu sebagai—”“Sebagai apa Tuan? Sebagai pemuas nafsu? Saya sudah bilang sebelumnya, saya tidak sudi lagi, Tuan. Tuan Bryan hanya saya anggap sebagai seorang majik

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 34. Berseteru

    Satu kalimat dari Nina sukses membuat Bryan membulatkan mata.“Apa? Kau bilang apa?!” tanya Bryan tak percaya.“Saya ingin berhenti! Saya tidak mau lagi melihat wajah Tuan Bryan!” tegas Nina. Ia memberanikan diri untuk menatap wajah Bryan yang sudah semakin sangar.“Apa?! Berhenti?”“I-iya.”“Kau tidak boleh berhenti!!” Bryan menarik kuat lengan Nina dan membawanya hingga mentok ke dinding. Bryan mengunci tubuh Nina agar gadis itu tidak bisa kabur. Bryan mengangkat jari telunjuknya dan menempelkannya pada hidung Nina. “Ingat, ya! Aku sudah membayarmu mahal! Kau tidak boleh berhenti seenak jidat! Kalau kau tidak bisa melayani hasratku, setidaknya kau harus melayani keperluanku yang lain!”Wajah mereka begitu dekat dengan tatapan yang saling bertemu. Tatapan penuh arti dari Bryan seolah-olah takut kehilangan sosok Nina. Sedangkan Nina dengan jantungnya yang berdetak kencan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 35. Nina, Kamu Kenapa?

    Natalia menghampiri Melissa yang sangat sibuk di meja kerjanya sedang menyusun proposal. Natalia menyenggol pelan siku sahabatnya itu.“Eh, Mel. Gue mau nanya sesuatu sama lo!”“Apaaann??” sahut Melissa dengan nada yang kurang menyenangkan. Melissa masih kesal dengan kejadian yang tadi.“Gue mau nanya serius. Gue dari kemarin penasaran asli dah. Soal hubungan lo ama Pak Bryan. Kalian berdua udah jadian gak sih?”“Jangan kepo deh!”“Kok lo jadi marah-marah gini sih, Mel? Apa jangan-jangan Pak Bryan nolak lo, ya? Makanya lo ngambek. Iya, kan?” tebak Natalia.Melissa berhenti menatap layar komputernya dan beralih melihat sahabatnya itu dengan dongkolnya. “Udah deh, Nat. Jangan kepoin urusan orang! Udah sana kamu, balik kerja!” Melissa kemudian mendorong pelan kursi yang diduduki Natalia agar menjauh dari meja kerjanya.Belum selesai dengan Natalia, kedua staf yang tadi melihat Nina dan Bryan di toilet wanita itu pun menghampiri Melissa d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 36. Sekretaris adalah Maut

    Bryan masih menggedor-gedor pintu kamar mandi itu dengan kuatnya, tetapi masih belum mendapatkan sahutan dari dalam.“Apa aku dobrak aja, ya?” gumamnya.Saat hendak bersiap mendobrak pintu, tiba-tiba pintu wc itu pun terbuka membuat Bryan terkejut.“Lah? Laras???” ucap Bryan tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.“Tuan Muda kenapa sih heboh banget gedor-gedor pintu toilet? Saya kan jadi takut keluar. Tak kirain tadinya maling. Eh rupanya Tuan Muda toh,” ucap Laras yang menatap aneh kepada Bryan.“Emang Tuan Muda ngapain sih malem-malem ke sini? Di kamar Tuan Muda juga kan ada toilet. Ngapain Tuan Muda ke toilet lantai bawah? Dan kenapa Tuan Muda dari tadi nyebut-nyebut nama Nina segala??” tanyanya lagi.Bryan tidak menjawab pertanyaan dari Laras. Dirinya langsung beranjak pergi dari sana tanpa meninggalkan sepatah kata.Laras yang melihat Bryan semakin menaruh rasa curiga terhada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 28. Tolong!

    Alex kembali menjalankan mobil itu dengan laju. Tak lupa juga Alex mengaktifkan fitur door lock sehingga Nina tidak bisa membuka pintu selama perjalanan.Hati Nina was-was saat ini. Rasa gugup dan takut menyertainya. Apalagi Alex membawanya keluar jauh dari pusat kota. Namun, Nina tidak tinggal diam. Nina mengambil ponselnya dari dalam tas, hendak menghubungi suaminya, namun panggilan itu tidak diangkat.[Mas, please. Jawab telponku!][Tolong aku, Mas. Aku dibawa kabur sama temanmu. Dia mengaku namanya adalah Alex][Aku sharelock lokasiku sekarang. Tolong cari aku di area sini, Mas. Sumpah, aku tidak tau sekarang berada di jalan apa]“Kau menghubungi suamimu?”Suara Alex membuat Nina terkesiap. Tangannya mendadak tremor sehingga menjatuhkan ponselnya ke bawah kabin, tepatnya di bawah kursi pengemudi. Nina hendak menunduk untuk mengambil ponselnya yang terjatuh. Namun apa yang didapatnya setelah kembali mendongak membuatnya terkej

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 27. "Tebus Kesalahan Suamimu!"

