Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Apakah Waktu Itu Aku Terlihat Mengerikan?

Share

Apakah Waktu Itu Aku Terlihat Mengerikan?

Author: Aspasya
last update Huling Na-update: 2025-03-18 07:00:16

Huànyǐng duduk di tepi tempat tidurnya, menatap Yuè Tiānyin yang tak jauh darinya. Pemuda itu dengan tenang memetik senar guqin, menciptakan alunan melodi yang lembut. Cahaya matahari menyelinap melalui celah jendela, menerangi ruangan dengan sinar keemasan yang hangat. Udara di dalam kamar terasa sejuk, membawa keheningan yang menyelimuti keduanya.

Baihe Cheng dan ketiga putrinya sengaja meninggalkan mereka berdua saja. Selain agar Tiānyin bisa bermain guqin tanpa gangguan, juga supaya mereka dapat berbincang-bincang lebih leluasa.

"Chénxī, apa yang terjadi padaku?" suara Huànyǐng terdengar pelan, nyaris tenggelam dalam denting senar guqin.

Tiānyin tetap tenang, jemarinya tak berhenti menari di atas senar. "Sepertinya ada yang memprovokasi Heibing Hùfú untuk muncul," jawabnya datar, tanpa sedikit pun perubahan dalam nada suaranya.

Huànyǐng mengerutkan kening, mencerna kata-kata itu. "Begitukah? Lalu bagaimana dengan Qing Xiōng?" tanyanya, masih d
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Penakluk Sihir Iblis    Jebakan Di Lan Tian Gōng

    Awan kelabu berarak menutupi langit Xiaoyun, menciptakan bayangan gelap yang menyelimuti Lan Tian Gōng. Istana megah dengan pilar-pilar giok putih dan atap berlapis emas itu menjulang angkuh, seolah memisahkan diri dari dunia fana di bawahnya. Di gerbang utama istana, Jian Wei berdiri dengan tegap, jubah birunya berkibar diterpa angin."Aku ingin bertemu Kaisar Yǔhàn," ujarnya tegas pada penjaga gerbang. Wajahnya tidak menunjukkan emosi, namun mata tajamnya menyimpan tekad yang tak tergoyahkan.Penjaga itu saling berpandangan dengan gugup sebelum membungkuk hormat. "Mohon Tiānyù Jiànzhàn menunggu sejenak."Belum lama Jian Wei berdiri di sana, udara di sekitarnya mendadak bergetar halus. Enam belas kultivator dalam balutan hanfu biru langit dengan ikat pinggang biru tua dan pita dahi yang senada muncul dari segala arah, mengepungnya dalam formasi yang rapat."Kami dari Akademi Bìxiāo menerima perintah la

  • Penakluk Sihir Iblis    Kabut Memudar Di Kota Wu Chéng

    Sementara Wúshuāng Jian Shèng dan keluarganya menghadapi ancaman Kekaisaran di Lán Bō Diàn, Huànyǐng dan Yu Shi melanjutkan perjalanan mereka menuju perlindungan yang dijanjikan di Shén Wu Gǔ. Selama tiga hari perjalanan mereka melalui hutan dan gunung, cuaca cerah mendadak berganti dengan keanehan yang mencurigakan—angin bertiup terlalu tenang dan burung-burung enggan berkicau."Sesuatu tidak beres," gumam Yu Shi, insting tajamnya menangkap perubahan halus di udara. Ia menghentikan langkahnya, menatap Huànyǐng dengan serius. "Huànyǐng, kita harus menyamar sebelum tiba di kota."Tanpa banyak bertanya, Huànyǐng mengangguk dan mengikuti saran Yu Shi—menutupi aura kultivasinya dan mengganti jubah biru khasnya dengan pakaian sederhana seorang pedagang biasa.Ketika mereka akhirnya mencapai perbukitan yang menghadap ke Kota Wu Chéng, keduanya terpaku. Kabut tipis yang seharusnya menyelimuti kota kini nyaris tidak terlihat. Pintu gerbang yang biasanya tertutup r

