Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Semua Karena Aku

Share

Semua Karena Aku

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-06-07 15:00:14

BRAK!

Mereka jatuh berdebam setelah hampir tersangkut di rerumpunan bambu yang tinggi menjulang. Dedaunan hijau berserakan di sekitar mereka, bercampur dengan debu dan tanah yang beterbangan.

"Yak! Lakukan sesuatu Chénxī!" teriak Huànyǐng panik saat merasakan tubuh mereka terus melayang turun dengan kecepatan yang mengerikan.

Tiānyin bergegas menaburkan serbuk roh dari kantong yang selalu dibawanya, tetapi terlambat. Mereka tetap jatuh dengan tidak elegan di tengah hutan bambu yang lebat.

Qing Yǔjiā yang pertama kali berhasil bangkit berdiri lalu segera membantu Qing Héng Zhì sambil mengomel kesal.

"Dasar kucing bodoh! Bagaimana bisa kehilangan keseimbangan hanya karena dipukul?" umpatnya sambil membersihkan debu dari pakaian adiknya.

Sedangkan Huànyǐng jatuh tepat di atas tubuh Tiānyin dengan posisi yang sangat tidak nyaman. Pemuda berambut hitam itu mengaduh sambil berusaha mengangkat tubuhnya.

Tiba-tiba Qing Yǔjiā ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Semua Karena Aku

    BRAK!Mereka jatuh berdebam setelah hampir tersangkut di rerumpunan bambu yang tinggi menjulang. Dedaunan hijau berserakan di sekitar mereka, bercampur dengan debu dan tanah yang beterbangan."Yak! Lakukan sesuatu Chénxī!" teriak Huànyǐng panik saat merasakan tubuh mereka terus melayang turun dengan kecepatan yang mengerikan.Tiānyin bergegas menaburkan serbuk roh dari kantong yang selalu dibawanya, tetapi terlambat. Mereka tetap jatuh dengan tidak elegan di tengah hutan bambu yang lebat.Qing Yǔjiā yang pertama kali berhasil bangkit berdiri lalu segera membantu Qing Héng Zhì sambil mengomel kesal."Dasar kucing bodoh! Bagaimana bisa kehilangan keseimbangan hanya karena dipukul?" umpatnya sambil membersihkan debu dari pakaian adiknya.Sedangkan Huànyǐng jatuh tepat di atas tubuh Tiānyin dengan posisi yang sangat tidak nyaman. Pemuda berambut hitam itu mengaduh sambil berusaha mengangkat tubuhnya.Tiba-tiba Qing Yǔjiā ter

  • Penakluk Sihir Iblis    Kenangan Terindah

    Huànyǐng menggendong Yu Shi, berjalan bersisian dengan Tiānyin. Kucing spiritual berbulu putih itu menggeliat malas di pelukannya, mata keemasannya mengerjap-ngerjap mengantuk di bawah sinar matahari.Di depan mereka, Qing Yǔjiā menggandeng Qing Héng Zhì. Kakak beradik itu berjalan dengan langkah yang sedikit lebih lambat, masih terbebani oleh peristiwa yang baru saja mereka alami di Lembah Xingye.Mereka sengaja tidak bermanuver dengan pedang untuk terbang karena jarak yang cukup jauh menuju Kediaman Aroma Wisteria. Perjalanan darat memberikan mereka waktu untuk menenangkan pikiran sebelum menghadapi keputusan besar di hadapan para tetua."Yu Shi, apa benar kau tidak kuat dinaiki kami berempat?" tanya Huànyǐng pada kucing spiritual miliknya itu sambil menggaruk-garuk leher binatang gemuk tersebut."Dia malas," sahut Tiānyin dengan nada datar sebelum Yu Shi sempat membalasnya."Yuè Èr

