Beranda / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Bertemu Kembali Dengan Kakak Beradik Qing

Share

Bertemu Kembali Dengan Kakak Beradik Qing

Penulis: Aspasya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-23 11:00:05

"Qing Yǔjiā!" Huànyǐng berseru gembira saat melihat siapa yang baru saja berbicara.

Di hadapannya, Qing Yǔjiā berdiri bersama Qing Héng Zhì dan sisa orang-orang klan Qing dan sekte-sekte kecil yang dulu turut melarikan diri bersama Qing Yǔjiā dengan bantuan Mo Yan.

"Minggir! Aku akan memeriksanya!" Qing Yǔjiā tanpa banyak kata bergegas bertindak.

Dalam sekejap suasana menjadi tenang meski masih ada kepanikan dan kekhawatiran akan keselamatan wanita dan bayi yang akan dilahirkannya.

"Huànyǐng, siapkan air panas!"

"A Zhì, bantu paman itu mengangkatnya ke bangunan yang masih agak utuh!"

"A Chou bawakan aku ramuan obat!"

"A Jun jangan ganggu Bibi ya, Bibi akan mengobati Bibi ini!"

Teriakan-teriakan Qing Yǔjiā mendominasi di antara keriuhan para penduduk kota yang mendadak berkumpul di tempat itu.

Mereka merasakan sesuatu yang sama—senasib sepenanggungan, terbuang dan tidak tahu hendak kemana. Hanya di sin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Penakluk Sihir Iblis    Ketakutan yang Tak Terkendali

    Huànyǐng berteriak-teriak histeris sambil berusaha mengibas-ngibaskan kakinya yang terbelit ular. Wajahnya yang tersembunyi di balik topeng jelek itu pucat pasi, keringat dingin mengucur deras di pelipis dan tengkuk."Lepaskan! Lepaskan!" jeritnya sambil menendang-nendang tanah dengan kaki yang bebas.Orang-orang yang berlalu lalang menatapnya dengan wajah heran, tetapi tidak ada yang berani mendekat untuk menolong. Mereka hanya berdiri di kejauhan sambil berbisik-bisik membicarakan pemuda bertopeng jelek yang berteriak ketakutan karena ular.Sementara itu, Tiānyin yang tengah berjalan dengan tenang diikuti murid-muridnya di bagian lain pasar, samar-samar mendengar teriakan yang sangat familiar di telinganya. Suara itu memanggil namanya dengan nada yang penuh ketakutan dan keputusasaan.Tanpa menunggu lagi, Tiānyin bergerak cepat terbang mencari sumber suara. Jubah putihnya berkibar-kibar di udara seperti sayap burung yang terbang mencari sarangny

  • Penakluk Sihir Iblis    Jejak Kenangan di Pasar Lanyin

    Huànyǐng berlari dengan napas yang mulai terengah-engah mengejar Yu Shi yang terus berkelit di antara kerumunan pedagang. Kucing berbulu putih itu seakan sengaja mengajaknya bernostalgia, berlari melewati setiap sudut pasar yang pernah mereka kunjungi bertahun-tahun silam.Yu Shi melompat dari satu lapak ke lapak lainnya dengan gerakan yang sangat lincah. Pertama dia melewati penjual baozi yang mengepulkan uap hangat, kemudian melompat ke lapak tanghulu yang dipenuhi buah-buahan manis berlapis gula. Setelah itu dia berlari ke arah penjual mainan tradisional yang penuh dengan boneka kain dan kelereng warna-warni."Yu Shi! Berhenti!" teriak Huànyǐng sambil terus mengejar.Kucing spiritual itu kemudian berlari ke arah lapak yang menjual aneka topeng hantu dengan warna-warna mencolok. Dia melompat di antara topeng-topeng itu dengan mata keemasan yang berbinar-binar nakal. Setelah itu dia berlari ke arah penjual lampion yang tergantung berjejer seperti bulan-bulan kecil yang bersinar.Tanp

