Accueil / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Berlatih Bersama Lagi

Share

Berlatih Bersama Lagi

Auteur: Aspasya
last update Dernière mise à jour: 2025-03-24 19:00:03

Beberapa hari berlalu, Huànyǐng terus mengasah teknik Róu Fēng Hū Xī Fǎ di bawah bimbingan Yīnlǜ Shengzhe. Teknik pernapasan ini menuntut ritme yang selaras dengan aliran energi angin, bertujuan untuk menstabilkan ketidakseimbangan antara api dan es dalam tubuhnya. Setiap ada waktu luang di sela-sela misinya, Huànyǐng tanpa lelah berlatih, hingga akhirnya Yīnlǜ Shengzhe menyatakan bahwa dia sudah menguasainya tanpa perlu lagi bimbingan langsung.

"Kalau begitu, apakah aku sudah bisa berlatih bersama Chénxī lagi?" tanyanya pada suatu pagi, suaranya penuh antusiasme.

Mereka saat itu berada di halaman sebuah penginapan, mempersiapkan diri untuk Perburuan Roh yang akan berlangsung bulan depan di Shén Wù Gǔ—sebuah lembah yang selalu diselimuti kabut misterius, penuh bahaya dan rahasia yang belum terungkap.

"Tentu saja," sahut Yīnlǜ Shengzhe dengan santai. "Tapi kali ini kalian tidak hanya berlatih denganku, Ling Èr Gōngzǐ juga akan menemani."

Mata Huàny
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Perburuan Roh Dimulai

    Fajar menyingsing dengan cahaya keemasan yang menyapu Lembah Xīngyè, menandai dimulainya hari yang telah dinanti-nantikan oleh seluruh dunia kultivasi Kekaisaran Bìxiāo. Udara pagi terasa segar dengan embun yang masih menggantung di ujung rerumputan, sementara kabut tipis perlahan menghilang ditelan sinar matahari yang semakin terang.Perburuan Roh resmi dimulai dengan pawai besar para peserta yang selalu menjadi daya tarik utama bagi penonton. Sepanjang jalan menuju arena, para kultivator melangkah dengan penuh kebanggaan, mengenakan jubah kebesaran sekte masing-masing yang berkilauan di bawah sinar mentari. Warna-warni kain sutra dengan bordir emas dan perak menciptakan pemandangan yang memukau, bagaikan pelangi yang bergerak melintasi tanah.Penonton bersorak dengan antusias, melemparkan bunga-bunga segar sebagai tanda dukungan kepada kultivator favorit mereka. Aroma mawar, melati, dan peony bercampur dengan udara pagi yang sejuk, mencip

  • Penakluk Sihir Iblis    Melodi Yang Mengikat Kenangan Dan Takdir

    Huànyǐng menarik lengan Tiānyīn dengan semangat yang menggebu, membawanya keluar dari kedai teh yang masih dipenuhi diskusi hangat para kultivator. Langkah mereka meninggalkan hiruk-pikuk Desa Qiūyǔ, menuju jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kuning dan jingga.Musim gugur telah mewarnai desa kecil ini dengan palet hangat yang menenangkan. Hujan ringan yang turun semalaman meninggalkan aroma tanah basah yang menyegarkan, berpadu dengan udara sejuk yang membuat paru-paru terasa bersih. Dedaunan berguguran perlahan, menari mengikuti irama angin yang berdesir lembut."Chénxī, dari bukit itu kita bisa melihat Lembah Xīngyè," ucap Huànyǐng sambil menunjuk ke arah sebuah bukit yang berdiri di sudut desa.Bukit itu memang terpencil, menjadi batas alami antara Lembah Xīngyè, Desa Qiūyǔ, dan Yīnluò Chéng. Pepohonan di sana tampak lebih rimbun, dengan warna-warni musim gugur yang memukau mata.Tiānyīn mengangguk

