Home / Rumah Tangga / Pemuas Nafsu Liar Majikanku / Tunda Dulu, Takut Dia berulah

Share

Tunda Dulu, Takut Dia berulah

Author: CitraAurora
last update Last Updated: 2025-07-07 23:27:35

“Ah sudahlah Azalea, nanti kamu pasti akan tahu sendiri siapa wanita itu.” Kata Grey yang tidak melanjutkan ucapannya.

Azalea memberengut, dia sudah antusias untuk mendengarkan tapi kakaknya malah menghentikan ucapannya.

“Baiklah baiklah.” Ujar Azalea lalu dia makan kembali.

Setelah makan mereka langsung pulang, sama seperti waktu kecilnya dulu dia tidak menuju kamarnya melainkan ikut Grey.

“Kak nanti malam aku tidur sini ya.”

Sontak Gray mau melototkan mata.

“Azalea kamu sudah besar masa iya mau tidur di sini bersama ku.” Ujar Grey sambil menatap adiknya.

“Memangnya kenapa?” Wanita itu seolah tidak suka dengan respon sang kakak.

“Kita kini sudah dewasa takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.” Tolaknya.

Azalea mengerutkan alis, hal-hal yang tidak diinginkan seperti apa? Apa mungkin Grey akan melakukan hal itu padanya?

“Ya sudah kalau tidak boleh.” Azalea menunjukkan raut kecewanya.

Melihat ekspresi adiknya, Grey pun menghela nafas, yang tidak tega memperbolehkan Aza
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
CitraAurora
udah aku up kak Sari
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
kkk lma banget up nya
goodnovel comment avatar
CitraAurora
mikirku juga gitu kk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Menjemput

    “Masih.” Balas Arya. Melati tersenyum setidaknya dia juga memiliki pasangan seorang CEO yang berkuasa minimal hidupnya ikut terangkat, Jadi Ibunya tidak usah susah-susah menjadi ART di rumah Gina dan Rosa. Besok paginya Arya bersiap lebih pagi dari semua orang yang ada di rumahnya. Karena dia ingin menjemput Melati. Hal ini mengundang tanya mereka semua. “Kamu mau berangkat?” tanya Aiden. “Iya Pa, ada urusan penting.” Jawab Arya. “Bilang saja ingin menjemput kekasihmu.” Dari dulu begitulah Aiden meski ucapannya cepet-ceplos namun selalu benar. Mendengar ucapan sang Papa Arya pun terperangah, lalu dia menatap pria yang telah membesarkannya itu. “Papa selalu tahu.” Cicitnya. “Kamu anak Papa Arya jelas Papa tahu.” Semua yang berada di meja makan nampak senang karena Arya telah menemukan Pelabuhan hatinya terlebih Azalea dan Grey. “ Wah selamat ya Kak kapan-kapan ajak pulang dong.” Azalea menggoda kakaknya. Pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, jika dia tidak segera

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Apa Masih Berlaku?

    “Ini gambaran desainnya.” Arya mengirim pesan pada Melati. Melati hanya menanggapi pesan Arya dengan dua kata yaitu oke Pak. Balasan pesan Melati di luar ekspektasi Arya padahal dia berharap bawahannya itu bertanya-tanya terkait gambaran desainnya. Siang itu melatih langsung mengerjakan desainnya sambil memakan bekal yang dibawakan oleh ibunya tadi. Wanita itu ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya agar dia segera mendapatkan bonus.Siang berganti sore Melati ingin melanjutkan desainnya tadi sehingga dia memutuskan untuk lembur. Dia mengirim dua desain pada Arya, siapa tahu Arya sudah cocok dengan desainnya. “Bagaimana Pak?” Tanya Melati lewat pesan singkat. Beberapa saat kemudian Arya membalas pesan Melati. “Perlu dibahas, kamu sekarang dimana?” tanya Arya kemudian. “Saya di kantor Pak.” jawab Melati. Kebetulan Arya juga masih lembur jadi dia meminta Melati untuk ke ruangannya. “Pak.” Melati langsung menghadap tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Arya meminta Mela

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Kesal Karena Tidak Diperhatikan