    Siang ini Nina kembali mengunjungi kantor Bryan untuk membawakan makan siang sekaligus mengingatkan Bryan untuk meminum obatnya. Tugas yang biasa dilakukan oleh Devika, dokter yang juga merangkap sebagai sekretaris itu kini berpindah tangan ke Nina. Nina tidak rela jika Bryan lebih diperhatikan oleh Devika, meskipun dia adalah seorang dokter. Sebagai seorang istri, Nina tidak mau kalah. Makanya hampir setiap hari saat suaminya pergi bekerja, Nina selalu menyempatkan diri untuk membawakan Bryan makan siang dan juga buah-buahan sebagai pelengkap.“Kamu langsung pulang saja ya. Soalnya sebentar lagi akan ada tamu yang datang,” imbuh Bryan kepada Nina yang baru saja datang membawakan makanan untuknya.“Bukannya ini jam istirahat makan siang, Mas? Kok kamu mau menerima tamu jam segini?” tanya Nina kemudian dengan santainya duduk di sofa sembari membuka kotak bekal itu. “Sini, Mas. Biar aku suapin.”“Aku makannya nanti saja. Kamu pulanglah. Soalnya tamuku sudah

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 26. Ancaman untuk Nina

    Bryan sedikit kecewa mendengar sang istri yang tidak ingin hamil lagi. Tapi Bryan mencoba memahami keadaan Nina. Lagi pula, mereka juga telah memiliki empat orang anak. Bryan rasa, itu sudah lebih dari cukup.“Oke, sayang. Aku paham kalau kamu gak mau hamil lagi. Tolong ambilkan kondomku di dalam laci.”Suasana kamar yang sebelumnya sunyi kini terdengar desahan dari keduanya. Selain itu, terdengar juga deru napas yang memburu dari pasangan suami istri yang sedang melakukan penyatuan.Nina segera merebahkan tubuhnya di samping Bryan kala dia sudah selesai melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Dia lalu mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua.Bryan merengkuh tubuh istrinya yang dipenuhi keringat. Dia mengusap wajah istrinya yang banjir pelu dengan telapak tangannya yang lebar, lalu dia kecup kening sang istri dengan mesra.“Terima kasih, sayang. Kamu hebat sekali,” ucap Bryan sembari mempererat peluka

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 25. Masih Trauma

    Satu bulan kemudian...Setelah melakukan serangkaian proses terapi, kini kondisi Bryan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dia kini sudah jarang merasakan yang namanya sesak napas atau pun nyeri dada yang biasanya dia alami. Hal itu membuat Nina merasa bahagia.“Sudah ku bilang kan, Mas. Kamu pasti bisa sembuh. Apalagi kankermu belum terlalu parah. Kita tinggal rajin-rajin periksa ke rumah sakit saja dan berobat biar sel kankermu cepat musnah.”“Iya, sayang. Ini semua juga berkat kamu yang merawat aku tiap hari, mengatur pola makanku, mengingatkan aku untuk minum obat dan lain sebagainya. Kalau tidak ada kamu, mungkin penyakitku tambah parah.”Mereka baru saja selesai melakukan kontrol. Nina selalu setia mendampingi Bryan ke rumah sakit untuk berobat. Dan saat ini pasangan suami istri itu sedang duduk menunggu di taman rumah sakit sembari menunggu sopir menjemputnya.“Ayo, Mas. Kita pulang. Pak Jaka sudah sampai,&rdq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 24. Promise?

    “J-jangan marah ya, Mas. Aku beneran gak sengaja. Maaf, aku ceroboh,” lanjut Nina enggan menatap suaminya. Dia takut dan merasa bersalah karena telah merusak mobil baru milik Bryan yang kata Pak Jaka harganya tembus ratusan milliar.Bryan menghela napas pasrah. “Ya sudahlah, gak apa-apa. Lagian cuman penyok sedikit, kan? Untung saja kita gak mati.”Bryan kembali merebahkan tubuhnya di ranjang perawatan. “Terus anak-anak gimana kabarnya? Di mana mereka sekarang?”“Mereka masih sekolah, Mas. Ini masih jam sembilan pagi,” jawab Nina.Bryan termenung sejenak sembari menatap istrinya yang sedang duduk tepat di samping ranjangnya. “Nina… aku ingin jujur tentang semuanya.”Kini Nina memberanikan diri menatap sang suami. Tatapan mereka saling bertemu. Manik mata Bryan tampak berkaca-kaca.“Aku sudah tau semuanya, Mas. Aku tau dari dokter tentang penyakitmu ini.”&l

