Share

Persepsi Ibuk Indra

“Buk, aku itu sudah punya calon.” kata Indra setelah Izzy pergi.

“Loh, Ibuk ‘kan nggak tahu kalau kamu punya calon. Yang Ibuk tahu selama ini, kamu tidak punya calon. Kamu loh tidak pernah mengenalkan calonmu ke Ibuk. Kalau Ibuk tahu ya Ibuk tidak akan memaksamu menemani Nak Izzy pergi ke pesta itu.” Kilah Ibuk tidak mau disalahkan.

Indra mendengus kesal.

“Memangnya siapa calonmu? Kenapa belum kamu kenalkan pada Ibuk?”

Indra melirik pada Mbak Indah. Mbak Indah mengangguk.

“Ya belum bisa dibilang calon, aku sedang mendekatinya Buk.”

Ibuk memandang Indra aneh. Ibuk masih terdiam, seolah tahu kalau Indra akan mengatakan sesuatu.

Indra membenarkan posisi duduknya, berdehem. Hidungnya terkembang tatkala nafas panjang itu tertarik masuk memenuhi paru-paru Indra. Digaruknya rambutnya sebentar. Hatinya mantap dan yakin, inilah saatnya mengatakan yang sebenarnya pada Ibuk.

Saat penentuan dimana Ibuk akan tahu bahwa dirinya menjalin hubungan dengan perempuan yang tidak memenuhi standar yang Ibu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status