    “Ini desain siapa?” tanya Arya sambil menunjukkan desain yang dibuat oleh melati. “Desain anak magang baru Pak.” Jawab direktur itu. Melihat huruf M di desain itu Arya sudah menebak, pasti desain Melati. “Panggil dia.” Titah Arya. Baru kali ini seorang Wakil CEO memanggil langsung anak magang biasanya jika ada urusan pasti lewat kepala divisi. Direktur itu menurut, dia sendiri yang turun ke bawah untuk memanggil Melati. “Siapa yang bernama Melati dipanggil Pak Arya.” Titah direktur itu. Melati yang sedang sibuk bekerja merasa was-was, ada apa lagi Arya memanggilnya apa ada hubungannya dengan malam itu lagi?“Ada apa lagi dia memanggil ku, tidak tahu apa aku sibuk.” Batin Melati lalu bangkit dari kursi kerjanya. Wanita itu berjalan menuju ruang wakil CEO, setelah di depan ruangan Arya dia mengetuk pintu yang sudah terbuka. “Pak.” panggilnya. Arya mempersilahkan Melati masuk. “Ada apa anda memanggil saya?” tanya MelatiArya menunjukkan karya Melati yang dia dapat dari direktu

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Mengaku

    Sudah seperti ini tidak mungkin mengelak Arya sudah mengenalinya. Melati penghela nafas dalam-dalam.” Benar pak.” Cicitnya lirih. “Jadi wanita itu benar kamu?” tanya Arya meyakinkan. “Iya semalam anda mabuk, saya hanya mencoba menolong tapi anda malah memaksa saya.” Jelas Melati kemudian wanita itu menatapnya dengan nanar.Dia juga meminta Arya agar tidak memecatnya. Dia anak magang yang baru masuk beberapa hari jadi dia tidak tahu Arya sebelumnya. “Saya janji Pak akan tutup mulut, tidak akan bilang pada siapa-siapa.” Pinta Melati. Tidak masalah jika Arya tidak mau bertanggung jawab dia juga tidak butuh pertanggungjawaban karena bagi Melati saat ini bekerja di perusahaan Arya jauh lebih penting. Dia sadar diri tidak mungkin menggapai sesuatu yang tinggi, jikapun Arya setuju tanggung jawab belum tentu keluarga Arya mau menerimanya karena dia hanyalah anak seorang pembantu. “Bodoh siapa yang akan memecatmu.” Sahut Arya. Seketika raut wajah Melati berubah, dia sangat senang mende

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Kamu kan?

    “Pak Arya datang, Pak Arya datang.” Semua staf menyambut Arya. Pria itu tersenyum menatap semua staf yang mengucapkan selamat pagi padanya.“Memangnya harus seperti ini kalau ada Bos datang?”:tanya Melati karena merasa kesal dengan aturan perusahaan tempat dia magang saat ini.“Kalau kamu tetap ingin bekerja di sini turuti saja jangan protes.” Ujar Rosa sambil menyenggol tangan Melati.Melati penasaran dengan bos perusahaannya itu dia pun menjinjitkan kaki. “Perawakan tubuhnya seperti tidak asing.” Gumamnya. Setelah Arya berlalu mereka semua bubar, Melati dan Rosa juga pergi ke meja kerja mereka. Siang itu Melati buru-buru keluar kantor dia sudah janjian dengan temannya untuk makan siang bersama. Tak sengaja di depan pintu lift CEO, dia menabrak Arya. “Maaf, maaf Pak saya nggak sengaja.” Cicitnya lalu mengambil berkas Arya yang jatuh. “Ini pak.” Melati menatap Arya. Alangkah terkejutnya dia ketika pandangan mereka bertemu. “Mas kamu….” Dia menggantung ucapannya, lalu menutup

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Dipaksa

    “Sudah seminggu berlalu, kenapa kerja sama tidak segera ditandatangani?” Tanya Papa Rendy saat berada di ruang kerja menantunya. “Entah Pa, Rendy juga tidak tahu. Katanya sih minggu ini akan ditandatangani.” Sahutnya. Pria itu nampak was-was jika kerjasama mereka tidak segera ditandatangani dari mana perusahaan mereka akan mendapatkan uang untuk menggarap proyek?“Papa tidak mau tau kamu harus menyelesaikan masalah ini atau proyek ini akan gagal.” Ancam Papa Sintia. Pria paruh banyak itu keluar dengan rasa kesal terhadap menantunya. Bagaimana tidak, proyek harus segera dikerjakan jika dalam waktu 2 bulan belum ada pengerjaan otomatis perusahaan mereka akan mendapatkan denda. Setelah mertuanya pergi Rendy menghubungi Papa Adrian namun dari kemarin ponsel rekan kerjanya tidak bisa dihubungi. “Sebenarnya ada apa?” gumamnya heran. Seminggu lagi telah berlalu namun Papa Adrian masih belum bisa dihubungi beberapa kali Rendy mencoba datang ke rumah tapi pelayan mengatakan jika Tuan me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status