Share

65~

Penulis: Na_Vya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-23 17:50:38

"Aku serius dengan perkataanku. Aku ingin menceraikan Numa."

Ozkhan mengulang perkataannya dengan tegas. Tak ada keraguan mau pun ketakutan dari sorot matanya, meski kini sang ayah tengah menatap penuh amarah. Ozkhan sudah memikirkan hal ini selama berhari-hari, tentunya dengan segala risiko yang harus dia tanggung di kemudian hari.

Nyonya Jihan menghela pasrah sebab tak menyangka jika putranya sungguh-sungguh dengan ucapannya. Kini, dia sangat yakin jika Ozkhan memiliki perempuan lain. Kalau tidak, mana mungkin suami dari Numa itu tiba-tiba berkata demikian.

"Apa kamu sudah gila, Ozkhan, huh!" Tuan Baris tentu murka dengan keputusan Ozkhan yang dirasa tidak masuk akal sama sekali. "Kamu ingin menghancurkan nama baik keluarga ini, begitu?"

"Bukankah selama ini nama baik kita sudah rusak? Lantas, apa lagi yang bisa dibanggakan?" Senyum remeh Ozkhan tercetak samar di bibir. Apa pun yang dikatakan Tuan Baris, tak lagi berpengaruh bagi Ozkhan.

Tekat lelaki itu sudah bulat. Keputusannya un
Na_Vya

Holaaa... Masih adakah yg setia nunggu cerita ini? Hihii... Maaf ya updatenya setahun sekali😭 Selamat membaca🧔

| 4
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Gwen Putri
lnjt Thor..
goodnovel comment avatar
Na_Vya
Iya, maaf yaa... Terimakasih sudah setia nunggu ...
goodnovel comment avatar
ramadhiadewi
kenapa lama sekali updatenya thor? saya masih baca loh & terus mengharapkan endingnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan Ā Ā Ā 65~

    "Aku serius dengan perkataanku. Aku ingin menceraikan Numa."Ozkhan mengulang perkataannya dengan tegas. Tak ada keraguan mau pun ketakutan dari sorot matanya, meski kini sang ayah tengah menatap penuh amarah. Ozkhan sudah memikirkan hal ini selama berhari-hari, tentunya dengan segala risiko yang harus dia tanggung di kemudian hari.Nyonya Jihan menghela pasrah sebab tak menyangka jika putranya sungguh-sungguh dengan ucapannya. Kini, dia sangat yakin jika Ozkhan memiliki perempuan lain. Kalau tidak, mana mungkin suami dari Numa itu tiba-tiba berkata demikian."Apa kamu sudah gila, Ozkhan, huh!" Tuan Baris tentu murka dengan keputusan Ozkhan yang dirasa tidak masuk akal sama sekali. "Kamu ingin menghancurkan nama baik keluarga ini, begitu?""Bukankah selama ini nama baik kita sudah rusak? Lantas, apa lagi yang bisa dibanggakan?" Senyum remeh Ozkhan tercetak samar di bibir. Apa pun yang dikatakan Tuan Baris, tak lagi berpengaruh bagi Ozkhan.Tekat lelaki itu sudah bulat. Keputusannya un

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan Ā Ā Ā 64~

    "Kamu menghubungi ibu mertuamu?" tanya Keenan setelah Numa memberitahunya mengenai percakapannya semalam dengan Nyonya Jihan.Numa hanya mengangguk tenang seraya menyesap cangkir hot latte pesanannya. Pagi ini dia sengaja mengajak Keenan bertemu di tempat biasa. Sebuah kafe yang terletak agak jauh dari jangkauan orang-orang yang mengenalnya.Manik Keenan masih memerhatikan raut Numa, yang sejak datang tadi terlihat kuyu. Nampak begitu jelas jika perempuan yang dicintainya itu kurang tidur.Di satu sisi Keenan merasa kasihan dengan apa yang menimpa rumah tangga Numa. Namun, di sisi lain, dia pun tak menampik jika dia merasa senang dengan kabar mengenai Ozkhan yang memiliki perempuan simpanan.Bukankah itu berita bagus?Jika memang ternyata Ozkhan benar-benar memiliki perempuan lain, itu artinya ada kemungkinan Ozkhan akan menceraikan Numa. Lalu, Keenan akan mengambil kesempatan tersebut untuk merebut hati perempuan yang sudah lama dia cintai itu."Lalu, apa komentar ibunya Ozkhan, sete