  • Penakluk Sihir Iblis    Suasana Di Bi Hai Wan

    Matahari senja menyinari Bi Hai Wan dengan cahaya keemasan, membuat bangunan-bangunan di Sekte Pemecah Langit berkilau seperti permata di tepi laut. Di Lán Bō Diàn, aula utama yang megah dengan pilar-pilar tinggi berhias ukiran awan dan pedang, keheningan mencekam memenuhi ruangan."Ménzhǔ, kita tidak bisa tinggal diam," ucap Tetua Ke dengan nada tegas. Beliau menepuk meja kayu keras hingga cawan teh di atasnya bergetar. "Dekrit ini bukan hanya menghina kehormatan sekte kita, tapi juga mengancam nyawa putra bungsu Anda."Sepucuk gulungan dengan segel kekaisaran terbuka di tengah meja. Isinya sederhana namun mengandung ancaman tersembunyi—Sekte Pemecah Langit diminta menyerahkan pemilik Heibing Hùfú untuk doktrinasi di Lan Tian Gōng.Wúshuāng Jian Shèng duduk dengan tenang, wajahnya tak menampakkan emosi apapun meski badai bergemuruh dalam hatinya. Di sampingnya, Baihe Furen menunduk dengan tangan sedikit gemetar."Lan Tian Gōng..." Baihe Furen ber

  • Penakluk Sihir Iblis    Kematian Yīnlǜ Shengzhe Dan Janji Yuè Tiānyin

    Kabut tipis melayang di antara reruntuhan Kediaman Aroma Wisteria. Kepulan asap masih mengudara dari bangunan-bangunan yang terbakar. Perpustakaan yang menyimpan ribuan gulungan pengetahuan kultivasi musik kini tinggal puing dengan lembaran-lembaran yang hangus beterbangan tertiup angin. Aula-aula megah yang dulu berdiri dengan gagah kini runtuh menyisakan pilar-pilar patah. Taman-taman indah tempat para murid berlatih harmoni alam kini porak poranda, tanaman obat langka hancur terinjak-injak.He Yun Dàshī terbaring di sudut Aula Timur dengan tubuh penuh luka, beberapa murid senior mengitarinya, berusaha memberi pertolongan. Kondisi Yīnlǜ Shengzhe tidak lebih baik. Kultivator-kultivator muda berlarian ke sana kemari dengan wajah panik, mencari kerabat atau teman yang masih hidup.Di tengah kekacauan ini, Yuè Tiānyīn berdiri di depan Gerbang Kediaman Aroma Wisteria. Tubuhnya tegak meski berlumuran darah, tangan kanannya mencengkeram gagang p

  • Penakluk Sihir Iblis    Perpisahan Di Qīng Mù Zhúlín

    Sinar matahari pagi menembus pepohonan bambu, menciptakan pola-pola cahaya yang menari di atas tanah lembab. Embun masih menggantung di ujung-ujung daun bambu, berkilauan seperti mutiara kecil saat terkena cahaya. Di tengah keindahan alam yang tenang ini, sebuah gundukan tanah baru dengan dupa yang masih mengepul berdiri sebagai pengingat akan kesedihan yang baru saja terjadi.Huànyǐng berlutut di depan makam Qing Ménzhǔ, memberi penghormatan terakhir pada orang yang telah turut melindunginya selama ini. Di samping makam itu, beberapa gundukan tanah lain berbaris rapi—anggota klan Qing dan Sekte Gerbang Sembilan Kuali yang tidak berhasil lolos dari serangan Bìxiāo Tiěwēi.Qing Yǔjiā berdiri dengan wajah pucat, matanya sembab tetapi tak lagi menangis. Tangisnya telah habis semalaman. Yang tersisa kini hanyalah ketegaran yang dipaksakan—ketegaran seorang putri klan yang harus memimpin sisa-sisa keluarganya. Di sampingnya, Qing Héng Zhì menata

  • Penakluk Sihir Iblis    Perenungan Di Ujung Jurang 2

    Mo Yan menatap langit malam sebelum melanjutkan, suaranya sarat dengan kesedihan yang dalam."Kaisar Yǔhàn sangat takut terhadap ramalan langit karena ia tahu itu akan tetap terjadi padanya. Ia telah melakukan kesalahan sejak awal... dan akan berakhir dengan kesalahan. Sayangnya, kesalahannya itu harus ditanggung seluruh Bìxiāo."Huànyǐng menunduk, air mata kembali menggenang di pelupuk matanya. "Jadi ini semua sia-sia? Semuanya akan tetap hancur meski aku tak pernah dilahirkan?"Mo Yan meletakkan tangannya di bahu Huànyǐng. Sentuhan ringan tetapi penuh kekuatan. "Tidak ada yang sia-sia dalam takdir, Huànyǐng. Kau dilahirkan dengan tujuan. Dan mungkin, tujuan itu bukanlah untuk menyebabkan kehancuran, melainkan untuk memperbaiki apa yang telah rusak."Huànyǐng menatap Mo Yan, tidak mengerti sepenuhnya maksud ucapannya. Rasa bersalah masih begitu kuat mencengkeram hatinya."Kelak kau akan tahu..." Mo Yan melanjutkan, matanya memancarkan ke

