Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Jejak Amulet Es Hitam

Share

Jejak Amulet Es Hitam

Author: Aspasya
last update Huling Na-update: 2025-01-25 11:00:46

"Tuan Murong Wei!" Suara Hòu Jūn memecah keheningan, menggema di antara para murid sekte yang sudah berkumpul. Tubuhnya melesat cepat seperti angin, lalu mendarat di depan Jian Yi. Menciptakan lapisan perlindungan di antara pemuda itu dan tatapan tajam kerumunan.

Para murid sekte lain segera berdatangan, mengerumuni mereka dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. Tidak terkecuali murid-murid Sekte Aliran Roh Suci dan Akademi Bixiao, yang kini berdiri membentuk lingkaran, menatap Jian Yi seolah mencari-cari sesuatu yang salah.

Jian Yi berdiri mematung, punggungnya menegang di bawah sorotan mata yang membingungkan itu. "Aiyo! Benar-benar hari yang sial," gumamnya dalam hati. Menahan keinginan untuk mengumpat wanita sialan yang merupakan sumber penderitaan pemilik asli tubuhnya saat ini. Kesal bercampur canggung, dia memalingkan wajah, berusaha mengabaikan atmosfer yang membuatnya tidak nyaman.

Dia menghela napas berat. "Ah, iya. Aku ini Murong
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Penakluk Sihir Iblis    Latihan Yang Terganggu

    Kabut tipis menyelimuti permukaan Sungai Ungu Gelap, menciptakan pemandangan mistis yang memukau. Air sungai yang biasanya jernih kini berpendar dengan semburat ungu samar, seolah ada ribuan kunang-kunang tersembunyi di dalamnya. Di tengah ketegangan yang terjadi di gerbang utama Kediaman Aroma Wisteria, di tempat inilah Huànyǐng dan Tiānyin sedang berlatih di bawah pengawasan ketat He Yun Dàshī."Pusatkan energimu!" suara He Yun Dàshī bergema tegas. "Jian Wu Gōngzǐ, jangan biarkan pikiranmu berkelana!"Huànyǐng berdecak kesal, keringat membasahi keningnya yang berkerut. Ia duduk bersila di atas batu datar di tengah sungai, berhadapan dengan Tiānyin yang tetap tenang dengan mata terpejam. Di antara mereka, lingkaran formasi segel berpendar kebiruan, tanda Tiān Jí Tiáo Hé Shu sedang diaktifkan."Sulit sekali!" protes Huànyǐng, energi di sekitar tubuhnya berfluktuasi tidak stabil. "Energi dalam tubuhku seperti tidak mau diatur!"Tiānyin membuka mata

  • Penakluk Sihir Iblis    Ketegangan Di Kediaman Aroma Wisteria

    Sinar pagi merambat perlahan menembus jendela-jendela kertas di Jìng Jū. Meskipun matahari baru saja naik, suasana di kediaman pribadi Yīnlǜ Shengzhe terasa jauh dari kata damai. Héxié Zhìzūn duduk dengan sikap anggun di sebelah kanan ayahnya, sementara Jian Wei dan Mo Chén duduk berhadapan di sisi lain meja. Wajah mereka menampakkan keseriusan yang jarang terlihat.Ruangan itu dipenuhi aroma dupa yang menenangkan. Namun, tak cukup untuk menghalau ketegangan yang mengambang di udara. Di hadapan mereka, secangkir teh hijau mengepulkan uap tipis, belum tersentuh."Menurut pengamatan kami, situasi di wilayah kekaisaran Bìxiāo dalam kondisi stabil," Mo Chén membuka percakapan, suaranya terdengar tenang. "Setidaknya, di permukaan."Jian Wei mengangguk membenarkan. "Meski begitu, ada banyak bisikan dan gerakan tersembunyi yang patut diwaspadai."Yīnlǜ Shengzhe menuangkan teh untuk keempat orang di ruangan itu, gerakan tangannya seanggun melodi yang meng