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 23. Terungkap

    “Mas, jawab aku! Kamu tuh sebenarnya ada apa? Jawab aku dengan jujur! Jangan diam aja kayak orang bisu gini!” desak Nina. “Kamu cuman akting ya, Mas? Biar aku merasa kasihan dan bisa memaafkan kamu dengan mudah? Begitu ya?”Nina pasrah melihat keterdiaman suaminya. Bryan masih saja enggan terbuka. “Kalau kamu masih tertutup begini, aku beneran akan pergi. Aku muak, Bryan! Urus saja hidupmu sendiri! Aku pun akan mengurus hidupku sendiri!”Nina kembali melangkah menjauhi suaminya. Dia benar-benar kecewa berat dan marah.“Nina, stop! Jangan pergi, Nina. Kembali, sayangku. Please. Jangan tinggalkan aku. Aku mohon. Aku tidak sanggup hidup tanpamu,” teriak Bryan kepada Nina yang semakin jauh.“Urus saja hidupmu sendiri, Bryan! Aku tidak peduli lagi denganmu!” balas Nina dengan teriak pula.Saat Nina hendak melanjutkan langkahnya, Bryan justru mendadak diam seperti patung. Bryan lalu memegangi da

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 22. "Ayo, Cerai!"

    Di sisi lain, Nina sedang meratapi nasibnya. Wanita itu berdiri di tepi jembatan flyover sembari termenung. Pandangannya kosong. Manik matanya memandangi kendaraan yang berlalu-lalang di bawah fly over tersebut.Nina kembali terisak mengingat kejadian yang dia lihat di kantor. “Ah sial. Aku menangis lagi. Kenapa air mata ini gak mau berhenti sih?” umpat Nina di sela-sela isakan tangisnya.Sudah beberapa jam Nina berdiam diri di fly over itu bagaikan orang gila. Nina sengaja tidak pulang ke rumah dan tidak mengaktifkan ponselnya agar Bryan merasa bersalah lalu mencari-carinya. Tetapi Nina merasa Bryan sudah tidak peduli lagi padanya. Buktinya, hari hampir malam, tetapi Bryan masih juga belum menemukannya di tempatnya sekarang ini.“Kenapa aku goblok banget ya nungguin dia? Dari tadi diam di sini terus. Kenapa dia belum muncul-muncul juga? Seluas apa sih kota Jakarta sampai dia gak bisa menemukan aku di sini? Atau jangan-jangan dia gak nyariin aku? Apa dia masih b

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 21. Nina Menghilang

    Bryan kemudian ikut berlari meninggalkan ruangan, hendak menyusul Nina.“Nina!! Tunggu aku!” teriak Bryan saat melihat istrinya sudah berada di anak tangga pada lantai bawah. “Nina! Jangan salah paham! Dengarkan penjelasanku dulu!”Bryan terus mengikuti langkah istrinya yang cepat itu sampai di lobi kantor.“Nina! Jangan lari dong. Aku gak sanggup ngejar kamu,” teriak Bryan lagi. Namun istrinya itu tetap menggerakkan kakinya keluar dari gedung. Sementara Bryan memilih untuk berhenti dan mengatur napasnya yang sudah tidak beraturan.“Oh My God! Kepalaku seperti diputar-putar. Rasanya mau pingsan,” keluh Bryan dengan napas yang terputus-putus.Salah satu karyawannya menghampirinya dan bertanya, “Pak Bryan baik-baik saja?”Bryan menggeleng. “Tidak. Saya tidak baik-baik saja. Tolong susul istri saya itu. Cegat dia. Jangan sampai dia pergi.”“Baik, Pak.”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 20. Ketahuan Selingkuh?

    “Tidak. Kamu ini jangan asal menuduh.”Nina merebahkan tubuhnya di ranjang mengikuti Bryan yang lebih dulu rebah di sana. Nina menoleh ke suaminya yang tidur dengan posisi membelakanginya. “Mas, kamu langsung mau tidur ya? Kamu gak mau minta jatah dulu?” tawar Nina.“Iya, sayang. Aku mau langsung tidur,” jawab Bryan tanpa berbalik badan.Tubuh Nina makin menempel ke tubuh Bryan. Nina sengaja ingin memancing gairah suaminya. Nina lalu memeluk erat Bryan kemudian berkata dengan manja. “Kok gitu, Mas? Biasanya kan kamu gak bisa tidur kalau gak dilayani dulu. Ayo, Mas. Kita habiskan malam ini dengan bercinta menggunakan seribu macam gaya.”Bryan menjauhkan tangan Nina yang melingkar di perutnya. “Lain kali saja ya, sayang. Aku benar-benar lelah malam ini. Aku mau tidur sekarang.”“Mas, ayo dong. Kita main! Aku kebelet, Mas. Pengen dicolokin sama kamu,” ucap Nina berusaha menggoda i

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status