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan Ā Ā Ā 63~

    "Halo, Numa?"Nyonya Jihan cukup terheran sebab istri dari putra semata wayangnya menelepon malam-malam. Dia yang semula hendak berbaring pun urung, dan terduduk di tepi tempat tidur.'Halo, Bu. Maaf malam-malam menelepon.'"Tidak apa-apa, Nak. Apa ada masalah?" tanya nyonya Jihan, cukup peka dengan situasi. Selama ini Numa jarang sekali menghubungi, kalau tidak ada masalah penting.'Begini, Bu...'Di seberang sana, Numa telah bertekad— menceritakan perihal masalah yang tengah menimpa rumah tangganya pada sang ibu mertua."Apa kamu yakin, Nak?" Hanya pertanyaan tersebut yang terlontar dari bibir Nyonya Jihan, lantaran dia masih agak terkejut dengan penuturan menantunya.Apa benar Ozkhan memiliki perempuan lain?Bagaimana mungkin putra yang dikenal sangat menyayangi keluarganya berani mempertaruhkan segalanya hanya demi perempuan lain.Berbagai pertanyaan berjejalan di kepala perempuan paruh baya itu. Nyonya Jihan menghela panjang, dengan mata terpejam sejenak. Seketika hatinya ikut me

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan Ā Ā Ā 62~

    "Bibi Shanum!"Ghul berseru riang ketika baru menginjakkan kaki ke dalam unit, dan langsung mendapati Shanum menyambutnya. Gadis itu pun langsung menghambur ke pelukan Shanum, yang sedikit membungkuk dengan kedua tangannya terentang lebar. "Ghul!" Shanum memeluk erat-erat tubuh mungil Ghul. Saat Ozkhan mengabari jika hendak pulang lebih awal dengan membawa Ghul, Shanum begitu tidak sabar ingin segera bertemu dengan gadis kecil itu. Sudah lama sekali sejak terakhir kali dia menemui Ghul di sekolah. Sementara Ozkhan tersenyum melihat putrinya begitu dekat dengan Shanum. Tak ada rasa khawatir sedikit pun di benak lelaki itu. Dia yakin sekali jika Ghul tidak akan banyak bertanya mengenai keberadaan Shanum di tempat ini."Ghul apa kabar?" tanya Shanum, mengurai pelukan, kemudian mencium pipi Ghul yang kemerahan. "Ghul baik, Bibi. Bibi Shanum apa kabar?" Tangan kecil Ghul mengusap pipi Shanum. Binar bahagia di kedua bola matanya cukup menjelaskan perasaannya saat ini. "Bibi baik." Shan

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan Ā Ā Ā 61~

    Beberapa jam kemudian...Perasaan Ozkhan sungguh merasa tidak nyaman, setelah beberapa waktu yang lalu lelaki itu mengetahui—jika ayah Shanum adalah seseorang yang pernah dia kenal. Tak hanya itu, Ozkhan pun merasa serba salah saat ini ketika berhadapan dengan Shanum. Dia seakan ragu untuk bersikap seperti biasa, padahal jelas-jelas dia mengetahui segalanya. Ketika memutuskan untuk mencari tahu, Ozkhan tentunya tidak bertanya lebih dulu. Ozkhan pikir, dia ingin memberi Shanum kejutan, saat waktunya sudah tepat. Akan tetapi, dia justru yang terkejut. 'Ternyata benar, apa yang dikatakan orang kalau dunia ini sangat sempit. Aku tidak pernah menyangka akan dipertemukan oleh putri dari Tuan Kemal. Shanum, apa yang harus aku katakan padamu. Aku seperti kehilangan muka di hadapanmu. Aku sungguh merasa malu.' Ozkhan terus melamun, sambil memandangi wajah cantik Shanum yang sedang menikmati teh. Pandangan lelaki itu terlihat kosong, tetapi sorot matanya menyiratkan suatu penyesalan yang me

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan Ā Ā Ā 60~

    Sembilan tahun yang lalu~"Ayah, bagaimana? Apa kita berhasil mendapatkan yayasan itu? Kalau kita gagal mendapatkannya, maka aku pun akan gagal mendapatkan Ozkhan." Numa begitu bersemangat ketika mendengar sang ayah hendak menjodohkannya dengan Ozkhan—lelaki incarannya sejak dulu. Namun, ketika keluarga Baris meminta syarat, perasaan perempuan itu menjadi khawatir. Berbeda dengan putrinya, Tuan Ahmed justru terlihat santai dan tenang. Dia seakan tidak terlalu memikirkan syarat dari calon besannya tersebut. Pasalnya, diam-diam dia sudah berhasil membuat yayasan itu menjadi miliknya. "Pernikahanmu dan Ozkhan pasti akan terlaksana," ucap Tuan Ahmed, penuh percaya diri sambil mengeluarkan sesuatu dari laci meja kerja. "Itu artinya?" Manik Numa memicing, memerhatikan sang ayah yang kini mengulurkan sebuah map padanya. "Itu apa, Ayah?" "Lihatlah sendiri." Tanpa bertanya lagi, Numa pun bergegas mengambil map warna hitam tersebut. Dia membukanya, lalu mengeja tulisan pada bagian depan l