  • Penakluk Sihir Iblis    Malam Di Shuǐyùn Tíng

    "Chénxī! Kau curang!" teriak Huànyǐng sambil menghentakkan kakinya ke lantai teras. "Lepaskan segelnya!"Tak ada jawaban. Huànyǐng merajuk kesal. Dia berdiri berkacak pinggang dan menggaruk kepalanya. Belum sempat ia merencanakan kenakalan berikutnya, sesosok berjubah putih melangkah masuk ke pekarangan Shuǐyùn Tíng.Héxié Zhìzūn dengan keanggunan khas anggota sekte Musik Abadi berhenti di depan Huànyǐng."Jian Wu Gōngzǐ, kenapa belum tidur?" tanyanya dengan nada lembut namun penuh wibawa.Huànyǐng segera berdiri tegak dan memberi hormat sekenanya. "Héxié Zhìzūn! Chénxī mengurungku di sini! Dia tidak mengizinkanku tidur bersama Léi!"Héxié Zhìzūn mendengarkan keluhan panjang Huànyǐng dengan sabar. Setelah Huànyǐng kehabisan napas, ia tersenyum tenang."Jian Dà Gōngzǐ dan Jian Sì Gōngzǐ pasti sangat lelah setelah perjalanan jauh. Jika Jian Wu Gōngzǐ tidur bersama mereka, mereka tidak akan bisa beristirahat dengan tenang."

  • Penakluk Sihir Iblis    Huànyǐng Berulah

    Langit malam Lanyin dipenuhi taburan bintang yang berkilau. Setelah menikmati hidangan yang lezat di Restoran Baili, rombongan itu pamit kepada Baili Yunhua dan bergegas kembali ke Kediaman Aroma Wisteria. Murong Yi, yang sudah terlelap kembali, diusap lembut kepalanya oleh Tiānyin sebelum mereka pergi. Sebuah gestur yang membuat Huànyǐng menatap penuh kecemburuan."Selamat malam, Yunhua jiějie! Sampaikan salamku untuk A Yi kalau dia bangun nanti!" seru Huànyǐng seraya melambai penuh semangat.Di sepanjang jalan menuju Kediaman Aroma Wisteria, Huànyǐng berjalan dengan riang di antara Jian Léi dan Tiānyin. Pengaruh arak yang diminumnya membuat pipinya bersemu merah, dan langkahnya sedikit tidak stabil."Léi! Aku mau tidur bersamamu malam ini!" tiba-tiba Huànyǐng berseru, memeluk lengan kakaknya.Jian Léi, yang sudah hafal betul dengan tingkah adiknya, langsung mendorong Huànyǐng menjauh dengan kesal. "Kau ini sudah besar! Untuk apa tidur bersamaku!

  • Penakluk Sihir Iblis    Di Restoran Baili

    Langit senja menyinari Kota Lanyin dengan warna keemasan yang hangat. Huànyǐng, yang masih bergelayut manja di lengan Jian Léi, tiba-tiba melepaskan pelukannya dan melompat dengan penuh semangat."Ah! Kita harus mampir ke Restoran Baili!" serunya dengan mata berbinar-binar. "Tidak mungkin langsung pulang tanpa menikmati makanan terbaik di Lanyin!"Jian Léi menepuk dahinya. "Kau ini, baru bertemu sudah memikirkan makanan saja.""Léi, kau tidak akan menyesal. Apa kau lupa terakhir kali kita makan di sana? Lidahmu hampir copot karena terlalu nikmat!" Huànyǐng menyikut pelan kakaknya.Mo Chén terkekeh. "Ide bagus. Aku juga sudah lapar."Tiānyin melirik ke arah Baili Yunhua yang masih menggendong Murong Yi yang tertidur. Seolah mengerti kekhawatirannya, wanita itu tersenyum lembut."Tenang saja, Yuè Èr Gōngzǐ. Restoran kami memiliki ruang pribadi yang nyaman untuk A-Yi beristirahat."Tiānyin menghela napas panjang, tatapannya

  • Penakluk Sihir Iblis    Kembali Ke Lanyin

    Suasana di sekitar Hēi Hu berangsur tenang setelah fenomena pusaran energi mereda. Para kultivator masih terguncang, beberapa bahkan masih terduduk lemah di tepi danau atau di atas perahu mereka. Energi spiritual yang bergejolak telah menyisakan jejak ketidakstabilan di udara.Héxié Zhìzūn berdiri tegak di atas permukaan air, sosoknya menjulang dengan aura wibawa yang tak tertandingi. Seruling vertikalnya—Shènglài Xiǎo—kini telah kembali tersimpan di lengan jubahnya. Matanya yang dalam menyapu seluruh area, memastikan situasi benar-benar terkendali."Segala sesuatu yang terjadi di Hēi Hu akan dilaporkan langsung kepada Yang Mulia," ucapnya dengan suara tenang namun penuh otoritas. "Peristiwa ini bukanlah insiden biasa, dan kekaisaran harus mengetahui dampaknya terhadap dunia kultivasi."Ucapan itu bagaikan batu yang dijatuhkan ke kolam tenang. Menciptakan riak kekhawatiran di wajah para kultivator. Beberapa sekte kecil mulai berbisik di antara mereka sendi