  • Penakluk Sihir Iblis    Perpisahan Selamanya Dengan A Jun Dan Xiǎo Bai

    Qing Yǔjiā menyambut mereka berdua di halaman depan rumah dengan wajah yang penuh kekhawatiran. Gadis cantik itu sudah menunggu sejak mereka pergi, tidak bisa tidur karena kegelisahan yang membuatnya gelisah."Kalian sudah memutuskan?" tanyanya sambil menatap bergantian pada Huànyǐng dan Tiānyin."Yǜjiā, pergilah ke Shén Wu Gu! Bawa yang lain bersamamu!" Huànyǐng menatap gadis itu dengan pandangan yang bercampur antara ketegasan dan kepedulian.Dia tahu, keputusan ini akan sulit diterima oleh gadis keras kepala itu. Tetapi dia harus mencoba melindungi orang-orang yang tersisa dari Sekte Gerbang Sembilan Kuali.Qing Yǜjiā menggelengkan kepalanya dengan tegas. Mata hitam legamnya memandang Huànyǐng dengan keyakinan yang tidak tergoyahkan."Kita pergi bersama ke Lan Tian Gōng!" sahutnya dengan suara yang keras dan penuh tekad."Yǜjiā!" Huànyǐng membentak gadis itu, fru

  • Penakluk Sihir Iblis    Keputusan Bersama

    Tiānyin berdiri di teras rumah sederhana itu, menatap Qing Héng Zhì yang berlutut di depan Huànyǐng dan Qing Yǔjiā. Pemuda bermata biru itu tetap terdiam, hanya mengamati dengan wajah yang kaku seperti biasanya. Namun, ada kegelisahan tersembunyi di balik tatapan dinginnya."Jian Wǔ Gōngzǐ! Jiějie! Biarkan aku pergi bersama Yuè Èr Gōngzǐ!" ucap pemuda berusia delapan belas tahun itu dengan suara bergetar.Qing Héng Zhì tidak mengangkat kepalanya, kedua tangannya mencengkeram erat kain di lututnya. Tubuhnya gemetar menahan beban berat yang menghimpit dadanya sejak tragedi di Lembah Xīngyè."Aku yang telah membunuh Zhenjun Gēge, maka sudah seharusnya aku menanggung hukuman dari Yang Mulia Kaisar," lanjutnya dengan suara yang hampir berbisik.Qing Yǜjiā memejamkan mata, tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Pergulatan batin membuatnya berada di persimpangan yang menyakitkan. Tangan kanannya terkepal di sisi tubuh, sementara

  • Penakluk Sihir Iblis    Tunas Muda Yang Patah

    Situasi di Kekaisaran Bìxiāo kembali tegang setelah Perburuan Roh berakhir dengan tragedi yang tak terduga. Lembah Xīngyè yang semula dipenuhi semangat kompetisi kini berubah menjadi saksi bisu kepergian seorang pangeran muda.Tiga hari kemudian, di halaman istana yang luas, Kaisar Yǔhàn berdiri dengan pakaian berkabung berwarna putih tulang. Kedua tangannya memegang kertas kimcoa yang akan dibakar untuk menghormati arwah sang putra. Api kecil berkobar di tungku perunggu di hadapannya, menari-nari bagai jiwa yang gelisah.Di sampingnya berdiri Putra Mahkota Jìng Jūnlán Wángyé dengan wajah yang tampak lebih tua dari usianya. Mata yang biasanya tajam dan penuh percaya diri kini redup tertutup bayangan kesedihan. Putra ketiga, Jìng Jué Wángyé, menundukkan kepala dalam-dalam, bibir tipisnya terkatup rapat menahan tangis yang tidak boleh tumpah di depan sang ayahanda.Cucu pertama kaisar, Jìng Yan Wángyé, berdiri dengan kaku.

  • Penakluk Sihir Iblis    Kaisar Dan Api Yang Murka

    Perburuan Roh yang seharusnya menjadi ajang persahabatan antar kultivator muda kini berakhir dengan tragedi yang mengerikan. Lembah Xīngyè yang semula dipenuhi tawa dan semangat bertarung, kini terbungkus dalam kesunyian yang mencekam. Hanya suara tangisan Qing Yǜjiā yang memecah keheningan malam berbintang itu.Langit malam seakan ikut berduka. Awan-awan tebal bergerak menutupi bintang-bintang, menciptakan bayangan kelam di atas lembah yang kini menjadi saksi bisu kematian seorang pangeran.Kaisar Yǔhàn tiba dengan kecepatan tinggi bersama rombongan pejabat istana dan kultivator Klan Jìng. Sosok yang biasanya berwibawa dan tenang itu kini tampak kehilangan kendali saat melihat pemandangan yang menyambut kedatangannya.Putra keduanya, Jìng Zhenjun Wángyé, terbaring kaku dalam dekapan Qing Yǜjiā. Darah yang mengering telah mengotori pakaian sang pangeran, wajahnya pucat seperti kertas putih di bawah cahaya bulan.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status