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan Ā Ā Ā 59~

    "Jadi, suamimu setuju dengan tawaran Tuan Ozkhan? Dia setuju menceraikanmu? Gila! Suamimu benar-benar sudah gila, Shanum!"Elis terkejut dengan apa yang diceritakan Shanum mengenai Orhan, yang tidak berpikir panjang hanya demi uang. Di sisi lain, dia prihatin dengan hidup Shanum, yang berurusan dengan lelaki berengsek dan serakah macam Orhan.Shanum meraup raut murungnya, hatinya kecewa dengan kenyataan pahit ini. Dia menyesal karena pernah mencintai Orhan, yang sama sekali tidak pernah menghargainya."Dia memang sudah gila, Elis. Sejak awal dia memang tidak pernah menganggapku sebagai istri. Dia hanya menganggapku sebagai mesin uang.""Laki-laki seperti itu pantasnya di tembak mati saja. Andai dia suamiku, sudah sejak lama dia sudah menjadi arwah." Decakan Elis sangat keras."Aku sendiri masih tidak menyangka, jika aku pernah menikahi pria semacam itu."Elis mengusap-usap pundak Shanum, yang makin terlihat murung dan sedih. "Kamu terlalu baik untuknya, Shanum. Memang sudah seharusnya

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan Ā Ā Ā 58~

    Shanum tentu terkejut dengan pertanyaan Ozkhan barusan. Dirinya hampir tak bisa berkata-kata. Hanya sepasang maniknya yang menatap wajah serius di hadapan. Menikah? Apa lelaki ini serius dengan perkataannya, pikir Shanum. Ozkhan menyadari keterkejutan yang tercetak jelas di wajah wanitanya ini. Sampai-sampai Shanum tak berkedip sedikit pun. "Shanum?" panggilnya, menyentuh pipi Shanum dengan punggung tangan. Shanum terhenyak, lantas buru-buru menjawab, "Ya?" Sepasang maniknya berkedip lugu, sambil menggigit bibir bawah. Sikap Shanum membuat Ozkhan gemas. Lelaki itu lantas meraih tangan Shanum, dan menuntunnya ke meja mini bar. "Lebih baik kita duduk." Ozkhan meminta Shanum supaya duduk di stollbar, agar dia bisa bicara dengan santai dan nyaman. Shanum pun menurut, duduk di stollbar sambil memerhatikan Ozkhan yang saat ini sedang mengambil botol white wine di rak kaca. Sejurus kemudian, Ozkhan mengambil dua gelas berkaki tinggi dari pantry. Ozkhan membuka botol wine di tangan meng

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan Ā Ā Ā 57~

    "Shanum, minumlah." Elis menyodorkan segelas air dingin untuk Shanum, yang terlihat sedang tidak baik-baik saja sejak tiba beberapa waktu yang lalu..Shanum mengambil gelas air yang disodorkan Elis. "Terima kasih, Elis." Lantas dia meneguk air tersebut dengan perlahan sampai tersisa separuh, kemudian dia meletakkan gelas tersebut di meja makan.Elis menatap kasihan pada Shanum, lalu dia duduk di samping perempuan kesayangan Ozkhan itu. Elis turut kesal atas apa yang dilakukan oleh Numa pada Shanum, dan dia cukup lega karena mantan majikannya itu tidak berhasil dengan rencananya."Aku mengira kalau tadi aku akan ketahuan, Elis." Debaran jantung Shanum masih belum stabil akibat insiden tak terduga yang dia alami.Hampir ketahuan oleh Numa merupakan hal yang tidak pernah terbayangkan di benak Shanum."Bagaimana bisa nyonya Numa tahu segalanya soal mobil Tuan Ozkhan?" gumamnya."Itu bukan suatu hal yang sulit baginya, Shanum," sahut Elis, membuat Shanum sontak menatap perempuan yang menget

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status