  • Penakluk Sihir Iblis    Perenungan Di Ujung Jurang 1

    Huànyǐng terus berlari menerobos hutan bambu, tak lagi peduli ke mana langkahnya membawanya. Setiap batang bambu yang ia lewati seolah menertawakan kepedihannya. Angin malam yang dingin membelai wajahnya yang basah oleh air mata, namun tak mampu mendinginkan bara amarah dalam hatinya. Dalam kegelisahan dan amarah yang berkecamuk, ia tiba di ujung jurang, tempat di mana langit malam terasa begitu luas tetapi juga begitu kosong. Bulan setengah lingkaran mengintip dari balik awan kelabu, seolah tahu bahwa sinarnya tak dibutuhkan malam ini. Ia berteriak sekeras-kerasnya, suara yang menggema jauh ke lembah di bawahnya. "A TIE! DA GĒ! LÉI! NIANG! CHÉNXĪ!" Ia jatuh berlutut, tubuhnya bergetar dalam kesedihan yang tak tertahankan. Jari-jarinya mencengkeram tanah hingga buku-buku jarinya memutih. Es tipis mulai terbentuk di sekitar tempatnya berlutut, menjalar perlahan seperti tanga

  • Penakluk Sihir Iblis    Kehancuran Yang Tak Terhindarkan

    Suara gemerisik bambu yang terbelah membuat Huànyǐng menoleh tajam. Jantungnya berdegup kencang, bersiap menghadapi pasukan Bìxiāo Tiěwēi yang mungkin telah melacak mereka. Namun, yang muncul dari balik kegelapan adalah sosok-sosok berjubah hitam dengan rambut putih yang khas, anggota Sekte Pedang Iblis.Huànyǐng hampir saja tersenyum lega, hingga matanya menangkap pemandangan yang membuat darahnya seolah membeku. Di tengah rombongan, beberapa orang membawa tubuh yang tak berdaya. Qing Ménzhǔ terbaring dengan luka menganga di dada, darah merembes membasahi jubahnya yang kini hampir tak berwarna lagi. Napas tipis tersengal keluar dari bibirnya yang pucat."A TIE!"Jeritan Qing Yǔjiā membelah keheningan malam, begitu menyayat hingga burung-burung malam beterbangan ketakutan dari pepohonan. Gadis itu berlari dengan langkah terhuyung, diikuti Qing Héng Zhì yang wajahnya telah kehilangan segala warna."Tidak

  • Penakluk Sihir Iblis    Pertemuan Tak Terduga

    Huànyǐng dan Yu Shi jatuh ke tanah dengan bunyi debam keras, tepat di tengah hutan bambu yang sunyi dan gelap. Debu dan dedaunan kering berterbangan akibat hantaman tubuh mereka."AAAAAH!" Huànyǐng berteriak panik saat mereka terjun bebas dari ketinggian.Yu Shi hanya menggerutu kesal di tengah kejatuhan mereka. "Bocah bodoh, kau kan bisa menggunakan pedang atau serbuk roh agar tidak terjatuh ke tanah!"Huànyǐng akhirnya tersadar, tetapi sudah terlambat. Mereka telah mendarat dengan sangat tidak mulus. Yu Shi yang lebih dulu menyentuh tanah, sementara Huànyǐng jatuh menimpa tubuhnya."Sungguh tidak elegan sama sekali..." keluh Yu Shi dengan nada getir, tubuhnya kembali mengecil menjadi kucing biasa. "Kultivator macam apa yang jatuh dari langit seperti karung beras?"Huànyǐng bangkit dengan susah payah, meringis menahan nyeri di sekujur tubuhnya. "Maafkan aku, Yu Shi. Aku terlalu ...."Kata-katanya terhenti ketika suara gemerisik

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status