  • Penakluk Sihir Iblis    Ikatan Takdir Di Hēi Hu

    Pusaran yang sebelumnya mereda kini bergerak kembali, tetapi kali ini lebih terkendali seperti pintu gerbang yang perlahan terbuka. Air danau berputar dalam gerakan harmonis, menciptakan lingkaran sempurna yang bercahaya kebiruan.Murong Yi, bocah berusia satu tahun dalam gendongan pelayan Baili Yunhua, tiba-tiba gelisah. Mata kecilnya yang jernih berkilat aneh, terarah lurus ke pusaran air. Tangan mungilnya terulur, gemetar, seolah mengenali sesuatu di dalam pusaran itu. Tangisannya pecah, melengking tinggi dan ketakutan.Baili Yunhua dengan sigap mengambil alih Murong Yi, memeluknya dekat ke dada. "Sssh, tenanglah, A-Yi," bisiknya lembut, tetapi kekhawatiran jelas tergambar di wajahnya yang cantik."Ada apa dengan anak itu?" tanya Huànyǐng, matanya bergantian menatap Baili Yunhua dan pusaran air yang semakin terbuka."Entahlah," jawab Baili Yunhua singkat, matanya tidak lepas mengawasi pusaran.Di sekitar mereka, puluhan perahu kembali

  • Penakluk Sihir Iblis    Pusaran Roh Di Hēi Hu

    Perahu mereka melaju perlahan menembus kabut tipis yang menyelimuti permukaan Hēi Hu. Semakin mendekati pusat danau, kabut energi spiritual terasa semakin pekat. Yu Shi mendesis pelan di bahu Huànyǐng, bulu-bulunya berdiri seolah merasakan bahaya."Lihat itu!" seru Huànyǐng tiba-tiba, menunjuk ke tengah danau.Di kejauhan, sebuah pusaran air muncul, mula-mula kecil tetapi dengan cepat membesar. Bukan hanya air yang berputar. Energi roh berpilin membentuk tornado kecil di atasnya, menciptakan pemandangan yang menakjubkan sekaligus mengkhawatirkan."Itu bukan pusaran biasa," gumam paman perahu, wajahnya pucat. "Sudah kuduga... energi spiritual danau semakin tak terkendali."Tiānyin memicingkan mata birunya, merasakan fluktuasi qi yang kacau. "Jian Yi, bersiaplah."Huànyǐng mengangguk, ekspresinya berubah serius. Suatu pemandangan langka dari pemuda yang biasanya ceria. Ia bisa merasakan Heibing Hùfú di dalam tubuhnya beresonansi dengan ener

  • Penakluk Sihir Iblis    Pagi di Zǐténg Lán (Kabut Wisteria)

    Sinar matahari pagi menerobos lembut melalui cabang-cabang pohon wisteria yang menjuntai di sekitar Zǐténg Lán, kediaman Jian Huànyǐng di tepi Sungai Ungu Gelap. Bunga-bunga wisteria yang bergantungan, bergoyang pelan tertiup angin, menciptakan bayangan yang menari di atas lantai kayu paviliun.Air Terjun Lánluò mengalir dengan gemericik menenangkan, mengisi udara dengan kesegaran abadi. Sungguh tempat yang cocok dengan jiwa bebas sang Mófǎ Shī. Berbeda dengan kediaman Tiānyin yang tenang, Zǐténg Lán terasa hangat dan penuh kehidupan.Tiānyin sudah menyelesaikan meditasi paginya bahkan sebelum mentari sepenuhnya bangkit. Tubuhnya bergerak dalam ritme sempurna, pedang Xīn menari di udara pagi, meninggalkan jejak embun beku yang segera menguap terkena hangatnya sinar matahari. Setelah latihan yang tak bercela, ia duduk menikmati teh pagi, menunggu—seperti biasa—sang tuan rumah yang masih terlelap.Di dalam kamar utama, Huàn

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status