  • Penakluk Sihir Iblis    Kembali ke Pasar Lanyin

    Perahu-perahu yang mereka tumpangi kini merapat ke dermaga kota Lanyin dengan perlahan. Suara air yang beriak dan bunyi tali yang diikatkan ke tiang dermaga menandakan berakhirnya perjalanan melintasi Danau Hēi Hu. Aroma khas pelabuhan bercampur dengan wangi bunga magnolia yang bermekaran di sepanjang jalan utama kota.Huànyǐng turun dari perahu dengan perasaan campur aduk yang sulit diungkapkan. Tiga tahun dia tinggal di Zǐténg Lan dan menjadikan kota Lanyin sebagai tempat bermain dan bersenang-senang. Setiap sudut kota ini menyimpan kenangan indah yang tak terlupakan.Kakinya baru saja menyentuh tanah dermaga ketika tiba-tiba Yu Shi melompat dari bahunya dengan gerakan yang lincah. Kucing spiritual putih bersih itu langsung berlari menjauh dengan ekor yang bergoyang-goyang riang."Yu Shi! Dasar kucing nakal!" Huànyǐng berseru memanggil kucing spiritual peliharaannya itu dengan nada jengkel.Tanpa berpikir panjang, dia bergegas melompat dari pera

  • Penakluk Sihir Iblis    Melodi Masa Lalu

    Perahu kayu yang membawa Tiānyin dan Huànyǐng bergerak dengan tenang di atas permukaan Danau Hēi Hu. Air yang jernih memantulkan sinar matahari sore, menciptakan kilauan keemasan yang memesona. Angin sepoi-sepoi bertiup, menggerakkan helai rambut mereka yang terurai bebas.Huànyǐng berdiri di ujung perahu, memandang ke arah kota Lanyin yang semakin mendekat. Siluet bangunan-bangunan khas dengan atap melengkung yang indah mulai terlihat jelas. Tanpa disadari, senyum tipis mengembang di balik topeng jelek yang selalu dipakainya."Dua puluh dua tahun lalu, pertama kalinya aku mengunjungi Lanyin bersama Léi dan Da Jiě," gumamnya dalam hati, mata ungunya di balik topeng menatap jauh ke cakrawala.Kenangan masa lalu mengalir seperti air danau yang tenang. Waktu itu mereka bertiga juga menaiki perahu yang sama, melakukan perjalanan panjang penuh tawa dan canda. Jiàn Léi, saudara kandungnya yang hanya berselisih usia satu bulan, selalu menjadi partner terbaik dala

  • Penakluk Sihir Iblis    Kembali Ke Lanyin

    Sinar matahari pagi yang lembut menyusup masuk melalui celah jendela kamar penginapan, membangunkan Huànyǐng dari tidur panjangnya. Kelopak matanya bergetar perlahan sebelum akhirnya terbuka, memperlihatkan sepasang mata ungu yang masih tampak lemah namun sudah jernih.Dia menoleh ke samping, berharap menemukan sosok yang dikenalnya duduk di kursi seperti biasa. Namun, tempat itu kosong. Hanya Yu Shi yang terlihat meringkuk di ujung tempat tidur, mata keemasannya menatap tuannya dengan tatapan yang sulit diartikan."Kau sudah bangun, manusia bodoh," sahut Yu Shi dengan nada khas yang sarkastik namun mengandung kekhawatiran.Sebelum Huànyǐng sempat menjawab, pintu kamar terbuka dengan pelan. Hòu Jūn masuk sambil membawa nampan yang berisi semangkuk bubur dan beberapa lauk yang terlihat menggugah selera. Wajahnya terlihat lega ketika melihat Huànyǐng sudah bangun."Murong Gōngzǐ, Anda sudah sadar?" Hòu Jūn bertanya sambil meletakkan nampan di meja s

  • Penakluk Sihir Iblis    Rahasia yang Terkuak

    Malam telah larut ketika rombongan kultivator itu tiba di Suǒyún, kota terdekat dengan Yinluo Chéng. Lampu-lampu kertas yang tergantung di sepanjang jalan utama memberikan cahaya hangat yang menenangkan setelah pertarungan menegangkan yang mereka alami.Tiānyin membawa Huànyǐng langsung ke penginapan terbaik di kota itu. Dia memesan kamar terpisah dari rombongan yang lain, memastikan Huànyǐng mendapat ketenangan yang dibutuhkan untuk memulihkan diri. Yu Shi mengikuti dengan tenang, sesekali melirik ke arah tuannya yang masih tidak sadarkan diri.Héxié Zhìzūn dan yang lain menyusul beberapa saat kemudian, setelah memastikan para yunior mendapat tempat istirahat yang layak. Kekhawatiran tampak jelas di wajah yang biasanya tenang itu ketika dia berjalan menuju kamar adiknya."Tiānyin, bagaimana keadaan Murong Gōngzǐ?" Héxié Zhìzūn bertanya pelan ketika Tiānyin menyambut kedatangannya di ambang pintu."Tidak baik, Xiōngzhǎng." Tiānyin menjawab dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status