  • Penakluk Sihir Iblis    Perburuan Roh Di Lembah Xīngyè

    Angin musim gugur bertiup sejuk melalui Lembah Xīngyè, membawa aroma dedaunan kering yang berguguran dan sisa embun pagi. Matahari siang bersinar terang di atas lembah yang luas, menyinari puncak-puncak gunung yang menjulang tinggi dengan cahaya keemasan yang hangat.Lembah Malam Berbintang ini memang terkenal dengan pemandangan langit malamnya yang menakjubkan, namun di siang hari pun pemandangannya tak kalah memukau. Cahaya matahari memantul dari bebatuan dan aliran sungai kecil, menciptakan kilauan yang menenangkan mata.Kali ini, lembah yang biasanya sunyi itu menjadi pusat perhatian karena Perburuan Roh tahunan Kekaisaran Bìxiāo akan segera dimulai.Di Kota Suǒyún, hiruk-pikuk persiapan terasa di mana-mana. Kota yang dijuluki Awan Terkunci ini memang pantas menyandang nama tersebut—dikelilingi gunung-gunung tinggi dengan kabut tebal yang senantiasa menyelimuti, bagaikan awan yang terjebak dalam cengkeraman pegunungan.Penginapan-penginapan te

  • Penakluk Sihir Iblis    Kedamaian Yang Rapuh

    Sejak Jian Huànyǐng memilih untuk tetap tinggal di Yīnluò Chéng, situasi secara keseluruhan kembali terkendali, meskipun ketegangan masih terasa samar—terutama di antara sekte-sekte dan kekaisaran. Semua pihak bergerak dengan sangat hati-hati, bahkan Sekte Aliran Roh Suci dan Seratus Ramuan, yang tidak mengalami dampak terburuk dari insiden Bìxiāo Tiěwēi, tetap waspada dalam setiap langkah mereka. Namun, ada dua orang yang paling mengkhawatirkan situasi ini . Líng Zhì, Ketua Sekte Aliran Roh Suci dan Yāo Ménzhǔ, yang merasa bahwa masih ada konsekuensi dari peristiwa satu tahun lalu. Líng Zhì memerintahkan adiknya, Líng Qingyu, untuk mendeteksi keberadaan Jian Huànyǐng dan memastikan keadaannya baik-baik saja. Namun, Líng Qingyu terlihat lebih santai dalam menanggapi perintah tersebut. "Da Gē, jangan khawatir. Segel yang aku pasang terakhir kali pada

  • Penakluk Sihir Iblis    Tawaran yang Beracun dan Permainan Kata yang Berbahaya

    Mo Chén menggenggam cangkir teh, memutarnya pelan di tangan. Ekspresinya tetap santai, seolah tidak terlalu tertarik dengan tawaran Jìng Jué Wángyé."Aku, Mowang, tidak memiliki ambisi berlebih," ucapnya dengan nada ringan yang justru penuh makna. "Aku tidak ingin menjadi yang terhebat atau terkuat. Aku hanya ingin mencapai keabadian di jalan kultivasiku."Suaranya mengalir seperti air yang tenang, tetapi di baliknya terkandung pengingat halus tentang siapa dirinya sebenarnya.Pria yang bersama Jìng Jué Wángyé tersenyum, lalu berkata dengan nada yang seolah menguji."Aku mempercayai dirimu, Mowang. Tetapi sebagai putra Mo Ménzhǔ, calon ketua Sekte Pedang Iblis, benarkah kau tidak memiliki keinginan apa pun?"Mo Chén tertawa kecil, lalu menoleh dan menatap pria itu lebih lama, menganalisis wajahnya dengan serius."Sepertinya kau tidak asing. Tetapi entah di mana kita

  • Penakluk Sihir Iblis    Permainan Politik di Lán Tiān Gōng

    Di Xiaoyun, ibu kota Bìxiāo, suasana istana Lán Tiān Gōng tetap tenang, tetapi di balik keheningan itu, intrik politik terus berputar seperti pusaran yang mengancam menelan siapa saja yang lengah.Mo Chén duduk dengan santai di sudut taman terpencil Lán Tiān Gōng. Di Yúnyǐn Tíng, Paviliun Kabut Tersembunyi, tempat yang sementara menjadi kediamannya di bawah pengawasan kekaisaran. Meskipun statusnya sebagai sandera, ia diperlakukan bak tamu istimewa—disediakan teh terbaik dan buah-buahan lezat, tetapi tetap terkurung di dalam istana, tanpa diizinkan meninggalkan Lán Tiān Gōng atau bertemu dengan siapa pun.Saat Mo Chén tengah menikmati tehnya dengan tenang, suara seseorang tiba-tiba memecah kesunyian."Sepertinya Mowang sedang merasa bosan hari ini?"Mo Chén, yang juga dijuluki Mowang, menoleh dengan gerakan malas. Di depannya berdiri dua pria. Salah satunya adalah Jìng Jué Wángyé, putra ketiga Kaisar Yǔhàn yang dikenalnya

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status